"Faster babby ah ah" rancau seorang pemuda saat merasakan kenikmatan yang selalu membuatnya mabuk kepayang, wanita yang bergerak aktif diatasnya menambah ritme kecepatan hentakannya saat pria tersebut mendesah dan merancau karena akan mendapatkan puncak kenikmatan.
"ahh terimakasih manis" mengecup bibir kekasihnya dan mendorongnya hingga dia terbaring diranjang, pria itu langsung melepaskan pengamannya yang sudah penuh oleh cairan surga dunia miliknya.
"bagaimana sayang permainanku?" nafas wanita itu masih naik turun karena kelelahan.
"sama seperti biasanya, kamu yang terbaik" mengambil roko yang ada diatas nakas, mematikkan api dan mehisap batang tembakau itu. Pria itu adalah Tama Aditya seorang CEO salah satu perusahaan terkenal dinegara ini dan yang sedang bersamanya adalah koleksi pacarnya bernama Andini seorang model yang tidak terlalu terkenal, gaya hidupnya yang mewah mengharuskannya memiliki uang diluar karirnya karena karirnya tidak terlalu bagus dan cemerlang.
"aku menginginkan tas keluaran terbaru sayang" ucap wanita itu manja dan bergelayut dilengan Tama.
"apapun untukmu baby" meraih ponselnya dan mentransfer uang kerekening pacarnya itu.
"apa segitu cukup?" Andini langsung meraih ponsel dan mengeceknya, dalam hati dia bersorak gembira melihat angka fantastis yang baru saja kekasihnya kirim kerekeningnya.
"terimakasih sayang" kembali bergelayut dilengan tama, bahkan tidak sungkan menggesekkan dadanya dilengan kokoh dan kekar itu, Tama mengusek ****** rokoknya dan kembali mengungkung tubuh indah nan sexi kekasihnya itu.
"kamu memancingku lagi"
Andini menyeringai lalu mulai menatap dan menggoda Tama dengan nakalnya.
Dan kejadian panas tersebut kembali terjadi dengan tama yang menguasai permainan, tapi terlebih dahulu Tama memasang pengaman dia tidak akan mengambil resiko, dia takut kekasihnya hamil karena memang niatnya hanya untuk bersenang senang.
Dia juga tidak sudi jika salah satu pacarnya ada yang mengandung benihnya,kekasih yang notabene nya adalah teman tidur atau secara kasarnya adalah budak nafsu Tama saja tidak pantas menjadi ibu bagi anaknya kelak,
Sebejad nya Tama dia juga akan memilih wanita baik baik untuk menjadi teman hidup dan ibu dari anak anaknya nanti, sampai saat ini dia belum menemukan seseorang yang mampu menggetarkan hatinya.
**
Disalah satu restauran seorang gadis tengah melayani pelanggan, dia selalu tersenyum ramah, selain cantik dia juga dapat menguasai berbagai bahasa asing sehingga dia selalu ditunjuk oleh manager restoran melayani bule bule dari luar negeri. Dengan senang hati Elza mau menuruti nya karena setiap bulan dia akan selalu mendapatkan bonus yang lumayan dari bos nya.
Pekerjaan Elza baru saja selesai.
"Ell" panggil Nadia teman nya selama bekerja direstoran,mereka tengah duduk bersama sembari menikmati makan malam didapur.
"hmm?" Elza menoleh.
"lo entar langsung pulang?"
"iya, udah tengah malam juga, kenapa emang?"
Nadia menggeleng "nggak papa sih, entar gue nebeng ya?"
Elza mengangguk dan tersenyum, Nadia adalah salah satu teman kerjanya yang baik. dia juga yang mengejari Elza ketika baru saja diterima bekerja disini, tempat kos nya juga tidak terlalu jauh dari rumah elza sehingga Nadia sering kali ikut pulang kalau mereka mendapat shif malam bersama.
Setelah selesai elza dan nadia membereskan bekas makannya dan mencuci piring yang tadi mereka gunakan.
"terimakasih makan malamnya bang Ke" ucap elza pada Keni salah satu chef terbaik disana.
"iihh jahara nih neng elza cantik yang masih cantikan eike, plis ya jangan panggil gue abang! panggil eike mis keni" ucapnya ngondek dan penuh dengan penekanan, pria dengan tubuh kekar dan berotot itu adalah spesies manusia yang merasa bahwa dia adalah perempuan, penampilannya yang sangat macho sering kali menipu kaum hawa yang baru mengenalnya karena Keni lebih menyukai pria macho seperti dirinya.
"astaga, oke lah mis keni yang cantik, makasih makan malamnya yaa" elza menoel dagu Keni, dia sangat terhibur saat bekerja melihat tingkah lucu pria tulang lunak itu.
"sama sama honey, ngiming ngiming elza udah mau pulang?" ucap keni saat melihat elza mengalungkan tasnya kebahu.
"iya, gue pulang yaaa.bye incess" Elza melambaikan tangan dan dibalas oleh keni.
"gue juga pulang ya bang keee" Nadia berteriak lalu lari meninggalkan dapur sambil tertawa.
"wooy jangan panggil gue kayak gitu!" suara bariton Keni menggema.
"hahaha" suara tertawaan dua gadis itu masih terdengar.
"ehh tuh kan suara laki eike jadi keluar, ihh sebel deh sama nadia cebol" menggerutu sambil merapikan dapurnya.
Kedua gadis itu memasuki mobil milik elza lebih tepatnya mobil mendiang kak Zara yang elza gunakan, membelah jalanan kota yang sudah sepi mengingat saat ini sudah tengah malam.
"thank's el. gue pergi ya, lo hati hati"
Elza mengangguk "sama sama"
Elza masih memandang temannya yang berjalan kaki menuju kos nya, karena kos nadia ada di gang sempit sehingga elza hanya mengantar dipersimpang jalan, setelah temannya tidak terlihat elza melajukan mobilnya menuju rumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Sumawita
Akan kah Elisa tidak melupakan dendam nya pada tama
2021-09-16
0