plakor dadakan

Pukul 05:00...

Braaaaakkk.... Braaaaakkk... Braaaaakkk....

Suara pintu di gedor dengan tidak manusiawi. Membuat Kinara terperanjat kaget dan bangun seketika.

"Ya ampun, sepagi ini. Ada setan alas ngegedor pintu?"

"KINARA...!!!" seru suara wanita dari luar.

"Astaga, bibi Santi?" Kinara langsung saja melompat turun dari ranjangnya dan keluar kamar. Leon pun sama-sama terjaga, turut keluar dan kini tengah berdiri di depan pintu kamarnya sendiri.

"Ada siapa di luar, kenapa kasar sekali mengetuknya?" tanya Leon.

"Jangan di hiraukan, mas. Mas Tara masuk saja. Wanita tua di luar memang biasa seperti itu. Aku menemuinya dulu ya." Kinara melangkah keluar.

"memangnya dia itu siapa sih, sungguh tidak punya etika," lirihnya sembari geleng-geleng kepala.

––

Di luar...

Kinara sudah membukakan pintunya. Benar saja, Bi Santi sudah ada di luar sembari berkacak pinggang. Tatapan marahnya menghunus tajam kearah gadis yang tengah berdiri dengan tampang bingung.

Dia seperti marah sekali, tapi aku bikin salah apa memangnya? kalau soal penggerebekan malam itu, kenapa Dia baru marah sekarang?

Kinara nampak bingung, belum lagi dengan adanya Monik di sana. ia berdeham...

"Wah... Ibu dan anak sudah datang saja nih, mau ngapain? Rindu aku ya? Atau mau minta maaf karena sudah menistakan keponakan seperti ku?"

"Cih... Enak sekali kau ya? Tidur dengan nyaman bersama suami dadakan mu itu. Ckckck!"

"Enak lah... dan lagi Ngapain bibi dan Dia kesini sih? mengganggu kami saja."

"Apa lagi? Meminta uang sewa tanahnya lah."

Mata Kinar sedikit melebar. "Apa? Aku sudah membayarnya loh bi? Bisa-bisanya bibi nagih lagi. Apa diselewengkan lagi sama Kentung itu?"

"kurang ajar kau mengatai kakak ku seperti itu!" Monik tidak terima.

"Memang faktanya Kentung tuh."

"Hei, aku hanya ingin kau tahu, jika uang sewa naik dua kali lipat."

"APA!!! Kok naik? dua kali lipat lagi...? Bibi jangan memeras saya, dong? Saya juga keponakan bibi loh."

"Masa bodoh!! yang penting kau harus membayar uang sewa mu sebanyak dua kali lipat dari harga sebelumnya. Karena sekarang, tidak hanya ada diri mu yang menempati rumah ini, tapi suami mu juga turut tinggal di sini."

"Apa, tidak bisa seperti itu dong Bi, bibi kejam sekali sih?"

"Ada apa ini, kok ribut sekali terdengar sampai dalam?" Tara keluar, bertanya dengan suaranya yang halus. Sebab terganggu dengan suara bising di luar.

Monik yang melihat wajah mas Tara seketika membeku. mulutnya terbuka lebar... terlebih ketika angin tiba-tiba bertiup. menyibak rambutnya itu. wajah putih, bersih, nan mulusnya seperti semakin bersinar.

Astaga... kenapa ada pangeran negeri dongeng yang tampan di sini? (Monik, dalam lamunannya)

"Nah kebetulan kau keluar, supaya paham kalau mau tinggal di sini, kau harus turut mengikuti aturannya."

"aturan apa?" Tara bertanya, dengan tampang bingung.

"Mas... Mas Tara masuk saja gih– ini biar jadi urusan ku," Kinara mendorong pelan tubuh Tara, namun pria itu sama sekali tak bergerak. ia harus tahu aturan apa yang di maksud.

