Tugas hari ini untuk kinara adalah membersihkan kamar yang akan di gunakan Tara.
Nampak semangat sekali... terlihat jelas di wajahnya. Senyumnya bahkan terus saja tersungging tipis di bibirnya yang manis dan berwarna pink alami.
Di pasangnya kain sprei baru.
Memberinya wewangian agar kamar itu terasa nyaman.
Entah ya, gadis itu memang belum berdebar saat di dekat Tara, namun rasa senang karena sikap halus pria itu lah yang membuat Kinara seperti turut bahagia dengan musibah ini, atau tidak. Mungkin lebih ke keberuntungan ya.
Menunda sebentar pekerjaannya yang lain, dia lebih betah memandangi kamar yang akan di gunakan suami dadakannya itu.
Braaaaakk...braaakk... braaaaakkk....
Seseorang menggedor-gedor pintu rumahnya amat kasar. Membuat Kinar sedikit terperanjat kaget.
setelahnya mendengus malas sembari berjalan keluar.
Sudah paham sih sepertinya, dengan orang yang datang itu.
Benar saja. Bang Gani, kakak kandung dari Monik atau kakak sepupu dari Kinar juga, sudah berdiri dengan gaya sok-nya itu.
"Ngapain kesini?" tanyanya. Ia masih ingat sekali, saat pria itu menyeretnya paksa tadi malam turut memanas-manasi para warga.
"Ngapain? Di suruh nagih uang sewa lah." Bicara sembari menyandar namun dengan tatapan jijik.
Ya, uang sewa. Karena Kinar menempati rumah ayahnya yang sudah tidak ada... Tapi malah di komersilkan oleh sang bibi. Sebab kata beliau, tanah itu masih milik keluarga dari kakek mereka. Yang sudah otomatis masih ada hak bibi juga di sana.
Maka dari itulah, Kinara harus membayar uang sewanya setiap bulan. Dari bagian milik bibinya yang ia tempati.
Heran kan? Kinara pun sama. Entah dendam apa bibi pada keluarga Kinar, apa lagi pada ibu kandungnya. Hingga ketidak sukaan nya itu seolah mendarah daging.
Kinara mengeluarkan beberapa lembar uang ratusan ribu. Dengan sangat terpaksa, demi menghindari masalah dengan wanita tua itu.
"Dasar pemerasan!" runtuknya sembari meyerahkan uang itu kepada Bang Gani.
Matanya yang ijo itu langsung berbinar. Ckriiiiiiiikkk Kinara mengambil foto Wajah jelek bin menyebalkan di hadapannya itu.
"Hei!! Siapa yang menyuruh mu memotret ku, dasar ******!"
Tersenyum sinis. "Aku tahu kau licik ya, aku tidak mau bayar dobel hanya kerena uang sewa itu kau selewengkan."
"Cih," mengumpat.
Kinara mengangkat ponselnya. "Lihat, muka babi ngepet ini... jelek sekali ya? Ckckck."
"Sialan! Kau bilang apa tadi?"
"Babi ngepet!!"
"Tidak tahu diri. Kau tahu tidak? Aku itu akan bekerja di perusahaan besar, seharusnya kau itu menghormati ku. Karena punya kakak sepupu calon manager di perusahaan Dewantara Group."
"Jiaaahhh... manager? Tukang bersih-bersih maksudnya?"
"Kurangajar sekali kau? Tutup mulut mu itu dan jualan kopi saja sana! Kumpulkan uang buat bayar sewa, jangan jual Diri. Dasar rendahan!"
"Biar rendah yang penting aku laku. Tidak seperti diri mu. Sudah Kentung, hitam legam, jelek, hidup lagi!" Kinara mendorong tubuh tambun itu keluar, dan menutup pintunya segera.
Braaaakk... braaaakk... braaaakk....!!!
"hei, menghina ku sekali lagi, ku mutilasi kau ya! Brengsek!"
Tap... tap... tap...
Terdengar langkah kaki dan suaranya yang masih bersungut-sungut itu mulai menjauh. Kinara pun menghela nafas.
"Pergi juga akhirnya, si buntalan sampah itu! Cih, tidak adiknya, tidak kakaknya sama saja. Belum lagi bibi Santi. Memang dasar, satu keluarga kompak ya. sangat menginginkan aku terdepak dari rumah ini. Ckckck." Kinara melanjutkan pekerjaannya sebelum akhirnya berangkat ke warungnya.
