Di RUMAH
"yuhuuuuu Juki pulang ."ucap Juki dibalik pintu rumah
"Ganti baju lalu makan Dek"Ucap Jihu...
"Iya kakakku sayang"Jawab Juki lalu berlalu menaiki tangga menuju kamarnya dan berganti pakaian
"Kak Boy...terlihat lelah ?"ucap Jihu pada Boy
"hm"jawab Boy....
"Waduh..ada apa lagi ini....es kutub utara membeku lagi"Batin Jihu di hatinya
Tak lama kemudian Joni dan Laga memasuki rumah..dan mereka bergegas ke kamar masing masing untuk ganti baju....
Di Kamar Yunggi
"Kak Gi .....Udah dong mainnya..Jimi lapar"ucap Jimi
"Yaelah Jim...tanggung dikit lagi"jawab Yunggi
tanpa mereka sadari ada sepasang mata memperhatikan mereja dibalik pintu yang terbuka sedikit....
"Ooh....Jadi Jimi tidak menjemput Juki karna main?"Ucap Boy yang tiba tiba masuk kamar yunggi dan menjewer telinga Jimi
"Aow aow...sakiiit kak"ucap Jimi
"Kakak Capek Jim...kamu jemput adikmu saja tidak bisa...tahu sendiri kan gimana sikap Juki kalau sedang marah?"Jawab Boy
"Maaf kak"hoa hoa....hiks hiks"Ucap Jimi sambil menangis ..dan malah ditinggalkan Boy...
"Cup cup adikku....Sini sini kak Yunggi punya permen kaki ...mau nggak?"Ucap Yunggi
"iiihhh...ini gara gara kak Yunggi ...Jimi dimarahi kak Boy..Aaah sebel ah...Jimi mau kekamar "Jawab Jimi...
Jimi lalu keluar dari kamar Yunggi menuju kamar Juki..untuk minta maaf namun tiba tiba pintu kamar Juki terbuka dan....
"eh eh..aduuuh"ucap Jimi....yang terjatuh karena tiba tiba pintu kamar Juki terbuka
"hahahahahaa"tawa Juki....melihat Jimi terjatuh
"Iiish..kakaknya Jatuh bukannya ditolongin...malah...di ketawain"Jukiiiiii"teriak Jimi....
"Syukurin...Siapa suruh bikin Juki Sebel"jawab Juki...
"maafin kak Jimi ya Juki adekku yang tampan sekali"jawab Jimi
"Juki ganteng dari lahir "Jawab juki
"Juki...mau kinderjoy?beli yuk...."berapapun yang Juki mau ...kakak belikan deh..tapi maafin kakak ya"Ucap Jimi
"Yey yey yey .....ok kakak"ucap Juki lalu memeluk kakaknya...yang membuat Jimi lega namun juga was was...karena uang jatahnya tinggal sedikit...."apa minta kak Boy saja Ya...Batin Jimi
"Makan siang sudah siap....saudara saudaraku..ayo segera turun dan makan"Ucap Jihu dari ruang makan....
Ke 6 saudaranya menuruni tangga dengan bergantian....dan mereka duduk di kursi makan...
"Iiiihhh kenapa masak ikan Goreng sih kak Jihuuuu???"Ucap juki sambil memonyongkan bibirnya
"Lha kan belum belanja dek"jawab Jihu
"Juki...diiii aaammm...makan yang ada"Jawab Boy
"iya deh iya Juki makan..tapi nanti kalau Juki keselek durinya kalian ganti rugi"Ucap Juki sambil menatap tajam para kakaknya
"Jim...Kamu nanti pergi ke supermarket belanja keperluan rumah tangga kita...dan jangan bawa mobil...atau sepeda....atau motor..tapi jalan kaki"Ucap Boy
Jimi yang mendengar hanya diam..dan kesal tapi tetap mengangguk...karna dia tahu itu hukumannya karena tidak menjemput Juki
"Juki ikut kan..tadi katanya mau membelikan kinderjoy "Ucap Juki
"jalan kaki mau"Jawab Jimi
"No problem bebebku"jawab Juki sambil tersenyum
"Eh eh ...Beb???Siapa yang ngajarin juki begitu?"Ucap Boy dengan menatap tajam ke 5 saudaranya
"mati aku..."Gumam Joni
"Juki siapa ngajarin manggil bebebku?"teriak Boy
"Juki..mendengar kak Joni telepon tadi malam..bicara bebebkuh bebebkuh gitu kak"Ucap Juki
"Kamu lagi Jon???"Lain kali telepon dikamar..tutup pintu kunci..."Jawab boy
"Hahahahaha....Memang si Juki kurang imunisasi ...sudah 17 tahun otaknya belum juga normal"Ucap Jihu....
