Di sebuah ruangan terdapat banyak orang-orang yang tengah duduk di depan layar monitor. Banyak juga dari mereka yang sibuk dengan lembaran-lembaran kertas di atas meja.
Tidak ada ada yang menganggur. Keadaan mereka begitu sibuk. Tidak ada satupun dari orang-orang ini yang tidak bermuka tegang dengan kantung mata yang menghitam mengindikasikan mereka tidak dapat tidur lelap atau bahkan tidak tidur sama sekali.
" Lapor! Serangan! Breakout! * Breakout!Kekaisaran melakukan serangan menggunakan kendaraan taktis dan mulai bentrokan dengan lini depan kita! Baris depan mulai diterobos! "
Seorang operator melaporkan laporan kondisi darurat yang dia terima dari lini garis depan kepada atasannya.
" Kirimkan divisi cadangan 50 dan 52 untuk membantu garis depan!
Dengan muka pucat Mayor Jenderal Arrazi selaku pemimpin yang bertugas disitu memberi pengarahan taktis.
" Lapor! Charge dan breakout! Sayap Kiri kita ditembus oleh unit infanteri musuh. Divisi 146,23,145 serta divisi 102 sedang berusaha menghentikan mereka. Tapi hanya menunggu waktu hingga keempat divisi itu dapat dijebol! "
Salah satu operator memberitahu situasi di sayap kiri. Tidak berselang lama, sebuah laporan dari sayap kanan juga masuk.
" Lapor! Breakout! Sayap Kanan bentrok dengan Unit kendaraan taktis kekaisaran! Infanteri terus merengsek masuk mengabaikan 8 Divisi kita! Hanya tinggal menunggu waktu sampai 8 divisi itu dihancurkan 10 Divisi kekaisaran! Perintah Anda Tuan?! "
" Kenapa? Kenapa ini bisa terjadi? Seharusnya kita yang memenangkan perang ini! Tapi mengapa malah begini! " Batin Arrazi.
" Pak!! Apa yang harus kita lakukan!? "
" Pak perintah Anda!! Jika begini garis depan kita akan hancur!! "
" Sial!! Berapa divisi kita yang tersisa? "
" Kita masih memiliki 15 Divisi Cadangan termasuk 3 Divisi baru. "
Menggunakan divisi baru hanya sama saja memberikan singa sebuah kelinci untuk dimangsa. Tapi mereka sudah tidak memiliki pilihan lain.
Negara mereka memulai peperangan dengan kekaisaran dengan harapan dapat mengalahkan negara yang menjadi mimpi buruk mereka.
Namun, harapan telah sirna menjadi keputusasaan. Memang, selama 6 bulan pertama mereka dapat mendorong mundur kekaisaran, tetapi siapa menyangka pasukan kekaisaran dapat membalikkan keadaan hanya dalam kurun waktu singkat hingga pasukan negara mereka kini dipaksa mundur begitu jauh bahkan hampir mendekati ibu kota.
Bahkan bantuan Internasional pun tidaklah mungkin untuk membantu mereka melainkan malah menyalahkan atas kecerobohan mereka. Negara pihak ketiga juga tidak bisa secara terang-terangan membantu mereka.
Waktu istirahat singkat yang mereka punya telah hilang akibat serangan pesawat pembom siluman yang entah bagaimana dapat menembus pertahanan udara mereka tanpa ketahuan hingga dapat menjatuhkan bom ke beberapa titik dibelakang mereka dan sekarang mereka harus berjibaku dengan serangan ofensif malam kekaisaran. Sungguh sudah terjatuh tertimpa tangga pula.
" Bagaimana dengan dampak serangan pembom tadi? "
" Gudang amunisi cadangan juga gudang bahan bakar terbakar hebat. Batalion 456 serta Batalion 234 sedang berusaha menangani-nya! "
" Laporan Darurat!! Unit Utara sedang bentrok dengan kapal pendaratan unit kekaisaran!! "
Mati sudah. Tidak ada yang dapat mereka lakukan. Negara mereka sudah dikepung dari segala sisi.
Memang negara mereka memiliki wilayah yang dua kali lebih besar dari Kekaisaran. Tapi untuk bisa mengepung dan mendorong mundur negara mereka seperti ini. Sekuat ini kah Kekaisaran itu? Kita seharusnya tidak pernah membangunkan naga yang tertidur.
" Laporan darurat! Komunikasi dengan bagian depan terputus! Tidak! Semua komunikasi benar-benar terputus! ''
" Apa! Bagaimana bisa?! Disaat seperti sekarang ini?!! "
Laporan barusan membuat perut dari Mayjen Arrazi semakin berkecamuk.