***
Di sisi lain seorang bos Dewantara tengah mengadakan peresmian penting. Pria itu terlihat berwibawa dengan setelan jasnya. Belum lagi dengan orang-orang yang sangat menghormatinya.
Menebar senyum penuh hormat pada pewaris tunggal Dewantara group.
Seorang wanita berpakaian menarik dengan buket bunga besar di tangannya. Berjalan malu-malu mendekati Pria gagah bernama Leonard Dewantara.
Pria itu terlihat langsung menarik senyumnya saat mendapati gadis bernama Viona, sudah berdiri di hadapannya.
Lebih-lebih Ivan, yang terlihat sangat eneg melihat tampang sok manisnya itu.
Tanpa di suruh wanita itu sudah melingkari lengan Leon dan bergelayut manja.
"Selamat atas kesuksesan mu ya Leon. Aku turut bahagia kau benar-benar hebat."
Leon tersenyum sinis, sembari berusaha melepaskan tangan itu.
"Aku tidak mengundang mu, kenapa kau datang?" Hunus Leon. Yang di balas dengan kekehan tanpa suara, dari Ivan yang sudah menutup mulutnya.
"Leon, kau ini kenapa sih. Apa kau masih sakit hati karena aku meninggalkan mu dulu, ya?" Kembali memegangi lengan.
Tak mau kalah, ia melepaskan tangan wanita itu, lagi.
"Ivan! Schedule selanjutnya?"
"Kita ada meeting di hotel A, Tuan."
"Kita jalan sekarang saja."
"Leon, bunga ku belum kau terima, 'kan?"
Tara meraihnya. Lalu menyerahkannya pada seorang pelayan wanita.
"Untuk mu," ucapnya. Jelas saja apa yang di lakukan tara membuat Viona naik pitam.
Terlebih saat pria itu langsung pergi begitu saja tanpa menoleh ke arah Viona, sekalipun.
"LEON!!!" pekiknya Gusar. Ia hendak mengejar Tara, namun urung. Saat sang Sekertaris, sudah berdiri memasang badan.
"Jaga etika Anda, Nona. Tuan Leonard sudah bukan kekasih anda lagi. Nona tahu kan? apa yang akan saya lakukan jika Anda masih mengganggu Tuan muda?" ucap pria itu dingin dengan tatapannya yang menghunus tajam.
Viona pun menelan ludah. Tidak bisa berkutik lagi ketika sang sekertaris pribadi Ivan pranata sudah mengancamnya.
Ivan membukakan pintu mobil untuk Tuannya yang terlihat kesal karena ada Viona di sana.
"Kenapa kau biarkan dia datang?"
Ivan pun menunduk. "Maafkan saya Tuan, saya lengah."
"Saya... tidak suka!" Hanya dengan berbicara itu Ivan terus saja meminta maaf pada Tuannya hingga berkali-kali. Beliau masih membungkuk, memohon ampun.
Tara menghela nafas dan masuk ke dalam mobilnya. Tangan Ivan sigap menutup kembali pintu mobil tersebut, dan berjalan cepat menuju kursi kemudinya. Perjalanan di lanjutkan...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Masya Allah tabarakaAllah 🙏🤲
makin di buat penisirin jadi dag-dig-dug 😂 sma kak, author ❤️ next lanjuuut.... 💪
2024-05-26
2
Memyr 67
𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴 𝘃𝗶𝗼𝗻𝗮. 𝗻𝗴𝗮𝗽𝗮𝗶𝗻 𝗻𝗶𝗻𝗴𝗴𝗮𝗹𝗶𝗻 𝗹𝗲𝗼𝗻, 𝗸𝗮𝗹𝗮𝘂 𝗻𝗴𝗲𝗺𝗶𝘀 𝗻𝗴𝗲𝗺𝗶𝘀 𝗺𝗶𝗻𝘁𝗮 𝗰𝗶𝗻𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗹𝗮𝗴𝗶. 𝘄𝗮𝗻𝗶𝘁𝗮 𝗻𝗴𝗴𝗮𝗸 𝗻𝗴𝗼𝘁𝗮𝗸.
2024-01-02
1
Siti Aminah
lnju....t
2023-12-03
0