Rayna selalu membuat dirinya merasa bahagia saat di luar rumah. Hari ini dia masuk kuliah. Karena sudah tingkat akhir, jadi jam mata kuliahnya hanya sedikit. Lebih banyak jam kosong daripada jam masuk, seperti hari ini.
Bella memanfaatkan jam kosong untuk pergi ke kantin yang tak jauh dari kampus. Seperti biasa, Ia dan Rayna memesan lontong kupang favorit mereka.
"Aku tambah sambal dan jeruk biar tidak terasa amis."
Bella mengambil irisan jeruk nipis dan sambal yang disediakan di meja, lalu memeras dan mengucurkan ke mangkok.
"Kau tambah sambal tidak ?"
Rayna hanya menggelengkan kepala dan menelan kupang selagi masih hangat.
Untuk sejenak Rayna bisa melupakan masalah di rumah. Dia menikmati waktu di luar rumah bersama bella. Rayna melihat seseorang lelaki masuk ke kantin. Dia duduk di seberang meja dan menghadap Rayna. Dia mencuri mencuri pandang, namun Rayna menangkap basah, sehingga dia mengalihkan pandangan ketika Rayna menatapnya.
Rayna kemudian mengacuhkan nya dan melanjutkan makan sampai selesai.Saat membayar makan di kasir, kasir malah menolaknya.
"Sudah dibayar mbak."
Kasir mengembalikan uang ke tangan Rayna yang kemudian di genggamnya.
"Siapa ya yang membayar Mbak ?"
"Itu Mbak, lelaki yang di seberang." ucap Ibu kasir menunjuk lelaki di ujung, lelaki yang mencuri pandang padanya tadi.
Lelaki tadi sekarang berdiri di luar pintu kantin. Rayna dan bella keluar kantin dan melewatinya. Bella mengucapkan terima kasih padanya," Terima kasih Kak sudah mentraktir kami."
"Boleh kita kenalan ? Darius…"
ucapnya sambil menjabat tangan Bella kemudian menjabat tangan Raina sambil tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya.
"Bella… Rayna..." jawab Mereka bergantian dan balik menatap Darius, seorang lelaki yang tampak usianya tiga atau lima tahun di atas mereka, dan bukan seorang mahasiswa, namun kelihatan seperti orang yang sudah bekerja. Terlihat dari tas kerja yang dibawanya, juga pakaiannya yang rapi dengan sepatu mengkilap. Wajahnya tampan dan macho untuk ukuran lelaki dengan tinggi sekitar 180 senti meter dan berkulit kuning langsat.
"Kapan-kapan boleh kan, kita bicara lagi ?" Rayna dan Bella menatapnya sambil menganggukkan kepala.
"Maaf Kak, kami mau balik dulu. Kami mau pulang."ucap Rayna kemudian meninggalkan Darius. Sampai ketemu besok."
Darius menatap Rayna dan Bella menyeberang jalan, kembali ke kampus.
Darius tidak berkedip menatap Rheina. Dia terus menatapnya sampai Rayna menghilang dari pandangannya.
"Besok aku akan ke sini lagi untuk bertemu denganmu Rayna. Aku akan sering ke kantin ini."
Darius menuju tempat parkir lalu mengendarai motor sport hijau menuju ke jalan raya.
Keesokan harinya Rayna kembali ke kantin, sepulang dari kuliah. Dia ke sana sendiri dan melihat Darius sudah duduk seperti menunggu seseorang.
"Halo Rayna..." ucap darius menyapa Rayna yang sedang berjalan memasuki kantin.
"Iya, Kak Darius. Apa kabar ?"
Rayna balas menyapa sembari tersenyum.
"Duduk sini, Rayna. Aku akan mentraktir mu. Kita bisa ngobrol sambil makan.
Darius menunjuk kursi kosong di depannya.
"Aku tidak makan, Kak. Terima kasih. Aku hanya membeli soft drink saja."
"Kau sendirian ? Dimana teman mu ?"
Darius melihat Bella tidak bersamanya.
"Iya Kak Bella pulang duluan. Dia ada urusan.
Rayna merasa kikuk dan takut berbicara sendiri dengan Darius, karena ia tidak mengenalnya.
