Khanza mendorong sepeda sepanjang perjalanan.Tidak menaikinya sama sekali, pikirannya berlayar kemana-mana. Memikirkan bagaimana ia bisa membayar kontrakan, uangnya tidak cukup sama sekali untuk membayarnya. Gajih yang ia harapkan tidak diberi sama sekali.
Cuaca yang mendung, awan yang tadi terang menjadi gelap gulita. Sebentar lagi akan turun hujan. Khanza sama sekali tidak perduli ia tetap melanjutkan perjalanannya dengan mendorong sepedanya.
Hujan akhirnya turun, bersamaan dengan tangisan Khanza. Tapi Khanza tetap sama sekali tidak perduli dengan bajunya yang sudah basah kuyup dengan air hujan. Tiba-tiba ada preman yang menghampirinya.
“Haii cantik, sendirian aja nih. Hujan-hujan begini abang temani ya," goda preman tersebut.
“Ngga,” jawab Khanza ketus.
“Jangan ketus-ketus lah sama abang," preman tersebut memegang lengan Khanza.
“Lepasin, lepasin," teriak Khanza membrontak. Preman tersebut sangat kuat memegang tangannya.
“Tolong!!!” teriaknya.
Mobil Antonio melintas, sekilas Antonio melihat seorang gadis diganggu oleh preman. Sepertinya ia mengenal gadis tersebut. Sampai Khanza berteriak barulah Antonio sadar.
“Khanza,” ujar Antonio.
“Satya berhenti," perintah Antonio.
“Ada apa pak?" tanya Satya.
Antonio tidak menjawab pertanyaan Satya, ia langsung keluar dan berlari kearah dimana Khanza dipegang oleh preman-preman tersebut.
“Lepasin dia,” teriak Antonio.
“Siapa anda, jangan ikut campur.”
“Saya bilang lepasin dia.”
“Wah.. jangan jadi sok pahlawan anda.”
Antonio yang sudah kepalang emosi, mendekati preman-preman, ketiga preman yang belum siap menerima serangan dari Antonio mereka terjatuh. Preman yang satunya bangkit dan langsung memukul Antonio, bibir Antonio berdarah terkena pukulan.
“Brengsek." teriak Antonio marah.
Bugh! Bugh! Bugh!
Antonio kembali melayangkan pukuluan demi pukulan ke wajah-wajah ketiga preman tersebut hingga babak belur. Mereka yang tidak bisa menghadapi Antonio memilih kabur dengan lari terbirit-birit.
Khanza hanya bisa menangis karena ketakutan. Antonio yang melihat Khanza menangis dengan berjongkok lalu menghampirinya, memegang kedua bahu Khanza agar berdiri. Antonio memeluk Khanza menghapus-hapus bahunya agar menjadi tenang.
“Tenanglah preman itu sudah pergi," ucap Antonio. Khanza mengangguk didalam pelukkannya.
“Ayo saya antar pulang," tawar Antonio.
“Tapi?"
“Tidak pa-pa, nanti sepedamu biar diantar suruhan saya.” ujar Antonio.
Lalu Antonio menggandeng Khanza membawanya masuk ke dalam mobil. Setya langsung menjalankan mobil untuk mengantarkan Khanza terlebih dahulu sesuai perintah Antonio.
****
“Terimakasih om, telah mengantarkan saya dan membantu saya dari preman-preman tadi," ucap Khanza yang sudah lebih tenang dari pada tadi.
Antonio mengangguk.”Lain kali hati-hati," peringatnya.
“Khanza!" Khanza mendengar ada yang memanggil namanya, ia membalikan tubuhnya melihat bu Rima menghampirinya.
“Iya Bu," jawabnya.
“Mana uang kontrakanya? Oh dan satu lagi kamu tidak bisa tinggal dikontrakan saya lagi, karena keponakan saya mau menyewa disana. Jadi bayar kontrakan mu untuk terakhir kalinya, lalu bereskan barang-barang dan pergi.”
“Tapi bu, saya tidak ada uang sama sekali.”
“Kamu..." bu Rima ingin menampar Khanza tapi tangannya langsung ditahan oleh Antonio.
“Berapa yang harus dibayar?” tanya Antonio.
“Tujuh ratus ribu,” sahut bu Rima.
“Om jangan,” sergah Khanza. Tapi Antonio sama sekali tidak mendengarkannya ia memberikan uang tujuh ratus ribu pada bu Rima.
“Bereskan kan pakaian mu, saya tunggu dimobil. Ini perintah, jadi saya tidak menerima penolakan," tegas Antonio, ia mengetahui bahwa Khanza akan menolaknya.
Khanza yang tidak ingin membantah, langsung pergi menuju kontraknya lalu membereskan semua barang-barangnya yang hanya sedikit saja.
Barang-barang ditaruh oleh Satya di jok belakang mobil. Khanza segera naik duduk di samping Antonio.
Selama perjalanan Khanza dan Antonio tidak ada yang berbicara. Didalam mobil hening, Setya yang menyetir juga hanya diam saja karena ia juga tidak tau permasalahannya. Akhirnya mereka sampai dimansion.
Antonio membawa Khanza masuk dan menyuruh Satya meletakan barang-barang Khanza di kamar sebelah Rhea. Diruang tamu Rhea terkejut melihat kedatangan daddynya, tapi bukan itu yang membuatnya terkejut melainkan daddynya datang bersama dengan sahabatnya.
“Khanza," panggil Rhea. Khanza menghampiri Rhea lalu memeluknya menangis dipelukkannya.
