Part 3

Arthur sudah berdiri di depan kamar utama di villa itu. Setelah selesai membersihkan tubuhnya, dia langsung kembali ke kamar mamanya. Tak memperdulikan perutnya yang berbunyi, Arthur mengetuk pintu kamar orang tuanya perlahan agar tak membangunkan mamanya yang mungkin masih tidur.

Tok tok tok

Pintu diketuk, namun tak ada jawaban atau tanda pintu akan dibuka. Arthur mengetuk lagi, namun lagi tak ada tanda-tanda pintu itu akan dibuka.

"Kak Rey ..." seru suara Bella dari lantai bawah yang terdengar cempreng menyambut kedatangan sepupunya putra Dion dan Vio yang baru datang.

Arthur mengintip dari atas tangga melihat saudari-saudarinya saling menyapa bersama dengan putra putri mereka.

"Hai Art ... " sapa Dion mendongak menatap Arthur yang hanya terdiam menyaksikan haru biru pertemuan saudara ipar dan saudarinya.

Arthur hanya melambaikan tangan dari atas tanpa berniat untuk turun. Semua orang yang mendengar Dion menyapa Arthur yang ada di atas tangga ikut mendongak menatap Arthur dengan wajah lesunya.

"Sudah kukatakan jangan ganggu mama istirahat, papa pasti tak akan mengizinkanmu menemui mama jika mama masih tidur." ucap Angel dari bawah.

Arthur menghela nafas panjang, begitulah sang papa, tak mau diganggu jika sedang berdua dengan mama. Apalagi jika mama sedang istirahat untuk tidur. Menurut para saudarinya, mamanya kesulitan untuk tidur atau biasa disebut insomnia.

Entahlah karena apa, semua menatap Arthur saat Arthur bertanya apa yang membuat mamanya sulit tidur, Arthur lah yang disalahkan oleh saudari-saudarinya. Arthur sempat kebingungan kenapa dia yang disalahkan, ternyata karena hanyalah dirinya yang belum menikah.

Karena Vio saudari kembarnya bahkan sudah hampir punya tiga anak. Dan kini, di usia Arthur yang sudah cukup matang bahkan Arthur belum pernah mengenalkan seorang gadis pun pada mamanya. Itulah sebabnya Karina selalu memikirkan sang putra bungsunya. Karina takut putranya itu merasa trauma karena kejadian masa lalu.

Arthur terpaksa turun menemui saudara-saudarinya. Arthur menuju dapur, diikuti Putri yang juga baru saja turun setelah membersihkan diri dengan rambut yang basah... entahlah.

"Kau lapar?" tanya Putri yang melihat Arthur sibuk mengambil beberapa bahan makanan dari lemari es untuk memulai memasak sesuatu.

"Kau bisa lihat." jawab Arthur masa bodoh, meneruskan kegiatannya.

"Aku juga, kau mau buatkan kakakmu ini kan?" ucap Putri sambil menunjukkan tatapan puppy eyes nya pada Arthur.

Dan tentu saja itu tak akan mempan, Arthur bukan pria yang semudah itu untuk dirayu. Dia sangat sulit sama seperti sang papa, hanya terpusat pada seseorang saja di matanya. Namun Arthur tetap membuatkan makanan untuk sang kakak.

"Terima kasih." ucap Putri setelah setengah jam masakan Arthur jadi. Keduanya kini duduk di meja bar dapur untuk menyantap masakan Arthur, Spaghetti bolognese. Makanan praktis yang bisa dibuat cepat.

**

"Ma..." Arthur langsung berdiri dari duduknya dari meja dapur setelah selesai makan melihat mamanya turun dari tangga dipapah oleh sang papa.

Dengan wajah pucat tak bertenaga, tubuh lemahnya terlihat raut wajahnya pucat. Dengan senyuman yang terlihat terpaksa karena tak mau menunjukkan rasa sakitnya di hadapan anak-anaknya membuat Arthur semakin merasa bersalah karena terlalu lama dirinya pergi tak ada waktu untuk dihabiskan bersama sang mama tercinta.

"Oh, putra mama, akhirnya kau pulang." jawab Karina tersenyum lemah, memeluk tubuh putra bungsunya, tak lupa menepuk punggung putra kesayangannya itu.

"Maafkan Arthur ma." bisik Arthur lirih masih dalam pelukan sang mama merasa bersalah.

"Kenapa minta maaf? Kau kan menggantikan tugas papa. Dan mama tahu, semua itu tidak mudah." hibur Karina terdengar lemah.

