Sore itu Spiderman sudah berada di rumah Istrinya di Turen Malang. Di teras rumah Spiderman bersama Nyai Jessica Istrinya juga ada Syeh Asam Urat, Eyang Kalima dan beberapa sahabat Spiderman baik dari kalangan jin dan manusia.
Sambil menikmati kopi dan gorengan juga isapan rokok Spiderman berkata,
"Syeh Asam Urat... Istriku sakit apa?"
"Hanya kelelahan saja Gus, karena Istrimu mengalami hamil pertama. Untuk sementara... Kamu harus di rumah dulu untuk mendampinginya. Orang hamil itu juga perlu perhatian juga kasih sayang dari suaminya, apalagi hamil untuk pertama kalinya," jawab Syeh Asam urat.
"Apakah yang di kandung Istriku ini laki - laki atau perempuan syeh?" tanya Spiderman.
"Laki laki Gus, tetapi... Kemungkinan besar istrimu akan mengandung selama dua tahun dua bulan dua puluh dua hari jam 2 Malam lebih dua menit 2 detik," jawab Syeh Asam Urat.
Spiderman terperanjat kaget! Begitupun dengan Nyai Jessica.
"Yang benar Syeh? Eyang Kalima... Apakah benar yang di katakan oleh Syeh Asam Urat ini?" tanya heran Spiderman.
"Benar Gus, itu sudah menjadi kodrat sang Ilahi... Tuhan punya rencana kepada anak yang di kandung oleh Nyai Jessica," jawab Eyang Kalima.
Di saat enak - enak ngobrol... Tiba - tiba ada uluk salam,
"Assalamualaikum."
"Waalaikum salam," jawab Spiderman.
Setelah sungkem Spiderman mempersilahkan Resi Cipto Mangun masuk, tak lama kemudian di susul oleh Kyai Ageng Penjawi dan Kyai Sincan juga Kyai Wujud Sukabumi.
Kedatangan guru - guru lintasan Spiderman sangat mengejutkan Spiderman.
Sambil menuangkan kopi di gelas Spiderman berkata,
"Silahkan di minum Kyai, silahkan... Kalau boleh tau ada berita apa Kyai - Kyai mendadak berkunjung di rumah kami? Bukankah seharusnya saya yang sowan ke rumah para Kyai."
"Kami hanya ingin menjenguk istrimu Gus, beritanya katanya istrimu sakit," jawab Kyai Wujud.
"Iya Kyai, benar, tetapi alhamdulillah sudah di obati oleh Syeh Asam Urat. Tapi... Gak mungkin-lah Kyai, kalau hanya menjenguk Istriku saja," ucap Spiderman.
"Gus, kok gak ada bir kalengnya...? Dan rokok samsunya?" tanya Ki Ageng Penjawi mengalihkan pembicaraan.
Sambil tersenyum Spiderman berkata,
"Kyai Ageng, jangan bercanda, masak! Ada Kyai - Kyai sepuh mau minum bir?"
"Gak apa - apa Gus, yang tua biar minum wedang jahe susu," ujar Kyai Ageng Penjawi.
Spiderman berjalan mendekati Ki Brajamusti yang ada di halaman depan,
"Ki Brajamusti... Siapkan teko dengan air bir yang dingin juga wedang jahe susu panas dan rokok jie sam sue."
Dalam sekejab di tangan Ki Brajamusti sudah ada teko emas yang sangat dingin dan teko satunya panas.
"Kyai Ageng Penjawi... Ini teko air bir dingin dan ini teko air susu jahe panas," ujar Spiderman.
"Hebat juga yaa abdimu Gus, yang bernama Ki Brajamusti... Dia kesayangan Syeh Jati Songo," kata Kyai Ageng Penjawi.
Waktu terus berjalan... Hujan rintik - rintik membuat dingin kecamatan Turen Kabupaten Malang. Jam 9 Malam Spiderman masih asik ngobrol dengan para Kyai yang juga guru - guru pendamping lanjutanya.
