jalan-jalan part 1

Pagi berselang, Kinara sudah sibuk dengan pekerjaan rumahnya dia lantas berjalan ke dapur menyiapkan sarapan untuk dirinya dan mas Tara.

Setelahnya menyantap hidangan itu bersama. Hingga waktu sudah semakin siang, Kinar dan mas Tara sudah siap.

Pria itu menggunakan setelan sederhana, yang tetap memperlihatkan dia sebagai Tuan muda, karena kemeja rapi yang dia kenakan itu tidak terlihat murah, walaupun harganya tetap di bawah lima ratus ribu rupiah, dan berhasil membuat Kinara mematung karena penampilannya itu.

'ya Tuhan, pria macam apa dia ini? Kenapa setampan ini sih? benar tidak sih, dia ini supir taksi online?' batin Kinara bertanya-tanya.

"Kinar? Sudah siap kan? Yuk jalan." Ajak mas Tara. Pria itu melangkah lebih dulu.

"Ma...mas Tara? Aku?"

Leon menoleh.

"Boleh tidak aku minta sesuatu hal yang mungkin akan kurangajar menurut mu?" Tanya Kinar.

"Kurangajar? Maksudnya…?" Leon mengerutkan keningnya.

"Seperti ini." Kinara meraih tangan Leon dan menautkan jari-jarinya dengan jari-jari tangan Leon.

Pria itu sempat terpaku menatap tangannya itu, lalu kembali menaikkan dagu mengarah ke gadis di hadapannya.

"Boleh kan, kalo aku minta di gandeng oleh mu, mas?" tanya Kinara, terlihat air wajah memelas di hadapan Leon.

Deg. Leon masih menatap gadis yang kini tengah tersenyum kepadanya.

"Kenapa diam saja mas? Tidak boleh ya?" Tanya Kinar sedikit sedih.

Ia pun merenggangkan tangannya hendak melepaskan, namun Leon menahan itu dan kembali menguatkan tangannya.

"Boleh kok Kinar." Ucap Leon. Melihat Leon mengizinkan sembari tersenyum membuat Kinar merasa lega.

Dan tangan halus Leon itu berhasil menumbuhkan getaran lain di hati Kinar, bahkan debaran jantung Kinara sudah semakin jelas ia rasakan. Keduanya pun berjalan bersama keluar gang.

Terlihat beberapa orang memandangi mereka. Sedangkan keduanya sudah tidak perduli dengan pandangan itu.

Yang ada saat ini kedua wajah mereka tengah memerah akibat rasa senang karena tangan yang tengah menyatu itu.

'awalan yang baik,' batin Kinara yang merasa berhasil, melangkah lebih jauh untuk hubungan keduanya setelah ini.

Di depan mobil Leon, pria itu melepaskan sejenak gandengannya. Lalu membuka kunci mobilnya dengan menekan remote kecil di tangannya.

piiiip...piiiip...

"Ayo masuk kinara." Titah Leon.

Pria itu sudah melangkah menuju kursi kemudinya, ia bahkan tidak membukakan pintu untuk Kinar, sehingga membuat Kinar berjalan membuka pintu untuknya sendiri.

'haaaahhh... ingat Kinara ini bukan kencan tapi hanya jalan-jalan biasa jadi jangan berharap lebih kau bisa di perlakukan selayaknya ratu oleh pria itu.' kembali merasa kecewa.

Gadis itu sudah duduk manis di dalam sembari memasang seat beltnya.

"Kita mau kemana dulu?" Tanya Leon. Pria itu terlihat bersemangat.

"niatnya mau langsung ajak mas Ke daerah Kemayoran. Cuman karena ini siang aku tidak tahu akan seasik saat malam hari atau tidak. Oh, atau mungkin kita ke Monas dulu saja?"

"Monas?" Tanya Leon. 'ya ampun, aku lahir dan besar di sini, namun ke monumen nasional negara ku sendiri sepertinya tidak pernah seumur hidupku.'

Batin Leon.

"Iya, Monas mas. Aku ingin sekali ke puncak Monas mas. Kita ke sana yuk." ajak Kinara.

"Boleh." Menjawab dengan tingkat semangat lebih tinggi. Kinara pun tersenyum.

"Jooooommm." Seru Kinara.

"Apa itu jom?"

"Hahaha, ayo mas, itu dari serial animasi budak botak kembar." Terkekeh.

Leon tertawa sembari geleng-geleng kepala. Mobil yang mereka tumpangi pun sudah melaju dengan kecepatan sedang.

Kinara merasakan kenyamanan di mobil itu, AC yang masih bekerja dengan baik, dan aroma mobil yang tidak membuatnya mual.