“Nza kamu kenapa?” Khanza tetap diam. Lalu Rhea beralih menatap daddy nya. Antonio hanya menghedikan bahunya lalu ia berlalu menuju kamarnya.
Rhea pun membawa Khanza duduk di sofa panjang masih sambil memeluknya, karena Khanza tidak melepaskan pelukannya dari Rhea sama sekali.
“Nza cerita sama aku, kamu kenpa."
“Aku di pecat Re, dan diusir dari kontrakan,” ucap Khanza.
Membuat senyuman Rhea terbit karena selama ini ia juga memang mengharapkan Khanza tinggal dirumahnya. Dengan Khanza tinggal di mansion ini, ia bisa menjalankan rencana untuk menjodohkan Khanza dengan daddynya.
“Nza tinggalah disini, dengan aku," ujar Rhea.
“Tidak Rhea, aku tidak ingin merepotkanmu. Besok pagi aku akan mencari kontrakan," tolak Khanza. Ia sudah sangat banyak merepotkan Rhea yang sangat baik terhadapnya.
“Tidak Nza, kamu sama sekali tidak merepotkan aku. Please tinggalah disini, aku kesepian dirumah sebesar ini, karena daddy sering keluar kota," jelas Rhea.
“Tapi bagaimana dengan mommy mu?” tanya Khanza membuat raut wajah Rhea berubah marah.
“Mommyku tidak akan pernah pulang, dan sebentar lagi juga daddy akan menceraikan mommy," jujur Rhea.
“Rhea tidak boleh berbicara seperti itu,” tegas Khanza. Karena Khanza sangat tidak suka mendengar ucapan Rhea.
“Tidak Khanza, apa yang aku bilang semuanya benar," kekeh Rhea. Sebelum Khanza ingin menyahut kalimat Rhea langsung menyelanya terlebih dahulu.
“Nza sebaiknya kamu bersihkan dirimu, lalu kita makan baru istirahat,” ujar Rhea. Lalu Rhea membawa Khanza ke kamar sebelahnya.
“Sana mandi dulu," suruh Rhea dan menutup kamar mandi Khanza.
Setelah menutup pintu kamar yang Khanza tempati, Rhea tidak menuju ke kamarnya melainkan ke kamar daddynya.
Tok! Tok! Tok!
“Masuk," seru Antonio dari dalam kamar yang sudah memakai baju tidurnya.
‘Ceklek’ Rhea membuka pintunya dari luar. Lalu masuk ke dalam. Antonio melihat siapa yang masuk ternyata adalah Rhea.
“Kenapa Re?"
“Dadd, Rhea mau tanya kenapa daddy bisa pulang bersama Khanza," Rhea bertanya lagi. Karena tadi Khanza tidak menjelaskan secara detail.
“Apa sahabatmu tidak menjelaskannya?"
“Khanza hanya bilang kalo ia dipecat, dan disuruh keluar dari kontrakan," ucap Rhea.
“Jadi apa yang mau kamu dengar dari daddy?"
“Jelaskan kenapa daddy bisa bertemu Khanza," ucap Rhea meminta penjelasan dar daddynya.
Antonio menyuruh Rhea mendekat dan duduk disampingnya.
“Daddy akan ceritakan,” Antonio mulai menceritakan ia melihat Khanza yang diganggu ketiga preman lalu ia menolongnya dan dimana ia juga mengantarkannya sampe kontrakan dan ibu kontrakan menagih uang kontrakan. Khanza yang tidak bisa membayar lalu ia yang membayarkannya. Sampai bahwa kontrakan tersebut akan ditempati oleh keponakan dari ibu pemilik kontrakan dan Khanza harus keluar dari kontrakan. Dan menyuruh Khanza membereskan barang-barangnya dan ia menunggu dimobil. Sampai dibawa kesini ke mansion.
“Rhea kasian dengan Khanza dadd, boleh Khanza tinggal disini?" tanya Rhea meminta ijin Antonio.
Antonio bingung ingin menjawabnya.
“Please! Dadd… Boleh ya,” mohon Rhea agar diijinkan. Antonio akhirnya mengangguk kasian juga melihat nasib sahabat anaknya.
“Yes! Makasih dad Rhea yang tampan," Rhea memeluk daddynya. Antonio membalas pelukkan anaknya.
“Dadd! Kapan daddy akan menceraikan mommy?” cicit Rhea dipelukkan Antonio.
“Kenapa kamu ingin daddy bercerai dengan mommy.”
“Rhea tidak tega melihat daddy yang setiap hari selalu ditinggal mommy bekerja. Entah kenapa Rhea merasa kalo mommy berselingkuh dibelakang daddy." jelas Rhea.
Antonio hanya bisa diam mendengar ucapan anaknya. Sebernarnya ia juga tau kelakukan Laura mommy dari Rhea diluar sana. Tapi ia menutupinya, karena tidak ingin anak merasa tertekan dengan kelakukan mommynya.
****
Bersambung. . .
Follow juga ya!!
Like, comennt, rate 5. jangan lupa gifts+vote nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 253 Episodes
Comments
Lotus hitam
pdahal papa mamamya blom cerei lohh😆
2022-10-15
0
Anonymous
Jngn bilang Rhea bkn anak kandungnya Antonio lgi
2022-10-13
0
Wulan Zahira
laura tuh matany udah siwer otakny geser pa gimana ya punya suami tampan kaya pula kok masih selingkuh🤔🤔mungkin karna sama2 sibuk kerja jarang quality time jd gitu 🤣🤣🤣✌️
2022-05-30
0