Labuhan Cinta Sang Playboy
Seorang pria sedang bersiap memakai setelan jasnya sambil menatap dirinya di depan cermin di kamar apartemen mewahnya.
Sudah dua puluh lima tahun aku hidup dalam kesenangan. Dan lima tahun ini aku hidup bersusah payah berjuang keras untuk diriku sendiri. Semua berjalan sulit lima tahun ini. Apa aku sanggup menghadapi kelanjutan kisah hidupku yang sial ini?
Pria ini meratapi nasibnya yang selalu sial selama lima tahun terakhir. Diusianya yang matang, tiga puluh tahun, namun bisnis yang dikelolanya masih belum membuahkan hasil. Padahal ia sangat percaya diri bisa berhasil saat lima tahun lalu merintis bisnis konstruksinya. Menyandang nama besar keluarga Abraham, ternyata tak membuatnya mudah dalam melakukan segala hal.
TING TONG. Bunyi bel apartemen.
"Siapa yang datang sepagi ini?" Gumam si pria.
Ia membetulkan letak dasinya kemudian berjalan menuju pintu. Ia membuka pintu kamar apartemennya dan melihat wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik dan awet muda berdiri di hadapannya.
"Mama?" Si pria ini nampak terkejut.
"Rocky anak kesayangan Mama!"
Wanita itu langsung memeluk pria yang bernama Rocky.
"Ada apa Mama datang sepagi ini?"
"Mama ingin menghiburmu, Nak! Donny sudah menceritakan semua pada Mama."
"Sudah kuduga, dia pasti membocorkan semuanya pada Mama." Gumam Rocky.
"Kau belum makan, 'kan? Ayo kita sarapan bersama."
Rocky menganggukkan kepala menyetujui ajakan Mamanya.
Mereka menuju ke restoran apartemen di lantai dasar.
"Apa Papa sudah tahu soal ini?" Tanya Rocky di tengah menyantap sarapannya.
"Tentu saja. Papamu memiliki banyak mata-mata."
"Aku merasa bersalah padanya. Aku selalu saja gagal." Ucap Rocky tertunduk.
"Sayang, kau tidak gagal. Hanya belum berhasil saja."
"Itu sama saja, Ma. Aku tidak akan bisa mengalahkan Kak Galang."
"Jangan menyerah dulu, Nak. Kau pasti berhasil!"
"Terima kasih Mama selalu mendukungku. Tapi, aku rasa aku tidak bisa tinggal di apartemen ini lagi."
"Eh? Kenapa?"
"Kalau Papa tahu Mama yang sudah membayar sewa apartemen untukku, Papa pasti marah pada Mama."
"Tidak, Nak. Kau adalah anak Papa dan Mama. Mana mungkin Papamu marah."
"Mama seperti tidak tahu Papa saja. Dia akan selalu membandingkan aku dengan Kak Galang. Kak Galang berhasil mandiri dan membangun usahanya sendiri. Sedangkan aku? Aku selalu saja kalah, dan hanya bisa menghabiskan uang kalian."
"Jangan membandingkan kau dengan Galang! Dia adalah benalu, makanya dia selalu bisa bertahan hidup dimanapun dia berada."
"Ma, berhenti membenci Kak Galang. Dia adalah kakakku, dan dia selalu siap membantuku selama lima tahun ini."
"Sudah-sudah! Jangan membicarakan anak itu lagi. Bagaimanapun caranya, kau harus bisa mengalahkan Galang! Mengerti? Jika kau butuh bantuan Mama, katakan saja! Mama akan siap membantu. Habiskan makananmu! Kau harus berangkat ke kantor dengan perut kenyang."
Aku menghela nafas. Aku tidak bisa meminta bantuanmu, Ma. Aku sudah berjanji akan bisa hidup dengan usahaku sendiri. Aku harus bagaimana lagi agar aku bisa berhasil?
...🍁...
Di sebuah klab malam bernama Miracle, Rocky termenung dalam diam. Ia tak meneguk satu gelaspun anggur yang ada di depannya.
Aku sudah berjanji tidak akan datang kesini lagi. Tapi kenapa? Aku datang kemari? Dan minuman memabukkan ini. Aku sudah janji juga tidak akan meminumnya lagi.
"Mas, buatkan aku orange juice saja." Titah Rocky pada bartender.
"Baik, Mas Rocky!"
Aku memijat keningku pelan. Ingatanku kembali menjelajah ke enam tahun lalu.
.
.
.
.
-Enam Tahun Lalu-
"Rocky!!! Bangun!!! Rocky!!!"
Aku mendengar sayup-sayup suara seseorang memanggil namaku. Aku membuka mataku. Itu suara Papa. Dengan sigap aku segera bangun dari tidurku sambil menutupi tubuhku dengan selimut.
"Papa?"
"Apa yang sudah kau lakukan hingga tertidur tanpa sehelai benangpun di tubuhmu? Apa kau membawa perempuan ke apartemenmu?"
"Tidak, Pa! Aku tidak akan melakukan hal seperti itu! Percayalah!"
"Cepat bersihkan dirimu, lalu datang ke kantor Papa!!"
"Papa bisa meneleponku, untuk apa langsung datang kemari?"
