-Kantor Horison-
Dikantor Antonio termenung, melamunkan masalah dirumah. Ia benar-benar merasa bersalah dan tidak sengaja membentak putrinya Rhea. Saat itu Antonio sama sekali tidak marah hanya saja tidak suka dan tidak ingin melihat putrinya berlaku kasar.
Diruangannya Antonio mencoba untuk berpikir, memikirkan caranya meminta maaf kepada putrinya. Sebenarnya ia tidak ada pekerjaan lagi, tetapi karena masalah tadi membuatnya kembali ke kantor. Kantor adalah salah satu tempat yang paling nyaman menurutnya, diruangannya juga sudah dilengkapi fasilitas lengkap.
“Heii.. Broo!" sapa Roy nyolonong masuk keruangan Antonio tanpa mengetuk pintu.
Sedangkan Aditya hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakukan sahabatnya. Diantara mereka bertiga bersahabat hanya Roy yang paling humble, sedang Adit dan Antonio sikap keduanya sama-sama tidak terlalu banyak bicara, jika berbicara seadanya saja, dingin, datar dan cuek.
Antonio yang melihat kedua sahabatnya datang tidak mengetuk pintu dan langsung saja nyolonong masuk keruangannya. Apalagi Roy tidak pernah ada sopannya masuk keruangannya selalu. Mungkin jika Adit akan mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk.
“Kalian berdua ngapain ke kantor saya?" tanya Antonio kepada kedua sahabatnya. Memang Antonio selalu menggunakan kata saya sama oranglain dan sahabatnya. Karena mungkin kosa kata sudah nyaman diucapkannya.
“Lo ga nyuruh kita berdua duduk dulu ni?" Roy bertanya balik.
“Duduklah.” ucap Antonio singkat padat dan jelas, mempersilahkan kedua sahabatnya untuk duduk.
Keduannya langsung menjatuhkan tubuh ke sofa panjang diruangan Antonio.
“Ada apa kalian berdua datang ke kantor saya?" tanya Antonio lagi.
“Emang kita ga boleh main ke kantor sahabatnya sendiri," sahut Roy.
“Hehh! Kamu kira kantor saya tempat bermain gitu,” sarkas Antonio.
“Wess bro, jangan gitulah. Kitakan udah lama sahabatan…” ucap Roy yang sebenarnya ngeri juga melihat Antonio yang menguarkan aura tajamnya.
“Hemm! Apa tujuan kalian berdua kesini?" tanya Antonio.
“Gini An kita kesini ma-..."
“Roy ngajakin ke club malam ini,” sela Aditya yang tadi diam, memotong ucapan Roy.
“Gimana lo ikutkan," ucap Roy.
“Engga, saya tidak mau ketempat itu lagi,” Antonio menolaknya karena ia tidak ingin ketempat seperti itu lagi.
“Masa lo gaikut An, Adit aja mau gue ajakin," Roy masih mencoba membujuk.
“Terpaksa!" ucap Adit singkat.
“Ya, tapi tetap lo mau ikut. An ikut ya! Gue tahu dari wajah lo, sebenarnya lo punya masalahkan.”
“Saya punya masalah tidak ada urusannya dengan kamu Roy.”
“Gue tau An itu bukan urusan gue, tapi sebagai sahabat yang baik gue mau menghibur lo dengan ngajakin ke club buat menghilangkan itu semua.”
Antonio berpikir mungkin yang dibilang Roy ada benarnya, masalah ini benar-benar membuat kepalanya rasanya ingin pecah.
“Oke! Saya ikut.”
Mereka bertiga keluar dari dalam ruangan, menuju ke mobil masing-masing. Karena mereka akan membawa mobil sendiri-sendiri saja. Agar pulang tidak perlu menunggu-nunggu lagi dengan alasan mobil.
...****...
Sesampainya diclub mereka masuk ke dalam sana dan mencari tempat yang biasanya jika mereka kesini. Mereka bertiga duduk terlebih dahulu dan Roy meminta bartender untuk menyiapakan minuman yang seperti biasanya.
Setelah minuman datang mereka meminumnya, Antonio hanya minum sedikit saja. Ia tidak mau terlalu mabuk dan tidak bisa menyetir nantinya.
Tetapi Roy adalah orang yang tidak bisa jika hanya ia yang minum banyak dan kedua temannya tidak. Jadi dengan bujukan-bujukan keduanya minum banyak.
Antonio minum sudah sangat banyak, ia juga sudah sangat lelah dan ingin pulang mengistirahatkan tubuhnya. Antonio pun pamit kepada kedua temannya untuk pulang duluan, Roy dan Adit mengangguk saja mengiyakan karena keduanya juga sudah sangat mabuk.
Saat sampai didepan pintu keluar, tiba-tiba ada seorang wanita dengan pakian super sexy dan mencolok. Wanita itu pun memapah Antonio hingga keluar dan sampai dimobil.
“Biar aku antar tuan pulang, seperti kondisi tuan tidak memungkinkan untuk menyetir sendiri," kata wanita tersebut.
“Tidak saya masih bisa pulang sendiri," ucap Antonio melepaskan tangan wanita yang merangkulnya, saat sudah terlepas ia menjadi sempoyongan.
“Sudahlah tuan, tidak usah jual mahal. Biarkan aku membantu mu tuan," ucap wanita tersebut kembali memapah Antonio dan menyungingkan kedua bibirnya keatas.
“Tidak, saya bilang tidak ya tidak." marah Antonio menghempaskan tangan wanita itu dengan kasar.
Pertengkaran mereka berlanjut dengan wanita tersebut yang terus memaksa ingin mengantar, tetapi Antonio dengan kekehnya menolaknya dan marah-marah.
***
Bersambung. . .
Follow juga ya!!
Like, comennt, rate 5. jangan lupa gifts+vote nya.
Terimakasih💓
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 253 Episodes
Comments
Bonaria Simbolon
lanjut terus up nya ya k thor, jgn diputus2 bab cerita nya..😊
2022-03-27
0
Supartini
ular ada dimana2 hati2
2021-12-20
0
Rusminisuyitno
lanjut thour
2021-12-05
0