Sudah bisa diduga. Ini adalah serangan malam terorganisir! Kekaisaran benar-benar ingin mengakhiri perang malam ini juga!
" Cepat naik ke atas sampaikan pada divisi komunikasi tentang apa yang sebenarnya terjadi! "
" Baik! "
Salah seorang prajurit kurir bergegas meninggalkan ruangan itu untuk menuju ke divisi komunikasi. Namun, baru saja dirinya meninggalkan ambang pintu, tiba-tiba dia buru-buru manarik gagang pistol di pinggangnya.
~Piuw~Piuw~Piuw~
Telat untuk menembak, dirinya malah berakhir terjatuh dan mulai mengeluarkan darah dari dalam tubuhnya. Kurir itu nampak ditembak oleh seseorang yang berada dibalik pintu dengan senapan peredam.
" Apa!! "
Semua orang yang ada di ruangan itu sontak melihat ke arah pintu. Ke arah suara tembakan itu terdengar.
Namun, selain melihat tubuh yang berdarah-darah di lantai. Apa yang mereka lihat selanjutnya hanyalah dua buah benda yang dilemparkan masuk ke dalam ruangan.
Benda itu kemudian mengeluarkan asap yang perlahan berubah semakin tebal.
Sudah jelas bahwa yang ada di luar ruangan adalah musuh. Tapi bagaimana bisa? Hanya itu yang ada di dalam pikiran semua orang yang ada di dalam ruangan.
" Tutup pintunya!! "
" Jangan! Ini gas saraf!! Cepat keluar! "
Perintah semakin bertentangan satu sama lain, namun yang pasti apa yang dikatakan memang benar. Benda yang dilemparkan masuk ke dalam itu memang benar-benar gas beracun.
Terbukti dimana orang-orang yang ada di dekat asap itu dan menghirup gas yang dilepaskan benda bulat itu mulai terjatuh dan kejang-kejang.
Bahkan, mereka yang agak berjauhan juga mulai merasakan sesak nafas.
Mulailah kepanikan melanda semua orang yang ada di dalam.
Mereka yang masih sempat berfikir berusaha mencari kain dan mengencingi kain itu untuk digunakan menetralkan gas beracun itu.
Sedangkan, mereka yang panik dan yang ada di dekat pintu langsung keluar dengan tanpa berfikir panjang.
Namun, begitu mereka keluar dari ruangan itu, mereka langsung diberondong oleh tembakan-tembakan yang membabi buta dan tidak membiarkan mereka dapat kabur.
Keparat! Mereka tidak berniat mengambil tawanan !! Mereka juga melanggar hukum perang!!
Siapa sebenarnya mereka? Apakah ada penghianat di antara kita?
Para pemberontak biasanya tidak menaati hukum perang. Itu memang wajar mengingat kondisi Republik yang mulai kritis seperti ini sehingga mereka berusaha mencari jalan pintas untuk keselamatan. Namun, akankah prajuritnya sehina itu?
Atau mereka dari kekaisaran?
Tapi bagaimana bisa? Keparat!
Hanya dapat mengumpat Arrazi juga mulai tumbang karena gas yang tadi sudah menyebar seluruhnya ke dalam ruangan dan menyebabkan ruangan itu penuh dengan asap putih.
Kain urin basah yang dia gunakan untuk menetralkan gas beracun sendiri serasa tidak berguna dan gas itu tetap terhirup ke paru-paru nya.
Itu pasti sejenis gas saraf baru yang dikembangkan Kekaisaran.
" Orang-orang kurang ajar dari kekaisaran itu! "
Meskipun sekarat Arrazi masih sempat memikirkan itu sesaat.
Arrazi kini sudah benar-benar tidak dapat bergerak karena sudah terlalu banyak menghirup gas di ruangan itu dan tubuhnya mulai perlahan jatuh bersender ke tembok.
Mata Arrazi terasa pedih dan berubah warna menjadi berwarna merah. Otot-otot nya mengejang dan nampak guratan otot muncul dari kulit-kulit nya. Dadanya Arrazi terasa begitu sakit dan sangat sesak.
Itu benar-benar perasaan tersiksa yang baru pertama kali dirasakan oleh Arrazi. Namun, dia sendiri sudah tidak bisa menggerakan tubuhnya sama sekali. Sehingga dia hanya dapat menjerit dipikirannya.
Begitu pula dengan mereka yang lain. Mereka semua tumbang, kejang-kejang bahkan ada yang sudah tidak bernyawa.
Disitulah ketika Arrazi melihat bayangan orang-orang mengenakan pakaian hitam dengan topeng masker gas mulai masuk ke dalam ruangan.
