Eps.2 Teman Baru

Rayna selalu membuat dirinya merasa bahagia saat di luar rumah. Hari ini dia masuk kuliah. Karena sudah tingkat akhir, jadi jam mata kuliahnya hanya sedikit. Lebih banyak jam kosong daripada jam masuk, seperti hari ini.

Bella memanfaatkan jam kosong untuk pergi ke kantin yang tak jauh dari kampus. Seperti biasa, Ia dan Rayna memesan lontong kupang favorit mereka.

"Aku tambah sambal dan jeruk biar tidak terasa amis."

Bella mengambil irisan jeruk nipis dan sambal yang disediakan di meja, lalu memeras dan mengucurkan ke mangkok.

"Kau tambah sambal tidak ?"

Rayna hanya menggelengkan kepala dan menelan kupang selagi masih hangat.

Untuk sejenak Rayna bisa melupakan masalah di rumah. Dia menikmati waktu di luar rumah bersama bella. Rayna melihat seseorang lelaki masuk ke kantin. Dia duduk di seberang meja dan menghadap Rayna. Dia mencuri mencuri pandang, namun Rayna menangkap basah, sehingga dia mengalihkan pandangan ketika Rayna menatapnya.

Rayna kemudian mengacuhkan nya dan melanjutkan makan sampai selesai.Saat membayar makan di kasir, kasir malah menolaknya.

"Sudah dibayar mbak."

Kasir mengembalikan uang ke tangan Rayna yang kemudian di genggamnya.

"Siapa ya yang membayar Mbak ?"

"Itu Mbak, lelaki yang di seberang." ucap Ibu kasir menunjuk lelaki di ujung, lelaki yang mencuri pandang padanya tadi.

Lelaki tadi sekarang berdiri di luar pintu kantin. Rayna dan bella keluar kantin dan melewatinya. Bella mengucapkan terima kasih padanya," Terima kasih Kak sudah mentraktir kami."

"Boleh kita kenalan ? Darius…"

ucapnya sambil menjabat tangan Bella kemudian menjabat tangan Raina sambil tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"Bella… Rayna..." jawab Mereka bergantian dan balik menatap Darius, seorang lelaki yang tampak usianya tiga atau lima tahun di atas mereka, dan bukan seorang mahasiswa, namun kelihatan seperti orang yang sudah bekerja. Terlihat dari tas kerja yang dibawanya, juga pakaiannya yang rapi dengan sepatu mengkilap. Wajahnya tampan dan macho untuk ukuran lelaki dengan tinggi sekitar 180 senti meter dan berkulit kuning langsat.

"Kapan-kapan boleh kan, kita bicara lagi ?" Rayna dan Bella menatapnya sambil menganggukkan kepala.

"Maaf Kak, kami mau balik dulu. Kami mau pulang."ucap Rayna kemudian meninggalkan Darius. Sampai ketemu besok."

Darius menatap Rayna dan Bella menyeberang jalan, kembali ke kampus.

Darius tidak berkedip menatap Rheina. Dia terus menatapnya sampai Rayna menghilang dari pandangannya.

"Besok aku akan ke sini lagi untuk bertemu denganmu Rayna. Aku akan sering ke kantin ini."

Darius menuju tempat parkir lalu mengendarai motor sport hijau menuju ke jalan raya.

Keesokan harinya Rayna kembali ke kantin, sepulang dari kuliah. Dia ke sana sendiri dan melihat Darius sudah duduk seperti menunggu seseorang.

"Halo Rayna..." ucap darius menyapa Rayna yang sedang berjalan memasuki kantin.

"Iya, Kak Darius. Apa kabar ?"

Rayna balas menyapa sembari tersenyum.

"Duduk sini, Rayna. Aku akan mentraktir mu. Kita bisa ngobrol sambil makan.

Darius menunjuk kursi kosong di depannya.

"Aku tidak makan, Kak. Terima kasih. Aku hanya membeli soft drink saja."

"Kau sendirian ? Dimana teman mu ?"

Darius melihat Bella tidak bersamanya.

"Iya Kak Bella pulang duluan. Dia ada urusan.

Rayna merasa kikuk dan takut berbicara sendiri dengan Darius, karena ia tidak mengenalnya.

"Mumpung tidak ada temannya, ini kesempatan bagiku untuk PDKT sama dia. Aku akan membuatnya duduk meskipun sebentar," ucap Darius dalam hati.

"Duduklah sebentar saja. Tidak usah takut. Aku bukan orang jahat kok."

