Ch. 5 Singa Api dan Telur?

Setelah cukup beristirahat selama dua hari, Shaoqian pun memilih untuk membunuh beberapa binatang buas tahap pendekar spiritual.

Saat pagi-pagi hari Shaoqian memilih untuk segera keluar dari goa dan mencari beberapa hewan tahap pendekar spiritual yang bisa ia lawan. Shaoqian sudah lama berada di hutan jadi ia mengetahui tempat-tempat dimana hewan tahap spiritual berada.

Setelah beberapa saat memasuki t5ampat yang biasanya para hewan tahap spiritual berkumpul, Shaoqian tidak menemukan satupun hewan tahap spiritual. Tiba-tiba saja dari arah depan ia merasakan kekuatan yang kuat mendekat, itu adalah singa api salah satu hewan buas tahap spiritual tingkat lima, satu tingkat lagi memasuki tahap langit.

Shaoqian ingin melarikan diri tetapi ia tidak bisa, bahkan kakinya pun sulit untuk digerakkan. "Aku bahkan belum mencapai tahap spiritual bagaimana aku bisa mengalahkannya" Shaoqing lalu mengeluarkan pedang Arase, sebuah pedang tingkat surga yang di simpan oleh gurunya. Tanpa berpikir panjang Shaoqian lalu maju dan menyerang singa api itu.

"Trangk... Trangk..." Suara pedang yang beradu dengan kulit singa itu memecahkan keheningan hutan

"Ternyata kulit singa itu sangat keras aku akan kesusahan melawannya... Aku harus mencari kelemahannya" Sambil menyerang singa api itu Shaoqian juga sambil mencari titik kelemahan dari singa itu.

"Swush... Boom..." Serangan yang dilancarkan singa api itu berhasil mengenai Shaoqian dan melemparkannya beberapa meter.

"Ia sangat kuat... Beruntungnya aku masih selamat... Saat menyerang tadi aku menemukan bahwa titik kelemahannya berada di leher itu mungkin akan sedikit susah apalagi setelah aku terluka tetapi aku akan mencoba untuk menyerang nya" Setelah Shaoqian berpikir sejenak, singa api lalu menyerangnya lagi.

"Swush.... "

Dengan kekuatannya yang tersisa, Shaoqian lalu menambah kecepatannya dan menyerang kelemahan dari singa api itu.

"Brukk..." Singa api itu lalu ambruk.

Shaoqian menyerang tepat dimana titik kelemahan singa api itu. Setelah memastikan bahwa singa api telah benar-benar mati Shaoqian lalu memindahkan tubuh singa api ke dalam cincin penyimpanan miliknya. Setelah hari mulai senja Shaoqian lalu memilih untuk segera kembali ke goa.

Setelah sampai di goa Shaoqian lalu memberitahu gurunya hasil buruannya hari ini. "Guru... Guru lihat aku berhasil membunuh singa api tahap pendekar spiritual akhir aku juga berhasil membunuh banyak hewan spiritual lainnya" Ucap Shaoqian dengan gembira.

"Itu bagus... kau harus membunuh banyak hewan buas lainnya kau pasti tau kita membutuhkan banyak sekali koin emas untuk hidup"

"Murid mengerti guru"

"Baiklah pergilah beristirahat kau tidak usah berlatih lagi"

"Baik... Terima kasih guru aku pamit undur diri".

Setelah berbincang-bincang singkat dengan gurunya, Shaoqian lalu keluar goa untuk mencari udara segar. Sesaat sampai di luar Shaoqian melihat ada sebuah telur di kejauhan, itu adalah telur hewan buas.

"Telur apa ini?! Aku tidak melihatnya tadi saat aku masuk" Shaoqian berbicara pada dirinya sendiri "Karena aku sudah menemukanmu maka kau adalah milikku" lanjutnya lagi.

Shaoqian lalu mengambil dan menyimpan telur itu di cincin penyimpanannya. Setelah cukup lama berada diluar, Shaoqian lalu masuk kembali dan bertemu gurunya untuk bertanya apakah gurunya itu mengetahui telur apa yang ia temukan.

Ia mengeluarkan telur itu dari cincinnya dan bertanya "Guru... Aku menemukan telur ini diluar apakah guru tau ini telur apa?"

"Hmm... Biarkan gurumu yang cerdas ini mengingat sebentar"

"Cihh.. Narsis sekali"

"Aku mengingatnya itu sepertinya telur.... "

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***