Part 5

Walaupun murid baru di SMA BhinaBakti Ara sudah mendapatkan banyak teman , kini Ara sudah berada di perpustakaan untuk mengejar pelajaran yang tertinggal ditemani oleh Thalita dan beberapa teman yang lainnya

"Maaf ya sudah merepotkan kalian semua"ucap Ara

"Nyantai aja kali Ra , kita kan teman"jawab Puji yang tak lain juga teman sekelasnya

"Makasih ya"ucap Ara kembali

Hanya butuh setengah jam bagi Ara untuk menyalin catatan milik teman-teman nya , dan kini Ara sedang merapikan kembali buku-buku nya kedalam tas

"Udah ?"tanya Thalita yang dijawab dengan anggukan oleh Ara

"Kalau gitu ayo kita pulang"ajak Thalita

Ara beserta teman-teman satu kelasnya pun melangkahkan kaki menuju ke parkiran . Ada yang membawa kendaraan sendiri , ada juga yang menunggu taksi online dan ada yang dijemput seperti Ara yang setiap harinya di jemput oleh sang supir

"Ara duluan ya , makasih semuanya"ucap Ara melambaikan tangan pada teman-temannya

"Hati-hati dijalan Ra"ucap Thalita

"Kalian juga ya"balas Ara ya g dijawab dengan acungan jempol oleh teman-temannya

Mobil yang di tumpangi Ara berjalan meninggalkan area sekolahan , menyusuri setiap jalan , melewati setiap pepohonan . Sudah lama Ara tak menginjakkan kaki di bangku sekolahan umum sejak Allah berikan dia penyakit yang membuat Omanya selalu khawatir untuk melepaskannya bersekolah

"Gimana hari pertama sekolahnya neng ?"tanya mang Ujang

"Alhamdulillah menyenangkan mang"jawab Ara

"Syukurlah , mau langsung pulang neng ?"tanya mang Ujang

"Iya mang , Ara udah lapar pengen makan masakan bi Narti"Ara membayangkan bi Narti yang sedang menyusun makan siangnya di meja makan

"Haha , tenang neng bi Narti mah udah masakin makanan kesukaan nya neng Ara"ucap mang Ujang

"Wah , beneran mang ?"tanya Ara tak percaya

Mang Ujang hanya menjawab dengan anggukan disertai senyuman tulusnya . Selama ini Ara hanya tinggal dengan mang Ujang dan bi Narti . Bukan berarti Ara tak punya keluarga , Ara masih mempunyai Oma yang selalu sibuk dengan pekerjaannya demi membiayai sang cucu semata wayang . Kedua orangtua Ara sudah meninggal dalam tragedi pesawat jatuh saat Ara masih duduk di bangku sekolah dasar

Semenjak saat kepergian kedua orangtuanya Ara berlarut dalam kesedihannya , hingga suatu hari Ara dinyatakan mengidap penyakit leukimia stadium awal . Dan saat mengetahui hal tersebut sang Oma tak mengizinkan Ara untuk menginjakkan kaki di sekolah umum karena takut sewaktu-waktu penyakit Ara kambuh

Sampainya dirumah kepulangan Ara sudah dinantikan oleh bi Narti yang sudah berdiri di depan pagar

"Neng Ara nya bibik akhirnya pulang"ucap bi Narti seraya mengambil tas sekolah Ara

"Ara kangen sama bibik , sejam aja Ara nggak ketemu bibik rasanya udah kayak setahun"ucap Ara bercanda

"Iih , Eneng mah bisa aja"bi Narti malu mendengar ucapan Ara

Ara masuk kedalam rumahnya diikuti oleh bi Narti dan mang Ujang dari belakang . Ara sudah duduk dimeja makan menanti kedatangan bik Narti dan mang Ujang

"Mamang , bibik ayo buruan Ara nungguin nih"ucap Ara

"Ada apa atuh neng ?"tanya mang Ujang

"Ayo makan siang bareng"ajak Ara seraya mengangkat sendok dan garpu nya

Mang Ujang hanya terdiam sambil sesekali melirik pada sang istri

"Neng makan aja , bibik sama mang Ujang tadi udah makan siang neng"jawab bik Narti

"Jangan bohong , inget kata Oma kalau bohong itu dosa . Kalau dosa entar masuk neraka lho , emang bibik sama Mamang mau masuk neraka ?"tanya Ara menyelidik

