Bab 16

DRAMA LILY DAN KETEGASAN ANUGRAH

"Kau tahu, Lily! aku bisa bisa saja membuatmu pergi ke tempat kedua orang tua mu!" ucap Ram sedikit kesal.

Lily sedikit kaget akan ucapan Ram. Wajahnya sedikit panik. Tiba-tiba terlintas ide di otaknya.

Lily melihat Almira-tantenya masuk dalam rumah. dengan sengaja ia menjatuhkan dirinya ke lantai.

"Ampun Kak!" teriaknya.

Ram sedikit terperangah melihat aksi Lily. Tapi, dia tak mendekati gadis drama itu sama sekali. Ram malah melipat kedua tangannya di dada.

Mendengar sebuah teriakan di lantai atas. Almira bukannya naik, malah berteriak.

"Apa yang terjadi, Lily!"

Lily bingung. Mestinya, sang Tante mendatanginya ke lantai atas, bukannya berteriak.

'Aku tak mungkin bilang jika, Kak Ram mendorongku. Tante tidak akan percaya!' ucapnya bermonolog dalam hati.

'Ck ... kenapa sih perempuan tua itu nggak peduli sama aku. Aku kan gini-gini ponakannya!' ia bersungut dalam hati.

"Ram?!" Almira kembali berteriak.

Ram tersenyum sinis. "Tidak apa-apa, Ma!"

"Mama, kira ada apa. Cepat kalian turun, Mama bawa makanan dari luar!"

Ram berjalan keluar kamar. Ia menutup pintu dan menguncinya. Melirik gadis yang belum terbangun dari jatuhnya.

"Kau mau berdiri, atau mau aku menyeretmu!" ancam Ram.

Buru-buru Lily berdiri. Ram berlalu meninggalkannya. Lily berusaha mengejarnya. Bermaksud ingin melakukan hal yang sama.

Sayang. Ram lebih dulu sampai ke bawah. Karena terburu-buru. Lily beneran jatuh.

Gedubrak!

"Aduh!" teriak Lily.

"Apa-apaan kau Lily!" tiba-tiba Almira berteriak.

Lily terkejut mendengar teriakan tantenya itu.

"Kenapa seperti anak kecil, lari-lari di tangga!" seru Almira sambil mendatangi Lily.

"Aku hanya ingin bersama Kakak Ram. Tapi, Kak, Ram selalu mengacuhkanku, Tan!" ujarnya sambil memasang wajah sedih.

"Untuk apa kau ingin bersama Ram, Ly?" tiba-tiba Anugrah datang menginterupsi.

"Papa sudah pulang!?" Almira langsung menghampiri suaminya.

Ram juga mendatangi Papa mertuanya. Setelah mama mertuanya menyalim suaminya. Giliran Ram yang menyalim Anugrah. Sedang Lily hanya diam saja.

Anugrah mencium kening Almira-istrinya juga Ram- menantunya. Sedang Lily, Anugrah hanya membelai pipinya.

Seakan melupakan kejadian tadi. Almira dan Ram menggiring Anugrah ke meja makan.

Ram bergegas ke dapur mengambil piring. Ram menata makanan yang dibawa oleh mama mertuanya.

"Ayo kita makan, Papa sudah lapar," ujar Anugrah.

Almira mengambil piring suaminya, mengisi nasi dan lauk yang menjadi kesukaan pria yang sudah menikahinya selama hampir tiga puluh tahun itu.

Lily mengambil tempat di sebelah kiri Anugrah. Sedangkan Almira berada di sebelah kanan Anugrah. Ram duduk paling ujung yang biasanya Bagas di sana.

Setelah mengambil makan masing-masing. Mereka berdoa kemudian memakan-makanan tanpa suara. Hanya dentingan sendok dan piring yang beradu.

Setelah makan, Anugrah berdiri.

"Lily, habiskan makananmu. Setelah itu, datang ke ruang keluarga, ada yang ingin Om sampaikan," titah Anugrah lembut tapi penuh ketegasan.

Lily mengangguk. Hatinya merasa tak enak. Maka dari itu dia sengaja melambatkan makannya. Tapi itu pun tak berlangsung lama. Karena Anugrah selalu menyuruhnya cepat menyelesaikan makanannya.

Setelah selesai. Lily tidak bisa menghindar lagi. Tadinya ingin beralasan membantu Ram membersihkan meja. Tapi, Anugrah melarang dan menyuruhnya segera menemuinya.

Dengan wajah lesu, Lily mendatangi Om nya tersebut.

"Duduklah di sana!" sebuah perintah halus tapi tegas lagi-lagi Anugrah ucapkan

Setelah melihat Lily duduk dengan tenang. Anugrah membuka percakapan.

"Begini, Ly. Kamu kan sudah lulus SMA. Setelah pengambilan ijazah kamu, rencananya orang tua kamu akan menjemputmu." Lily mulai mengeluarkan air matanya.

Anugrah hanya menghela napas.

"Maaf Lily, bukannya kami tidak bisa mengurusmu. Tapi, kamu sudah besar, dan tanggung jawab mengurusmu juga jauh lebih berat. Om sangat keberatan jika kamu tinggal di sini lebih lama,"

"Jadi, Om meminta orang tua kamu, untuk menjemputmu lusa. Begitu kamu mendapat ijazah, kamu bisa pulang."

"Tapi, Om ...," Lily keberatan wajahnya memelas.

"Maaf Lily, Om tidak bisa. Om sudah tidak sanggup untuk bertanggung jawab menjaga kamu," ujar Anugrah dengan wajah tegas tapi penuh kelembutan.

Lily berusaha meminta pertolongan dari Almira. Tapi, Almira hanya diam. Dan memberikan keputusan sepenuhnya pada sang suami.

Lily tidak bisa berkata apa-apa. Ia hanya bisa pasrah.

Ketika Lily bertemu Ram. Gadis itu menatapnya dengan penuh kecemburuan.

"Apa kau puas aku pergi dari sini!" bisiknya lirih pada Ram penuh dengan kecemburuan.

Sayang, bisikan Lily hanya dianggap angin lalu oleh Ram.

bersambung.

hai-hai ... pa kabar semuanya

boleh dong like love komen and vote nya... hhehehe makasih

Terpopuler

Comments

Lin Bandarejo

Lin Bandarejo

gak jelas alur nya

2024-03-16

0

Saodah

Saodah

betul bingung alur crita nya oppo

2022-10-23

0

Yuke Isnadewi

Yuke Isnadewi

alur ceritanya kurang jelas

2022-04-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!