Ibu Tiara bersandar lemah setelah James meninggalkan kamar hotel. Ia sedih dengan apa yang menimpa anaknya. Ingin rasanya ia meminta James menceraikan anaknya segera tapi ia tidak mau terburu-buru. Apalagi Tiara masih tertekan saat ini. Jadi dia memilih bersabar sambil menunggu Tiara kembali pulih, bukan cuma fisik tapi pikirannya juga.
"Bersihkan diri dulu bu lalu tidur. Nanti bapak yang beresin barang-barang kita. Disini bukan tempat kita cuacanya dingin belum lagi makanan yang aneh-aneh. Bapak jadi kangen ikan asin," usaha bapak Tiara menghibur istrinya. Ia paham betul keadaan istrinya saat ini walau hanya dari mimik wajah. Selama berumah tangga bersama lebih dari 30 tahun pasti mereka sudah memiliki telepati satu sama lain.
Tidak ada lagi komunikasi setelah itu, ibu Tiara tertidur pulas dan bapaknya yang sibuk merapikan barang bawaan. Besok mereka akan meninggalkan London segera.
......................
James mengemudi dengan santai menuju studio rekaman setelah mengantar Mike kembali ke kantornya. Dia sudah pasrah apapun yang akan menjadi keputusan agensi kecuali untuk meresmikan hubungannya dengan Bella.
Ponselnya tidak berhenti berbunyi akibat telpon dari Bas. James sudah terlambat 10 menit, semua sudah kumpul di titik temu. Dia tidak mengangkat, dirinya pun sudah sampai di parkiran studio.
.
.
Ceklek ~
Semua mata tertuju dengan tajam pada James, dua petinggi agensi yang kini diketahui bernama Arnold dan Evans, serta ketiga teman grupnya, Hans, Matthew dan Mark. James masuk dengan senyum yang dipaksakan tapi tidak mengurangi kesan kelelahan akibat aktivitas hari ini yang menguras tenaga dan pikirannya.
"Maaf terlambat" seraya duduk di sofa yang sudah dikelilingi lima orang itu.
"Tentu kau tidak lupa perjanjianmu 'kan?" cerca Arnold.
"Bisakah aku diberikan waktu untuk menjelaskannya?" James berkata sangat pelan tapi masih bisa didengar oleh yang lainnya.
"Maaf sebelumnya, ini tidak seperti diberita yang kalian baca. Tentu kalian tau jika aku dengan Bella berteman dari dulu.. Kedekatanku dengan dia juga tidak lebih dari seorang teman. Makanya saat timbul berita tentang kami beberapa bulan lalu aku tidak menaggapinya. Aku rasa tidak perlu toh kami juga tidak ada hubungan spesial," James menarik nafas sebagai jeda untuk melanjutkan kata-katanya.
"Sekarang dan dulu tidak ada bedanya. Hanya berita yang terlalu melebih-lebihkan. Jujur......," James tidak mampu meneruskan kata-katanya.
"Gak masalah kalau kamu mau berpacaran dengan dia," Mark menyela.
"Bukankah lebih baik?" sambung Matthew.
"Bisakah kita dengarkan dulu penjelasan James?" Hans mencoba mendengar secara detail keterangan dari temannya itu. Memang dari tiga teman band-nya, James paling dekat dengan Hans.
"Sudah kami peringati jangan dulu terlalu dekat wanita, jangan menimbulkan berita panas, kalian masih dalam proses menitih karir. Guncangan dan ombak pasti terus berdatangan. Kalian baru memiliki dua album. Aku cuma minta patuhi kesepakatan kita untuk bertindak tidak merugikan sampai album ketiga," Arnold menyampaikan dengan nada yang mulai naik meski bukan memakai lift.
"Cepat resmikan hubunganmu dengan Bella.. Kalau kalian mengakui hubungan kalian, berita akan redam dengan sendirinya," sahut Evans.
"Oh God ! Tidak mungkin," batin James. Dia hanya menunduk untuk mengatur kata-kata yang akan dia ucapkan..
Mungkin Hans mengerti posisinya saat ini tapi ia tidak bisa meminta solusi sekarang karena semua orang menanti jawabannya.
"Kalau memang mereka tidak ada apa-apa?" Hans bertanya melihat gerak-gerik James yang seolah meminta bantuan dari dia.