"Mumpung tidak ada temannya, ini kesempatan bagiku untuk PDKT sama dia. Aku akan membuatnya duduk meskipun sebentar," ucap Darius dalam hati.
"Duduklah sebentar saja. Tidak usah takut. Aku bukan orang jahat kok."
Darius melihat raut muka Rayna yang menatapnya dengan takut.
"Percayalah, aku tidak ada maksud apa-apa." kata Darius meyakinkan, sehingga Rayna menarik kursi dan duduk di depan Darius.
"Kau mau pesan apa ?"
"Tidak Kak."
"Ayolah, aku pesankan rujak buah saja ya." Darius memesankan Rayna rujak buah pada Ibu kantin yang sedang membersihkan meja di belakangnya.
"Tambah rujak buah satu ya, Bu. Pedas nya sedang saja."
"Iya mas. Saya buatkan setelah ini."
Ibu kantin kembali ke meja pesanan dan membuatkan rujak buah. Ia kemudian kembali membawa seporsi rujak buah dan soto daging untuk Darius.
Darius menggeser rujak buah mendekat ke Rayna, " ayo makan lah, jangan sungkan."
"Terima kasih, Kak."
Rayna ingin segera beranjak dari kursi . dan kembali ke kampus, namun ia merasa tidak enak. Takut darius tersinggung padanya
"Kau kuliah di kampus bumi pertiwi ?"
"Iya Kak."
"Ambil jurusan apa ?"
"Aku ambil jurusan Bahasa Inggris, Kak. Dan sudah semester akhir, sebentar lagi wisuda. Kalau Kakak apakah kuliah juga ?"
"Tidak, aku sudah bekerja sebagai kontraktor. Oh ya, di mana rumahmu ? Apakah kau tinggal di dekat sini ?"
"Iya Kak, aku tinggal di daerah mojoroto."
"Kalau aku tinggal di Ngronggo. Apakah aku boleh menjadi temanmu ?"
"Maksud Kakak ?"
"Aku ingin menjadi temanmu dan lebih mengenal mu, boleh kan ?"
"Iya Kak boleh." ucap Raya tanpa menaruh rasa curiga pada Darius.
"Boleh aku minta nomor handphone mu ?"
"Maaf aku tidak ingat nomor ku, karena nomornya barusan ganti."
Rayna menyibak kan rambut untuk menutupi kebohongannya.
"Kalau begitu aku kasih nomor handphoneku. Kamu simpan ya."
Darius menulis nomornya di kertas, kemudian menyodorkan pada Rayna.
Rayna mengambil kertas itu dan menyimpan disaku jaketnya. Rayna melihat Darius adalah sosok orang yang dewasa dan jadi berpikir jika Darius ada maksud terselubung padanya setelah meminta nomornya tadi.
Rayna menatap rujak buah di meja yang belum ia habiskan. Lalu ia menghabiskan nya sebagai alasan, agar dia bisa cepat pulang.
"Aku harus segera pergi dari sini, sebelum orang ini melakukan hal diluar dugaan," batin Rayna dalam hati.
"Kak Maaf saya permisi dulu, terima kasih rujak buahnya.
Rina berdiri kemudian mendorong kursi merapat ke meja.
"Kenapa terburu-buru ?''
"Iya Kak, maaf aku masih ada urusan." Rayna mencari alasan supaya bisa segera pergi darinya.
"Sampai ketemu lagi ya."
Rayna menyeberang jalan lalu kembali ke kampus dan pulang ke rumah.
Darius berdiri untuk membayar dan berpesan pada Ibu kantin.
"Ibu Kantin tolong bantu saya untuk mendapatkan nomor handphone gadis tadi. Aku akan memberikan hadiah untuk Ibu."
"Gampang mas."
Darius kemudian keluar kantin dan menunggu Rayna keluar kampus. Ia kemudian melihat Rayna menaiki motor, dan ia mengikuti dari kejauhan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
zien
Hadir 💐💐💗💗🌹🌹
2021-05-28
0
Sis Fauzi
suka teman barunya Darius
2021-04-17
0
Fira Ummu Arfi
feedback waaawww ASIYAH AKHIR ZAMAN
2021-04-08
0