memulai latihan

Tama terbangun saat mendengar suara ponselnya berbunyi, dia mengambilnya dan mengangkat dengan begitu lemas, matanya juga masih terpejam setelah pertarungannya dengan Andini semalam yang menguras tenaganya.

"hmm?"

"tuan dimana? kenapa belum sampai kantor? satu jam lagi rapat dengan para pemegang saham akan berlangsung tapi kenapa tuan belum juga datang?" omelan seseorang dari balik telefon.

Tama terbelalak dan melihat jam diponselnya dan ternyata sudah jam setengah sembilan "oh shiit" umpatnya.

" Raka urus semua berkas yang dibutuhkan, aku akan datang sebentar lagi"

"baik"

Tama segera menyambar handuk dan mandi, setelah mandi dia mengambil pakaiannya yang berada didalam lemari Andini, beberpa pakaian formal dan santainya ada disana mengingat dia sering kali menginap.

"kamu sudah harus berangkat?" tanya andini dengan suara parau, dia baru saja bangun.

"iya, ada rapat sebentar lagi, aku pergi" bergegas lari dan meninggalkan apartemen milik kekasihnya menuju perusahaan.

Dengan langkah tegap dan percaya diri Tama berjalan menuju lift khusus untuknya menuju lantai teratas.

"oh bagus ya jam segini baru sampai" mengangkat tangan dan melihat jam dipergelangan tangan " sepuluh menit lagi rapat dimulai dan kamu baru sampai?" menggeleng dan berdecak, dia adalah Raka teman dan sekaligus asisten pribadinya.

"main sama siapa lagi kali ini? sella tamara andini Tiara atau keisya?" Raka mulai mengabsen wanita milik Tama.

"sudah diam! mengomel saja sedari tadi, aku ini bos kamu kalau lupa! mana berkas yang harusku bawa?"

"ck bos tak tau diri, nih berkasnya dicek lagi"

"nggak usah, ayo langsung meeting saja, aku percaya sama kamu" ucap Tama dengan nada seperti tengah merayu seorang gadis, tapi bukannya senang dan merona oleh gombalan Tama,Raka malah ingin sekali membuka sepatunya dan memasukannya kedalam mulut bos nya itu.

"cih mual sekali rasanya" berpura pura muntah dan mengikuti bos nya dari belakang yang sedang terkekeh geli mendengar gerutuan asistennya itu.

**

Seorang gadis tengah belajar dengan serius didalam kelasnya, dia adalah Elza si gadis malang yang hidup sebatang kara.

Memperhatikan dengan seksama penjelasan dosen dan sesekali mencatat materi yang menurutnya penting.

Setelah satu jam berlalu dosen akhirnya keluar dari kelas, elza segera memberi semua buku bukunya, Elza pergi kearah parkiran bersama sahabatnya, Lisa.

"el kita jalan yuk, mumpung sekarang sudah nggak ada kelas"

"sorry lis gue nggak bisa, ada urusan" tolak elza, dia sebenarnya merasa tidak enak menolak ajakan dari sahabatnya itu apalagi melihat raut wajah yang tadi bersemangat berubah sedih.

"em tapi kalau nanti sore kayaknya gue bisa"

"beneran?" tanya lisa.

Elza mengangguk dan itu membuat sahabatnya itu memekik kegirangan.

"oke, kalau begitu sekarang gue pulang dulu ya, byee sampai bertemu nanti sore"

Elza membalas lambaian tangan lisa dan langsung menuju mobilnya, dia segera pergi ke tempatnya latihan bela diri.

Elza memasuki gedung worrior dragon itu penuh dengan semangat, setelah menemui pegawai dia langsung diarahkan keruang latihan yang sebelumnya dia berganti baju terlebih dahulu.

"selamat siang nona Elza" sapa pelatih saat melihat elza baru saja masuk kedalam ruangan.

"loh kakak tau nama saya?"

"tentu, karena saya miliki catatan siapa saja yang akan berlatih denganku, perkenalkan saya Anjas pelatih anda saat ini, silahkan duduk dulu saya terangkan dasar dasar bela diri terlebih dahulu setelah paham kita akan mulai berlatih"

Elza memgangguk dan duduk sesuai dengan perintah mentornya.

"dasar dasar ilmu bela diri atau lebih tepatnya teknik apa saja yang akan kita pelajari, pertama adalah kuda kuda kedua pukulan lalu tendangan dan yang keempat adalah tangkisan" ucop Anjas sembari menaikan jarinya keatas saat menghitung, dia mulai menjelaskan dan elza mendengarkan dengan seksama dan sesekali menanyakan sesuatu yang tidak dia pahami.

"oke karena jam latihan kali ini telah selesai dan saya rasa kamu sudah paham maka pertemuan selanjutnya kita bisa mulai berlatih"

"iya kak, terimasih" Elza tersenyum hangat dan meninggalkan ruang latihan tersebut.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***