Gadis Angin (1)

Keesokan harinya...

Setengah jam lebih awal aku datang ke sekolah, agar tidak kesiangan seperti kemarin. Kuberjalan menyusuri jalan hingga melewati beberapa gang untuk mempersingkat jarakku. Langkah demi langkah kulewati hingga akhirnya aku sampai di sekolah.

Kuberjalan ke arah kelasku. Lalu kumasuki kelasku dan kutaruh tasku di bangku yang kemarin. Saat kutaruh tasku di meja dan kemudian aku duduk di atas kursinya, tiba-tiba ada seseorang yang datang menghampiriku dengan membawa tasnya. Aku beranggapan bahwa orang ini sedikit sok asik.

Saat ia melakukan hal yang sama denganku, ia lalu memberikan sapaan untuk berkenalan denganku, “Halo, aku Zack.” Ucapnya.

“Den.” Balasku.

Beberapa saat setelahnya, kami terdiam mematung tanpa arti. Tidak ada topik yang dapat dibicarakan karena baru kali pertama ini kami bertemu.

Untung saja bel berbunyi setelah lima menit kami mematung. Kemudian seorang guru masuk ke dalam kelas. Tanpa basa basi ia langsung memberikan materi kepada kami.

...~Π~...

Kriiiing... Kriiiing... Kriiiing.... Menandakan bel istirahat.

Aku berniat untuk pergi ke kantin untuk membeli beberapa makanan lalu pergi ke suatu tempat yang sepi untuk istirahat disana.

Kutaruh makananku di atas rumput lalu kubaringkan badanku sejenak. Tak lama kemudian, tiba-tiba datang seorang lelaki menghalangi cahaya matahari yang memancar ke arah wajahku.

“Halo.” Ucap lelaki itu.

Saat kubukakan mataku, “Oh ternyata Zack. Kukira ada orang lain yang ingin ngajak ribut denganku.”

“Ngapain disini?” tanya Zack

“Hanya mencari tempat dimana tak ada orang yang bisa menggangguku.” Jawabku.

“Alesannya elit banget dah. Jujur aja kau lagi nyari tempat buat makan, kan?”

“Begitulah,” balasku. “Sebenernya aku cuman males untuk diam dan menikmati makananku di kelas, karena di sana terlalu berisik.”

“Yaelah gitu doang. Banyak orang di luar sana yang bekerja dengan kebisingan yang luar biasa. Seperti tukang las”

“Ya... Lagian aku ini orangnya penyendiri. Udah biasa diem di rumah. Sendiri ga ada yang nemenin.”

“Yaelah, introvert banget.”

“Dahlah aku mau makan roti yang kubeli tadi.” Ucapku.

Angin berhembus ke arah selatan hingga menghempaskan bungkus plastik roti yang kutaruh di atas rumput. Tiba-tiba plastik itu berbalik arah dan malah menghampiriku lagi. Aku bergumam dalam hatiku, aneh banget anjir plastiknya.

Kutanya pada seseorang yang daritadi duduk di sampingku, “Eh, Zack. Kau lihat ga plastiknya terbang lagi ke arah sini?”

“Hah? Plastik apaan coba, daritadi kan aku lagi berbaring dan nutup mata. Mana bisa aku liat.” Ucapnya.

“Oh. Oke”

...~Π~...

Bel masuk berbunyi. Keheningan dimulai kembali sampai saatnya jam pulang.

“Oh, Den. Tunggu dulu. Jangan dulu langsung pulang.” Cegat Zack.

“Kenapa?” tanyaku.

“Kau tahu bahwa belakangan ini ada rumor tentang arwah penunggu taman?” tanya Zack.

“Ga tau dan ga pengen tau.”

“Ayolah temenin bentaran doang buat investigasi,” Zack memelas. “Kukasi goceng deh.”

“Gas.” Dengan kecepatan cahaya aku membalasnya.

“Dahlah punya temen gini amat.” Sinis Zack.

“Hah? Kenapa?”

“Gak. Gapapa kok. Hehe,” khawatir Zack jika aku tidak jadi ikut. “ Kalo gitu langsung aja ikuti aku.”

Kami pun bergegas ke taman angin. Mengapa diberi nama taman angin? Karena tak peduli kapanpun, angin selalu saja ribut disini.

“Jadi, sekarang kita ngapain disini?” tanyaku.

“Tunggu aja bentar lagi dateng kayanya.” Balas Zack

Iya, k**ayanya. Belum tentu juga dateng. Gumamku seraya menganggap Zack hanya berimajinasi.

Benar apa kata Zack, seseorang muncul diiringi dengan angin topan di sekelilingnya. Angin yang sangat kencang menghembuskan semua benda kecil yang ada. Dedaunan, kerikil, kertas, bahkan isi dari tong sampah sebagiannya berhamburan keluar dan terhisap oleh anginnya. Sungguh angin yang luar biasa.

“kekuatan roh angin emang gini, Den. Bisa dibilang angin adalah segala kekuasaannya.” Lantur Zack.

Tak lama angin itu pun berhenti berputar dan mulai memudar. Semua benda yang terhisap oleh angin berserakan di mana-mana.