Soalnya Kinar sedikit udik juga hahaha sering mabuk perjalanan ya tapi tidak parah sih, masih bisa di kondisi kan.

Dan terlihat dari semangat nya Kinara, wanita itu malah menyentuh-nyetuh semua benda hiasan di dashboard mobil tersebut. Termaksud sebuah hiasan gantung di spion tengah juga. Benar-benar seperti wanita yang baru pertama kali melihat itu semua saking asiknya.

Ia juga menoleh ke kaca jendela samping, lalu menoleh kebelakang. Menatap mobil-mobil yang berhenti di belakangnya, karena di depan lampu lalulintas tengah berwarna merah. Kelakuan tidak bisa diamnya Kinara memancing tawa Leonard yang merasa lucu, karena ia seperti tengah membawa pergi wanita yang sudah bersemedi lama di dalam goa, sehingga tingkat udik ya melebihi batas normal. Hahaha Kinara kau memalukan diri mu sendiri tahu.

Mereka kini sudah tiba di sebuah pelataran luas Monumen Nasional. Leon menatap takjub bangunan yang biasa ia lihat dari gedung kantornya, kini dia bisa melihat itu langsung dan berdiri di hadapannya.

"Luar biasa." gumam Leon.

"Hehehe, bagus kan?"

"Emmm." Jawabnya sembari tersenyum.

Sesaat mata Leon menangkap seorang pria berjas di sekitarnya berdiri. Tengah duduk sembari menutupi wajahnya dengan koran.

Dan dari stelan jas yang pria itu kenakan Leon paham.

'Ivan? Ngapain dia di sini?'

Pria itu membuka sedikit korannya lalu menutup lagi karena paham bosnya sudah melihat keberadaan dirinya.

Leon menoleh ke sekeliling, karena tengah menduga sesuatu hal.

Di lihatnya beberapa pria berjas lengkap juga tengah tersebar di mana-mana tengah berlagak seperti pengunjun Monas lainnya.

'Astaga pria itu memerintahkan ajudannya juga? Kenapa harus mengawal ku sih, ck.'

Leon mengeluarkan ponselnya lalu mengetik sesuatu di pesan chat nya, dan mengirim pesan tersebut pada sekertaris nya.

"Mas kok diam saja, ayo masuk." Ajak Kinara.

"Iya, yuk." Ajak Leon.

Sementara Ivan, segera membuka ponselnya.

📲 (Apa yang kau lakukan? Cepat suruh ajudan mu pergi. Aku tidak nyaman.)

Ivan menggerakkan dasinya. "Sial, Tuan Leonard tahu." Jelas tahu lah dodol, mencolok sekali itu. Mana ada pengunjung Monas pakai jas lengkap dengan earphone di telinga. Hadeeeehhh.

Okay kembali pada Tuan dan nyonya kita di puncak Monas itu.

Kinara berdiri di salah satu sudut tersebut.

"Mas kita ambil foto berdua yuk." Ajak Kinara.

"Be... berdua?"

"Iya. Mau kan?"

"I...ya."

Kinara pun mengeluarkan ponselnya, saat itu juga Leon melihat ponsel Kinara sangat lah jelek, bahkan dari brand yang paling murah. dengan layar yang sudah retak-retak, mungkin akibat sering jatuh.

'Kasihan sekali dia, ponselnya sejelek itu?'

Ckreeeeekkkk. Kinara mengambil foto namun Leon belum fokus ia masih menatap ke arah Kinara.

"Tidak begitu jelas kamera ku. Sayang sekali." Gumam Kinara.

"Pakai punya ku ya." Leon menyarankan.

"Boleh." Bersemangat.

"boleh dong." Leon pun mengeluarkan ponselnya.

"Whaaat!" Terkejut. "Po...ponsel itu kan?"

'astaga aku lupa belum menggantinya.'

Leon sedikit panik, mau beralasan apa lagi dia sekarang?

"Kinara, jangan salah sangka. Bos ku menyerahkan ponsel ini, katanya? ponsel kalo sudah di sentuh orang lain, dia sudah tidak mau pakai. Jadi ku pakai deh hehehe" adakah alasan yang lebih tidak masuk akal lagi dari itu pak bos?

"Haha," tertawa garing, terlihat ekspresi tidak percaya di wajah kinara. "Baik sekali bos mu itu. Kalo dia punya sepuluh ponsel dan ku sentuh semua. Cepat kaya aku ya mas hahaha." bercanda sih sebenarnya.

"mungkin, Mau ku sentuh lagi ponsel miliknya? biar nanti di kasih lagi," menganggapnya serius.