"Gus Spiderman... Kedatangan saya dan Resi Cipto Mangun juga Kyai Wujud dan mewakili beberapa para Kyai Sepuh... Yang mana keputusan para Kyai Sepuh agar Resi Cipto Mangun mengambil kembali keris Cakra Buana yang tersimpan di dalam jasadmu," ungkap Ki Ageng Panjawi.
"Oh Iyaa Kyai, monggo silahkan... Kalau boleh tau kenapa kyai kok di ambil?" tanya Spiderman.
"Karena kamu telah mengunakan untuk membunuh Eyang Sapu Jagad di kerajaan laut pantai selatan. Walau Eyang Sapu Jagad itu dari golongan hitam... Sebab keris Cakra Buana itu fungsinya untuk mengayomi bukan untuk melukai atau membunuh dan efeknya sangat besar. Serbuk Nur yang keluar dari keris itu bisa menyebar dan menjadi wabah penyakit di beberapa alam."
"Sendiko dawuh Kyai, dan saya mohon maaf yang sebesar - besarnya," ucap Spiderman,
"Lalu bagaimana cara menangani serbuk Nur keris Cakra Buana?"
"Sudah di bersihkan oleh gurumu bernama Syeh Maulana Syah Al-bantany... Makanya beliau memerintahkan kami untuk mengambil kembali keris itu," jawab Kyai Wujud.
Tiba - tiba Spiderman mengeluarkan keris itu dari dalam tubuhnya dan menyerahkan kepada Resi Cipto Mangun, lalu Resi Cipto Mangun mengambilnya dan menyimpannya di dalam bajunya.
"Gus, dari mana kamu bisa memiliki ilmu Gendam Kala Sukma, yang kamu gunakan untuk membubarkan pasukan jin di Pantai Selatan?" tanya Resi Cipto Mangun.
"Saya di ijazahi oleh Gus Ahmad Pentoli Tanggul Jember, dia adalah kakak kelas waktu di pesantren Assalafiyah Propo Pamekasan Madura. Memangnya ada apa Resi, dengan ilmu itu?" ungkap Spiderman.
"Gak apa - apa Gus, hanya tanya saja... Sebab kamu baru berumur 23 tahun sudah memiliki ilmu tua. Setahu saya hanya Nabi Kidir yang mempunyai ilmu itu," ujar Resi Cipto Mangun.
Perbincangan Spiderman dengan beberapa Kyai - kyai sepuh semakin lama semakin asik. Di tengah enak - enak ngobrol Kyai Ageng Panjawi berkata,
"Assalamualaikum kakak Sincan... Kalau tidak keberatan silahkan gabung kesini! Jangan hanya mengintip dan nguping saja."
Tak seberapa lama Kyai Sincan Lamongan hadir di depan pintu dan uluk salam, lalu Kyia Sincan berkata,
"Kyai Ageng Penjawi, kamu tahu saja kalau aku pingin gabung ngopi bareng."
Sambil menuangkan bir dari teko Kyai Ageng Pennjawi berkata,
"Kyai Sincan, silahkan di minum... Ini minuman kesukaan Gus Spiderman."
"Saya lihat dari tadi kok tidak habis - habis yaa? Bir di teko kecil ini? Wah Gus Spiderman semakin keramat saja," ujar Kyai Sincan.
"Minum wedang jahe saja kyai, jangan nuruti Kyai Ageng Penjawi, sebab saya sering di kerjain," sahut Spiderman.
Tiba - tiba ada suara di depan pintu,
"Assalamualaikum."
Spiderman terperanjat melihat wajah Syeh Yasin gurunya di hadapannya sambil menjawab salam,
"Waalaikum salam Syeh."
Setelah sungkem Spiderman berkata,
"Silahkan masuk Syeh."
"Ini sudah hampir jam 12 Malam! Mari kita siap - siap solat malam berjamaah... Ki Ageng Penjawi! Silahkan di pimpin solatnya," ajak Syeh Yasin.
"Syeh Yasin, saya ingin Gus Spiderman yang menjadi imam malam ini," bujuk Ki Ageng Panjawi.
