Nafkah Lahir Batin

Baru 10 menit melajukan mobilnya untuk menjemput Isabella, James teringat sesuatu sehingga ia memutar balikkan mobil sport keluaran terbaru berwarna biru metalik kembali menuju ke rumahnya.

Dengan langkah cepat ia ke kamar Tiara, membukanya tanpa izin dan langsung menutupnya kembali. Tiara yang berada di depan cermin baru saja membuka jilbabnya merasa shock hingga membulatkan kedua matanya.

Sayang, ia tak sempat kembali memakai penutup kepalanya kembali.

"Bukannya sudah sah, tenang aja aku gak akan lama.. Aku teringat sesuatu," James langsung berjalan mendekati ranjang untuk duduk disana.

Tiara tidak bergeming.. Kedua bola mata hitamnya mengikuti arah James berjalan. Jantungnya berdegup tidak seperti biasanya... Untuk pertama kali ada lelaki asing melihat rambutnya. Apalagi lelaki itu bisa dibilang 'musuh' berstatus suami saat ini.

"Sebentar Mommy datang.. Aku tau dia pasti membujukmu untuk melakukan hal yang memberatkan kita berdua, eh tidak maksudku memberatkanku. Kalau dia memintamu untuk tinggal disini, carilah alasan agar kau bisa segera kembali.. Oh aku lupa kita tidak dalam pernikahan kontrak sekarang. Aku tidak akan melakukan perjanjian konyol itu.. Tapi, kita hidup saja secara terpisah," beber James.

"Terpisah? Maksudmu aku di Jakarta dan kau tetap disini?" Tiara mengernyitkan dahinya.

"Exactly.. Ternyata kau pintar ya, aku gak perlu bersusah payah menjelaskan. Kau harus pintar akting didepan Mommy dan untuk nafkah batin kau tidak perlu khawatir, bukan? Kau boleh melakukannya dengan orang lain ketika kau ingin. Aku tau itu dosa atau kau bisa menikah lagi. Soal nafkah lahir, kau bisa menggunakan ini," James mengeluarkan black card unlimited miliknya.

"Cihh. Kau kira aku butuh uangmu?" Tiara sedikit emosi dengan kata-kata suaminya.

"Bukannya kau yang menginginkan uangku. Ini aku sudah memberikanmu kebebasan. Sekarang semua terserahmu, permintaanku cuma satu, tolak permintaan Mommy yang akan menyuruhmu tinggal disisiku," terusnya.

"Aaahh satu lagi, aku memberikanmu black card selain untuk memenuhi nafkah lahirmu, itu juga sebagai jaminan kau tidak akan membocorkan pernikahan kita ke publik sampai enam bulan kedepan. Cuma enam bulan karena ada hal yang tidak bisa ku jelaskan untuk perkembangan karirku," sambungnya lagi.

"Ambil saja black card-mu, aku gak butuh. Tanpa kau meminta pun semua yang tadi kau katakan sudah aku pikirkan.. Kau kira hanya kau yang keberatan dengan semua ini, nyatanya aku juga. Kita satu pikiran... Ternyata kita emang jodoh ya," Tiara tersenyum kecut sambil mengatakan itu.

James langsung meninggalkan kamar itu, black card-nya tetap ia tinggal diatas ranjang. Gimanapun juga ia tetap bertanggung jawab untuk memenuhi nafkah pada Tiara. Setidaknya memberi makan, pakaian dan tempat tinggal.

.

.

.

"Maaf aku terlambat, Mommy sedang masuk rumah sakit jadi aku harus menemaninya," James berkata dengan hati-hati sesampainya Isabella baru masuk kedalam mobilnya. Ia menyempatkan mencium punggung tangan wanita itu.

Setelah perdebatan itu, James benar-benar pergi untuk mengukir kisah indahnya bersama Isabella. Cuma kali ini ia lebih hati-hati, guna menjaga perasaan Mommy-nya yang masih membutuhkan bedrest.

"Udah terlalu sore, pergi makan aja ya.. Oh iya untuk mengurangi rasa kurang nyaman atas berita sekarang, kita makan di tempat yang tidak terlalu rame aja, ya..." James berkilah..

"Kenapa? Ada hati yang sedang kau jaga?" tanya Isabella sinis.

"Apa maksudmu?" James bingung...

"Sudah lupakan... Aku ngikut kau saja mau kemana, kau yang lebih tau," singkat Bella malas berdebat lagi..

