Pada pagi hari Jessie terbangun karena mendengar ada yang masuk ke kamarnya. Saat Ia membuka mata betapa terkejutnya yang masuk bukanlah ayahnya melainkan Ryan. Jessie buru-buru merapihkan selimutnya yang berantakan dan bajunya yang terangkat. Jessie bertanya-tanya buat apa Ryan masuk ke kamarnya. Ia tau jika Ryan akan menemaninya dan menjaganya mulai hari ini. Tapi tidak seperti ini juga.
"Kenapa kau masuk?"tanya Jessie.
"Sudah pekerjaanku. Ayahmu sudah menunggu di dapur. Kau harus cepat bersiap untuk kuliah,"ucap Ryan.
"Sejak kapan kau melihatku seperti itu? Kau tidak berpikiran macam-macam bukan?"
"Untuk apa aku melakukan hal seperti itu?"
Jessie hanya mengangguk mengerti."Baiklah, aku mau mandi. Kau masih mau disini?"
Mendengar pertanyaan Jessie, Ryan langsung membalik badannya menunggu Jessie untuk mandi. Jessie menghela napasnya. Ia mengambil pakaiannya dan langsung pergi ke kamar mandi.
Selama Jessie mandi, Ryan hanya melihat sekeliling kamar Jessie. Ia pun melihat sebuah pigura foto. Foto Jessie dan ibunya. Ryan lupa kapan terakhir kali mereka ketemu karena Ryan harus belajar diluar negeri, tapi Ryan tau bahwa ibu Jessie adalah wanita yang sangat baik.
Ibunya Jessie meninggal karena kecelakaan mobil saat ingin menjemput Jessie di sekolahnya. Sejak saat itu Jessie pernah mengurung dirinya di kamar selama berminggu-minggu. Setidaknya, itulah yang Ia ingat.
Sambil mengingat kejadian dulu, tanpa di sadari Jessie sudah selesai mandi dan sedang melihat ke arah dirinya. Ryan yang tersadar dan merasa dirinya sedang diawasi langsung membalikkan badannya.
"Sudah selesai?"
"Kau tidak bisa melihat? Kau akan menemaniku sampai kuliah?"
"Iya."
"Sampai kelas?"
"Tidak."
"Lalu?"
"Hanya sampai depan. Aku akan berjaga didepan dan sekitar."
"Bukankah itu terlalu berlebihan?"
"Tidak."
Jessie mengangguk tanda mengerti lalu duduk di meja riasnya dan langsung menyisir rambutnya. Ryan hanya melihat ke arah tunangannya walaupun Jessie tidak tau. Dan Ryan memikirkan bagaimana Ia bisa membuat Jessie dekat dengannya. Sedangkan Jessie saja selalu melihatnya dengan tatapan datar. Walaupun Ryan juga begitu.
Setelah selesai menata rambutnya, Jessie mengambil tasnya di kursi dan langsung keluar dari kamarnya diikuti oleh Ryan.
Saat di dapur Jessie mengucapkan selamat pagi kepada Alex. Lalu Jessie membantu Alex masak untuk sarapan. Selesai memasak mereka pun membawa makanannya ke meja makan.
"Ryan ayo makan bersama kami,"ucap Alex sambil mengajak Ryan untuk makan bersama mereka berdua. Ryan tidak bisa menolak permintaan Alex. Ia langsung duduk di sebelah Jessie.
"Sepertinya kalian pasangan yang serasi,"ucap Alex sambil menatap ke arah Jessie dan Ryan. Mereka hanya memberi tatapan yang datar. Benar-benar pasangan serasi.
"Dad aku masih kuliah dan masih 18 tahun. Ryan sudah 29 tahun dad."
"Umur bukan halangan,"ucap Alex sambil meminum kopinya.
Jessie hanya menghela napas dan lanjut memakan sarapannya. Setelah selesai memakan sarapannya Jessie langsung mencuci piring. Lalu Ia pamit ke ayahnya karena mau pergi kuliah.
"Daddy aku pergi dulu. Nanti pergi kerja jangan ngebut."
"Iya sayang. Ryan yang mengemudikan mobilmu ya."
Jessie hanya mengangguk dan menyerahkan kunci mobilnya kepada Ryan. Ryan mengambil kunci mobilnya dan mengucapkan pamit juga. Ia dan Jessie berjalan ke arah mobilnya. Jessie yang ingin duduk dibelakang kemudian dilarang oleh Alex.
"Jessie... Ryan bukan sopirmu."
Jessie yang mengerti langsung duduk didepan di sebelah Ryan. Ryan menyalakan mesin mobilnya dan pergi ke kampusnya Jessie.
Sesampainya di kampus Jessie, semua orang membicarakannya. Pasalnya tiba-tiba ada seorang pria tampan yang berjalan di sampingnya.
Lalu ada Geng wanita yang langsung mendatangi Jessie. Ia tersenyum sinis dan langsung membuka pembicaraan.
"Wah sepertinya cewe pemurung ini sudah mempunyai seorang bodyguard. Apa lu udah gak kuat dibully terus bilang ke daddy mu? Dasar anak Daddy,"ucap perempuan yang bernama Michelle.
"Apa maksud-" Ucapan Ryan yanh dipotong oleh Jessie. Ia menggelengkan kepalanya tanda kalau Ryan tidak perlu meladeni mereka.
"Terserah kau mau ngomong apa. Sekarang minggir,"ucap Jessie sambil berjalan. Michelle langsung minggir sambil berdecih. Ryan hanya bisa mengikuti Jessie ke kelasnya.
Sesampainya di kelas Ryan hanya menunggu di depan kelas dan Alexa mendatangi Jessie. Ia langsung menanyakan siapa pria itu. Jessie menjelaskan siapa itu Ryan dan kenapa bisa bersamanya.
"Tampan juga dia."
"Dia 29 tahun."
"Itu hanya angka Jess. Lagian kau bilang daddymu bilang kalian serasi. Sepertinya ada sesuatu yang daddymu sembunyikan."
"Mungkin saja tapi aku tidak ingin mengganggunya."
Mereka lanjut mengobrol hingga sudah waktunya pelajaran dimulai. Dosen pun langsung datang dan memulai pelajaran mereka.
Ryan yang tau jam pelajaran Jessie sudah dimulai memutuskan untuk berkeliling di sekitar kampus Jessie untuk mengenal lingkungannya lebih jauh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Renireni Reni
biasanya org bangun tidur masak trs mandi...br selesai mandi sarapan dan berangkat...tpi jessie dan alex beda...
2023-07-22
0