"Baiklah Ki, Gus spiderman... Malam ini kamu pimpin solat malam dan kami menjadi makmum. Jangan membantah! Ini perintah gurumu," ucap Syeh Yasin.
"Sendiko dawuh Syeh, tetapi sebelumnya saya mohon maaf bila ada kesalahan dan mohon ridhonya," ucap Spiderman.
***
Sudah hampir satu bulan Spiderman tinggal di rumah Istrinya... Pagi itu Spiderman pamit hendak pergi ke jagad wetan ujung timur Pulau Jawa. Spiderman tidak merasa khawatir tentang keadaan Istrinya, sebab Istrinya di jaga oleh Eyang Kalima dan Ibundanya juga di jaga oleh mahluk - mahluk sakti dari bangsa jin islam yang setia atau abdi dalem keluarga Spiderman. Setelah pamit Spiderman bersama Ki Brajamusti berjalan menuju arah kota Lumajang lewat jalur piket nol.
"Gus, kita lewat kecamatan Kencong Jember atau lewat Lumajang Kota?" tanya Ki Brajamusti.
"Ki Brajamusti, saya mau singgah dulu ke rumah Istri ku Nyai Fanta di kerajaan Wasesa lereng Gunung Semeru dan aku juga ingin sowan ke guruku Syeh Tolak Angin," jawab Spiderman.
"Sendiko dawuh Gus," kata Ki Brajamusti.
Siang itu Spiderman berjalan menuju kecamatan Poronojiwo arah ke Gunung Semeru. Di desa Supit Urang Spiderman istirahat di sebuah kedai warung kopi,
"Buk, kopi hitam agak manis dua, teh manis satu."
Ibu warung itu heran dengan apa yang di pesan oleh Spiderman, dalam hati ibu warung itu berkata,
"Orangnya satu pesannya tiga? Aneh anak muda ini!"
Setelah kopi di hidangkan... Spiderman menyulut rokok marlboro sambil menikmati pemandangan Gunung Semeru yang menjulang tinggi. Ketika enak - enak menikmati kopi dan rokok... Tiba - tiba ada 4 orang setengah tua, ada yang muda duduk di hadapan Spiderman, pakaian mereka seperti santri.
"Mas, kalian mau mendaki gunung yaaa?" sapa Spiderman.
Soleh salah satunya menjawab,
"Tidak kang, kami santrinya Kyai Tolak Angin... Kami dari kota beli kitab Tafsir Jalalain dan mampir istirahat ngopi di sini."
Mendengar Nama Kyai Tolak Angin... Spiderman penasaran, lalu Spiderman bertanya,
"Sudah berapa lama mondok di kyai Tolak Angin?"
"Saya baru 4 tahun kang, temen- temen ini ada yang 2 sampai 3 tahun," ucap si Soleh.
"Bagaimana keadaan kyai Tolak Angin kang?" tanya Spiderman.
"Alhamdulillah sehat kang, dan baik baik saja," jawab si Soleh.
"Apakah kamu pernah mendengar ada santri dari Surabaya bernama Spiderman?" tanya Spiderman.
"Iya kang mendengar dari temen - temen senior... Tetapi belum pernah ketemu orangnya. Katanya Spiderman itu santri yang jarang ngaji! Sering melanggar aturan pondok tetapi orangnya sakti dan kesayangan kyai. Katanya sekarang menikah dengan jin penghuni Gunung Semeru," jawab si Soleh.
"Kang soleh, sudah jam 2 siang... Buruan balik ke pondok, nanti kemalaman di jalan. Ini uang buat jajan kalian berempat," ujar Spiderman.
"Iya kang Teimakasih," kata si Soleh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 242 Episodes
Comments
masjidi rjr
agak sensitif emg kl soal bir.mgkin bisa dijelaskan kl birnya zero alkohol
2023-05-23
0
yamink oi
lumayan ulih sanggu...
2022-07-31
0
bir bintang apa bir peletok nich biar gk salah paham...
2021-09-04
1