"Ini cuma klarifikasi aja. Terserah nanti mereka mau ada apa-apa atau tidak. Mungkin ini juga momen untuk menyambut album baru, kebanyakan lagu kalian bertemakan jatuh cinta... benar begitu?" Evans menyunggingkan senyum dan tatapan liciknya.
Artinya dengan berita James-Bella memadu kasih, akan ada pengaruh dengan penjualan album berikutnya.
Have no word to say. Itu yang dipikirkan James. Seandainya dia bilang tidak mau mengklarifikasi, dia tidak punya alasan kenapa mereka bisa sampai berciuman didalam mobil, kalau mau beralasan sedang mabuk dia juga akan kena hukuman karena menyetir dalam pengaruh alkohol. Dan kalau dia mengiyakan, kesehatan Mommy dan kesucian pernikahannya akan menjadi taruhannya.
"Come on bro...," Mark tidak sabar.
"Aku tidak setuju," James lantang mengucapkannya.
Semuanya mengernyitkan dahi pertanda bingung... Cuma Hans yang tersenyum simpul seakan puas dengan jawaban James. Karena Hans juga mirip seperti Clarissa yang tidak terlalu menyukai sifat dari Bella.
" Sudah aku bilang aku gak punya hubungan spesial dengan Bella. Dan untuk berita hari ini, aku cuma mau kasih tau kalian semua Bella melakukan itu sebagai bentuk terimakasih-nya karena aku sudah menemani dia keliling London dua hari ini," tegas James. Ia mampu berkata demikian sambil membayangi wajah Mommy-nya. Itulah yang membuat dia lantang mengeluarkan kata-kata itu.
Arnold dan Evans terdiam. Maksud mereka mau mendapatkan keuntungan lebih banyak kini pupus melihat wajah James yang menampakkan si empunya ekspresi sedang emosi.
Mereka paham dengan tradisi mereka sendiri, hal lumrah untuk beradu hal mesra dengan lawan jenis meski tidak dalam 'hubungan'. Sehingga apa yang dikatakan James tidak bisa disangkal.
Hans memberikan tangannya pada James untuk di tos.. Mark dan Matthew tersenyum dengan perkataan James, mereka tidak lagi pusing dengan tuntutan ini itu dari kedua orang serakah di depan mereka. Berbanding terbalik dengan Evans dan Arnold yang menonjolkan kekecewaan mereka dan segera meninggalkan ruangan.
.
.
.
"Padahal ini momen yang pas untuk merilis album mereka nanti. Kau punya ide untuk mengancam James?" tanya Evans sesaat mereka sudah berada di ruangannya usai meninggalkan studio.
"Belum aku pikirkan.. Tapi kenapa tadi James jadi berani seperti tadi sama kita? Tidak biasanya dia begitu. Dia adalah yang paling menurut diantara mereka 'kan? sahut Arnold.
.
.
📩 Aku berikan waktu tiga hari untuk kau bisa klarifikasi dan menurunkan berita. Kalau dalam kurun waktu itu tidak ada perubahan, resmikan hubunganmu atau karirmu pun akan terancam!!
Arnold mengirimkan pesan itu kepada James dan dibaca bersama-sama dengan keempat anggota boyband yang masih asyik ngobrol didalam studio.
James tidak membalas, ia segera pergi meninggalkan ruangan dan kembali ke rumah.
Tampaknya istirahat adalah obat dari kegaduhan hari yang dilewatinya seharian ini. Ia memilih untuk memikirkannya besok daripada dipaksa tapi fisik dan pikirannya tidak bisa diajak kerjasama.
"Kasihan kamu, kenapa gak bilang kalau butuh bantuan? Ribet amat... Ngomong sama aku kek.. Gak mungkin aku gak bantuin kamu," batin Hans sambil melihat punggung temannya berjalan ke arah pintu.
Sedangkan Mark dan Matthew meneruskan untuk menulis lagu baru mereka. Tidak lagi mau terlibat dengan urusan kisah asmara James yang blur dan menguras otak...
BERSAMBUNG.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
꧁༒☬SCORPIO☬༒꧂
SEMANGAT
2021-03-13
0
Permen Lilipop
smangat kak....
lanjutkan 😘
2021-03-04
0
Farida Indriani
semangaatt
2021-02-27
1