"Oke, majulah nomor 1000 dan 999"
Xin Huang melihat kartu nomornya, "500,,,", tulisan 500 terpampang di kartu
nomornya. "bukan aku", Xin Huang melihat ke arah arena yang sudah diisi oleh pria dan wanita. "sepertinya hari ini aku tidak akan bertanding", ucap Xin Huang sembari menopang dagunya.
5 jam kemudian,,,,,
Di peron tempat tunggu peserta.
"Baiklah,ini peserta terkahir untuk hari ini"
"Majulah nomor 902 dan 901"
"902!!!, itu kau Mei!!!", ucap seorang wanita kepada teman wanitanya.
"Ya, aku maju duluan!!!"
"Ya, semangat lah!!!"
"Terima kasih Shi"
"Ya, cepat sana"
Wanita itu berjalan memasuki arena pertempuran, di arena bagian lain sudah ditempati oleh seorang pria dengan pakaian serba hitam.
"Laki-laki itu,,, itu Hei Chuzi!!!", ucap seorang penonton.
"Hei Chuzi?!!!, Hei Chuzi si jenius belati?!!!"
"Ya!!!"
"Kenapa dia mendapatkan nomor terakhir?"
"Mungkin dia telat mendaftar"
"Ya, itu mungkin saja!"
Penonton-penonton mulai ricuh saat melihat pria di arena.
"Hei Chuzi?!!!, mati aku", ucap Cha Mei didalam hatinya.
"Hmmm, memangnya pria itu terkenal?", ucap Xin Huang santai.
"Tentu saja bocah!!!", ucap Pria muda disebelah Xin Huang.
"Dia adalah jenius muda dari keluarga biasa, dia sangat mahir memainkan belati, itu sebabnya dia mendapat julukan belati hitam!!!"
"Oh", ucap Xin Huang dengan muka malas.
"Jika kau bertemu dengannya, lebih baik kau menyerah bocah"
"Berisik"
"Sial, kau tidak punya sopan santun bocah"
"Pertandingan, dimulai!!!",
ucap wasit ditengah arena.
"Sudah diam, pertandingan dimulai", ucap Xin Huang untuk mendiamkan mulut pria disebelahnya.
"Perkenalkan, namaku Cha Mei",ucap Cha Mei sembari menangkupkan tangannya"
"Hei Chuzi", jawabnya singkat.
"Egh, dingin sekali"
"Baiklah, aku akan menyerangmu duluan"
Cha Mei mengeluarkan pedangnya. "Teknik Musim Gugur:Daun Maple!!!", Cha Mei mengayunkan pedangnya mengumpulkan daun maple yang terbuat dari Qi nya.
"Hiyahhh!!!"
Wushhhh
Sebuah energi pedang yang terbuat dari ratusan Daun Maple terbang ke arah Hei Chuzi.
"Lumayan"
"Langkah Bayangan"
Duarrrrrrrr
Serangan Cha Mei menimbulkan jejak serangan lurus sepanjang arena.
"Apakah kena?"
"Tidak"
"Apa?!!!"
Jlebbbbb
Hei Chuzi menusukkan belatinya ke tangan kiri Cha Mei.
"Argh", Cha Mei mengerang kesakitan.
"Teknik Belati Cepat:Rantai"
Hei Chuzi menebaskan pedangnya ratusan kali sampai terlihat seperti rantai yang saling berhubungan.
Sringgg
Sringgg
Sringgg
Sringgg
"Arghh", seluruh tubuh Cha Mei terkena serangan itu, akibatnya pakaian yang dikenakan Cha Mei sedikit terbuka.
"Sial,kau mesum!!!", ucap Cha Mei dengan wajah memerah.
"Aku tidak sengaja Nona"
"Sial"
"Teknik Musim Gugur:Daun Berguguran!!!!"
Cha Mei menusukkan pedangnya secara cepat ke arah Hei Chuzi.
"Kau terlalu lamban Nona"
Hei Chuzi menghindari seluruh serangan itu dengan mudah.
"Ergh, tubuhku berteriak kesakitan, aku akan mengeluarkan jurus terbaikku sebelum tubuhku tidak kuat berdiri lagi"
"Teknik Musim Gugur:Pedang di Musim Panen"
Cha Mei mengayunkan pedangnya dengan lincah dan indah.
Muncul daun Maple disekitar tubuh Cha Mei, daun yang muncul menjadi lebih banyak disetiap waktunya hingga berhenti di jumlah ribuan.
Daun-daun itu beterbangan lalu menyatu menjadi pedang raksasa yang melayang dibelakang Cha Mei.
"Terima ini, Hei Chuzi!!!", Cha Mei melemparkan jurusnya.
Wuuushhhhhhh
"Serangan ini berbahaya!!!"
"Teknik Belati Bayangan:Perisai Hitam!"
Hei Chuzi menebaskan pedangnya ratusan kali hingga membentuk perisai.
"Hiyahhh"
Bummmmmm
Daun Maple bertebaran dimana-mana saat serangan itu bertabrakan.
"Hah,,, hah,,, hah,,, Aku,,, gagal,,,"
, ucap Cha Mei sebelum jatuh pingsan.
Brukkk
"Sial, itu tadi berbahaya", ucap Hei Chuzi dengan kondisi tubuh banyak luka goresan.
"Baiklah, pertandingan terakhir ini dimenangkan oleh Hei Chuzi!!!!"
Wooooooo
Para penonton bersorak atas kemenangan Hei Chuzi, Hei Chuzi dihormati banyak orang biasa, sebab dia menjadi simbol bahwa orang biasapun bisa menang melawan bangsawan.
"Pria itu lumayan juga", ucap Xin Huang.
"Bukan lumayan, tapi hebat", ucap pria muda disebelah Xin Huang.
"Hei, sepertinya kau terlalu terobsesi oleh Hei Chuzi ini"
"Aku memang fans Hei Chuzi, dia seperti idola untukku"
"Oh"
"Sial, kau datar sekali bocah"
"....",Xin Huang tidak menjawab.
"Baiklah, pertandingan hari ini selesai, dilanjutkan besok dengan jam dan tempat yang sama"
Setelah wasit berucap seperti itu, para penonton berhamburan pergi keluar dari stadion itu.
"Saatnya pulang", ucap Lao Ren yang muncul tiba-tiba dibelakang Xin Huang.
"Apa?!!!, hei kakek tua, jangan mengagetkanku seperti itu", ucap pria muda disebelah Xin Huang.
"Hohoho, memang, bocah jaman sekarang banyak yang tidak sopan"
"Ayo kek"
"Tunggu bocah, siapa namamu?"
"Xin Huang"
"Wow, kau semarga dengan walikota"
"Aku tidak peduli"
"Perkenalkan, namaku Jian Tan, aku adalah tuan muda dari keluarga kecil bernama Tan"
"Ya", ucap Xin Huang datar lalu pergi pulang bersama Lao Ren.
"Dingin sekali", ucap Jian Tan lalu pergi pulang juga.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
wak-Kat
👍
2023-02-13
0
Nataleeus Gamara
author ya pasti bocill bangettt...percakapannya bikinnn eneggg😖🤮
2021-08-28
0
N.R.A 15
apakah ada konspirasi dengan sang walikota??
2021-05-26
1