Melihat Ki Ageng Kimcil roboh bersimbah darah yang keluar dari dadanya... Spiderman berlari mendekati Ki Ageng Kimcil lalu berusaha mengobati dengan ilmu pengobatan yang dimilikinya.
Namun Ki Ageng kimcil berkata,
"Gus, sebentar lagi aku akan mati, maafkan aku belum sempat mengabdi kepadamu dan belum sempat berbuat baik kepada mahluk lainnya. Gus... Pertama kali aku mengenalmu, aku sangat senang dan aku ingin ikut dalam perjalanan spiritual mu. Gus... Sebelum aku mati, aku ingin mewariskan semua ilmuku kepadamu, ke-sinikan tangan kananmu."
Spiderman melihat Naruto yang ada di sampingnya, lalu Spiderman menarik tangan kanan Naruto dan memberikan ke tangan ki Ageng Kimcil. Setelah tangan Naruto bersalaman dengan tangan Ki Ageng Kimcil... Maka dengan cepat semua ilmu kesaktian Ki Ageng Kimcil pindah dan masuk ke dalam tubuh Naruto dan di saat proses selesai, ki Ageng Kimcil langsung mati dan tubuhnya menjadi abu.
Sementara Kyai Tawakal dan Ki Brajamusti masih bertarung sama puluhan pasukan jin.
Melihat jasad Ki Ageng kimcil menjadi abu dan mendengar pesan terakhirnya... Spiderman meneteskan air matanya dan hatinya sangat marah!
Lalu Spiderman berkata.
"Ternyata kamu Nyimas Rara! Yang telah membunuh temanku dengan panah mu. Kamu selalu dendam kepada ku dan ingin membunuhku!"
"Spiderman!!! Siapa yang tidak marah dan dendam? Dua tahun yang lalu Kamu telah membunuh Suamiku di Lembah Naga Semarang. Walau aku sering gagal membunuhmu... Aku puas bisa membunuh pengikutmu," ujar Nyimas Rara.
Tiba - tiba Spiderman mengambil keris Sukma Mangun milik ki Ageng Kimcil yang tergeletak di sebelahnya dan menyerang Nyimas Rara.
Waktu terus berlalu hingga hari mulai gelap. Spiderman bersama 3 pengikutnya bertarung melawan 100 pasukan Jin sakti dan 7 Panglima.
Karena pertarungan tidak seimbang... Akhirnya Spiderman dengan terpaksa merapal bacaan Sholawat Nur Dzatti. Setelah membaca Sholawat Nur Dzatti... Dari puncak Gunung Mari Kangen memancarkan cahaya terang benderang menjulang ke langit, cahaya yang menandakan minta pertolongan kepada siapa saja yang melihatnya.
Dalam hati Nyimas Rara berkata,
"Kalau Spiderman sudah memancarkan cahaya Sholawat Nur Dzatti... Bisa mati aku! Pasti ada kelompok wali dan pasukan langit akan datang membantu Spiderman, lebih baik aku kabur saja dari pada mati konyol."
***
Cahaya Sholawat Nur Dzatti memancar menerangi langit membuat orang - orang waskito dan beberapa wali terkejut.
Nyai Jessica Istri Spiderman yang berada di wilayah Turen Malang memahami kode cahaya yang menerangi langit. Nyai Jessica menugaskan Khodam Raja Jin Blang Telon untuk membantu Suaminya, begitu juga dengan Dewi Angin Istri Spiderman langsung otw ke Gunung Mari Kangen dengan 40 pasukan khusus.
Sementara Kyai Sincan Wali Majedub asal Lamongan melihat dan memantau perkembangan keadaan Spiderman melalui ilmu penerawangan jarak jauh, termasuk Kyai Ageng Penjawi Telungagung, Begawan Resi Tirto Moyo Alas Purwo Banyuwangi, Kyai Semar Demak, Syeh Maulana Syah Al bantany, juga Syeh Jati Songo Bojonegoro, Mbah Wali Wujud Sukabumi dan Syeh Al Magrib Lampung.
Berita pertarungan Spiderman dengan kelompok jin aliran hitam dan juga kematian Ki Ageng Kimcil dalam hitungan jam sudah tersebar di penjuru tanah Jawa. Bahkan wajah Spiderman menjadi sampul halaman depan Majalah Al Ghoiby dengan berita utama.
Waktu terus berlalu, kabut semakin dingin dan pertarungan yang tidak imbang semakin sengit. Di saat Spiderman bertarung dengan Nyimas Rara... Spiderman di kejutkan dengan suara benturan tongkat Brajamusti dengan Tombak Sik - Sak milik Iblis Utara, lebih terkejut lagi... Spiderman melihat Ki Brajamusti terkapar bersimbah darah, begitu juga dengan Kyai Tawakal yang bersandar dengan dadanya mengeluarkan banyak darah akibat tertancap keris Bolosewu, sementara Naruto di keroyok lebih dari 50 pasukan jin.
Dimsaat situasi yang sangat gawat itulah, datang utusan Nyai Jessica khodam Raja jin Blang Telon dan datang istri Spiderman bernama Dewi Angin beserta 40 pasukan khusus.
Raja Jin Blang telon uluk salam,
"Assalamualaikum Gus, saya di utus Nyai Jessica untuk membantu Gus."