"uhukkk..." terbatuk sekilas, alias tersedak selavinya sendiri, "Waduh... Jangan mas, nanti mas di pecat lagi. Hahaha aku hanya bercanda kok." Ucapnya sembari terkekeh, Pandangan Kinara pun masih tertuju pada ponsel Leon.

"Kau mau melihatnya?" Tanya Leon menawarkan.

"Boleh nih?"

"Boleh lah, nih ambil." mengulurkan.

"Duh, kapan lagi bisa memegang ponsel sultan ya hahaha." Meraih dengan sangat hati-hati. "Ckckck. Harganya berapa ini?"

"Harganya?" Leon hendak menjawab.

"Jangan kasih tahu mas, nanti saya pingsan lagi, duuuuhhh mulusnya ni ponsel." Potong Kinar yang masih fokus pada benda mahal berlapis emas dan diamond itu.

Leon pun hanya geleng-geleng kepala.

Ia menatap sebuah gedung yang paling megah di sana. Bertuliskan Dewantara Group di puncak gedung tersebut. Dia pun tersenyum bangga.

Cekriiiiikkk.... Cekriiiik.... masih fokus Selfi. "Mas... Mas... Kameranya luar bisa bagus loh, gambarnya sangat jelas." Masih terus mengambil gambarnya sendiri.

"Nanti ku kirim dulu ke ponsel ku, habis ini. Aku janji akan langsung ku hapus kok mas." Ucap Kinara.

Leon pun hanya tersenyum sembari mengamati gadis itu dengan tatapan anehnya namun juga sedikit gemas. Itulah Kinara Tuan, jadi jangan kaget dengan sikap tak berkelasnya ya hehehe.

Bersambung....

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

hai aku picisan Imut, sebelum ini aku ingin mengucapkan terimakasih sudah berkenan membaca novel ku ini... mohon maaf jika dalam penulisannya belum rapi ya...

aku menyapa hanya ingin memberikan penawaran nih, kira2 kalian lebih setuju aku up dua bab setiap hari atau 5 sampai 6 bab sekaligus tapi dua kali up dalam seminggu...?

kasih tahu aku via komentar ya... kalian setuju yang mana... okay, ku tunggu komentar kalian. terimakasih.

Terpopuler

Comments

solihin 78

solihin 78

asyik

2023-12-26

1

Siti Aminah

Siti Aminah

apa mungkin Tara akan jatuh cnt sm Kinara?

2023-12-03

0

Siti Harpiah

Siti Harpiah

Luar biasa ceritanya 💞👍
Tolong jangan skip ceritanya kreen banget

2023-11-17

1

lihat semua
Episodes
1 pria asing
2 mendadak menikah
3 hari yang baru
4 Sang Presiden Direktur, Leonard
5 saudara laki-laki songong
6 Tuan baik hati
7 ngopi bersama di teras
8 plakor dadakan
9 sarapan pagi bersama
10 kegundahan hati mas Tar
11 masalah di kantor
12 mengagumi bos Dewantara
13 bukan kriteria mas Tara
14 jalan-jalan part 1
15 jalan-jalan part 2
16 jalan-jalan part 3
17 siapa gadis itu?
18 kau bukan milik ku
19 yang terjadi sebenarnya
20 Gara-gara tidur di sebelah mas Tara
21 pinjam uang
22 getaran di hati
23 cinta dalam hati
24 hari yang cerah
25 Viona
26 perbincangan Kinar Dan Viona.
27 Suami ku bukanlah Leonard.
28 rahasia yang masih aman.
29 cinta yang sempat tertuda
30 mentari di langit yang mendung
31 mencari komik.
32 cinta semanis Durian.
33 lamunan Cinta
34 izin tidak pulang.
35 sertifikat yang di jual
36 kabar dari Ivan
37 kedatangan Tuan Bhaskara.
38 surat untuk istri ku
39 mas Ezra si pelanggan kopi
40 aku bukan janda bodong.
41 permainan di belakang mereka.
42 bertemu wanita aneh.
43 teman baru.
44 perbincangan antar dua laki-laki
45 rasa yang sama
46 dering cinta
47 mengunjungi kantor Dewantara
48 gadis baik hati
49 membuang permata yang kotor.
50 Fitnah yang kembali datang
51 puncak kekejaman mereka.
52 hukuman untuk para Durjana
53 hal yang tidak di inginkan
54 mengetahui jati diri sang suami
55 si bar-bar yang bertemu Mr. cold
56 kembali ke masa lalu
57 sambungan kisah di masa lalu (Ivan dan Dayu)
58 setelah lamunan panjang Dayu.
59 hukuman untuk sang Dalang
60 keputusan ayah Viona.
61 kehidupan baru Kinara
62 kedatangan Kinara ke rumah utama
63 datangnya Tuan Bhaskara
64 tamu tak di undang
65 kekhawatiran.
66 membuat Panna cotta
67 hasilnya
68 tugas lanjutan dari sang ayah mertua
69 cincin yang di wariskan
70 pria yang bersama Dayu
71 makan siang bersama Kak Dayu
72 sebuah janji
73 musuh dalam selimut di masa lalu
74 hari bahagia
75 gara-gara Insomnia.
76 (bukan) memancing keributan 1.
77 (bukan) Memancing keributan 2
78 gara-gara kuda
79 gara-gara kuda 2
80 akhir dari sebuah penantian panjang.
81 keanehan.
82 jangan pernah tinggalkan aku
83 akhir dari kisah cinta Kinar dan Mas Tara.
84 (bonus Ending) kau yang pernah hilang.
85 terimakasih
86 hanya promosi Novel baru
87 promosi karya baru
88 hanya Promosi novel baru
89 Bonus chapter 1
90 Bonus chapter 2
91 Bonus chapter 3
92 bonus chapter 4
93 bonus chapter 5
94 bonus chapter 6
95 bonus chapter 7
96 bonus chapter 8
97 Info Novel baru
Episodes