Meskipun sudah tidak dapat bergerak dan hampir kehilangan kesadaran, Arrazi melihat bahwa orang-orang itu mulai mengecek satu persatu orang-orang yang tumbang dan menunjuk kepada dirinya.
~Dor~
Satu tembakan dilepaskan oleh orang di samping orang yang menunjuk kepada Arrazi, mengakhiri penderitaan Arrazi.
•
" Terindentifikasi! Target berhasil dilumpuhkan. Komandan! "
Salah satu prajurit bermasker gas mengecek tanda pangkat serta mencocokan wajah dari orang yang terbujur kaku di lantai dengan lubang peluru di kepalanya itu.
" Kalau begitu segera pasang bom! Lemparkan granat gas!! Sesuai rencana! Kita mempunyai 5 menit untuk pergi sebelum bala bantuan datang! Cepat - cepat! "
Eldric segera memberi perintah untuk evakuasi setelah misi yang mereka jalankan telah berhasil mereka selesaikan.
Tidak lupa dia menyuruh untuk memasang banyak bom di beberapa titik guna mengubur bungker ini rata ke dalam tanah.
Sebenarnya apa yang mereka lakukan ini bisa dikategorikan sebuah kejahatan perang luar biasa karena melanggar banyak perjanjian perang.
Maka dari itu, sebisa mungkin mereka tidak boleh meninggalkan jejak yang terlalu mencolok.
Setelah selesai memasang berbagai macam bom di bungker itu, kemudian mereka keluar dari bungker dan masuk ke dalam hutan.
~Dum~ Duaaaarrrr~
Tidak lama sebuah ledakan hebat terjadi.
Tanah bergetar dan terangkat tinggi bersama dengan debu yang membumbung tinggi ke angkasa dan mengubur bungker itu rata ke dalam tanah.
" Raja Tikus ke kontrol garis depan! Raja Tikus ke kontrol garis depan! Masuk! Operasi penggal ular berhasil! Saya ulangi! Operasi penggal ular berhasil! "
" Kontrol garis depan ke Raja Tikus. Keras dan Jelas! Kerja bagus! Beralih ke Operasi gedor pintu. Pergi ke titik Ekstraksi**** C. Bersiap untuk ekstraksi. Penjemputan dalam 20 menit. Keluar! "
" Raja Tikus ke kontrol garis depan. Dimengerti. Keluar! "
Setelah melapor dan mendapatkan perintah Ekstraksi, kompi Allsbert bersama kompi-kompi yang terpisah menjalankan rencana untuk pergi dari garis belakang musuh itu.
Namun, diperjalanan untuk pergi ke titik penjemputan rupanya tidak selancar yang diperkirakan.
Kompi Eldric bertemu dengan prajurit musuh yang kebingungan.
Kontak senjata sempat terjadi diantara kedua kubu dan pertempuran pecah untuk beberapa saat.
Namun, tugas kompi yang dibawa Eldric bukanlah untuk bertarung dengan musuh saat ini. Jadi mereka memprioritaskan untuk mundur ke titik pertemuan.
Setelah melalui beberapa gesekan dengan prajurit Republik yang kebingungan, mereka akhirnya sampai di titik yang di tentukan untuk penjemputan.
Meskipun masih mendapatkan perlawanan, semua rombongan Eldric dapat naik ke atas helikopter tanpa kehilangan anggota satupun dan hanya menderita luka ringan.
Helikopter naik dan terbang ke arah kekaisaran. Namun, seperti sedang sial atau bagaimana, tiba-tiba helikopter itu ketahuan oleh dua pesawat milik Republik.
Padahal, komunikasi serta radar milik Republik sudah berhasil disabotase, namun secara tidak sengaja pesawat itu malah berpapasan dengan helikopter yang dinaiki Eldric saat hendak kembali ke pangkalan.
Pertempuran udara kemudian pecah. Pesawat itu tidak membiarkan helikopter yang dinaiki Eldric untuk dapat kembali dengan mudah.
Dua rudal dilepaskan ke arah helikopter. Rudal pertama dapat terkecoh oleh suar pengecoh yang dilepaskan helikopter, namun rudal kedua berhasil mengenai ekor helikopter dan meledak. Tanpa terkendali helikopter berputar-putar di udara sebelum akhirnya jatuh dengan keras ke tanah.
...****************...
...Mayor. Eldric Vor Hertybert...
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
TN Leutenant
aish, lumayan rinci nih cerita, kayak berpengalaman aja
2021-05-12
0
Bang kong
gk ada kata yang cocok selain mantul (mantap betul)..
author sering nonton film perang kaya'y 👍👍👍
lanjutkan Thor..
2021-05-04
1
Kernish
mayday! mayday! 😖
2021-04-16
1