Darius melihat raut muka Rayna yang menatapnya dengan takut.

"Percayalah, aku tidak ada maksud apa-apa." kata Darius meyakinkan, sehingga Rayna menarik kursi dan duduk di depan Darius.

"Kau mau pesan apa ?"

"Tidak Kak."

"Ayolah, aku pesankan rujak buah saja ya." Darius memesankan Rayna rujak buah pada Ibu kantin yang sedang membersihkan meja di belakangnya.

"Tambah rujak buah satu ya, Bu. Pedas nya sedang saja."

"Iya mas. Saya buatkan setelah ini."

Ibu kantin kembali ke meja pesanan dan membuatkan rujak buah. Ia kemudian kembali membawa seporsi rujak buah dan soto daging untuk Darius.

Darius menggeser rujak buah mendekat ke Rayna, " ayo makan lah, jangan sungkan."

"Terima kasih, Kak."

Rayna ingin segera beranjak dari kursi . dan kembali ke kampus, namun ia merasa tidak enak. Takut darius tersinggung padanya

"Kau kuliah di kampus bumi pertiwi ?"

"Iya Kak."

"Ambil jurusan apa ?"

"Aku ambil jurusan Bahasa Inggris, Kak. Dan sudah semester akhir, sebentar lagi wisuda. Kalau Kakak apakah kuliah juga ?"

"Tidak, aku sudah bekerja sebagai kontraktor. Oh ya, di mana rumahmu ? Apakah kau tinggal di dekat sini ?"

"Iya Kak, aku tinggal di daerah mojoroto."

"Kalau aku tinggal di Ngronggo. Apakah aku boleh menjadi temanmu ?"

"Maksud Kakak ?"

"Aku ingin menjadi temanmu dan lebih mengenal mu, boleh kan ?"

"Iya Kak boleh." ucap Raya tanpa menaruh rasa curiga pada Darius.

"Boleh aku minta nomor handphone mu ?"

"Maaf aku tidak ingat nomor ku, karena nomornya barusan ganti."

Rayna menyibak kan rambut untuk menutupi kebohongannya.

"Kalau begitu aku kasih nomor handphoneku. Kamu simpan ya."

Darius menulis nomornya di kertas, kemudian menyodorkan pada Rayna.

Rayna mengambil kertas itu dan menyimpan disaku jaketnya. Rayna melihat Darius adalah sosok orang yang dewasa dan jadi berpikir jika Darius ada maksud terselubung padanya setelah meminta nomornya tadi.

Rayna menatap rujak buah di meja yang belum ia habiskan. Lalu ia menghabiskan nya sebagai alasan, agar dia bisa cepat pulang.

"Aku harus segera pergi dari sini, sebelum orang ini melakukan hal diluar dugaan," batin Rayna dalam hati.

"Kak Maaf saya permisi dulu, terima kasih rujak buahnya.

Rina berdiri kemudian mendorong kursi merapat ke meja.

"Kenapa terburu-buru ?''

"Iya Kak, maaf aku masih ada urusan." Rayna mencari alasan supaya bisa segera pergi darinya.

"Sampai ketemu lagi ya."

Rayna menyeberang jalan lalu kembali ke kampus dan pulang ke rumah.

Darius berdiri untuk membayar dan berpesan pada Ibu kantin.

"Ibu Kantin tolong bantu saya untuk mendapatkan nomor handphone gadis tadi. Aku akan memberikan hadiah untuk Ibu."

"Gampang mas."

Darius kemudian keluar kantin dan menunggu Rayna keluar kampus. Ia kemudian melihat Rayna menaiki motor, dan ia mengikuti dari kejauhan.

