Selamat datang Jakarta

Hari ini hari Sabtu, seperti yang nyonya Seli katakan jika hari ini mereka akan kembali dari Inggris.

" Dek jam berapa papi dan mami nyampai bandara Soetta?" seru Milly, " mungkin agak siangan sih kakak, lho kakak kok udah berpakaian rapi memangnya kakak mau kemana, kemarin kakak nangis nangis kangen sama mami dan papi, ini kok kakak pergi" jawab Hanny.

lalu Milly menyahut " itulah dek, kakak hari ini ada acara kantor di Bandung, kakak jadi perwakilan dari kantor kakak, yah mau nggak mau kakak harus mengikuti acara itu, tapi kakak sudah kasi tau mami sih dek tadi subuh melalui chat".

Saat Milly berpamitan untuk pergi ke Bandung

Hanny menuju dapur untuk melihat apa saja menu yang sudah dimasak oleh Bik Ijah asisten rumah tangga di rumahnya.

Hanny membantu asisten rumah tangganya di dapur menyiapkan bahan makanan untuk makan siang nanti. " Bibik, apa semua udah kelar masaknya, seru Hanny pada bik Ijah.

"Masih belum non, bibik bingung mau masak apa, kan tamu tuan dan nyonya dari luar negeri, mereka biasanya makan apa,

kan bibik juga nggak tau non," sela bik Ijah.

"Ya sudah, Hanny bantuan bibik masak", seru Hanny, "wah terima kasih non", seru bik Ijah.

Hari ini hari Sabtu kantor tempat kerja Hanny libur tiap weekend jadi hari ini Hanny di rumah aja dan membantu bik Ijah memasak.

Satu jam berkutat di dapur akhirnya semua masakan terhidang di meja dan Hanny merasa puas dengan hasil masakannya bersama bik Ijah.

Hanny sejak kecil menyukai waktu untuk memasak. Dia sering buka YouTube atau channel memasak di televisi dan mencoba resep resep baru sehingga Hanny sudah sangat terbiasa memasak, dulu juga semasih Omanya hidup, Hanny sering diajarin untuk belajar memasak.

Berbeda jauh dengan Milly yang paling tidak suka hal hal yang berbau dapur dan sejenisnya.

Waktu menunjukkan pukul 11 siang itu artinya sekitar setengah jam lagi kedua orang tuanya bersama tamu tersebut akan tiba di rumahnya.

Hanny pamit kepada bik Ijah untuk membersihkan dirinya ke kamar.

Sehari sebelumnya di Inggris.......

"Pokoknya mommy nggak mau tau kamu harus ikut ke Jakarta" ujar nyonya Darla kepada Greg anaknya, " tapi mom..disini Greg banyak pekerjaan yg deadline masa mommy maksain Greg harus ikut, kan Daddy juga ikut ke sana kan jadi kenapa Greg juga harus ikut? siapa yang ngurusin perusahaan kita di sini mom?" seru Greg dengan mata tajam ke arah ibunya.

Ketika itu tuan Jemy masuk ke kamar anaknya karena mendengar perdebatan istrinya dan Greg, lalu berkata " Daddy mau kamu ikut ke Jakarta, Daddy ingin mempercayakan kamu untuk memimpin perusahaan kita yang di Indonesia, kapan lagi kamu menunjukkan kinerja kamu, sudah sangat lama kamu menjabat sebagai wakil CEO, saatnya sekarang kamu menunjukkan kinerja mu yang sesungguhnya kepada Daddy dan semua orang".

"Apa apan sih Daddy, jadi Daddy meragukan Greg?" seru Greg kepada ayahnya,

"Daddy bukannya meragukan mu tapi Daddy ingin kamu menunjukkan kepada semua orang jika kamu adalah putra dari Jemy brett" ujar tuan jemy sambil memukul pundak anaknya Greg, "ya sudah kamu bergegas kemas kemas jangan menyusahkan mommy mu" lalu tuan Jemy berlalu keluar dari kamar anaknya sambil mengedipkan satu mata kepada istrinya dan di balas dengan nyonya Seli yang mengacungkan kedua jempol jarinya, menandakan jika rencana mereka berhasil.

"Greg, sayang...apa kamu mau mommy bantuin menyusun baju bajumu ke dalam koper" seru nyonya Darla kepada anaknya Greg,

"nggak perlu mom, Greg bisa sendiri dan tolong bilangin bik Imah untuk memasak nasi goreng dan membawanya ke kamar, Greg lapar banget" seru Greg sambil mengusap perutnya.

" Baiklah sayang..jangan lupa ya kamu setel alarm jangan sampai telat bangun, besok pagi kita berangkatnya "lalu nyonya Darla berlalu dari kamar Greg.