"Ya enggak atuh neng , ih amit-amit"ucap bi Narti

"Ya udah kalau gitu ayo buruan , Ara udah lapar ni"ajak Ara kembali

"Gimana ?"bisik mang Ujang pada sang istri namun belum sempat bik Narti menjawab Ara sudah menarik mereka ke meja makan

"Udah nggak usah diskusi dulu langsung aja duduk , kita makan bareng . Lagian Ara juga nggak akan sanggup ngabisin makanan sebanyak ini , kalau nggak di habiskan mubazir namanya"ucap Ara dengan polosnya

Ara memang selalu banyak akal , kadang kecerdasan Ara tersembunyi di balik sifat polosnya

"Kenapa bengong , ayo dimakan bik , mang entar keburu dingin makanan nya"Ara kembali angkat bicara setelah cukup lama dia melihat sepasang suami istri ini tak kunjung mengambil makan siangnya

"Neng , bibik sama mang Ujang makannya di dapur aja ya . Bibik nggak enak neng"ucap bi Narti

"Eeeh , jangan dong . Makan di sini aja , kalau nggak enak kasih kucing biar kucingnya ikutan kenyang juga . Hahaha"bukan Ara namanya jika tak mendapatkan apa yang dia mau

"Udah santai aja , lagian Oma juga nggak ada dirumah kan . Kalaupun ada Oma juga nggak akan marah"tambah Ara

"Tapi neng"ucapan mang Ujang terpotong oleh tangan Ara yang mengisyaratkan untuk berhenti bicara

"Ara nggak suka penolakan , kalau Mamang sama bibik mau makan di dapur ya udah nggak apa-apa . Tapi Ara akan mengadakan mogok makan mulai sekarang sampai Oma pulang , biar Mamang sama bibik dimarahin sekalian"ancam Ara

"Jangan atuh neng , iya bibik sama mamang makan siang disini aja"ucap bi Narti

"Nah gitu dong , kan enak"Ara penuh dengan aura kemenangan

"Ma , pa Ara kangen . Ara kangen saat kita makan bersama di meja makan , Ara kangen masakan mama , Ara kangen dijemput papa pulang sekolah"batin Ara dan tanpa disadari air mata sudah berhasil terjun dari tempatnya

"Ya Allah neng Ara kenapa nangis ? Makan siangnya nggak enak ya ? Bibik buatin yang baru ya , neng Ara jangan nangis"betapa terkejutnya bik Narti melihat Ara yang sudah berderai air mata

Bik Narti langsung berdiri mengambil makan siang Ara untuk dibuang namun belum sempat piring terangkat Ara sudah menahan tangan bik Narti

"Jangan bik , jangan dibuang"ucap Ara

"Tapi neng makanannya nggak enak , biarkan bibik membuatkan yang baru untuk neng Ara"mang Ujang membujuk Ara

"Nggak usah mang , makan siangnya enak kok"ucap Ara seraya mengusap air matanya

"Lalu kenapa neng Ara nangis ?"tanya mang Ujang

"Ara kangen mama papa mang"Ara kembali menitikkan air matanya , tak mampu menahan rasa kangennya

Bik Narti langsung memeluk Ara dengan penuh kasih sayang , menguatkan Ara dengan sebuah ketulusan

"Bik Ara pusing"keluh Ara

Mendengar ucapan Ara mang Ujang langsung berlari mengambil obat Ara agar segera diminum . Setelah meminum obatnya Ara diantar oleh bik Narti ke kamar untuk beristirahat

"Neng Ara jangan banyak fikiran , kalau neng Ara sedih nanti mama sama papa juga sedih disyurga sana"ucap bik Narti menenangkan Ara

"Iya bik maafin Ara ya"Ara begitu menyesal dengan sifat ke kanak-kanaknya ini

"Neng Ara istirahat ya . Bibik kebawah dulu , kalau butuh apa-apa telfon saja bibik atau Mamang juga bisa"ucap bik Narti yang langsung dijawab dengan anggukan oleh Ara

Bik Narti pun langsung menyelimuti Ara setelah itu baru keluar kamar , walau masih ada rasa khawatir saat meninggalkan Ara bik Narti selalu meyakinkan dirinya bahwa Ara anak yang kuat

"Ya Allah berikanlah anak ini kekuatan dan ketabahan , lindungilah dia ya Allah"batin bik Inah sebelum benar-benar menutup pintu kamar Ara

Terpopuler

Comments

NaNa

NaNa

siapa yg naruh bawang di sini 😢 duh thor bikin mewek bacanya 😢

2021-08-20

0

Rhiedha Nasrowi

Rhiedha Nasrowi

belum-belum kok udh nyesek bacanya 😭😭😭

2021-07-31

0

Rosehelty4

Rosehelty4

Ara harus ketemu amanda!!!

