Usai Bella masuk ke hotel, James menginjak gas mobilnya bergegas segera menjauh dari area hotel. Ia tidak bisa menerima Bella melakukan hal seperti tadi yang jelas-jelas akan menganggu reputasinya yang sudah dia jaga selama ini. Anehnya, ia tidak juga bisa membenci Bella.
Dengan perasaan kalut sambil mengendarai mobil, 5 menit kemudian Bas menelpon James. Pasti. Soal berita yang peredarannya mengalahkan kecepatan angin. Sebelum menjawab, ia menarik nafas terlebih dahulu lalu membuang perlahan untuk mengatur emosinya.
📲 Kenapa Bas?
📲 Kau sudah haus asmara atau bagaimana? Sudah ku bilang kalau kau ingin lakukan sepuasmu tapi jangan di depan publik.
📲 Kejadiannya gak seperti itu Bas...
📲 Baiknya kau siapkan dirimu, 1 jam lagi petinggi agensi mau ketemu sama kamu di studio rekaman lantai tiga. Teman yang lain juga akan hadir. Kalau di luar kantor sangat berisiko..
tuutt...tutt.tuuttt....
Bas mematikan ponselnya sepihak. Ia pun kesal karena belum bisa beristirahat maksimal. Artisnya tidak berhenti membuat masalah.
James memukul stir kemudinya secara kasar. Ia tau betul agensi akan meminta James meresmikan hubungannya dengan Bella, itu bukan ide yang buruk dimata pebisnis bermata duitan untuk menggunakan kesempatan seperti sekarang menjadi sumber uang.
Tapi, ia lebih mengkhawatirkan Mommy-nya yang tidak boleh banyak pikiran dan tekanan selama masa recovery. James paham betul alasan Mommy-nya tidak menyukai Bella, tentu bukan soal harta.. Karena bisa dibilang Bella tiga kali lipat lebih kaya dibanding James. Tapi lebih ke soal tidak suka dengan sikap Bella yang sedikit arogan dan suka gonta-ganti pasangan.
"Kali ini, bukan hanya soal Mommy. Aku juga sudah berstatus suami dari orang yang tidak ku ketahui asal-usulnya. Meski kondisi pernikahanku seperti ini, aku paham aku harus bisa bertanggung jawab dengan statusku. Lambat laun ini akan tercium publik dan jika sampai itu terjadi, nama baikku akan menjadi taruhannya. Heh, selingkuh di hari pertama pernikahan! Sungguh berita menjijikkan," gumam James pada dirinya sendiri.
Oh iya, James teringat sesuatu. Ia belum membuat kesepakatan dengan orang tua Tiara untuk bisa menjaga rahasia pernikahannya. Ia bahkan ingin membayar orangtua itu untuk bisa menjalankan sesuatu sesuai keinginannya.
📲 Whats up bud? sahut Mike saat menjawab telpon dari James. Mike adalah sahabatnya saat SMA di Swedia yang kini berprofesi sebagai pengacara di London. Sejak James menjadi artis, Mike menjadi pengacara pribadinya untuk mengantisipasi hal-hal merugikan dari pihak yang ingin menjatuhkan karirnya.
📲 Temui aku di Hotel Pink Powder sekarang ...
📲 Aku sibuk! Mike sengaja mau menjaili temannya...
📲 Aku depan kantormu, keluarlah...
James tidak bohong, saat menelpon memang dia berjarak 2 km dari kantor Mike. Awalnya dia tidak mau menjemput Mike tapi karena sudah dijaili diwaktu yang tidak tepat, mau tidak mau agar cepat selesai urusannya ia langsung menjemput Mike.
"Kau repot-repot sekali.. Apa kau benar-benar sudah jatuh cinta dengan pujaan hatimu sejak jaman sekolah dulu (Bella)," gombal Mike yang sudah membaca berita tersebut 20 menit lalu.
"Jangan macam-macam kau. Aku sudah menikah tadi pagi. So, i dont know kedepannya gimana..." jawab James singkat.
Mike membulatkan matanya, mulutnya menganga lebar terkejut tak percaya.
"Kita akan bertemu mertuaku. Aku tidak mau ini terbongkar sampai album baru keluar nantinya. Soal Bella, setelah dari hotel aku akan bahas dengan pihak agensi dan teman-teman grupku," lanjutnya lagi setelah tau ekspresi dari Mike yang meminta penjelasan lebih.