Terpopuler

Comments

zien

zien

Hadir 💐💐💗💗🌹🌹

2021-05-28

0

Sis Fauzi

Sis Fauzi

suka teman barunya Darius

2021-04-17

0

Fira Ummu Arfi

Fira Ummu Arfi

feedback waaawww ASIYAH AKHIR ZAMAN

2021-04-08

0

lihat semua
Episodes
1 Eps.1 Perang Mulut
2 Eps.2 Teman Baru
3 Eps.3 Telpon Pertama
4 Eps.4 Main Ke Rumah
5 Eps.5 Darius Menyatakan Cinta
6 Eps.6 Hubungan Tanpa Status
7 Eps.7 Rasa Suka
8 Eps.8 Lamaran Darius
9 Eps.9 Pernikahan Rayna
10 Eps.10 Pindah Ke Malang
11 Eps.11 Melamar Pekerjaan
12 Eps.12 Di Terima Kerja
13 Eps.13 Perubahan Sikap Darius
14 Eps. 14 Mengunjungi Tuan Tanah
15 Eps. 15 Barter Istri Dengan Uang
16 Eps. 16 Malam Yang Seperti Neraka
17 Eps. 17 Suara Tangisan Dari Kamar Sebelah
18 Eps. 18 Rencana Kabur
19 Eps. 19 Kabur Dari Rumah Tuan Tanah
20 Eps. 20 Pulang Kembali Ke Rumah
21 Eps. 21 Sambutan Yang Tidak Sesuai Harapan
22 Eps. 22 Mimpi Yang Selalu Terulang
23 Eps. 23 Masalah Lainnya
24 Eps. 24 Balapan Liar
25 Eps. 25 Kehilangan Uang
26 Eps. 26 Pikiran Yang Kacau
27 Eps. 27 Berurusan Dengan Polisi
28 Eps. 28 Membebaskan Syehan
29 Eps. 29 Bermain-main Dengan Forex
30 Eps. 30 Amarah Papa
31 Eps. 31 Di Kirim Ke Pondok Pesantren
32 Eps. 32 Hari Pertama Di Pondok Pesantren
33 Eps. 33 Bertemu Dengan Kiai Idris
34 Eps. 34 Hari Pertama Belajar
35 Eps. 35 Makan Bersama
36 Eps. 36 Pelajaran Pertama
37 Eps. 37 Kabur Dari Pondok
38 Eps. 38 Kunjungan Orang Tua
39 Eps. 39 Perkembangan Syehan
40 Eps. 40 Kunjungan Kedua
41 Eps. 41 Bayangan Darius
42 Eps. 42 Satus Janda
43 Eps. 43 Bisik Tetangga
44 Eps. 44 Mengurung Diri
45 Eps. 45 Depresi
46 Eps. 46 Bunuh Diri
47 Eps. 47 Bertemu Malaikat
48 Eps. 48 Perubahan Sikap Ayah
49 Eps. 49 Pindah Rumah
50 Eps. 50 Rumah Laku
51 Eps. 51 Pindah Rumah
52 Eps. 52 Melukis Syehan
53 Eps. 53 Berhijab
54 Eps. 54 Guru Lukis
55 Eps. 55 Surat Dari Pengadilan
56 Eps. 56 Berganti Nama Kecil
57 Eps. 57 Pertemuan Kedua
58 Eps. 58 Getaran Halus
59 Eps. 59 Mengikuti Jejak
60 Eps. 60 Lokasi Rumah Nasha
61 Eps. 61 Mencari Kesempatan
62 Eps. 62 Sambutan Dingin
63 Eps. 63 Utusan Dari Pesantren
64 Eps. 64 Informasi Status
65 Eps. 65 Menjauh
66 Eps. 66 Lebih Akrab
67 Eps. 67 Ambil Pesanan
68 Eps. 68 Sampai Di Rumah
69 Eps. 69 Masa Lalu Syehan
70 Eps. 70 Petunjuk Nama
71 Eps. 71 Identitas Nasha
72 Eps. 72 Berdekatan
73 Eps. 73 Bayangan Syehan
74 Eps. 74 Bayangan Syehan
75 Eps. 75 Telpon Pertama
76 Eps. 76 Perasaan Yang Terhubung
77 Eps. 77 Pingsan Massal
78 Eps. 78 Ingatan Samar
79 Eps.79 Ban Bocor
80 Eps. 80 Di Antar Untuk Pertama Kali
81 Eps.81 Alasan tidak ikut kelas
82 Eps. 82 Sakit
83 Eps. 83 Kenangan Kata Di Masa Lalu
84 Eps. 84 Cara Makan Yang Sama
85 Eps. 85 Kesan Arya Pada Syehan
86 Eps. 86 Bekas Luka
87 Eps. 87 Sebuah Tawaran Lukisan
88 Eps. 88 Melihat Lukisan
89 Eps. 89 Memilih Lukisan
90 Eps. 90 Menuju Ke Taman
