"Baiklah, kita lanjutkan turnamennya!!!"
"Majulah!!!"
"Nomor 15, Feng Bao!!!"
"Apakah ini giliranku?", ucap Feng Bao, tuan muda dari keluarga Feng. Feng Bao memiliki paras yang tampan dengan rambut hitam panjang, matanya berwarna hijau, ukuran tubuhnya tinggi dengan pedang tipis dipinggangnya.
"Nomor 10, Fu Shen!!!"
"Shen?, apakah ibukota mengirimkan wakilnya?", tanya Xin Qiang kepada pelayannya.
"Ya, tuan"
"Hmm,begitu", tatapan Xin Qiang menyipit ke arah Fu Shen.
"Nomor 50, Fan Gu!!!"
"Nomor 111, Fei Pang!!!"
"Nomor 500, Xin Huang!!!"
"Akhirnya giliranku", ucap Xin Huang.
"Apa?!!, Xin Huang!!!, kau akan melawan tuan muda dari keluarga Feng!!!"
"Lalu kenapa?", Xin Huang menjawab dengan wajah kesal.
"Itu berbahaya Xin, para tuan dan nona muda dari 5 keluarga besar sangat kuat!!!"
"Aku tidak lemah Jian Tan", jawab Xin Huang dengan sedikit kesal.
"Aku tahu, tapi kau tidak sekuat mereka!!!, sebaiknya kau menyerah saja Xin"
"Apa aku harus menggorok leher mereka dulu untuk membuatmu diam?", jawab Xin Huang yang sudah kesal.
"Sial, bila kau kenapa-kenapa, baru kau akan menyesal"
Xin Huang tidak menjawabnya, dia langsung pergi menuju arena.
"Cuma 3?", tanya Xin Huang yang heran.
"2 peserta yang lain mengundurkan diri", jawab wasit.
"oh"
Melihat pertandingan sebelumnya, para peserta menjadi tahu, bahwa tuan dan nona muda dari 5 keluarga besar itu monster, walaupun mereka hanya melihat aksi Huo Xiong saja, mereka yakin bila tuan dan nona muda yang lain tidak jauh berbeda dari Huo Xiong.
"Baiklah, pertandingan dimulai!!!!"
Feng Bao menyentuh gagang pedangnya, Fu Shen mengubah tangannya menjadi cakar, Xin Huang mengeluarkan pedangnya.
"Hei kau, Xin Huang kan?", ucap Fu Shen.
"Ya, ada apa?"
"Bagaimana bila kita bekerja sama untuk melawan seseorang didepan kita?"
Feng Bao hanya tersenyum tipis saat mendengar mereka berdua berbicara.
"Tidak"
"Apa?!"
"Kubilang tidak", ucap Xin Huang dengan tatapan sinis.
"Ergh, baiklah"
"tapi, aku akan menyerangmu terlebih dahulu!!!", setelah mengucapkannya, Fu Shen berlari dengan sangat cepat ke arah Xin Huang.
"Teknik Naga Putih:Cakar Naga Putih!!!"
Fu Shen mengarahkan tangannya yang sudah menjadi cakar naga ke arah Xin Huang.
"Dasar semut"
Sringgg
Sringgg
Xin Huang dengan santainya menebas kedua tangan Fu Shen sehingga kedua lengan Fu Shen terputus.
"Apa?!, Argggghhhhh", Fu Shen jatuh, lalu menjerit kesakitan saat dia sadar bahwa kedua lengannya sudah tidak ada.
Wasit pertandingan menggendong Fu Shen keluar arena untuk dirawat diruang medis.
"Hoho, kau lumayan juga", ucap Feng Bao.
"Terima kasih, tapi, aku ingin mengetes kemampuan tuan muda Feng, apakah boleh?", ucap Xin Huang sembari tersenyum.
"Oh, tentu saja boleh"
"Baiklah,,,,"
Xin Huang mengangkat pedangnya, api neraka mulai muncul dari lengan Xin Huang, api itu terus menjalar menyelimuti pedang darah dengan api yang sangat panas.
"Teknik Spesial Xin Huang:Roda Api Neraka"
Xin Huang mengayunkan pedang darah secara vertikal.
"Sial, ini berbahaya!!!", setelah merasakan api yang menyelimuti pedang Xin Huang, Feng Bao merasa bahwa serangan itu berbahaya.
"Teknik Pedang Angin:Angin Ribut"
Feng Bao berputar 360° lalu mengayunkan pedangnya ke arah roda api Xin Huang.
"Hiyahhh"
Angin Puyuh yang sangat besar melindungi seluruh tubuh Feng Bao.
"Itu percuma tuan muda"
Roda Api milik Xin Huang terus bergerak ke arah Angin Puyuh Feng Bao.
"Sial, belum cukup kuat!!!", Feng Bao terus-menerus memberi Angin Puyuhnya Qi Angin yang sangat besar.
duarrrrrrrrrr
Tabrakan kedua serangan itu menimbulkan sebuah kawah besar ditengah arena, pinggiran arena pun banyak yang retak.
"Dahsyat sekali!!!", ucap penonton berbaju biru.
"Benar, siapa yang menang?!!!", ucap penonton berbaju merah.
"Xin Huang, kau kuat sekali", ucap Jian Tan dengan wajah yang berseri.
"Cucuku, kau menang kan?", ucap Feng Xuan, kepala keluarga Feng.
"Hahaha, apa yang kau harapkan dari cucu lemahmu itu", ucap Sheng Huo sembari tertawa terbahak-bahak.
"Bajingan kau tua Bangka!!!", Feng Xuan terlihat sangat marah saat mendengar ejekan Sheng Huo.
"Hahaha, kau marah?, kau marah?"
"Bajingan!!!!"
"Kalian Berdua, kumohon jangan bertengkar", ucap Shan Lan, kepala keluarga Shan.
"Tua Bangka ini yang mengajak ribut Lan!!!"
"Oh, mengadu ya?, mengadu ya?"
"Bangsat!!!!"
"Kalian berdua, diam!", ucap Xin Qiang sedikit membentak.
Sheng Huo dan Feng Xuan langsung terdiam saat Xin Qiang bicara.
ssshhhhhhssshhhhhh
asap-asap yang menghalangi pemandangan mulai menghilang.
ditengah arena terlihat satu orang pria tersungkur di tanah, dan satu orang pria sedang berdiri dengan tubuh yang masih utuh tanpa luka sekalipun.
"Apa?!!!!", teriak Feng Xuan.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Cherriixla
Wkwkwk bangsawannya kayak bocil pas musuh²an
2021-08-06
4
Alice(*˘︶˘*).。.:*♡
teknik pedang ayo: ayo ribut🤣
2021-06-29
0
nosul
mulai nyimak
2021-05-14
1