Updated 97 Episodes

1
pria asing
2
mendadak menikah
3
hari yang baru
4
Sang Presiden Direktur, Leonard
5
saudara laki-laki songong
6
Tuan baik hati
7
ngopi bersama di teras
8
plakor dadakan
9
sarapan pagi bersama
10
kegundahan hati mas Tar
11
masalah di kantor
12
mengagumi bos Dewantara
13
bukan kriteria mas Tara
14
jalan-jalan part 1
15
jalan-jalan part 2
16
jalan-jalan part 3
17
siapa gadis itu?
18
kau bukan milik ku
19
yang terjadi sebenarnya
20
Gara-gara tidur di sebelah mas Tara
21
pinjam uang
22
getaran di hati
23
cinta dalam hati
24
hari yang cerah
25
Viona
26
perbincangan Kinar Dan Viona.
27
Suami ku bukanlah Leonard.
28
rahasia yang masih aman.
29
cinta yang sempat tertuda
30
mentari di langit yang mendung
31
mencari komik.
32
cinta semanis Durian.
33
lamunan Cinta
34
izin tidak pulang.
35
sertifikat yang di jual
36
kabar dari Ivan
37
kedatangan Tuan Bhaskara.
38
surat untuk istri ku
39
mas Ezra si pelanggan kopi
40
aku bukan janda bodong.
41
permainan di belakang mereka.
42
bertemu wanita aneh.
43
teman baru.
44
perbincangan antar dua laki-laki
45
rasa yang sama
46
dering cinta
47
mengunjungi kantor Dewantara
48
gadis baik hati
49
membuang permata yang kotor.
50
Fitnah yang kembali datang
51
puncak kekejaman mereka.
52
hukuman untuk para Durjana
53
hal yang tidak di inginkan
54
mengetahui jati diri sang suami
55
si bar-bar yang bertemu Mr. cold
56
kembali ke masa lalu
57
sambungan kisah di masa lalu (Ivan dan Dayu)
58
setelah lamunan panjang Dayu.
59
hukuman untuk sang Dalang
60
keputusan ayah Viona.
61
kehidupan baru Kinara
62
kedatangan Kinara ke rumah utama
63
datangnya Tuan Bhaskara
64
tamu tak di undang
65
kekhawatiran.
66
membuat Panna cotta
67
hasilnya
68
tugas lanjutan dari sang ayah mertua
69
cincin yang di wariskan
70
pria yang bersama Dayu
71
makan siang bersama Kak Dayu
72
sebuah janji
73
musuh dalam selimut di masa lalu
74
hari bahagia
75
gara-gara Insomnia.
76
(bukan) memancing keributan 1.
77
(bukan) Memancing keributan 2
78
gara-gara kuda
79
gara-gara kuda 2
80
akhir dari sebuah penantian panjang.
81
keanehan.
82
jangan pernah tinggalkan aku
83
akhir dari kisah cinta Kinar dan Mas Tara.
84
(bonus Ending) kau yang pernah hilang.
85
terimakasih
86
hanya promosi Novel baru
87
promosi karya baru
88
hanya Promosi novel baru
89
Bonus chapter 1
90
Bonus chapter 2
91
Bonus chapter 3
92
bonus chapter 4
93
bonus chapter 5
94
bonus chapter 6
95
bonus chapter 7
96
bonus chapter 8
97
Info Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!