Singapura

Sementara itu Sita sudah bersama Bela dan Diva....

"Ta...kamu ini bener bener...uang itu kan bisa buat bayar semesteran Ta"Ucap Bela

"Hehehe aku kan pakai Beasiswa Bel..."Ya kali aku bayar....Aku tidak bayar Bel"Sita terkekeh menjawab ucapan Bela

"Hahahaa...iya ya...memangnya Kita Bel....kita gak secerdas Sicantik ini lo"Sahut Diva.....yang juga tertawa....

"Ta....aku mau tanya...tapi jangan salah paham ya"Ucap Bela

"Hmm...Ada apa Bel?"Jawab Sita

"Kami perhatiin...akhir akhir ini kamu sering mimisan Ta...Kita mau tahu kamu kenapa?"Jawab Bela

"Jangan menyembunyikan apapun dari Kami Ta"Sahut Diva

"Hm...aku tidak apa apa....Jangan memandangku begitu"jawab Sita yang menitikkan air mata

"Ta...kita sudah bertahun tahun kenal ....cerita ta"jawab Diva

"Aku tidak apa apa Bel Div....mungkin aku hanya lelah saja...."Oh ya aku duluan ya...kalian segera pulang...sudah sore"Ucap Sita...lalu meninggalkan kedua sahabatnya itu.

Bela dan Diva menatap Sita dengan keheranannya....dan mereka akhirnya meninggalkan kampus

Di Kafe

"Sore kak Adam ....Maaf ya Sita telat....Tadi jalan kaki soalnya"Ucap Sita pada Adam....

Adam adalah kakak kelas Sita sekaligus pemilik kafe dimana Sita bekerja...dan dia laki laki yang selalu baik pada Sita dan keluarganya...dan menganggap Sita adalah Adiknya....

"Hm...Ta Ta....kenapa jalan Kaki?"jawab Kak Adam

"Tadi Sita ketabrak mobil kak...jadinya sepeda Sita rusak"Tapi tenang kak..Sita tidak apa apa kok"Jawab Sita

"Syukurlah kamu tidak apa apa....Nanti kakak belikan Sepeda baru ya...Ta....Atau mau motor apa mobil?Tawaran kak Adam

"hm tidak kak terimakasih.....sebelumnya..Sepedanya bisa diperbaiki kakek kok kak...dan kalau motor atau mobil...Sita tidak bisa mengendarainya Kak...hahahaha nanti jatuh "jawab sita dengan tawanya

Sita lalu bergegas ke belakang untuk melakukan pekerjaannya yaitu memasak di dapur kafe kak Adam

kak Adam yang melihat Sita bergegas ke dapur hanya bisa menghela nafasnya

"heessshhah....Ta Ta....andaikan kamu mau menerima perasaan Kakak Ta....Kakak pasti senang ...tapi kamu lebih memilih menjadi adik kakak...dan Kakak sudah menikah dengan Sela sekarang Ta....gumam Kak Adam dalam hati.

Di dapur Kafe

"Ta....Baru datang?"ucap Sela sambil memeluk Sita

"Iya kak....Maaf ya "jawab Sita

"hm...yasudah kamu makan dulu ya Ta...kakak mau ke depan dulu"jawab Sela

Sela memberlakukan Sita seperti Adiknya Sendiri...meskipun Sela tahu perasaan Adam pada Sita dahulu....tapi Sela tidak memiliki rasa Khawatir karena Sita memang anak yang Polos.

Sita...Makan di meja makan...dan tanpa disadari Sita kembali mimisan

"Aduuh...kok keluar lagi sih"Ucap sita lalu membersihkan Darahnya...

"Ta...kamu mimisan lagi...apakah kamu tidak periksa Ta?"Ucap Sela yang khawatir...lalu mengambil sapu tangannya dan membersihkan Darah Sita....

Adam Dan Sela...sudah mengetahui tentang penyakit Sita...dan mereka sangat khawatir akan kondisi Sita ....

"hiks hiks hiks"Sita terisak

"Ta...jangan nangis ya....Mas Adam""""Teriak Sela pada Suaminya

Kak Adam langsung berlari ke sumber suara....

"Astaga Sita ....Kenapa bisa begini sih?"ucap Kak Adam....yang memeluk Sita

"Mas...Bagaimana kalau Sita kita bawa ke singapura Mas..agar mendapat perawatan yang lebih " jawab Sela

"Aku setuju "jawab Kak adam

"Tidak kak...Sita kuat...Sita akan Sehat....kakak jangan khawatir ya" Ucap Sita

Akhirnya sore itu Sita diantar pulang kerumahnya oleh Sela dan Adam.

Dirumah Sita

Pak Darmo yang duduk di teras depan...melihat Sebuah mobil menuju halaman rumahnya..dan melihat Sita keluar dari mobil itu dan Sita..Adam..Sela menghampiri pak Darmo.

"Ayah..Selamat sore"Ucap Adam seraya meraih tangan pak Darmo dan mencium punggung tangan pak Darmo...Begitu juga dengan Sela dan Sita.

"Kalian ...Ayo masuk...."ucap Pak Darmo

Mereka pun masuk ke rumah Sita dan duduk di ruang tamu

"Ayah...Ini Sita kami antar pulang karena tadi dia mimisan"Ucap Adam

"Ya Ampun Ta...Kenapa masih bandel sih...Ayah sudah wanti wanti...jangan kelelahan Ta .."Ucap Ayah Sambil mengelus rambut Sita

"Sita tidak mau Yah.....Kalau Sita hanya rebahan saja...nanti Sita Gemuk"Gak cantik lagi"ya kan mbak Sela"Ucap Sita lalu mengedipkan mata pada Sela

"Terimakasih sudah mengantar Sita Nak Adam Non Sela"jawab Ayah

"Ayah ...sudah kami anggap seperti Ayah kami...jadi kita ini family Yah"Jawab Sela...

"Kalau begitu...Kami permisi pulang dulu ya Yah..Sita..."Ucap Adam

"Iya kak...Terimakasih..hati-hati dijalan kak"Ucap Sela

Mereka pun pulang...dan Sela kembali masuk Rumah dan mengunci pintu rumahnya. Dan Sela menuju kamarnya.

sementara ayah Darmo mengetuk pintu kamar Sita

tok tok tok

"Ta...Ayah boleh masuk?"Suara ayah dibalik pinru kamar

"Iya yah..."Jawab Sita lalu berjalan membuka pintu kamar"""Ceklek""

"Masuk Yah"ucap Sita

kemudian Ayah masuk dan duduk di tepi ranjang Sita

"Ta ..Ayah mau bicara "Sudah saatnya kamu tahu"ucap Ayah

"Maksud Ayah apa?"Sita gak paham Yah"jawab Sita..dengan penasaran

"Ta...Sebenarnya kamu bukan anak ayah dan ibuk....."maafkan Ayah dan Ibuk selama ini tidak jujur padamu Ta"Ucap Ayah dengan menangis

"Yah....Ayah jangan becanda gini dong Yah...Sita nggak mau nangis lo yah"Jawab Sita dengan air mata yang mulai menetes

"Maafkan Ayah....Kamu sudah dewasa Ta ....Apakah kamu mau mendengar cerita Ayah?"Jawab Ayah

"Jelaskan Yah"Sita akan berusaha untuk menerima penjelasan Ayah"Jawab Sita

Ayah lalu menceritakan peristiwa dimana Sita menjadi Anaknya

(flashback on)

Dini Hari sekitar pukul 4 pagi.. Pintu Rumah Pak Darmo diketuk orang dengan suara yang keras...Pak Darmo yang Sedang di dapur bersama Istrinya...terkejut dengan Itu dan mereka segera membuka pintu rumah.

ceklek....

"Bu Susan"Pagi pagi kesini ada apa?Mari masuk Bu"Ucap Bu Lastri(Istri pak Darmo)

Akhirnya Bu Susan masuk kerumah dan segera menutup pintu....

"Mbak Lastri ...Kang Darmo...Maaf pagi sekali saya mengganggu....Langsung saja...saya kesini dengan Anak saya Sita"Ucap Bu Susan

Bu Susan mulai menangis...dan menciumi wajah anaknya

"Mbak...Kang...saya kesini ingin menyerahkan Sita....pada kalian..tolong kalian rawat layaknya anak sendiri....Kalian mengerti bukan...Bahwa ....Ayahku ....kakeknya Sita tidak menginginkan cucu perempuan di keluarga kami....tolong selamatkan Anak saya mbak kang"Ucap Bu Susan dengan tangis yang rak terbendung....

Tak lama kemudian...pak Hendra Baskoro membuka pintu rumah pak Darmo dan langsung duduk disebelah istrinya...

Pak Darmo dan Bu Lastri...hanya diam karena bingung mau berbuat apa.

Kemudian Pak Hendra Baskoro memberikan amplop pada pak Darmo

"Kang...Mbak...mohon bantu kami...Rawat anak kami Sita..seperti anak kalian sendiri...hanya kalian yang bisa menolong kami....Dan setelah ini kalian tidak perlu lagi bekerja di rumah kami...karena ayah pasti akan mencurigai ....setelah ini kalian dapat pindah kemanapun kalian mau....dan di dalam amplop ini...ada cek...yang dapat kang Darmo cairkan diseluruh bank yang ada di negeri ini....Mohon diterima Kang"Ucap pak Hendra Baskoro disertai isak tangis

"Bapak Ibu....kami memang menginginkan seorang anak...tapi apakah bapak dan Ibu yakin pada kami...kami hanya pesuruh bapak dan ibu....kami tidak berpendidikan tinggi....kami juga takut bila kami tidak bisa merawat non Sita"Ucap pak darmo

"Kang....Saya percayakan pada kalian...Dan ini kalung Sita...diliontin itu ada 2 foto..1 foto Adam kakaknya...dan 1 lagi fotonya Sita..bila suatu hari Hal ini diketahui Sita...berikan kalung ini..."Jawab bu Susan seraya menyerahkan kalung itu...

"Mbak Lastri...ini Sita....namanya...Sita Putri Baskoro Darmo....maafkan kami...memberikan nama Darmo dibelakangnya...agar keamanan Sita terjamim dan tidak terlacak oleh ayahku mbak"Ucap Sita sambil memberikan Sita ke gendongan Lastri...

"Baik Bapak Ibu...kami akan membantu sebisa yang kami mampu!Jawab pak Darmo

"Terimakasih kang...mbak...kami pamit ...pagi ini kami harus terbang ke Belanda...dan akan tinggal disana untuk beberapa waktu"Kami akan selalu menghubungi kalian"Ucap Pak Hendra Baskoro....

Setelah itu...mereka saling memeluk..dan bu susan tak henti mencium wajah Sita...Mama dan Papa pergi dulu ya nak...suatu saat kita pasti akan bertemu....setelah itu mereka meninggalkan kediaman Pak darmo.

Keesokan harinya pukul 9 pagi.

Pak Darmo dan bu Lastri memutuskan untuk melindungi Sita..dengan pindah ke luar daerah yang cukup jauh dari kediaman Majikannya sebelumnya...dan pak darmo lebih memilih membeli rumah Sederhana di desa yang jauh dari kota.

(flashback off)

"Begitu Ceritanya Sita ....Ayah harap kamu tidak membenci kami..dan juga orangtua kandungmu nak....mereka melakukan itu untuk melindungimu...."Ucap Ayah sambil memeluk Sita yang terus menangis

"Meskipun Sita bukan anak kandung Ayah dan ibu Lastri...tapi kalian adalah orangtua Sita yang sesungguhnya Yah...Sita tidak akan memebenci orangtua kandung Sita...Ibu selalu mengajari Sita untuk menjadi perempuan yang pemaaf"Jawab Sita sambil menyeka air matanya dan kemudian memeluk Ayahnya...

Ayahnya kemudian melepas pelukan Sita dan memberikan kalung dengan liontin yang sejak tadi digenggamnya...

"Ta...ini kalungmu...dan di dalam liontin itu ada fotomu dan foto kakakmu"ucap Ayah

Sita menerima kalung itu dan membuka liontinnya...

"Kakak...Sita masih Hidup belum mati kak"Ucap Sita dengan menangis...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!