"Ahh ayo kak Jim..kita berangkat...Dasar kakak kakah gak ada akhlak"Ucap Juki pada kakak kakanya...sambil menarik tangan Jimi
"Eh eh tunggu Juki...uangnya minta kak Boy dulu ya"Ucap Jimi
"Kak Boy..Juki minta uang...mau beli kinderjoy"ucap Juki sambil menengadahkan tanganya ke depan boy
"Ini"Ucap boy sambil menyerahkan kartu kreditnya
"Kak...ini kartu apaan...Juki maunya uang"lha mana bisa beli pakai kartu ini"Kakak sekolah gak cerdas cerdas sih"Maki Juki dengan kesal karena minta uang dikasih kartu
"Jimi langsung menarik tangan Juki..dan membawa kartu kredit itu...dan berlalu ke supermarket.
Di Kafe kak Adam
"Sel...sudah hampir jam 5 kenapa Sita belum datang ya?"Ucap Adam pada Sela
"iya mas...biasanya sudah menggema suaranya"aku telepon dulu ya"jawab sela
"Tut tut tut"nomor yang anda tuju sedang tidak aktif...."suara di telepon Sita
"Mas...Gak aktif"ucap Sela sambil menggelengkan kepalanya
berkali kali di telepon..tapi nomor Sita tetap tidak dapat dihubungi..dan itu membuat Adam dan Sela khawatir
Tiba tiba ...Boy datang dan duduk di dekat Adam dan Sela
"Haast ...Disini sedikit tenang dirumah ribut lelah dengan tingkah ke 3 adikku yang absurd itu"Ucap Boy
"Boy...Mana si Juki...Jimi dan Yunggi"jawab Sela
"JuJiYu sedang bertengkar karna kinderjoy Juki dimakan Yunggi dan Jimi mengambil mainan Yunggi"Sudah bisa bayangkan rumah tangga ku kak Dam????
"Hahahahaha"Rumah tangga apa..kamu nikah saja belum?Ucap Sela.
"Gimana mau nikah kak...Adik adikku masih belum normal...dan Papi dan Mami sibuk sendiri...aku kan jadinya yang ngejaga mereka"jawab Boy
"Sudah Boy itung itung belajar jadi ayah"hahahaha jawab Kak Adam
"Boy hanya Menggelengkan kepalanya..yang kemudian diambilkan jus jeruk kesukaannya oleh Sela..
"Boy...boleh minta bantuanmu ?"Ucap Adam
"Hm"jawab Boy
"Ampun ni bocah....Jawab bener Boy...aku ini saudaramu"Bentak Adam
"Iya kak...Apa yang bisa kubantu"Boy menjawab dengan santai
"Nah gitu kan enak....Boy...Kak Adam sedang mencari karyawan kakak....biasanya setelah pulang kuliah dia langsung kesini..tapi sampai sekarang tidak kesini..bahkan ini sudah jam 5 sore Boy....Dan Hpnya juga tidak aktif"Bisakah kamu menghubungi Alex untuk melacak keberadaannya?"Ucap Boy
"Lha segitu pentingnya dia ya?"Jawab Boy
"Iya Boy"Jawab Adam
"Boy...ini nomor ponselnya."Ucap Sela sambil memberikan nomor Hp Sita
setelah mengambil mencatat nomor hp itu Boy kemudian mengirim pesan pada Alex untuk melacak keberadaan si pemilik nomor tersebut.
"Kriiing kriiing suara HP Boy berbunyi dan yang menelepon adalah Alex
"Hallo Lex,,,Gimana?" Ucap Boy
"Hallo Boy....Itu nomor HP nya Sita...disini tertera nama pemilik nomor adalah....Sita Putri Baskoro Darmo....dan terakhir posisi ponselnya berada di Toilet Kampusmu Boy"jawab Alex
",Haa...jadi Sita Yang tadi..baiklah terimakasih"Jawab Boy...lalu menutup tmtelepon tersebut.
"Boy Gimana?",Tanya Adam
"Sebelumnya...aku mau tanya..apa namanya Sita?"Jawab Boy
"Iya Boy....ini fotonya"Jawab Sela sambil menunjukkan foto Sita di HPnya
"Astaga....gadis Sepeda ...."Ucap Boy lagi dengan sedikit terkejut
"Kamu kenal Boy?"tanya Adam
"Tidak...hanya tahu saja...dia sekarang dirumah sakit...tadi dia dibully Hani ....wanita yang sangat menyukai Dendi dan Gadis itu tak sadarkan diri karena terlalu banyak darah keluar dari hidungnya"Ucap Boy menjelaskan
"Hiks hiks...mas Sita bagaimana"?ucap Sela....sambil menangis
"Kita kerumah sakit ya sayang..semoga Sita tidak kenapa napa",Jawab Adam sambil memeluk Sela
dan salah satu tangannya mengepal seakan hendak menonjok orang.