Benar. James hanya membeli makanan cepat saji melalui drive-thru dan membawa mobilnya melesat ke bawah salah satu jembatan yang jarang dilewati orang.

Sekitar 10 menit, keduanya sama-sama membisu. Sibuk dengan pikirannya masing-masing.

"Kau tidak bertanya alasanku putus?" Bella mengejutkan James dengan berkata begitu.

"Ah, itu soal pribadimu.. Aku gak layak untuk mencari tahu.. Gak sopan," James menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Akhirnya bella mengambil burger yang dibeli James tadi untuk dinikmati. Sambil makan ia langsung bertanya hal yang tak pernah terduga sebelumnya.

"Kau sudah suka sama aku sejak lama 'kan?"

......................

Para orang tua masih asyik bercengkrama di ruangan VVIP restoran masih dengan Adi dan Randy sebagai penerjemah. Tom dan Daddynya sudah pamit lebih dulu untuk kembali ke Swedia.

"Bagaimana kehidupan Tiara selama ini? Jujur aku tahu dia anak yang lembut dan tulus.. Maka dari itu aku tidak ragu untuk menikahkan dia dengan James. Kalau untuk sekedar berterima kasih saja, cukup aku maafkan dia lalu dia akan berada 3 bulan disini tanpa kepastian," beber Clarissa. Ia ingin mengenal Tiara lebih dalam melalui orangtuanya.

"Sejak kecil kami memang tidak terlalu memanjakannya, syukurnya dia tidak pernah terkena kekerasan selama di sekolah seperti menjadi korban bullying. Penghasilan saya juga hanya pas-pasan untuk makan sehari-hari, jadi kami sekeluarga tidak pernah merasakan hidup mewah. Sampai kelas 6 SD saja, Tiara saya antar sekolah pakai sepeda. dan pulang dia berjalan kaki. Hujan, panas ia tidak pernah mengeluh. Syukur Tiara bisa mendapat beasiswa untuk dia kuliah dan sekarang bekerja di Jakarta dengan penghasilan yang lebih dari cukup," Bapak Tiara menjabarkan kehidupan anak gadisnya secara gamblang.

Dari situ Clarissa bisa menarik satu garis lurus kalau Tiara adalah seorang gadis sederhana. Ia tersenyum tipis membayangkan wajah cantik menantunya itu.

"Sayang ayo pulang kita istirahat dulu. Ini bisa dilanjutkan besok," Ben mengajak istrinya untuk menyudahi kegiatan hari itu. Karena kalau dituruti maka tidak akan ada habisnya padahal istrinya baru keluar rumah sakit tadi sebelum ke kantor polisi.

"Sebentar Honey, saatnya kita kasih tau mereka sesuatu tentang James,"

"Maafkan saya yang harus mengatakan ini tentang anak saya, mungkin saya egois tapi ini untuk kepentingan masa depan kita semua. Saya harap bapak dan ibu tidak membenci saya setelah ini," sontak perkataan Clarissa membuat semua yang ada diruangan menjadi tegang.

Randy dan Adi ingin segera menjadi liliput dan segera kabur. Ia takut akan fakta yang akan menyakiti kedua orangtua sebangsanya yang kini duduk tidak lebih 50 cm darinya.

BERSAMBUNG ....

...****************...

KIRA-KIRA APA YAAAAA FAKTA TENTANG JAMES YANG MAU DISAMPAIKAN CLARISSA....

TERUS JAMES BELLA GEMANA NIHHH... KESEMPATAN TERBUKA LEBAR !!!

TIARA JADI PULANG KE INDONESIA DONG????