"Papa dengar kau selalu pergi ke klab tiap malam dan membawa perempuan masuk ke apartemenmu. Makanya Papa ingin melihatnya secara langsung apa semua rumor itu benar atau tidak. Tapi nampaknya semua yang dikatakan orang-orang itu benar."
"Pa, aku tidak melakukan itu!"
"Jangan banyak alasan! Itulah kenapa Sania sampai meninggalkanmu. Kau memang pria yang tak bisa diandalkan!"
Papa melenggang pergi setelah mengatakan semua hal buruk itu padaku. Aku memang sangat frustasi setelah Sania memutuskan hubungan kami. Tapi bukan berarti aku jadi main perempuan seperti yang Papa tuduhkan.
"Bos! Maaf aku datang terlambat!"
"Ya sudah, cepat siapkan baju untukku! Aku akan mandi dulu."
"Siap, Bos!"
Donny, sahabat sekaligus asisten pribadiku. Dialah yang selalu setia menemaniku.
Setibanya di kantor Papa, disana sudah ada Kak Galang dan juga Papa beserta Jemmy, asisten Papa.
"Kau sudah datang. Silahkan duduk, Rocky!"
"Ada apa ini, Pa? Kenapa ada Kak Galang juga?"
Papa memerintahkan Jemmy untuk memberikan sebuah amplop padaku dan Kak Galang.
"Bukalah! Dan baca dengan baik setiap detil yang ada disana." Perintah Papa.
Aku sangat terkejut membaca surat yang ada di dalam amplop itu.
"Apa ini, Pa?" tanyaku.
"Kamu sudah baca dengan jelas, bukan? Disitu tertulis jika kau dan kakakmu harus bersaing untuk membangun usaha kalian sendiri dengan kerja keras kalian sendiri. Kalian tidak akan lagi menjadi bagian dari Brahms Corp terhitung mulai hari ini."
"Apa? Tapi, Pa?"
"Rocky! Itu adalah syarat yang Papa berikan untuk kalian. Untuk menentukan siapa pewaris Brahms Corp selanjutnya. Jika usaha kalian selama lima tahun ke depan berkembang pesat, Papa akan menjadikan orang itu sebagai pewaris Brahms Corp. Bagaimana Galang? Kau sudah memahami isi surat itu? Kenapa kau tidak melakukan protes seperti Rocky?"
"Aku siap, Pa! Aku akan melakukan apa yang Papa perintahkan."
"Bagus. Jadi, sudah tidak ada pertanyaan lagi, Rocky?"
Aku menatap kesal pada Papa. Aku sudah hidup enak selama dua puluh lima tahun, dan sekarang aku harus bekerja keras sendiri? Yang benar saja!!
.
.
.
.
"Rocky!!!"
Lamunanku buyar ketika seseorang menepuk bahuku.
"Kak Galang? Kapan kakak datang?"
"Baru saja. Ada masalah apa kau memintaku datang kemari?"
"Kak, aku ... "
"Kau ingin meminta tolong lagi?"
"Sepertinya Kakak sudah bisa menebak isi hatiku."
"Rocky, aku sudah dengar semuanya. Kau kalah lagi dengan perusahaan pesaingmu. YP Cons memang sedang unggul sekarang. Sangat sulit untuk bersaing dengannya. Bagaimana jika kau memilih bisnis yang lain saja?"
"Aku tidak mungkin mundur, Kak. Papa akan sangat marah bila aku mundur sekarang."
"Baiklah. Apa yang bisa Kakak bantu?"
"Kak, sewa gedung kantorku sebentar lagi habis. Aku sangat malu setiap tahun meminta bantuanmu."
"Rocky, kau adalah adikku. Jangan sungkan meminta bantuanku."
"Tapi tahun ini harga sewanya naik, Kak. Aku ... "
"Begini saja. Anggap kau berhutang padaku. Dan perusahaanmu sebagai jaminannya. Aku akan mencari proyek kecil yang bisa kau tangani tanpa harus bersaing dengan YP Cons. Maksudku, bukannya aku meragukan kemampuanmu. Tapi, saat kita ingin menjadi besar, kita harus memulai dari yang kecil dulu. Apa kau mengerti?"
"Iya, Kak."
"Kau sudah berjanji tidak akan datang ke tempat seperti ini lagi. Kenapa hari ini kesini? Tepatilah janjimu dulu, Rocky. Maka kau bisa mendapatkanl apa yang kau inginkan."
"Maafkan aku, Kak. Aku khilaf. Aku tidak meminum wine. Aku hanya meminum jus."
"Kakak percaya padamu. Maka dari itu, jangan lagi mengkhianati kepercayaan Kakak dan Papa."
Rocky mengangguk mantap.
...🍁🍁🍁...
Tobe continued,,,,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
bagus
2024-02-23
1
Cakcakdilejing
mampir di sini sambil nyimak
2023-01-24
1
🍭ͪ ͩ☠ᵏᵋᶜᶟ印尼🇮🇩小姐ᗯ𝐢DYᗩ 𝐙⃝🦜
emak @🎤Emak Femes࿐™🎧 , novel ini yang mau di dubbing?
2023-01-13
1