"Eh tu tangan kenapa Kak?"Tanya Adam
"Dendi sudah kuperingatkan untuk melepas Sita Boy....karna aku kenal bagaimana mamanya Dendi pada Sita ...dimulut a dihati b Boy...."jawab Adam
Boy hanya manggut manggut dan segera berdiri lalu mereka bertiga menuju rumah sakit mengendarai mobil Adam...karena Boy tadi menggunakan sepeda gunung nya....
jarak rumah Boy dan kafe Kak Adam hanya berjarak 2 km...jadi sudah dapat dipastikan...keluarga Boy sering ke Kafe itu apalagi Juki..Jimi..dan Yunggi yang sering sekali bermain ke kafe karena suka bermain dengan Sita.....
Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit...Boy hanya diam memainkan ponselnya..dan tiba"tiba Hpnya bunyi
Kriiing kriiing
Panggilan dari Juki dan Boy segera menerima panggilan itu
"kakak kemana si?"Juki sebel...sama kak jimi dan Kak Yunggi kak Boy....hiiks hiks"Ucap Juki di telepon
"Jukiii....kakak sedang bersama kak Adam"ini sudah malam Juki belajar sana"Jawab Boy
"Kenapa Juki ditinggal "Kak Boy gak sayang sama Juki..",jawab Juki
"Loh kakak itu sayangnya 100000 % lo sama Juki....Juki adek kakak...yang paling istimewah nanti kakak belikan kinder joy ya"Jawab Boy
"yey yey yey....kak Boy memang kakak Juki yang paling T.o.p "jawab Juki dengan senangnya ...lalu Juki mematikan panggilan itu dan segera tidur....
"Hah...bocah ini...."ucap Boy lirih
"Kenapa lagi Juki Boy?tanya Adam
"Berantem kak...Apalagi.....mana Joni..Jihu dan Laga suka sekali menjahili Juki....dan kalau disuruh menjaga...yang ada rumah seperti kapal pecah"Jawab Boy.
"Kayaknya kamu harus segera menikah deh Boy...agar kamu ada yang membantu"Jawab Adam
"Hm"jawab Boy singkat....tanpa tersa mobil yang dikendarai telah sampai di rumah sakit ...
Dirumah Sakit
Diruangan Sita
"Ya Ampun Ta......kenapa bisa begini"Ucap Sela...sambil memegang tangan Sita yang sedang duduk di ranjang rumah sakit
"Kak Sela..kak Adam...."Kalian kesini jemput Sita kan?"Sita takut kak....Bawa Sita pulang..Sita nggak mau kuliah lagi disana"Biarkan beasiswa Sita hangus....Sita takut kak"Hiks hkks hiks.....Ucap Sita sambil memeluk Sela dan menangis....
Sita yang melihat disitu ada laki laki yang menabraknya seketika melepaskan pelukannya dari Sela dan...
"kamu yang nabrak aku kan?"ucap Sita sambil menunjuk Boy
"maafkan saya....saya tidak bermaksud mencelakaimu....saya Boy"jawab Boy sambil mengulurkan tangannya....pada Sita
"hmm....Sita"jawab Sita sambil menyalami Boy....
"Ta...kak Adam tanya dokter dulu apakah kamu boleh pulang apa belum ya"ucap Adam....lalu dianggukan oleh Sita kemudian kak Adam mencari dokter Dendi
Diruangan Dendi
"Dendi....ini semua gara gara kamu"lebih baik kamu ikuti perintah mamamu...untuk menikah dengan Hani...biarkan Sita aku yang jaga"Ucap Adam dengan emosi sambil mencengkeram kerah Baju Adam
"Dam....apa maksudmu?kamu gak percaya padaku..aku bisa menjaga Sita?jawab Dendi tak kalah ketusnya
"sekarang kamu bisa berkata....tapi kenyataan kamu tidak bisa .."Sita sudah lama menyimpan semua perlakuan mamamu padanya...hanya saja dia masih ingin bertahan....dan kamu tidak bisa mengendalikan mamamu Den"Jawab Adam
Dendi hanya diam dan menangis....dan berusaha tegar..untuk melepas Sita dan Mengikuti ucapan Adam
"Iya Dam..aku akan mengabulkan permintaan Sita untuk mengakhiri hubungan ini"Jawab Dendi lalu memeluk Adam
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments