"Pertanyaan pertam–"
Han Shu hendak mengajukkan pertanyaan pertamanya tetapi disela oleh Pembunuh bayaran.
"Kau ingin bertanya siapa aku? Aku adalah pembunuh bayaran yang ditugaskan untuk membunuhmu. Akulah yang telah memanahmu dengan panah beracun sebelumnya." Pembunuh bayaran memotong pertanyaan Han Shu.
"Hah, dia mudah sekali mengatakannya. Kalau begitu aku akan bermain sebentar." Han Shu sedikit terkejut dengan pengakuannya.
"Sepertinya kau salah paham dengan pertanyaanku. Aku tidak peduli dengan identitasmu. Aku hanya ingin bertanya mengapa kau hanya sendiri saja?"
"Hah? Apa maksudmu?"
Pembunuh bayaran membuka mulutnya lebar-lebar karena terkejut sekaligus merasa bingung dengan pertanyaan Han Shu.
"Mengapa Pemilik Paviliun Obat hanya memintamu saja untuk membunuhku? Setidaknya bawalah sepuluh orang atau dua puluh orang untuk melawanku. Jika kamu hanya sendirian, ini terlalu mudah."
"Aku tidak mengerti yang kau katakan. Orang yang memintaku untuk membunuhmu bukan Pemilik paviliun Obat." Pembunuh bayaran tidak mengakuinya.
"Yah memang benar yang memintamu untuk membunuhku bukan Pemilik Paviliun Obat, tetapi dia bisa disebut dengan perantara. Apa kau tahu maksudku?"
"Itu sama saja kau menuduh Pemilik Paviliun Obat bukan? Sudah aku katakan, dia bukan yang memintaku untuk membunuhmu." Pembunuh bayaran tetap tidak mau mengakuinya.
Tiba-tiba leher Pembunuh bayaran sedikit tergores oleh Han Shu hingga berdarah. Han Shu berniat untuk mengancamnya dengan tindakan yang nyata.
"Sebanarnya aku sudah menyimpulkan siapa yang menuruhmu untuk membunuhku. Tetapi bagiku dia hanya sebuah boneka. Aku akan menghancurkan boneka itu dan menarik keluar tuannya."
"Aku sengaja untuk pergi ke Paviliun Obat agar kau bertindak tapi aku tidak menyangka kau hanya sendirian. Dimana temanmu yang satunya? Kemarin aku melihatmu berdua dengannya bergabung dengan Kelompok Serigala Malam untuk membunuhku?" lanjut Han Shu menjelaskan. Kemudian dia menanyakan keberadaan rekannya.
"Aku tidak tahu kalau mereka berasal dari kelompok itu. Karena memiliki misi yang sama kami memutuskan untuk bergabung. Aku sudah tidak tahu dimana dia. Kemarin aku berpisah dengannya."
SRAT!
Han Shu memenggal kepala Pembunuh bayaran seketika dia mati tanpa berkata-kata. Dia kemudian mencari sesuatu di bajunya.
Setelah cukup lama mencari Han Shu menemukan sebuah cincin penyimpanan dan sebuah lencana berwarna hitam pekat.
Han Shu sangat penasaran dengan lencana itu. Dia kemudian menyimpan lencana itu untuk kemudian menanyakannya kepada Lin Yun.
"Mungkin dia tahu sesuatu tentang lencana hitam ini?" batin Han Shu.
Han Shu kembali ke penginapan untuk memeriksa keadaan Lin Yun. Sebelum menuju kamarnya, dia menambahkan masa menginapnya selama sepuluh hari kepada pelayan disana.
Di kamar penginapan.
Han Shu masih melihat Lin Yun yang belum tersadar hingga saat ini. Tetapi kondisinya sudah lebih baik dari sebelumnya.
"Aku harap dia tidak perlu berhari-hari untuk sadar. Dilihat dari kecepatan pemulihan tubuhnya, dia akan sadar malam ini."
Sembari menunggu Han Shu meracik ramuan obat dengan bahan yang dibeli sebelumnya ketika keluar.
Han Shu meracik sebuah ramuan obat untuk meningkatkan kualitas tulangnya. Selain itu, ramuan obat ini memiliki khasiat untuk meningkatkan kultivasi, memperkuat meridian, memperkuat tubuh dan membuka lebih titik dantian seseorang serta dapat meningkatkan kekuatan Elemen seorang juga dapat membersihkan kotoran-kotoran dalam tubuh.
Kualitas tulang Han Shu saat ini hanya berada tingkat Prajurit tahap perak. Tidak terlalu buruk untuk kultivator dari Dunia Fana untuk mencapai tingkat ini.
Dalam ingatan tubuh ini, umur Han Shu saat ini adalah 20 tahun. Ini sangat berbeda dengan kehidupan Han Shu Sebelumnya. Han Shu sudah mencapai ranah Profound Immortal ketika umur 20 tahun.
Kali ini sangat berbeda, Aura Qi di dunia ini sangat rendah. Berbeda dengan Dunia Immortal dan Dunia Dewa yang Aura Qi nya tak terbatas dimanapun seseorang berada.
Kultivator di dunia ini setidaknya membutuhkan waktu ratusan tahun untuk mencapai ranah Immortal dan naik ke Dunia Immortal."
Beberapa menit kemudian, Han Shu telah selesai membuat ramuan obatnya. Satu botol kecil ramuan obat telah siap untuk digunakan.
Han Shu menyiapkan air hangat untuk berendam menggunakan ramuan obat itu. Setelah siap, Han Shu memasukkan satu botol ramuan obat tanpa tersisa sedikitpun.
Untuk kultivator dunia ini hanya berani menggunakan satu tetes ramuan obat. Satu tetes dari ramuan ini efeknya sudah sangat banyak.
Jika menggunakan lebih dari satu tetes, tubuh kultivator akan hancur karena tidak kuat menahan efek dari ramuan ini.
Sedangkan Han Shu tidak peduli dengan hal itu. Dia memiliki cara untuk melindungi tubuhnya sendiri agar tidak hancur.
Seperti biasa sebelum masuk ke dalam rendaman ramuan obat, Han Shu terlebih dahulu membuat formasi pelindung pada ruang kamarnya.
Ketika Han Shu mulai memasuki rendaman ramuan obat itu, tubuhnya mulai terasa meledak-ledak. Energi dalam tubuhnya semakin meningkat seperti akan meledakkan diri. Rasa sakit yang amat pedih juga mulai dirasakan oleh Han Shu.
"Aarrgghh...!"
Suara teriakan Han Shu menggema di seluruh ruangan ith.
Han Shu terus menahan rasa sakit itu sembari melindungi tubuhnya agar tidak hancur karena efek ramuan itu.
"Aarrgghh...!"
Tulang Han Shu perlahan mulai hancur setelah beberapa menit berendam. Kemudian tulang baru yang lebih kuat kembali membentuk secara perlahan.
Tubuh Han Shu terus menerus menyerap khasiat dari ramuan itu. Dia tidak akan berhenti sampai khasiat itu habis.
"Aarrgghh...!"
Teriakan Han Shu terus terdengar hingga puluhan kali.
Lima hari kemudian.
"Haaahhh... haaahhh... haaahhh..."
Nafas Han Shu terengah-engah karena berhari-hari terus menahan rasa sakit. Dia keluar dari rendaman ramuan obat karena khasiatnya telah sepenuhnya dia serap.
Air ramuan obat kini berubah warna menjadi hitam tetapi tidak terlalu pekat yang sebelumnya berwarna hijau. Hal ini menandakan kalau kotoran di dalam tubuh Han Shu telah hilang.
"Mengapa kau tidak mengenakan apapun!!!" Lin Yun menutup matanya dengan kedua telapak tangannya.
Han Shu dikejutkan oleh Lin Yun yang mencoba menamparnya. Tetapi Han Shu dapat menahannya dengan memegang tangan Lin Yun.
"Mengapa kau ingin menamparku?" Han Shu terlihat bingung dengan perilaku Lin Yun.
"Lihatlah dirimu! Kau tidak memakai apapun pada tubuhmu!!"
Ternayata Han Shu keluar dari rendaman ramuan obat tanpa mengenakan pakaian apapun.
"Heee, bukankah sebelumnya aku menggunakan kain pendek untuk menutupi bagian bawahnya? Sepertinya kain itu hancur di sana," batin Han Shu.
"Cepat kau pakaianmu!" teriak Lin Yun dengan masih menutup matanya dengan kedua telapak tangannya.
"Baiklah, tunggu sebentar."
Han Shu mengambil cincin penyimpanan miliknya dan mengeluarkan sebuah pakain berwarna hitam cerah dari dalamnya. Kemudian Han Shu langsung memakainya.
"Aku sudah selesai," ujar Han Shu sembari merapikan pakaiannya.
Lin Yun membuka matanya dan melihat kearah Han Shu. Matanya terpesona dengan penampilan Han Shu saat ini.
Penampilan Han Shu saat ini sangat berubah drastis. Wajahnya kini menjadi lebih bersinar, tubuhnya menjadi lebih kekar, dan tingginya bertambah.
"Apa kau terpesona dengan penampilanku saat ini?" Han Shu sedikit menggoda Lin Yun yang terus menatapnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
ⁱ'ᵐ ᵗʰᵉ ⁿⁱᵍʰᵗ ᵈᵉᵛⁱˡ
menyuruh
2022-04-07
0
Lurah Desa Konoha
Okeh
2022-04-04
0
Dewa Iblis
masih belum ada kekejaman yang menandakan dia kaisar iblis
2021-08-05
4