"Terimakasih Paman, bantulah Naruto pemuda dari bangsa manusai itu, dia pengikutku," jawab Spiderman.
Dewi Angin uluk salam,
"Assalamualaikum Gus."
"Waalaikum salam Istriku, mengapa kamu kesini? Di sini sangat berbahaya, bukan kah kamu dalam keadaan hamil," jawab Spiderman.
"Iya Gus, hamil 3 bulan... Aku melihat cahaya Nur Dzatti dan langsung kemari, aku tidak mau Suamiku mati muda, makanya aku kemari. Istirahatlah sebentar Gus," ungkap Dewi Angin.
"Aku mau mengobati kyai Tawakal dan ki Brajamusti dulu baru istirahat," ungkap Spiderman.
Lalu spiderman mengontak Syeh Antagin Pandeglang Banten,
"Assalamualaikum Syeh Antangin..."
"Waalaikum salam Gus... Iya saya sudah tau maksudmu, Saya melihat cahaya Nur Dzatti dan itu pasti dirimu Gus, makanya aku tau keadaanmu. Baiklah aku akan kesana," jawab Syeh Antangin.
Dalam hitungan menit Syeh Antangin sudah berada di puncak gunung Mari Kangen, lalu berjalan menuju Ki Brajamusti yang tergeletak di bawah pohon.
***
Syeh Antangin mengobati ki Brajamusti dan kyai Tawakal, walau sudah lebih dari satu jam... Mereka belum juga sadar.
"Gus Spiderman... Saya mohon maaf sekali! Kedua pengikut mu ini terkena luka dalam yang sangat serius bercampur racun yang berasal dari pedalaman Kalimantan, jika tidak di obati dalam waktu 4 sampai 5 jam mereka akan mati. Aku sudah berusaha, tetapi segala macam cara tidak bisa membuat mereka siuman," ungkap Syeh Antangin.
Spiderman diam seribu bahasa... Wajahnya terlihat sangat sedih dan marah sekali, lalu spiderMan bertanya,
"Lalu siapakah Syeh, yang mampu mengobati dua pengikut ku ini?"
"Ada seorang wali gila berasal dari Samarinda Kalimantan bernama Syeh Nelongso El Yasin... Pangilannya Mbah Yasin, beliau-lah yang bisa mengobatinya, tetapi... Aku tidak tau di mana posisinya Mbah Yasin, aku juga tidak punya kode sandi untuk mengontaknya," jawab Syeh Antangin.
Lalu Spiderman diam - diam menerawang keberadaan Mbah Wali Yasin, tapi hasilnya nihil. Orang nya tidak bisa di deteksi keberadaannya.
Di saat Spiderman bingung dan setengah putus asa... Spiderman mendengar suara burung perkutut begitu keras dan nyaring bersautan dari atas pohon beringin. Suara kedua burung perkutut itu tiada henti - hentinya berbunyi dan menganggu kosentrasi Spiderman. Hingga akhirnya Spiderman berkata dalam hati,
"Suara burung ini aneh sekali! Tidak lumrahnya suara burung biasa, apakah ini isyarat kode dari langit? Oh iya di dalam tas aku kan ada kalung Mustiko Jagad, hadiah pemberian Kyai Semar, kalung yang bisa buat ngobrol sama binatang."
Spiderman langsung mengambil kalung Mustika Jagad dan memakainya. Setelah memakainya... Spiderman mendengar burung perkutut itu bertasbih memuji Gusti Allah dan membaca Istigfar.
Sambil duduk berlutut dengan kepala tertunduk Spiderman meneteskan air mata dan berkata dalam hati,
"Jika hati terhijab... Maka yang terdengar hanya suara burung perkutut yang merdu dan menyenangkan syahwat nafsu yang samar. Jika di dengarkan dengan telinga batin... Maka burung perkutut ini hakekatnya bertasbih memuji Gusti Allah dan beristiqfar.
Subanallah duhai dzat yang menguasai jiwaku ... Mafkanlah aku yang sering melupakan nikmat-Mu."
"Wahai burung perkutut... Siapakah dirimu sebenarnya? Hingga suara pujianmu bisa meneteskan air mataku dan meruntuhkan ke angkuhanku," tanya Spiderman lirih.
"Aku hanya hamba Allah yang sedang istirahat dan terbangun karena mendengar suara tangisan hatimu," jawab Burung Perkutut
"Kalau kamu bisa mendengar tangisan hatiku... Adakah petunjuk darimu untuk mengobati kesedihan ku?" tanya Spiderman lagi.
"Bukankah di dalam dirimu mempunyai obat yang sangat mujarab? Karena kamu tidak tahu... Jadinya kamu bingung sendiri," jawab Burung Perkutu.
"Beri taukanlah aku, biar aku tidak bingung?" tanya Spiderman mengharap.
"Bacalah Sholawat Tujuh dan surat Alfatiha! Itu sebaik - baiknya obat," nasehat Burung Perkutut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 242 Episodes
Comments
nurjen
hehehe 😉😉😉😉
2023-04-21
0
nurjen
wow di alam goib juga ada berita gosip....hahahaha mancut..siap
2023-04-21
0
Teguh Santoso
lanjut lagi
2022-05-20
0