Episode 4

Dimas pun mengejar kembar lima hingga keluar dari Mall,tapi saat Dimas keluar Mall tenyata si kembar lima sudah hilang dari pandangannya.

"Gilak,,,, bocah-bocah nakal itu kalau lari kayak Naruto aja pakek jurus seribu bayangan,tapi apa jadinya gue nanti kalau Nio tau."

"Kembar lima yuhuuuu,,,,haduh namanya juga siapa aja ya kok bingung sendiri aku."

Tiba-tiba ada ibu-ibu yang menghampiri Dimas.

"Tuan cari anak nya ya, dengar-dengar kembar lima iya cewek tiga cowoknya dua?."

"Eh bukan Bu mereka itu anak majikan saya,ya kali saya masih tampan seperti ini sudah punya anak lima lagi kan nggak yes ya Bu,eh tapi benar-benar ngomong-ngomong ibu tau dari mana kalau anak kembar itu laki-laki dua perempuan nya tiga?."

"Iya,,tadi saya lihat mereka keluar dari gerbang Mall,terus entah lari kemana."

Dimas pun mendelik mendengar penuturan dari ibu-ibu yang ingin shopping ke Mall itu.

"Baiklah tuan kalau tidak ada yang perlu di omongin lagi,saya pamit."

"Iya."

Dimas pun dengan segera ke parkiran dia mengendarai mobilnya secara perlahan,Samapi iya bertemu dengan anak kecil yang sedang duduk-duduk di halte bis.

"Lah itu-tuh itu biang kerok nya untung ketemu kalau nggak pasti aku udah di makan hidup-hidup sama si bos sialan nggak ada akhlak itu."

Dimas pun turun dari mobil,dan menghampiri kembar lima.

"hayo anak-anak kecil nakal kalian ini merepotkan om saja sih,ayo pulang."

"Om,pengen ketemu Tante syantiq."

"Iya om."

"Iya-iya ayo kita ketemu Tante Syantiq ya,tapi naik mobil dulu ya."

"Siap om."

Kembar lima pun naik mobil,dengan segera Dimas melajukan mobilnya kembali ke mansion karena Dimas tidak tau dimana rumah Navya.

"Loh om,inikah jalan ke Mansion."

"Iya om,ah om boong ini pasti."

"Adek-adek kita dibohongi om Dimas nanti kita aduin yuk ke papa kalau om Dimas tadi bilang kita anak nakal."

Dimas pun tidak peduli akan omongan anak kecil-kecil yang sedang duduk dibelakang itu.

Setibanya di Mansion kembar lima langsung berlari kedalam.Disana ada Opa Andre dan Oma Nadia.

"Cucu-cucu Oma sama Opa kenapa nih kok lari-lari?."

"Hiks,,,hiks,,,Opa,om Dimas jahat opa katanya kita nakal lalu kita tidak diijinkan untuk bertemu Tante syantiq."

"Siapa Tante syantiq sayang?."

"Nggak tau Oma,lupa nggak nanya namanya hiks,,,hiks,,,hiks,,,hiks."

Lalu ada Dimas yang masuk kedalam Mansion,dan Opa Andre pun menatap dengan tatap membunuh,Dimas yang menyadari itu ia hanya bisa tersenyum paksa.

"Om,sore."

"Hem,,apaan kamu ini bilang cucu-cucu saya nakal."

"Maaf lah om,lah habisnya kembar lima nggak bisa diam saya kan capek om ngejar mereka."

"Kalau capek nggak usah kerja rebahan aja dirumah."

Sontak Dimas memalingkan wajahnya dan dilihatnya ada Bos sekaligus sahabatnya itu di belakangnya sedang tersenyum mengejek kepadanya.

"Eh,,, maaf-maaf bukan begitu maksudnya."

"Halah,,sana pulang Dim,sebelum aku bunuh kamu."

"Iya-iya."

Dimas pun pulang sekarang kembar lima pun kembali ke kamarnya,didalam kamar kembar lima pun tidak cepat-cepat tidur mereka masih bermain,Nio pun mengecek keadaan anaknya sudah tidur atau tidak.

"Astaga kok tidak tidur sih sayang ini sudah malam loh."

"Belum mengantuk kami Daddy."

"Sekarang tidur atau besok kita tidak jalan-jalan ke mall."

"Baiklah,,selamat malam Daddy."

"Malam."

Setelah menciumi pipi kelima anaknya,Nio pun keluar dari kamar si kembar lima,dan menuju kamar miliknya di pandanglah sebuah bingkai kecil yang terpajang di meja kerjanya.

"Sayang aku merindukanmu sudah lima tahun kamu meninggalkan ku, besok tepat enam tahun kamu meninggalkan ku,rasanya baru kemarin aku kehilangan kamu tapi nyatanya itu semua sudah bertahun-tahun lamanya,aku belum mendapatkan gantimu sayang tidak ada wanita yang seperti dirimu saat ini,bahkan aku masih sulit move on dari mu hiks,,,hiks,,hiks."

Nio pun tertidur di meja kerjanya,sambil memegang bingkai mendiang istrinya itu.

🍀🍀🍀

Asisten Dimas

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***