"Serang mereka!" Perintah Pemimpin mereka.
Kelompok Serigala Malam yang berjumlah sebelas orang menuruti perintah dari Pemimpinnya. Mereka menyerang Han Shu dan Lin Yun secara bersamaan. Sementara Pemimpin mereka dan dua orang misterius lainnya masih belum bergerak menyerang.
"Siapa kalian ini? Kalau kalian hanya ingin mengganggu pembunuhan kelompok kami, sebaiknya kalian pergi atau kami tidak akan pernah melepaskan kalian," Pemimpin mengancam.
"Tenang saja, kami tidak akan macam-macam dengan kalian. Saat ini, kami juga memiliki misi yang sama dengan kalian, kami disini untuk membunuh pemuda itu." Jawab mereka.
"Kalau begitu kita satu misi. Memangnya apa yang dilakulan pemuda itu? Sampai kalian ingin membunuhnya?" tanya Pemimpin.
"Dia telah menyinggung seseorang yang tidak boleh dia singgung."
"Hmmp, sepertinya dia benar-benar nekat. Tapi siapa wanita yang bersamnya?" tanya Pemimpin penasaran.
"Dia... Sebaiknya kau tidak membunuhnya."
"Memangnya kenapa?"
"Aku hanya bisa menyarankanmu itu."
"Baiklah, aku sedikit mempercayaimu. Kita harus menyelesaikan ini dengan cepat. Walaupun tempat ini sangat sepi, pasti akan ada Prajurit Penjaga yang berpatroli di sekitar sini. Ini akan membuat kelompok kami ketahuan," ujar Pemimpin.
Pertarungan sengit sedang terjadi antara Kelompok Serigala Malam dengan Han Shu dan Lin Yun. Lin Yun terlihat kesulitan untuk menghindari melawan mereka dan menuju Pemimimpinnya karena jumlahnya terlalu banyak baginya. Sementara itu, Han Shu sedang bermain-main dengan mereka. Dia hanya menghindari semua serangannya dan terus memprovokasi mereka.
***
Sebelum mereka menyerang, Han Shu mengeluarkan sebuah pedang hasil rampokan sebelumnya dari cincin penyimpanan.
"Kalian semua majulah secara bersamaan!" teriak Han Shu dengan keras.
"Hey, apa yang kau lakukan? Kenapa kau malah memprovokasi mereka?" Lin Yun kesal.
"Biar ini cepat selesai. Aku masih memiliki banyak urusan, termasuk denganmu!"
Mereka mulai maju dan menyerang dari segala sisi. Han Shu memisahkan diri dari Lin Yun agar kelompok mereka terpecah. Tujuh orang dari kelompok mereka mengikuti Han Shu sedangkan empat orang lainnya tetap melawan Lin Yun.
"Kenapa dia malah lari mauninggalkanku!"
Setelah cukup menjauh, Han Shu mulai bermain-main dengan mereka.
"Beraninya kau lari dari kami!" teriak mereka.
"Hanya tujuh orang? Baiklah, ayo kita mulai permainannya." Han Shu menyeringai.
"Tarian Pedang Surgawi!"
Han Shu menggunakan Teknik Seni Beladiri Tarian Pedang Surgawi untuk menghindari serangan mereka. Teknik ini dapat digunakan untuk menyerang dan juga menghindar dengan sebuah Gerakan Tarian Pedang.
Sebuah gerakan yang selaras dan teratur dilakukan oleh Han Shu. Han Shu bergerak seperti sebuah angin yang tidak dapat disentuh oleh mereka secara langsung.
SLASH!!
SLASH!!
Serangan mereka hanya merobek ruang udara disekitar mereka. Mereka terus berusaha untuk menyerang Han Shu dengan semua kemampuannya tetapi tetap saja tidak bisa mengenainya, hingga akhirnya mereka kelelahan.
"Apa hanya ini kekuatan Kelompok Serigala Malam? Ternyata kelompok kalian hanya kelompok sampah saja. Sangat membosankan! Tidak ada yang menarik sedikitpun! Ayo kerahkan semua kemampuan kalian!" Han Shu mencoba memprovokasinya sekaligus memberi semangat mereka.
"Beraninya kau meremehkan kami! Rasakan ini!" Tiba-tiba dari belakang seseorang dari mereka berhasil menusuk Han Shu.
JLEB!
"Hahahah, akhirnya aku dapat mengenaimu!" Dia tertawa karena merasa senang dengan serangannya yang berhasil mengenai Han Shu.
"Apa yang kau bicarakan? Apa kau tidak lihat, kalau pedangmu itu menancap ke tubuh temanmu sendiri?" Han Shu memberitahu yang sebenarnya.
"Arrgghh... Kenapa kau menyerangku...?"
GLUP!
Darah segar keluar dari mulut anggota kelompoknya sendiri dan akhirnya dia mati.