Episodes
1 Liburan
2 Introgasi
3 Selamat
4 Berkunjung
5 Terdakwa
6 Orang yang Siap Menjamin
7 Membujuk
8 Paparazzi Lagi
9 Tidak Mudah Percaya
10 Isabella
11 5 Tahun
12 Tidak Ada Pilihan
13 Nafkah Lahir Batin
14 Yes, I Do
15 Trauma James
16 Bingung .....
17 Hubungan Spesial
18 Jamu
19 Arnold Tersenyum
20 Bolehkah Aku .....
21 Clarissa Lelah
22 Balik Jakarta
23 Air Mata Berhenti
24 Tom Mengeluh ...
25 Ke LA
26 Niat Bella
27 Berkas Perceraian
28 Hubungan Baik
29 Undangan Nikahan
30 Bertemu Lagi
31 Cie Kesampaian Juga !
32 Orange Jus
33 Fans Kamu !
34 Cafe Sore
35 Embernya Erina
36 Kamar Tom
37 Mereka ......
38 Menuduh
39 Hans & Erina
40 Ketemu Arnold
41 Luluhnya Hati
42 Mata Bas Menangkap
43 Lalat Kontrol
44 Belum Berhasil
45 Bas Naik Jabatan
46 Benang Kusut
47 Pet
48 Drama Gak Mutu
49 Hamil ?
50 Jangan GR !
51 Canberra
52 Melilit-lilit
53 Happy Birthday James
54 Pulang
55 Saling Melepaskan
56 Isi Kapsul
57 Ulang Tahun Kantor
58 Action
59 WE ARE MARRIED
60 Kau Egois !
61 Hak James
62 Nekat
63 Mencoba Agresif
64 Curhat Dong Mom
65 Tulusnya Tiara
66 Hubby, Honey, Baby
67 Show to the World
68 Resepsi?
69 Menuju Resepsi
70 Minum Susu
71 Susu Murni
72 Hans Lagi
73 STOP
74 Terkezoed
75 Nge-Date
76 Reschedule
77 Haters
78 Ngambek Karena Fans
79 Pop Mie
80 BOOM
81 Kuat Sehat
82 Salmon
83 Ketemu Bella?
84 Hati Erina
85 Ikhlas
86 Es Batu
87 Pingsan
88 PTSD
89 Presscon
90 Kebun Jeruk
91 Pindah
92 Tawaran Baru
93 Panen
94 Ngambek
95 Ruang Bersalin
96 Jasmine
97 pengumuman
98 JeJeLa
99 Karya Baru
100 Im Sorry Bu Hakim
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Liburan
2
Introgasi
3
Selamat
4
Berkunjung
5
Terdakwa
6
Orang yang Siap Menjamin
7
Membujuk
8
Paparazzi Lagi
9
Tidak Mudah Percaya
10
Isabella
11
5 Tahun
12
Tidak Ada Pilihan
13
Nafkah Lahir Batin
14
Yes, I Do
15
Trauma James
16
Bingung .....
17
Hubungan Spesial
18
Jamu
19
Arnold Tersenyum
20
Bolehkah Aku .....
21
Clarissa Lelah
22
Balik Jakarta
23
Air Mata Berhenti
24
Tom Mengeluh ...
25
Ke LA
26
Niat Bella
27
Berkas Perceraian
28
Hubungan Baik
29
Undangan Nikahan
30
Bertemu Lagi
31
Cie Kesampaian Juga !
32
Orange Jus
33
Fans Kamu !
34
Cafe Sore
35
Embernya Erina
36
Kamar Tom
37
Mereka ......
38
Menuduh
39
Hans & Erina
40
Ketemu Arnold
41
Luluhnya Hati
42
Mata Bas Menangkap
43
Lalat Kontrol
44
Belum Berhasil
45
Bas Naik Jabatan
46
Benang Kusut
47
Pet
48
Drama Gak Mutu
49
Hamil ?
50
Jangan GR !
51
Canberra
52
Melilit-lilit
53
Happy Birthday James
54
Pulang
55
Saling Melepaskan
56
Isi Kapsul
57
Ulang Tahun Kantor
58
Action
59
WE ARE MARRIED
60
Kau Egois !
61
Hak James
62
Nekat
63
Mencoba Agresif
64
Curhat Dong Mom
65
Tulusnya Tiara
66
Hubby, Honey, Baby
67
Show to the World
68
Resepsi?
69
Menuju Resepsi
70
Minum Susu
71
Susu Murni
72
Hans Lagi
73
STOP
74
Terkezoed
75
Nge-Date
76
Reschedule
77
Haters
78
Ngambek Karena Fans
79
Pop Mie
80
BOOM
81
Kuat Sehat
82
Salmon
83
Ketemu Bella?
84
Hati Erina
85
Ikhlas
86
Es Batu
87
Pingsan
88
PTSD
89
Presscon
90
Kebun Jeruk
91
Pindah
92
Tawaran Baru
93
Panen
94
Ngambek
95
Ruang Bersalin
96
Jasmine
97
pengumuman
98
JeJeLa
99
Karya Baru
100
Im Sorry Bu Hakim

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!