Setelah menunggu di depan kamar hotel akhirnya orang tua Bella datang dengan beberapa papper bag ditangannya yang mungkin oleh-oleh untuk keluarga di kampung.
Mereka berbelanja ditemani Randy dan Adi sebagai guide. Ben memberikan mereka sejumlah uang yang disebutnya sebagai pengganti uang tiket mereka meski sebenarnya tiket pun dipesankan oleh Randy menggunakan uang Ben juga. Jadi dari uang itulah mereka bisa berbelanja usai makan di restoran siang tadi.
Sampai di depan kamar, Bapak Tiara terkejut dengan keberadaan James disana, tanpa banyak bertanya dia menyuruh masuk bersama dengan Mike.
"Tuhan aku lupa bawa Randy. Mereka tidak bisa mengerti bahasa kita," James mengumpat kesal setelah ia masuk dan duduk di kursi kamar hotel.
"Pakai translater ponsel aja, pilih bahasa mereka. Terus suruh mereka baca sendiri. Kalau mereka mau jawab, kamu suruh mereka yang ketik. Please jangan bilang mereka gak bisa pakai ponsel," Mike memberikan ide cemerlang disaat mendesak seperti ini.
Akhirnya setelah perbincangan melalui translater ponsel, disepakati hasil orang tua Tiara tidak mau menerima tawaran James untuk menerima sejumlah uang untuk tutup mulut dan menolak untuk menandatangani berkas yang dibuat oleh Mike. Jadi kehadiran Mike hanya sia-sia saat itu. Kasihan kamu Mike, wkwk.
Orangtua Tiara hanya minta agar James bisa menyayangi Tiara layaknya suami pada istri. James tidak bisa menjanjikan hal itu, tetapi ia berjanji tidak akan menyakiti Tiara secara fisik, membebaskannya untuk melakukan apapun yang dia mau dan tetap memberikan nafkah lahir kepada putri mereka.
Kedua orang tua Tiara bisa memaklumi. Mereka pun sudah berjanji dengan Clarissa untuk menunggu selama enam bulan.
......................
Usai mengucapkan selamat tidur untuk menantunya, Clarissa mendapatkan notifikasi di ponselnya dari salah satu akun gosip yang ia ikuti di platform berlogo merah.
Seketika nafasnya naik turun dan sedikit sesak. Ben melihat hal itu langsung panik dan memegang kedua pipi istrinya.
"Sayang tenang, kamu belum sembuh.... Jaga emosi kamu, pastikan semua tidak benar. Kamu paham kan James anak seperti apa. Sesalah-salahnya dia, dia akan bertanggung jawab penuh dengan tugasnya. Aku tau kamu tidak lupa itu," bujuk Ben sambil mengecup kening Clarissa. Duh, so sweetnya Ben.
Clarissa jadi sedikit tenang dan Ben segera mengambilkan air mibum untuk istrinya. Ibu dua anak itu sadar James tidak akan melakukan tindakan yang merugikan banyak orang. Sekalipun ia menolak pernikahannya, tetapi ia tidak akan lupa dengan statusnya sekarang.
Akhirnya Clarissa memilih untuk tidur dalam pelukan Ben. Masih ada hari esok untuk bertanya dengan James. Sedangkan di kamar sebelah, Tiara bingung sendiri dengan perasaannya.
Jujur ia tidak cemburu sedikitpun, karena apapun itu rasa yang ia miliki pada James hanya sebatas idola dari penggemar pada artisnya. Yang mengusik relung hatinya adalah, kalau memang mau berbagi, ia rela asal bukan seperti ini, ia mau James menikah dengan wanita impiannya, jangan hanya sebatas berpacaran.
"Ahh bingung... Apa aku suruh aja dia nikah sama Bella ya?" batin Tiara.
......................
Sedangkan di kamar hotel, Bella senyum-senyum sendiri sambil menghisap rokoknya dan menghadap keluar jendela memandang kota London dari lantai 20.
Sambil mengingat perilakunya di mobil tadi, ia membentuk 3 jari tangannya seakan-akan menjadi pistol.
"Doorrrr. Tepat sasaran," ujarnya sambil tertawa sendiri dan terus menghisap rokoknya.
BERSAMBUNG.....
Bella serem yah... merinding deh ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
꧁༒☬SCORPIO☬༒꧂
Gila Bella
2021-03-13
0
Farida Indriani
cukup saja 2 kursi .. jangan nambah kursi lagi
2021-02-26
1
Farida Indriani
jangan sampe dimadu pokoknya si tiara 🤭
2021-02-26
0