"Aaahh, apa yang kulakukan?!" Dia terkejut.
"Kau sangat membosankan! Ayo cepat serang aku! Apa kau hanya diam disana saja? Cepat serang! Aku tidak akan menghindari seranganmu!" Han Shu terus saja memprovokasinya agar dia mau menyerang.
"Kau meremehkanku lagi, baji*gan! Pergilah ke neraka!" teriaknya.
"Arrgghh...!"
Sekali lagi dia berhasil menyerang Han Shu, tetapi kenyataannya dia hanya menyerang anggota kelompoknya sendiri.
"Mengapa... Kau menyerang temanmu sendiri...?"
"Bajingan! Apa yang sebenarnya kau lakukan padaku!"
"Matilah kalian semua! Ini hanya ilusi saja! Aku harua keluar dari ilusi ini!" teriaknya Sembari menyerang tubuh Han Shu.
"Matilah! Matilah! Matilah! Matilah kalian semua!" teriaknya dengan keras semabari menebas-nebaskan pedangnya.
"Arrgghh...!"
"Arrgghh...!"
Suara teriakan terus menggelegar hingga empat kali.
Akhirnya dia mulai menghentika serangannya, "Huff... huff... huff..." Nafasnya terengah-engah karena kelelahan.
"Sekarang kau sadarlah." Han Shu kemudian mendekatinya dan menyadarkannya dari ilusi.
Dia langsung tersadar dan kemudian berkata, "Hahaha, akhirnya aku dapat keluar dari ilusimu! Aku akan mencabik-cabikmu sekarang!" Dia tertawa senang.
"Tidak, kau tidak bisa melakukan itu. Semuanya sudah berakhir dengan membosankan," ujar Han Shu.
"Apa yang kau bicarakan! Kami belum kalah!"
"Lihatlah di belakangmu!"
Kemudian dia menuruti Han Shu. Setelah dia melihat kebelakang, dia benar-benar terkejut karena melihat tubuh anggota kelompoknya sendiri telah terbaring di tanah dengan bersimbah darah.
"Apa yang kau lakukan pada mereka, baji*gan!? Bagaimanapun caranya aku harus membalaskan dendam mereka hari ini!" Dia marah.
Tiba-tiba Han Shu kembali menyeringai dan melanjutkan perkataannya, "Dan juga lihatlah di dadamu. Kau akan merasa senang dengan itu."
Dia melihat ke dadanya sendiri dan kembali terkejut karena sebuah pisau kecil menancap di dadanya sampai menembus jantungnya.
"Bagaimana mungkin! Apa yang sebenarnya kau lakukan pada kam–" Dia akhirnya tumbang.
"Asal kau tahu saja, Teknik Tarian Pedang Surgawi selain bisa menyerang dan menghindar, teknik ini juga bisa membuat seseorang terkena ilusi. Walaupun kau membunuhku sebanyak seribu kali pun, yang sebenarnya akan terbunuh adalah temanmu sendiri."
"Yah, walaupun teknik ini belum bisa sepenuhnya kugunakan karena kekuatanku masih sangat lemah. Aku hanya dapat membuat beberapa orang saja yang terkena ilusi jika dia memilili kekuatan jiwa yang lemah."
"Tetapi jika ada orang kuat diantara mereka yang menghentikannya ilusi ini darinya, itu tidak akan bekerja lagi padanya." Han Shu menjelaskan.
"Aku harap dia masih baik-baik saja melawan mereka. Kau adalah bidakku yang penting, saat ini aku harus melindunginya." Han Shu melihat ke arah tempat Lin Yun berada.
"Hehehe, tapi untuk sekarang aku akan mengumpulkan harta yang mereka bawa terlebih dahulu." Han Shu tertawa kecil.
***
Di tempat Lin Yun.
Lin Yun tengah bartarung dengan empat anggota kelompok mereka. Dia mengerahkan kemampuannya untuk melawan mereka.
Dengan beberapa usaha, akhirnya dia berhasil menjatuhkan mereka. Dia telah menggunakan setengah dari kekuatannya untuk melawan mereka.
PROK! PROK! PROK!
"Hebat, hebat, hebat... Aku tidak menyangka kau dapat memenangkan pertarungan ini dengan bawahanku." Pemimpin bertepuk tangan memuji Lin Yun.
"Yah, ini memang wajar karena ranah kultivasimu cukup berbeda jauh dengan mereka semua." Lanjutnya.
"Ini memang sedikit menyulitkan, tapi mereka masih terlalu lemah melawanku." Lin Yun membalasnya dengan sedikit mengejek bawahannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
Anita
musuh dari musuh adalah teman
2023-12-10
1
Ali Sabana
Hisss....Mantap Kali Bah....ck ck ck...😁
2021-07-19
0
goku
395
2021-06-16
0