1 (revisi)

Jessie yang sudah sampai di parkiran kuliahnya langsung turun dari mobilnya. Dia berjalan masuk ke universitasnya. Di lorong dia dilihat oleh semua orang disana. Bagaimana tidak walaupun memiliki paras yang cantik tapi wajahnya selalu menunjukan kesedihan dan tidak ada yang tau kenapa.

Jessie juga selalu mengabaikan mereka. Mereka tidak akan pernah tau apa yang Ia alami. Sebenarnya Jessie sudah pernah cerita waktu di SMA tapi semua orang langsung menjauhinya dan membullynya. Benar-benar tidak punya hati. Oleh karena itulah Jessie tidak pernah lagi mau menceritakan kisahnya itu pada semua orang. Percuma saja jika akhirnya tidak berubah dan malah bertambah parah.

Jessie berjalan ke arah kelasnya dan langsung duduk di barisan paling belakang. Ia selalu menjadi bahan omongan di kelasnya. Jessie memilih untuk diam saja dan bersabar. Tidak ada gunanya menanggapi mereka. Ia tau masih ada ayahnya yang selalu ada untuknya.

Jam kuliah sudah dimulai. Jessie fokus memperhatikan dosennya yang menjelaskan. Ia mencatat apa yang ada di papan dan apa yang dosen itu jelaskan. Jessie merupakan salah satu mahasiswa yang pintar di jurusan itu.

Saat sedang memperhatikan dosen, Jessie diganggu oleh teman-temannya lelakinya. Jessie yang awalnya masih bisa mengabaikan mulai merasa risih.

"Oi, kenapa kau terlalu serius? Santai saja. Kau bisa menyontek saat ulangan bukan? Buat apa belajar terlalu serius? Mending kau ikut kita bolos sekarang. Kita bisa bersenang-senang nanti dan mungkin kau akan berhenti di bully,"ucap salah satu dari mereka. Orang yang duduk di dekat Jessie mulai menyenggol lengan Jessie terus menerus karena Jessie mengabaikan mereka.

Hingga akhirnya orang tersebut menyenggol lengan Jessie terlalu keras hingga membuat gadis itu tidak sengaja mencoret catatannya.

Jessie terdiam sebentar lalu menatap orang-orang yang sudah mengganggunya.

"Maaf, tapi aku tidak ikut dengan orang-orang bodoh seperti kalian."

"APA KAU BILANG?!" teriak orang yang tadi menyenggol lengan Jessie. Sontak mereka menjadi perhatian seluruh ruangan.

"SEBAIKNYA KALIAN DIAM ATAU SAYA USIR DARI KELAS!"

Setelah sang dosen memberikan ancaman barulah mereka diam dan berhenti mengganggu Jessie.  Jessie menghela napas lega karena akhirnya Ia bisa kembali fokus.

Jam pelajaran selesai dan Jessie langsung pergi ke kelas berikutnya. Ia langsung duduk di kursinya. Dan handphone berbunyi tanda ada yang mengirimkan pesan. Saat Ia buka ternyata itu dari ayahnya.

Daddy

Jessie, Malam ini Daddy ada makan malam dengan klien Daddy. Maafkan Daddy kau harus makan malam sendiri.

^^^Tidak apa-apa Dad. Ini kan demi pekerjaan Dad juga.^^^

Jessie memasukkan kembali handphonenya ke dalam tasnya. Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya. Ia tidak kenal itu siapa. Sepertinya Ia adalah murid baru. Tapi kenapa Ia mendatangi Jessie?

"Hai namaku Alexa. Aku murid pindahan sepertinya kita bisa menjadi teman,"ucap Alexa sambil menunjukan senyum manisnya.

"Namaku Jessie,"ucap Jessie singkat. Ia tidak perlu terlalu dekat dengan Alexa. Karena Ia yakin Alexa akan menjauhinya dan akan mengossip tentangnya.

"Kau tidak seburuk yang mereka gossipkan. Dasar penggossip aku tidak pernah mau berteman dengan mereka. Jadi kita bisa menjadi teman,"ucap Alexa yang langsung duduk di sebelah Jessie.

Jessie hanya tersenyum tipis. Ia tidak pernah menyangka Ia akan mendapat teman. Ia berharap Alexa adalah teman yang baik.

"Kau tidak peduli jika akan dijadikan bahan omongan?"

"Tentu saja tidak. Mereka hanya berbohong. Aku tidak peduli. Oh ya ini nomor telepon ku. Siapa tau kita bisa saling cerita saat malam hari,"ucap Alexa sambil memberikan secarik kertas yang berisi nomor teleponnya. Jessie mengambil nomor itu dan langsung disimpan ke kontaknya.

Tanpa disadari dosennya pelajaran saat itu sudah datang. Dan Ia langsung mengabsen para mahasiswa dan mahasiswi. Setelah selesai mengabsen Ia pun langsung memulai mata pelajarannya.

Jessie yang terlihat fokus sesekali ditanya Alexa yang tidak mengerti. Jessie pun menjelaskan kepada Alexa secara singkat. Dan untungnya Alexa mudah paham dan mengerti materi.

Selesai kuliah Jessie bersiap untuk pulang. Alexa tiba-tiba mendatanginya dan berkata kalau dia ingin pergi kerumah Jessie.

"Jessie apakah aku bisa main kerumah mu? kebetulan di rumahku sedang tidak ada orang dan aku akan bosan,"ucap Alexa dengan tatapan yang memohon.

Jessie berpikir sebentar kemudian mengangguk tanda setuju. Ia juga sepertinya akan bosan karena tidak ada daddynya dirumah.

"Aku akan naik mobilmu. Aku diantar oleh sopir dan aku sudah menyuruhnya untuk tidak menjemputku."

"Baiklah."

Mereka masuk ke mobil Jessie. Dan mereka langsung pergi kerumah Jessie. Jessie merasa sangat senang walaupun tidak ditunjukkan di raut mukanya.

Saat sudah sampai di rumah Jessie. Mereka langsung pergi ke kamar Jessie. Dengan ijin Jessie tentu saja.

"Apa kau lapar?"tanya Jessie takut Alexa ternyata lapar. Ia tidak ingin menjadi tuan rumah yang buruk.

"Sedikit. Bagaimana kalau kita masak? Kau tidak keberatan bukan?"

"Tentu saja tidak. Aku dan ayahku sering masak bersama."

"Bagaimana dengan ibumu?"

"Dia sudah tiada."

"Maafkan aku. Aku tidak bermaksud."

"Tidak apa-apa." Jessie menunjukkan senyumannya tanda bahwa ia memang tidak apa-apa.

Mereka keluar dari kamar Jessie dan pergi ke dapur untuk memasak. Mereka memasak makan siang sambil mengobrol.

Selesai memasak mereka pun langsung memakan hasil masakan mereka itu. Hati Jessie mulai terbuka kepada Alexa. Sudah lama Ia tidak merasakan bagaimana punya teman.

Terpopuler

Comments

Renireni Reni

Renireni Reni

smg alexa bner2 baik

2023-07-22

2

Elas Sulasmi

Elas Sulasmi

knp bnyk NYA ..pusing jd ky baca apa gt.
ky bkn baca novel..

2021-05-05

2

Mom Dee 🥰

Mom Dee 🥰

hi thor, aku mampir baca ceritamu 😊😊

2021-04-21

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!