2021-05-23

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Eps 111
112 Eps 112
113 Eps 113
114 Eps 114
115 Eps 115
116 Eps 116
117 Eps 117
118 Eps 118
119 Eps 119
120 Eps 120
121 Eps 121
122 Eps 122
123 Eps 123
124 Eps 124
125 Eps 125
126 Eps 126
127 Eps 127
128 Eps 128
129 Eps 129
130 Eps 130
131 Eps 131
132 Eps 132
133 Eps 133
134 Eps 134
135 Eps 135
136 Eps 136
137 Eps 137
138 Eps 138
139 Eps 139
140 Eps 140
141 Eps 141
142 Eps 142
143 Eps 143
144 Eps 144
145 Eps 145
146 Eps 146
147 Eps 147
148 Eps 148
149 Eps 149
150 Eps 150
151 Eps 151
152 Eps 152
153 Eps 153
154 Eps 154
155 Eps 155
156 Eps 156
157 157
158 Eps 158
159 Eps 159
160 Eps 160
161 Eps 161
162 Eps 162
163 Eps 163
164 Eps 164
165 Eps 165
166 Eps 166
167 Eps 167
168 Eps 168
169 Eps 169
170 Eps 170
171 Eps 171
172 Eps 172
173 Eps 173
174 Eps 174
175 Eps 175
176 Eps 176
177 Eps 177
178 Eps 178
179 Eps 179
180 Eps 180
181 Eps 181
182 Eps 182
183 Eps 183
184 Eps 184
185 Eps 185
186 Eps 186
187 Eps 187
188 Eps 188
189 Eps 189
190 Eps 190
191 Eps 191
192 Eps 192
193 Eps 193
194 Eps 194
195 Eps 195
196 Eps 196
197 Eps 197
198 Eps 198
199 Eps 199
200 Eps 200
Episodes

Updated 200 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Eps 111
112
Eps 112
113
Eps 113
114
Eps 114
115
Eps 115
116
Eps 116
117
Eps 117
118
Eps 118
119
Eps 119
120
Eps 120
121
Eps 121
122
Eps 122
123
Eps 123
124
Eps 124
125
Eps 125
126
Eps 126
127
Eps 127
128
Eps 128
129
Eps 129
130
Eps 130
131
Eps 131
132
Eps 132
133
Eps 133
134
Eps 134
135
Eps 135
136
Eps 136
137
Eps 137
138
Eps 138
139
Eps 139
140
Eps 140
141
Eps 141
142
Eps 142
143
Eps 143
144
Eps 144
145
Eps 145
146
Eps 146
147
Eps 147
148
Eps 148
149
Eps 149
150
Eps 150
151
Eps 151
152
Eps 152
153
Eps 153
154
Eps 154
155
Eps 155
156
Eps 156
157
157
158
Eps 158
159
Eps 159
160
Eps 160
161
Eps 161
162
Eps 162
163
Eps 163
164
Eps 164
165
Eps 165
166
Eps 166
167
Eps 167
168
Eps 168
169
Eps 169
170
Eps 170
171
Eps 171
172
Eps 172
173
Eps 173
174
Eps 174
175
Eps 175
176
Eps 176
177
Eps 177
178
Eps 178
179
Eps 179
180
Eps 180
181
Eps 181
182
Eps 182
183
Eps 183
184
Eps 184
185
Eps 185
186
Eps 186
187
Eps 187
188
Eps 188
189
Eps 189
190
Eps 190
191
Eps 191
192
Eps 192
193
Eps 193
194
Eps 194
195
Eps 195
196
Eps 196
197
Eps 197
198
Eps 198
199
Eps 199
200
Eps 200

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!