"Biarkan mamamu duduk, mamamu bisa kecapean!" potong Derian membuat pelukan keduanya lepas.

Karina hanya tersenyum, berjalan ke arah sofa ruang keluarga yang juga diikuti oleh suaminya duduk di sisinya memeluk posesif. Derian melotot saat Arthur ikut duduk di sebelah Karina di sisinya yang lain.

Tapi Arthur terlihat cuek dan masa bodoh atas pelototan mata Derian dan tak beranjak pergi ke sofa lain. Membuat Karina mengusap punggung tangan suaminya dengan lembut.

"Aku masih ingin berdekatan dengan putraku juga." ucap Karina menatap suaminya lembut.

Derian hanya berdecak tak terima. Anak-anak lainnya hanya menggelengkan kepalanya pertanda tak percaya kalau sang papa merasa cemburu dengan putranya sendiri.

"Sayang..." rengek Karina menunjukkan tatapan puppy eyes nya.

"Apa sih yang bukan untukmu sayang." ucap Derian sambil mengecup sekilas bibir istrinya membuat Karina tersenyum bahagia.

Anak-anak dan menantunya hanya melongo tak percaya sekali lagi melihat sendiri langsung kebucinan seorang Derian pemilik perusahaan yang terkenal tidak hanya di dalam negeri bahkan sampai ke luar negeri.

"Malu dengan anak-anak sayang." bisik Karina lirih karena merasa tak bertenaga.

"Apakah kemesraan ini akan terus berlanjut?" sela Putri yang menatap jengah kedua orang tuanya, karena dirinya lah yang lebih sering melihatnya saat di mansion mereka dulu.

Semuanya tertawa bahagia, hingga Karina terbatuk tersedak dan tak sengaja menutup mulutnya dengan tangannya. Dan Karina merasa panik meski segera dikendalikannya karena merasakan basah pada telapak tangannya yang tak mau melihatnya karena tak mau membuat cemas anak-anaknya.

"Sayang, hati-hati." Karina hanya mengangguk, kembali menatap anak-anaknya yang duduk di sofa hadapannya.

"Terima kasih kalian sudah bersedia mengunjungi mama. Pasti sangat merepotkan sekali untuk kalian. Karena kalian harus meninggalkan pekerjaan penting kalian." ucap Karina terdengar lemah namun masih terdengar oleh semuanya.

"Apa yang mama katakan? Kami senang bersama mama." sahut Arthur yang duduk di sisi Karina sambil meletakkan kepalanya di bahu sang mama.

Karina mengusap lembut rambut putra bungsunya itu gemas. Perlahan mata Karina tertutup dan akhirnya pingsan. Semuanya kalang kabut kebingungan, berteriak histeris melihat Karina tiba-tiba pingsan, padahal dirinya hanya duduk.

Hingga Arthur melihat telapak tangan Karina terlihat darah merah kental yang hampir mengering. Teriakkan sang papa yang menyayat hati membuatnya berteriak untuk memanggil dokter pribadi yang menangani kesehatan Karina.

"Sayang, buka matamu! Kau berjanji kita akan bersama sampai mati, jangan tinggalkan aku!" lirih Derian menangis sedih.

Air mata terus mengalir di pipinya membopong istrinya ke kamar. Angel menghubungi dokter, Al dan Aksa menjaga anak-anak. Dion menenangkan istrinya yang menangis histeris melihat keadaan mamanya. Arthur dan Putri yang terlihat sehat mengikuti langkah sang papa ke kamarnya.

Tak sampai setengah jam, dokter datang memeriksa keadaan Karina dengan teliti yang terbaring lemah tak berdaya. Setelah pemeriksaan, dokter menghela nafas berat mendekati Derian yang sudah menunggu dengan cemas kabar istri yang sangat dicintainya itu.

Derian dan dokter saling menatap seolah sedang saling bicara melalui tatapan matanya. Dokter menggeleng pertanda keadaan Karina tidak baik-baik saja.

"Sudah dokter." perawat yang dibawa dokter itu sudah selesai memasangkan infus pada Karina.

"Kita perlu bicara." ucap dokter itu.

"Ada apa dengan mama?" seru Arthur tak terima melihat dokter bisik-bisik dengan dokter, seolah ada yang disembunyikan oleh kedua orang itu yang dirinya tak tahu.

Keduanya menatap wajah Arthur yang terlihat cemas. Dokter kembali menatap Derian yang dijawab dengan anggukan kepala.

