episode 4

Minggu pertama Hendrawan merasa begitu putus asa akan kelakuan bos baru nya yang begitu menyebalkan itu,karena pekerjaan yang seharusnya dikerjakan nya oleh bos nya malah dengan seenaknya di limpahkan pada diri nya. Sementara bos licik nya itu hanya sibuk bermain dengan ponsel nya.

"Aku rasa ibu bos yang terhormat ini tidak lagi sibuk,sindir Hendra yang kini sudah berdiri di depan Syifa

"Lagi pula siapa yang mengatakan kalau saya lagi sibuk tuan.jawab Syifa acuh

Kalau tidak mengingat perkataan pak Dinata kemaren, mungkin Hendrawan sudah mengundurkan diri.

"Baiklah nona yang terhormat,apa kita bisa melakukan meeting nya sekarang?kata Hendra menahan kesal nya

Syifa langsung berdiri dan berjalan melewati laki-laki yang masih mematung itu,karena memang Syifa sengaja membuat Hendra kesal.karena beberapa hari yang lalu Syifa dibuat kesal karena kelakuan Hendra.

"Apa kau begitu bahagia melihat penderitaan aku ini?kata Hendra yang kini melampiaskan emosi nya pada Martin yang sedang menahan tawa nya

"Maaf bos,kapan lagi aku bisa bahagia melihat bos tidak berkutik seperti ini.jawab Martin tanpa rasa takut

Seketika berkas-berkas yang di bawa oleh Hendra di jatuh kan nya hingga berceceran di lantai,

"Sekarang rapihkan kembali berkas-berkas nya.kata Hendra yang ingin membalas perlakuan asisten nya itu

"Astaga apa yang kau lakukan?kalau bos besar melihat ini habis lah aku.jawab Martin Langsung memungut kembali kertas-kertas yang berserakan itu

"Itu hukuman kecil karena kau sudah berani menertawakan aku.kata Hendra meninggalkan Martin yang masih mengomel

"Dasar atasan tidak punya hati.gumam Martin

Tidak terasa waktu sudah menunjukkan jam istrht,tapi Syifa belum keluar juga dari ruangan nya membuat Hendra harus menghampiri nya.

Saat Hendra masuk dirinya tidak menemukan orang yang dicari nya dan memutuskan untuk makan siang bersama Martin,tapi saat Hendra hendak pergi samar-samar dia mendengar suara dari dalam ruangan pribadi bos cerewet nya itu.

"Bu apa anda baik-baik saja?tanya Hendra

Syifa yang mendengar suara Hendra pun mencoba untuk menjawab nya tapi karena tenaga nya sudah hampir habis, akhirnya Syifa menjatuhkan gelas yang ada di samping nya hingga pecah.

Hendra yang mendengar suara pecahan tersebut langsung membuka pintu ruangan tersebut dan menemukan bos galak nya itu lagi berbaring sambil memegang perut nya.

"Ada apa? tanya Hendra khawatir

"Perut aku sakit.jawab Syifa dengan suara yang sangat lemah

Hendra yang melihat wajah cantik bos nya itu berubah menjadi putih pucat pun langsung menggendong nya, yang ada di pikiran nya saat ini adalah bagaimana cara nya dia bisa membawa nya segera ke rumah Sakit.

"Bertahan lah jangan tutup matamu.kata Hendra yang merasa takut

Martin yang melihat sahabatnya yang sedang panik pun, langsung mengikuti nya dari belakang.

"Biar aku yang bawa mobil nya.ucap Martin

"Terimakasih tin.kata Hendra yang kini sudah meletakkan kepala Syifa di pangkuan nya

Martin pun langsung melajukan mobilnya dengan cepat,karena dia juga ikut panik.

"Sebenarnya apa yang terjadi?tanya Martin penasaran

"Aku juga gak tau apa yang terjadi,tadi saat aku masuk keruangan nya dia sudah seperti ini.jawab Hendra sambil mengusap peluh membasahi kening Syifa

"Aku sudah tidak tahan lagi.kata Syifa yang kini sudah menutup mata nya

"Jangan tutup matamu,aku mohon bertahan lah.hendra terlihat begitu sedih dan takut,dia hanya tidak ingin kehilangan orang yang dia sayangi lagi

Beberapa saat kemudian mereka sudah sampai di depan rumah sakit, Hendra membawa tubuh Syifa berlarian seperti orang gila.bahkan Martin yang melihat itupun ikut heran karena selama ini dia belum pernah melihat sahabat batu nya itu se takut ini.

"Dokter tolong selamatkan dia.kata Hendra

"Itu sudah menjadi kewajiban kami pak,tapi bapak tunggu di luar saja.ucap dokter

Karena melihat bos nya itu tidak kunjung bergerak,Martin pun menarik tangan Hendra agar segera keluar.

"Kau harus tenang hen,apa kau sudah mengabari pak Dinata?tanya Martin

"Aku lupa untuk Mengabari nya,aku akan menelpon nya dulu.kata Hendra

Setelah selesai melakukan panggilan nya kini Hendra duduk di samping Martin, sambil menunduk kan kepalanya.

"Aku akan kembali ke kantor dulu,karena aku tidak yakin kau bisa melakukan pertemuan dalam keadaan seperti ini.kata Martin yang mengingat jadwal mereka

"Terimakasih tin,kau memang sahabat aku.ucap Hendra

"Sudah lah tidak perlu sungkan,kau hanya perlu menaikkan bonus untuk aku.canda Martin sambil melangkah pergi

"Seperti nya Mereka sudah saling suka,tapi ya bos batu itu harus di cairkan sedikit lagi.batin Martin sambil tersenyum

bersambung,,,, 😊

JANGAN lupa dukungan nya yah kak biar aku tambah semangat nulis nya 😊🙏 cukup di like'coment trus vote seiklas nya saja.terimakasih

Terpopuler

Comments

Bulan

Bulan

bau bau bucin nih

2021-09-08

0

Anggi

Anggi

haha benci jadi cinta

2021-06-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!