91 Eps. 91 Melukis Syehan
92 Eps. 92 Lukisan Untuk Rayna
93 Eps. 93 Membeli Frame
94 Eps. 94 Memasang Lukisan
95 Eps. 95 Jejak Nama
96 Eps. 96 Sebuah Nama
97 Eps. 97 Pengakuan Syehan
98 Eps. 98 Mengenang Masa Lalu
99 Eps. 99 Sebuah Pelukan
100 Eps. 100 Malam Yang Sepi
101 Eps. 101 Menghibur Rayna
102 Eps. 102 Hadiah Kecil
103 Eps. 103 Panggilan Malam
104 Eps. 104 Ungkapan Yang Sia-Sia
105 Eps. 105 Tawaran Menemui Psikolog
106 Eps. 106 Cafe Terapi
107 Eps. 107 Penggalan Senyum Masa Lalu
108 Eps. 108 Bertemu Teman
109 Eps. 109 Rasa Yang Terpendam
110 Eps. 110 Rasa Yang Semakin Jelas
111 Eps. 111 Guru Bahasa Inggris
112 Eps. 112 Ke Distro
113 Eps. 113 Kembali Seperti Dulu
114 Eps. 114 Kesempatan Yang Terbuka
115 Eps. 115 Warna Senada
116 Eps. 116 Pernyataan Dari Syehan
117 Eps. 117 Ketulusan Hati
118 Eps. 118 Ternyata Masih Malu-Malu
119 Eps. 119 Kesiangan
120 Eps. 120 Menelpon Mama
121 Eps. 121 Permintaan Di Tolak
122 Eps. 122 Cerita Masa Lalu
123 Eps. 123 Tatapan Untuk Pria Lain
124 Eps. 124 Sisi Lain Syehan
125 Eps.125 Belanja
126 Eps. 126 Memilih Parfum
127 Eps. 127 Hanya Ingin Berdua
128 Eps. 128 Menuju Ke Bukit Bintang
129 Eps. 129 Bertemu Ibu
130 Eps. 130 Info Dari Mama
131 Eps. 131 Membeli Cincin
132 Eps. 132 Sebuah Ikatan
133 Eps. 133 Mengakui
134 Eps. 134 Malam Terakhir
135 Season 2 Eps. 135 Kembali Ke Rumah
136 Eps. 136 Kamar Yang Sama
137 Eps. 137 Ide Penempatan Syehan
138 Eps. 138 Waktu Luang
139 Eps.139 Mengisi Waktu Luang
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Eps.1 Perang Mulut
2
Eps.2 Teman Baru
3
Eps.3 Telpon Pertama
4
Eps.4 Main Ke Rumah
5
Eps.5 Darius Menyatakan Cinta
6
Eps.6 Hubungan Tanpa Status
7
Eps.7 Rasa Suka
8
Eps.8 Lamaran Darius
9
Eps.9 Pernikahan Rayna
10
Eps.10 Pindah Ke Malang
11
Eps.11 Melamar Pekerjaan
12
Eps.12 Di Terima Kerja
13
Eps.13 Perubahan Sikap Darius
14
Eps. 14 Mengunjungi Tuan Tanah
15
Eps. 15 Barter Istri Dengan Uang
16
Eps. 16 Malam Yang Seperti Neraka
17
Eps. 17 Suara Tangisan Dari Kamar Sebelah
18
Eps. 18 Rencana Kabur
19
Eps. 19 Kabur Dari Rumah Tuan Tanah
20
Eps. 20 Pulang Kembali Ke Rumah
21
Eps. 21 Sambutan Yang Tidak Sesuai Harapan
22
Eps. 22 Mimpi Yang Selalu Terulang
23
Eps. 23 Masalah Lainnya
24
Eps. 24 Balapan Liar
25
Eps. 25 Kehilangan Uang
26
Eps. 26 Pikiran Yang Kacau
27
Eps. 27 Berurusan Dengan Polisi
28
Eps. 28 Membebaskan Syehan
29
Eps. 29 Bermain-main Dengan Forex
30
Eps. 30 Amarah Papa
31
Eps. 31 Di Kirim Ke Pondok Pesantren
32
Eps. 32 Hari Pertama Di Pondok Pesantren
33
Eps. 33 Bertemu Dengan Kiai Idris
34
Eps. 34 Hari Pertama Belajar
35
Eps. 35 Makan Bersama
36
Eps. 36 Pelajaran Pertama
37
Eps. 37 Kabur Dari Pondok
38
Eps. 38 Kunjungan Orang Tua
39
Eps. 39 Perkembangan Syehan
40
Eps. 40 Kunjungan Kedua
41
Eps. 41 Bayangan Darius
42
Eps. 42 Satus Janda
43