“Sekarang apa?” tanyaku dengan nada kesal. “Liat sampahnya kemana-mana. Mau dibersihin atau dibiarin aja kaya gitu?”

“Bersihin lah. Masa sampah harus dibiarin main.”

...~Π~...

Sekitar sepuluh menit kami membersihkan kekacauannya, dan semuanya beres kami bersihkan.

Gadis itu melirik kami berdua seakan dia tahu kedatangan kami adalah untuknya. Tatapan penuh penyesalan terlihat di wajahnya. Mungkin saja dia telah membunuh atau mengutuk seseorang hingga dirinya diasingkan dari daerah tempat tinggalnya dan kemudian mati dalam keadaan kelaparan.

Tak disangka, air mata terlihat di pipinya. Semakin lama air mata berubah menjadi tangisan. Ia bertingkah seperti menangis tetapi tak mengeluarkan suara. Kejadian yang tak masuk di akal

“Waduh. Kok jadi gini.” Ucap Zack.

“Apanya yang jadi gini?” tanyaku.

“Anu,. Kan biasanya hantu itu suka nakut nakutin orang. Lah ini kok kaya yang lagi nangis ya.” Balas Zack.

“Gagitu juga bodo. Kan hantu tuh ada beberapa macam, diantaranya ada hantu baik, ada juga hantu jahat. Nah kayanya dia ini masuknya hantu penasaran.” Bantahku sambil menampar pundaknya.

Zack kebingungan mendengar penjelasanku, "Jadi dia masuknya ke hantu baik atau hantu jahat sih?”

“Baik.” Jawabku

Tiba-tiba gadis itu menghembuskan angin kepada kami. Dorongan angin yang sangat kuat sampai dapat mendorong kami ke belakang. Aku menyilangkan tanganku di depan dadaku untuk memperkecil daya dorongannya dan itu bekerja.

“Uwaaa!!! Anjir apa-apaan ini kok tiba-tiba ngedorong gini. Udah gitu ngedorongnya ga ada sentuhan fisik.” Kaget Zack.

Zack berusaha menenangkan gadis itu dengan cara menerjang dorongan anginnya, lalu ia memegang pundaknya oleh kedua tangannya dengan cengkraman yang kuat.

“Tenangkanlah dirimu!” bentak Zack, “Aku tak tahu apa masalahmu tapi jangan melampiaskannya kepada kami.”

Amarah gadis itu mulai reda. Mungkin karena ia ketakutan setelah mendengar bentakan Zack. Angin di sekitarnya mulai menghilang dan dorongan angin yang mengarah kepadaku hilang.

Zack mulai mengobrol dengan gadis itu sekitar lima menit. Lalu ia menghembuskan nafasnya dan mulai menghampiriku. “Tidak seperti yang kuduga,” hela Zack, “Den, masalah mengapa arwah itu masih ada di dunia ini bukan karena ingin menakut-nakuti.”

Aku menatap Zack dengan tatapan sinis, “Dahlah pengen pulang aja.” Aku berbalik arah dan mulai berjalan

Zack mencengkram bahuku untuk menghentikanku. “Eh jangan gitu lah... Bercanda dikit gapapa lah.”

“Kalau begitu perjelas penjelasanmu.”

“Jadi gini. Dia kan pernah bertemu seseorang saat masih kecil, mungkin umur sepuluh tahunan. Nah selama dua tahun mereka saling berbagi suka cita. Sedih maupun senang mereka selalu bertemu.” Jelas Zack, “Hingga akhirnya mereka berpisah karena keluarga gadis itu berencana untuk meninggalkan daerah tempat tinggalnya dan pindah rumah. Sang gadis menyesali karena tidak pernah menyampaikan perasaannya selama satu tahun terakhir.”

“Jadi?” tanyaku.

Zack balik bertanya, “Jadi apa?”

“Jadi kita harus apa?”

“Ya tentu saja membantunya.”

“Caranya?”

“Mencari orang yang pernah bertemu dengannya semenjak masih kecil.”

Aku setuju dan mulai berbalik arah lagi, “Yaudah gas kalo gitu. Tunjukkan jalannya aku akan mengikuti...”

“Gak usah report-repot mencarinya,” potong Zack, “Kita udah nemuin orangnya kok.”

“Oh. Baguslah kalau begitu. Kita gak perlu repot-repot kan. Kalau gitu aku mau pulang sekarang aja.”

“Tunggu bentar, Den. Orang yang kumaksud itu kau.”

Kuhentikan langkahku dan terdiam sejenak. Aku terkejut dan terheran-heran. Bagaimana bisa aku yang tidak pernah bermain selain dengan teman sekolah, bisa pernah bertemu dengannya saat dia masih hidup.

Terpopuler

Comments

Nevinn

Nevinn

wk ayanokoden🗿🤣

2024-02-09

0

Muhamad Mathar Rizqi

Muhamad Mathar Rizqi

awowk

2023-09-27

0

Fakih Wajdi

Fakih Wajdi

ayanokoden

2023-05-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!