Bab 11

**MASIH TENTANG BAGAS ADITYA

Kirana menangis tersedu. Kedua orang tuanya bungkam. Bagas makin emosi. Matanya nyalang melihat kelakuan seluruh keluarga itu.

"Apa kalian tidak tahu, kalau anak kalian hamil?!" seru Bagas bertanya.

Hanya tangisan Kirana tersebut dengar. Bagas makin emosi. Dugaannya makin besar, jika kedua orang tua istrinya itu sengaja menjebaknya.

"Cis!" Bagas membuang ludah. "Bangs**!"

Dengan menghela napas panjang. Bagas menatap wanita yang menangis sesungukan dipelukan ibunya itu.

"Aku Bagas Aditya. Menalak kamu Kinara Syahputri sebagai istriku!" ucapan tegas dari mulut pria tampan itu membuat Pak Gugun, ayah Kirana jatuh bersimpuh dihadapan menantunya itu.

"Tolong ... jangan lakukan itu," ujarnya lirih.

Bagas tersenyum sinis, lalu menggeleng.

"Tidak. Aku akan membeberkan kebenaran ini dan membersihkan nama baik keluargaku. Aku yakin. Bahwa anak yang dikandung putrimu itu, adalah anak dari pria yang kemarin ikut menggerebek ku!" ucap Bagas tegas dan tuduhannya tepat.

"Kalian menolak pria itu bertanggung jawab, karena ia seorang pengangguran. Lalu kalian menjebakku seakan-akan aku memperkosa putri mu hingga hamil," dugaan Bagas lancar menjelaskan skenario mereka.

Pak Gugun hanya mampu bungkam. Sedangkan Kirana hanya mampu terisak. Impiannya bermewah-mewah setelah berhasil menjerat, Bagas. Pria kaya raya di kampungnya punah.

"Kau tak punya bukti, jika anak ini bukan anakmu!" ujar Bu Aswan tegas.

"Hah ... apa?" Bagas memiringkan bibirnya.

Bagas tertawa terbahak-bahak. Ketiga orang yang hanya bisa diam itu tampak saling tatap, mendengar tawa pria tampan itu.

"Kalian lupa siapa aku?!" tanya Bagas dengan nada sinis.

Ketiganya menunduk. Mereka paham dan kenal sekali siapa pria yang berdiri dengan arogan dihadapan mereka. Bagas Aditya. Putra dari Dirman Aditya yang notabene orang paling berpengaruh di kampung mereka tinggal ini. Tidak hanya ayahnya, Bagas yang berpengaruh. Tapi, Bagas juga memiliki pengaruh yang sama.

"Sekarang teknologi kedokteran sudah canggih. Test DNA akan bisa membuktikan jika anak itu bukan anakku!" sergahnya lagi.

"Sungguh kalian keterlaluan. Kalian menjebakku seperti ini, dan nyaris membuat ayahku tewas karena serangan jantung!" Bagas berdecak sambil menggeleng, tak percaya.

"Aku menyesal telah mengenalmu Ki!. Aku menyesal bisa masuk ke dalam skenario busukmu, kau temanku Ki!" lanjutnya dengan suara meradang. "Aku mengenalmu bukan sehari dua hari. Tapi sudah enam tahun. Kau adalah tempat curhatku. Tempat aku berbagi kisah!"

"Aku mempercayaimu sepenuh hati. Aku, akui kebodohanmu ikut permainanmu,"

"Aku nyaris khilaf ketika berdua denganmu kemarin, dan kau tahu kenapa kita begitu kan?"

"Aku lelaki normal, Ki."

"Kenapa kau berubah? Kirana yang aku kenal bukan yang seperti ini?"

Bagas mengusap wajahnya kasar. Ia tak percaya dengan semua skenario keluarga ini.

Bagas menyesal. Ia baru menyadari kebusukan rencana Kirana setelah rentetan peristiwa yang mendukung kecurigaan pria itu.

Bagas Aditya mendaftarkan gugat cerainya ke pengadilan agama. Bahkan, pria itu juga melaporkan tindakan keluarga mantan istrinya itu. Pak Gugun hanya bisa pasrah. Bahkan sebulan kemudian ucapan Bagas tentang anak yang dikandung, Kirana adalah bukan anaknya, terbukti. Laki-laki yang menjadi ayah biologis anak itu adalah, Yudi. Salah satu pemuda desa yang terkenal alim.

Pak Gugun dan Bu Aswan diseret masuk bui. Bu Rasna, ibundanya Bagas hanya bisa bernapas lega. Sedangkan pak Dirman sudah mulai membaik dan meminta maaf pada putranya.

****Selang beberapa Minggu kemudian.

"Pa ... apa Paman Armanto masih membuka peluang perjodohanku dengan, Ram?" tanya Bagas menatap lurus halaman luas di depan teras. Di mana pria tampan itu tengah menemani ayahnya bersantai minum teh.

Pak Dirman hanya diam.

"Papa tak mampu menghubungi Mas Arman. Papa masih malu," jawabnya datar.

Bagas masih berkeyakinan akan gadis bernama Ramalia Az-Zahra itu menerimanya. Ia bertekad untuk merubah diri agar bisa bersanding dengan gadis alim itu, dan membuat Ram jatuh cinta padanya.

Sementara itu di benua lain, Eropa. Tampak dua insan yang telah sah menjadi suami istri itu memadu kasih di atas perahu kayu menikmati pemandangan romantis, sungai Venue, Paris.

Bagaskara Raditya terus menerus menaut bibir manis istrinya. Ia benar-benar jadi budak cinta.

"Sayang ... aku ingin anak banyak dari rahimmu," ujar Bagas.

Kening mereka menyatu.

Rona merah menyeruak di pipi wanita yang berada dalam rengkuhan suaminya.

"Inshaallah, suamiku sayang," jawabnya.

Mereka berdua kembali menikmati keindahan senja, sungai Venue, Paris.

Bersambung.

hmmm.... pen tahu nggak kok si Bagas ini tau persis skenario yang dirancang Kirana.

yuk beri terus dukungan kalian yaa...

Jan lupa. like, love and vote. syukur-syukur kasih hadiah hehehhee...

makasih**...

Terpopuler

Comments

Cahaya Warna

Cahaya Warna

cerita author bagus, nggak bertele2, sp sini aku syukaaaaa......

2022-10-21

1

Tasrik Yusuf

Tasrik Yusuf

lanjut ya thor.makin bagus alur ceritanya

2022-06-02

1

Nazla K. R

Nazla K. R

bagas ktnya kaya tp kok pelit.. ngasi mhar 10rb..ngasi uang biaya pernikahan 2jt..uang sgtu buat apa.. untung ram gk jd nikah sm si bagas pelit

2022-02-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!