Eps. 43 Bisik Tetangga
44
Eps. 44 Mengurung Diri
45
Eps. 45 Depresi
46
Eps. 46 Bunuh Diri
47
Eps. 47 Bertemu Malaikat
48
Eps. 48 Perubahan Sikap Ayah
49
Eps. 49 Pindah Rumah
50
Eps. 50 Rumah Laku
51
Eps. 51 Pindah Rumah
52
Eps. 52 Melukis Syehan
53
Eps. 53 Berhijab
54
Eps. 54 Guru Lukis
55
Eps. 55 Surat Dari Pengadilan
56
Eps. 56 Berganti Nama Kecil
57
Eps. 57 Pertemuan Kedua
58
Eps. 58 Getaran Halus
59
Eps. 59 Mengikuti Jejak
60
Eps. 60 Lokasi Rumah Nasha
61
Eps. 61 Mencari Kesempatan
62
Eps. 62 Sambutan Dingin
63
Eps. 63 Utusan Dari Pesantren
64
Eps. 64 Informasi Status
65
Eps. 65 Menjauh
66
Eps. 66 Lebih Akrab
67
Eps. 67 Ambil Pesanan
68
Eps. 68 Sampai Di Rumah
69
Eps. 69 Masa Lalu Syehan
70
Eps. 70 Petunjuk Nama
71
Eps. 71 Identitas Nasha
72
Eps. 72 Berdekatan
73
Eps. 73 Bayangan Syehan
74
Eps. 74 Bayangan Syehan
75
Eps. 75 Telpon Pertama
76
Eps. 76 Perasaan Yang Terhubung
77
Eps. 77 Pingsan Massal
78
Eps. 78 Ingatan Samar
79
Eps.79 Ban Bocor
80
Eps. 80 Di Antar Untuk Pertama Kali
81
Eps.81 Alasan tidak ikut kelas
82
Eps. 82 Sakit
83
Eps. 83 Kenangan Kata Di Masa Lalu
84
Eps. 84 Cara Makan Yang Sama
85
Eps. 85 Kesan Arya Pada Syehan
86
Eps. 86 Bekas Luka
87
Eps. 87 Sebuah Tawaran Lukisan
88
Eps. 88 Melihat Lukisan
89
Eps. 89 Memilih Lukisan
90
Eps. 90 Menuju Ke Taman
91
Eps. 91 Melukis Syehan
92
Eps. 92 Lukisan Untuk Rayna
93
Eps. 93 Membeli Frame
94
Eps. 94 Memasang Lukisan
95
Eps. 95 Jejak Nama
96
Eps. 96 Sebuah Nama
97
Eps. 97 Pengakuan Syehan
98
Eps. 98 Mengenang Masa Lalu
99
Eps. 99 Sebuah Pelukan
100
Eps. 100 Malam Yang Sepi
101
Eps. 101 Menghibur Rayna
102
Eps. 102 Hadiah Kecil
103
Eps. 103 Panggilan Malam
104
Eps. 104 Ungkapan Yang Sia-Sia
105
Eps. 105 Tawaran Menemui Psikolog
106
Eps. 106 Cafe Terapi
107
Eps. 107 Penggalan Senyum Masa Lalu
108
Eps. 108 Bertemu Teman
109
Eps. 109 Rasa Yang Terpendam
110
Eps. 110 Rasa Yang Semakin Jelas
111
Eps. 111 Guru Bahasa Inggris
112
Eps. 112 Ke Distro
113
Eps. 113 Kembali Seperti Dulu
114
Eps. 114 Kesempatan Yang Terbuka
115
Eps. 115 Warna Senada
116
Eps. 116 Pernyataan Dari Syehan
117
Eps. 117 Ketulusan Hati
118
Eps. 118 Ternyata Masih Malu-Malu
119
Eps. 119 Kesiangan
120
Eps. 120 Menelpon Mama
121
Eps. 121 Permintaan Di Tolak
122
Eps. 122 Cerita Masa Lalu
123
Eps. 123 Tatapan Untuk Pria Lain
124
Eps. 124 Sisi Lain Syehan
125
Eps.125 Belanja
126
Eps. 126 Memilih Parfum
127
Eps. 127 Hanya Ingin Berdua
128
Eps. 128 Menuju Ke Bukit Bintang
129
Eps. 129 Bertemu Ibu
130
Eps. 130 Info Dari Mama
131
Eps. 131 Membeli Cincin
132
Eps. 132 Sebuah Ikatan
133
Eps. 133 Mengakui
134
Eps. 134 Malam Terakhir
135
Season 2 Eps. 135 Kembali Ke Rumah
136
Eps. 136 Kamar Yang Sama
137
Eps. 137 Ide Penempatan Syehan
138
Eps. 138 Waktu Luang
139
Eps.139 Mengisi Waktu Luang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!