"Hei Kinara– kau jangan menyuruhnya masuk, Dia pun harus paham peraturan saat tinggal di sini." Bi Santi menoleh lagi ke arah Tara lagi. "Dengar ya? semua karena aku masih ada hak atas tanah ini. Makanya Kinar harus membayar uang sewa, dan itu berlaku kelipatan. Jadi yang biasanya lima ratus ribu rupiah, menjadi satu juta, karena adanya dirimu."

"Bibi!!!" hentak Kinara kesal. "Aku tidak akan mau membayarnya dengan harga segitu... berhentilah mencekik ku seperti ini."

"kau tahu aturan lainnya, kan? Jika kau tidak setuju, kau bisa angkat kaki dari sini Kinar. Pergi saja sama suami mu ini... gampang kan?"

"Tapi aku tidak akan mau pergi, dari rumah Ayahku sendiri!!"

"kalau begitu ya, BAYAR!!!"

"tapi?" Kinara hendak menjawab lagi, namun segera di tahan Tara.

"sudah ya, jangan di lanjutkan. Biar aku yang membayarnya." bisiknya pada Kinar.

"Tidak bisa begitu, Mas."

"ssssssttt... tidak apa-apa." Tara kembali menoleh kearah Bi Santi. "Baiklah, akan saya bayar, Bu..."

Suaranya yang halus dan selembut mobil Mercedes Benz e-class, benar-benar membuat monik meleleh.

mode wanita centilnya pun keluar, setelah puas bengong memandangi tubuh gagah serta wajah tampan Tara.

"Bagus jika kau, ingin?" kata-katanya terpotong, Ketika

Monik menarik lengan ibunya dan merubah posisinya yang tadinya di belakang bibi Santi, kini berubah menjadi dirinya yang berada di hadapan mas Tara.

Merapikan rambutnya sejenak.

"Ya... Ampun tampannya. Apalagi di lihat lebih dekat seperti ini," Monik melembutkan intonasi suaranya, terpesona ketampanan mas Tara.

Cih...! ini lagi, si centil yang memang tidak bisa melihat pria tampan sedikit. Memuakkan sekali melihat tampangnya itu, lihat itu liur mu saja sampai menetes. –seringai sinis, sembari menatap monik.

"Mas tampan, siapa namamu?" Hendak mengajak salaman mas Tara, namun tangan itu langsung di tepis oleh Kinara.

"Jangan coba-coba jadi pelakor ya, Dia suami ku."

Tidak menggubris omongan Kinara, Monik masih menatap mas Tara, dengan hasrat ingin memiliki.

"Nikahi aku mas. Aku siap menjadi madunya... lagi pula, wanita seperti Kinara itu gampang membuat mu bosan. Mending sama aku saja..." ucapnya tiba-tiba, sembari mengedipkan sebelah matanya.

"Kau gila ya Monik?" hardiknya.

"Aku memang gila... gila dengan ketampanannya." Masih bergumam tidak jelas dengan pandangan masih tertuju pada Tara.

Bukan suka apalagi tergoda. Justru saat ini Dia malah terlihat ngeri melihat gadis aneh di hadapannya.

belum lagi dengan dandanan cetar, rambut yang di gerai, celana legging berwana kuning, serta baju berwarna merah. Belum lagi make-up tebalnya. Tara bergidik...

"Mas Tara, masuk saja sana. Wanita ini sudah gila."

"Hei!!! Bagaimana dengan uang sewanya hah!" Pekik Bi Santi.

"Nanti ku bayar... sudah sana kalian pulang saja dulu!" Kinara masih menepis tangan nakal monik yang sangat ingin menyentuh pipi Tara.

Dengan cara mendorong tubuh suaminya masuk.

Braaaaakkk...!

Kinara pun menutup pintunya dan sedikit mengungkung tubuh Tara di balik pintu, matanya masih terus menatap ke jendela. berjaga-jaga, serta berharap mereka semua secepatnya pergi.

setelah itu menekan gordennya, rapat. saat Monik tengah berusaha mengintip dari kaca yang gelap itu.

"Wanita ****** itu benar-benar, ya? masih bertahan saja di sana," gumamnya.

Berbeda dengan Tara yang merasa gugup karena tubuh Kinar sangat dekat dengannya. bahkan ia bisa mencium rambut gadis itu, dan merasakan wanginya.

"Ki...Kinar?"

"Sudah diam dulu mas. Kau itu harus di jauhi dari wanita-wanita gatel seperti, Dia."

Mata Tara berkedip-kedip, bingung. pandangannya tertuju pada wajah gadis di hadapannya, yang masih fokus mengintip Monik dari jendela. Sehingga senyum tipis pun tersungging.

Kinar sendiri masih belum menyadari jika dirinya kini tengah mengungkung sang suami.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Marhaban ya Nur17

Marhaban ya Nur17

ceritae cerita boong yyy

2024-01-04

0

George Lovink

George Lovink

Itu CEO atau banci...kok diam saja...

2023-07-14

0

Sarti Patimuan

Sarti Patimuan

Bibi durjana mau menguasai hartanya orang tuanya Kinara

2023-02-24

0

lihat semua
Episodes
1 pria asing
2 mendadak menikah
3 hari yang baru
4 Sang Presiden Direktur, Leonard
5 saudara laki-laki songong
6 Tuan baik hati
7 ngopi bersama di teras
8 plakor dadakan
9 sarapan pagi bersama
10 kegundahan hati mas Tar
11 masalah di kantor
12 mengagumi bos Dewantara
13 bukan kriteria mas Tara
14 jalan-jalan part 1
15 jalan-jalan part 2
16 jalan-jalan part 3
17 siapa gadis itu?
18 kau bukan milik ku
19 yang terjadi sebenarnya
20 Gara-gara tidur di sebelah mas Tara
21 pinjam uang
22 getaran di hati
23 cinta dalam hati
24 hari yang cerah
25 Viona
26 perbincangan Kinar Dan Viona.
27 Suami ku bukanlah Leonard.
28 rahasia yang masih aman.
29 cinta yang sempat tertuda
30 mentari di langit yang mendung
31 mencari komik.
32 cinta semanis Durian.
33 lamunan Cinta
34 izin tidak pulang.
35 sertifikat yang di jual
36 kabar dari Ivan
37 kedatangan Tuan Bhaskara.
38 surat untuk istri ku
39 mas Ezra si pelanggan kopi
40 aku bukan janda bodong.
41 permainan di belakang mereka.
42 bertemu wanita aneh.
43 teman baru.
44 perbincangan antar dua laki-laki
45 rasa yang sama
46 dering cinta
47 mengunjungi kantor Dewantara
48 gadis baik hati
49 membuang permata yang kotor.
50 Fitnah yang kembali datang
51 puncak kekejaman mereka.
52 hukuman untuk para Durjana
53 hal yang tidak di inginkan
54 mengetahui jati diri sang suami
55 si bar-bar yang bertemu Mr. cold
56 kembali ke masa lalu
57 sambungan kisah di masa lalu (Ivan dan Dayu)
58 setelah lamunan panjang Dayu.
59 hukuman untuk sang Dalang
60 keputusan ayah Viona.
61 kehidupan baru Kinara
62 kedatangan Kinara ke rumah utama
63 datangnya Tuan Bhaskara
64 tamu tak di undang
65 kekhawatiran.
66 membuat Panna cotta
67 hasilnya
68 tugas lanjutan dari sang ayah mertua
69 cincin yang di wariskan
70 pria yang bersama Dayu
71 makan siang bersama Kak Dayu
72 sebuah janji
73 musuh dalam selimut di masa lalu
74 hari bahagia
75 gara-gara Insomnia.
76 (bukan) memancing keributan 1.
77 (bukan) Memancing keributan 2
78 gara-gara kuda
79 gara-gara kuda 2
80 akhir dari sebuah penantian panjang.
81 keanehan.
82 jangan pernah tinggalkan aku
83 akhir dari kisah cinta Kinar dan Mas Tara.
84 (bonus Ending) kau yang pernah hilang.
85 terimakasih
86 hanya promosi Novel baru
87 promosi karya baru
88 hanya Promosi novel baru
89 Bonus chapter 1
90 Bonus chapter 2
91 Bonus chapter 3
92 bonus chapter 4
93 bonus chapter 5
94 bonus chapter 6
95 bonus chapter 7
96 bonus chapter 8
97 Info Novel baru
Episodes