"Nyonya Karina, mungkin hanya tinggal beberapa bulan lagi untuk bertahan." putusan dokter membuat Arthur shock dan terkejut.

Dirinya langsung terduduk lemas di lantai mendengar vonis dokter itu.

TBC

.

.

.

Maafkan typo

Beri dukungannya

Beri like, rate dan vote nya

Terpopuler

Comments

DuckyYena

DuckyYena

aku gak sanggup thor Karina meninggal dunia 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭

2021-02-27

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Visual tokoh
3 Part 1
4 Part 2
5 Part 3
6 Part 4
7 Part 5
8 Part 6
9 Part 7
10 Part 8
11 Part 9
12 Part 10
13 Part 11
14 Part 12
15 Part 13
16 Part 14
17 Part 15
18 Part 16
19 Part 17
20 Part 18
21 Part 19
22 Part 20
23 Part 21
24 Part 22
25 Part 23
26 Part 24
27 Part 25
28 Part 26
29 Part 27
30 Part 28
31 Part 29
32 Part 30
33 Part 31
34 Part 32
35 Part 33
36 Part 34
37 Part 35
38 Part 36
39 Part 37
40 Part 38
41 Part 39
42 Part 40
43 Part 41
44 Part 42
45 Part 43
46 Part 44
47 Part 45
48 Part 46
49 Part 47 (End season 1)
50 Pengumuman
51 Episode 1(season 2)
52 Episode 2
53 Episode 3
54 Episode 4
55 Episode 5
56 Episode 6
57 Episode 7
58 Episode 8
59 Episode 9
60 Pengumuman
61 Episode 10
62 Episode 11
63 Episode 12
64 Episode 13
65 Episode 14
66 Episode 15
67 Episode 16
68 Episode 17
69 Episode 18
70 Episode 19
71 Episode 20
72 Episode 21
73 Episode 22
74 Episode 23
75 Episode 24
76 Episode 25
77 Episode 26
78 Episode 27
79 Episode 28
80 Episode 29
81 Episode 30
82 Episode 31
83 Episode 32
84 Episode 33
85 Episode 34
86 Episode 35
87 Episode 36
88 Episode 37
89 Episode 38
90 Episode 39
91 Episode 40
92 Episode 41
93 Episode 42
94 Episode 43
95 Episode 44
96 Episode 45
97 Episode 46
98 Episode 47
99 Episode 48
100 Episode 49
101 Episode 50
102 Episode 51
103 Episode 52
104 Episode 53
105 Episode 54
106 Pengumuman
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Prolog
2
Visual tokoh
3
Part 1
4
Part 2
5
Part 3
6
Part 4
7
Part 5
8
Part 6
9
Part 7
10
Part 8
11
Part 9
12
Part 10
13
Part 11
14
Part 12
15
Part 13
16
Part 14
17
Part 15
18
Part 16
19
Part 17
20
Part 18
21
Part 19
22
Part 20
23
Part 21
24
Part 22
25
Part 23
26
Part 24
27
Part 25
28
Part 26
29
Part 27
30
Part 28
31
Part 29
32
Part 30
33
Part 31
34
Part 32
35
Part 33
36
Part 34
37
Part 35
38
Part 36
39
Part 37
40
Part 38
41
Part 39
42
Part 40
43
Part 41
44
Part 42
45
Part 43
46
Part 44
47
Part 45
48
Part 46
49
Part 47 (End season 1)
50
Pengumuman
51
Episode 1(season 2)
52
Episode 2
53
Episode 3
54
Episode 4
55
Episode 5
56
Episode 6
57
Episode 7
58
Episode 8
59
Episode 9
60
Pengumuman
61
Episode 10
62
Episode 11
63
Episode 12
64
Episode 13
65
Episode 14
66
Episode 15
67
Episode 16
68
Episode 17
69
Episode 18
70
Episode 19
71
Episode 20
72
Episode 21
73
Episode 22
74
Episode 23
75
Episode 24
76
Episode 25
77
Episode 26
78
Episode 27
79
Episode 28
80
Episode 29
81
Episode 30
82
Episode 31
83
Episode 32
84
Episode 33
85
Episode 34
86
Episode 35
87
Episode 36
88
Episode 37
89
Episode 38
90
Episode 39
91
Episode 40
92
Episode 41
93
Episode 42
94
Episode 43
95
Episode 44
96
Episode 45
97
Episode 46
98
Episode 47
99
Episode 48
100
Episode 49
101
Episode 50
102
Episode 51
103
Episode 52
104
Episode 53
105
Episode 54
106
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!