Updated 97 Episodes

1
pria asing
2
mendadak menikah
3
hari yang baru
4
Sang Presiden Direktur, Leonard
5
saudara laki-laki songong
6
Tuan baik hati
7
ngopi bersama di teras
8
plakor dadakan
9
sarapan pagi bersama
10
kegundahan hati mas Tar
11
masalah di kantor
12
mengagumi bos Dewantara
13
bukan kriteria mas Tara
14
jalan-jalan part 1
15
jalan-jalan part 2
16
jalan-jalan part 3
17
siapa gadis itu?
18
kau bukan milik ku
19
yang terjadi sebenarnya
20
Gara-gara tidur di sebelah mas Tara
21
pinjam uang
22
getaran di hati
23
cinta dalam hati
24
hari yang cerah
25
Viona
26
perbincangan Kinar Dan Viona.
27
Suami ku bukanlah Leonard.
28
rahasia yang masih aman.
29
cinta yang sempat tertuda
30
mentari di langit yang mendung
31
mencari komik.
32
cinta semanis Durian.
33
lamunan Cinta
34
izin tidak pulang.
35
sertifikat yang di jual
36
kabar dari Ivan
37
kedatangan Tuan Bhaskara.
38
surat untuk istri ku
39
mas Ezra si pelanggan kopi
40
aku bukan janda bodong.
41
permainan di belakang mereka.
42
bertemu wanita aneh.
43
teman baru.
44
perbincangan antar dua laki-laki
45
rasa yang sama
46
dering cinta
47
mengunjungi kantor Dewantara
48
gadis baik hati
49
membuang permata yang kotor.
50
Fitnah yang kembali datang
51
puncak kekejaman mereka.
52
hukuman untuk para Durjana
53
hal yang tidak di inginkan
54
mengetahui jati diri sang suami
55
si bar-bar yang bertemu Mr. cold
56
kembali ke masa lalu
57
sambungan kisah di masa lalu (Ivan dan Dayu)
58
setelah lamunan panjang Dayu.
59
hukuman untuk sang Dalang
60
keputusan ayah Viona.
61
kehidupan baru Kinara
62
kedatangan Kinara ke rumah utama
63
datangnya Tuan Bhaskara
64
tamu tak di undang
65
kekhawatiran.
66
membuat Panna cotta
67
hasilnya
68
tugas lanjutan dari sang ayah mertua
69
cincin yang di wariskan
70
pria yang bersama Dayu
71
makan siang bersama Kak Dayu
72
sebuah janji
73
musuh dalam selimut di masa lalu
74
hari bahagia
75
gara-gara Insomnia.
76
(bukan) memancing keributan 1.
77
(bukan) Memancing keributan 2
78
gara-gara kuda
79
gara-gara kuda 2
80
akhir dari sebuah penantian panjang.
81
keanehan.
82
jangan pernah tinggalkan aku
83
akhir dari kisah cinta Kinar dan Mas Tara.
84
(bonus Ending) kau yang pernah hilang.
85
terimakasih
86
hanya promosi Novel baru
87
promosi karya baru
88
hanya Promosi novel baru
89
Bonus chapter 1
90
Bonus chapter 2
91
Bonus chapter 3
92
bonus chapter 4
93
bonus chapter 5
94
bonus chapter 6
95
bonus chapter 7
96
bonus chapter 8
97
Info Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!