Dua hari berlalu, salah satu ruangan yang ada di kantor polisi dihiasi beberapa bunga. Ketika Tiara masuk, ia kaget mendapati kedua orangtuanya disana. Ia langsung berlari memeluk ibu bapaknya. Tak ada kata yang mampu terucap dari bibirnya saat ini.
"Bapak percaya sama kamu," lirih bapaknya walau masih sesegukan.
"Terima kasih untuk tetap kuat, ibu sayang sama kamu," ucap ibunya lagi.
Karena harunya pertemuan itu, Tiara tidak sadar disana sudah ada Ben , Tom, Daddynya James, Randy, Adi, serta satu orang asing yang kalau diperhatikan seperti pemuka agama yang dianut oleh Tiara namun berwajah bule.
"Ada apa ya, kok pada ngumpul?"
"Tunggu bentar ya," ucap Tom.
20 menit berlalu, Clarissa datang dengan James yang wajahnya sudah seperti sampul sudut buku, terlipat dalam dan jelas.
"Pengantin prianya sudah hadir sekarang," Clarissa tiba-tiba bicara membuat jantung Tiara pergi ke panci soto dan mata James hendak lompat indah meski bukan di kolam renang.
"Mom," James.
"What," Tiara.
James memandang ke arah kakaknya dan Ben dengan sinis sambil berkata "Kalian keterlaluan sudah menipuku. Sekarang aku harus menikah dengan gadis pembunuh? Ck!" kilahnya.
Syukur orangtua Tiara tidak paham bahasa inggris, tapi tidak dengan Rendy dan Adi. Rasanya mereka mau saja membawa James ke rumah pemotongan unggas.
"Sebagai rasa terima kasih kami pada Tiara yang sudah menyelamatkan nyawa saya. Saya akan menikahkan kamu dengan James, karena kamu layak," Clarissa bicara dengan nada yang teduh.
Tiara teduduk lemas......
"Tapi aku gak bisa,"
"Kau pikir aku bisa," James menjawab dengan nyolot.
"Kita berbeda,"
"Emang,"
Tapi Clarissa yang paham kemana arah bicara Tiara langsung menjawab. Pasti soal keyakinan.
"Kami semua (kecuali Daddynya James) sudah sama sepertimu sejak 5 tahun lalu, 2 tahun sebelum James menjadi seperti sekarang. Soal itu jangan dipikirkan ya," Clarissa bicara sambil membelai rambut Tiara perlahan.
Clarissa menoleh ke arah James, dia tidak mengerti jalan pikiran semua orang tersayangnya. Ia melangkahkan kaki untuk pergi dari ruangan itu.
"Satu langkah saja kakimu keluar, bertemu Mommy cuma bisa lewat mimpi," sungguh perkataan yang ambigu dari Clarissa, mungkin bersembunyi dari hadapan James, mungkin dia akan meninggalkan dunia ini atau masih banyak mungkin-mungkin yang lain.
Akhirnya tangan James yang sudah berada di ganggang pintu terlepas begitu saja.
Tiara diminta segera berganti baju seadanya, untung ada bawa cadangan gamis di kopernya. Dengan sentuhan sedikit lipstik ia duduk disamping James yang berhadapan dengan pria petinggi agama yang juga turut ada di ruangan itu.
Didepan nama tuhan dan keluarga kedua mempelai, akhirnya ijab qabul itu dilaksanakan dengan khidmat dan penuh air mata dari Tiara dan ibunya. Tidak ketinggalan juga Clarissa.
Usai membaca doa, kini ritual pasang cincin dimulai tetapi hanya James yang menyematkan di jari manis Tiara. Karena persiapan sangat kurang jadi semuanya serba apa adanya.
Sesi fotopun tetap dilakukan sebagai kenang-kenangan dan bukti untuk dibawa ke Indonesia, biasa untuk administrasi negara. Gimanapun juga pernikahan mereka sah dan butuh pengakuan dari negara Tiara.
Setelah menunggu 2 jam, akhirnya proses kebebasan Tiara selesai. Anehnya, Clarissa juga membebaskan tersangka utama yang menikamnya saat itu. Tapi itu keputusannya untuk memaafkan siapa saja yang dia inginkan, meski Tom dan Ben merasa sedikit aneh, namun mereka tetap membiarkannya.
Bagaimana James dan Tiara bisa sampai menikah tanpa persiapan apapun, bahkan cincinnya saja memakai cincin yang ada dijari Clarissa pada saat itu.
*Flash back on
Saat hari pertama James dan Isabella hangout di pusat kota London, Clarissa cemas dan meminta Tom mencari tau hubungan mereka. Begitu ia tau niat James mau mendekati wanita itu, Clarissa segera meminta bantuan pada Randy dan Adi untuk mendatangkan orangtua Tiara sesegera mungkin.
Dia langsung ingin menikahkan gadis yang telah menyelamatkannya dengan James. Tentu Ben dan Tom menolak hal itu tapi Clarissa mempunyai harapannya sendiri, ia tak mau anaknya bergaul terlalu bebas dengan Isabella dan teman-temannya yang lain karena ia merasa relasi tersebut terlalu toxic dengan keyakinan mereka saat ini. Belum lagi, Isabella memiliki citra yang terlalu banyak drama sehingga Clarissa takut James akan dimanfaatkan di kemudian hari.
Setelah menjelaskan panjang kali lebar tidak pakai siku-siku akhirnya Ben dan Tom memahami, maka dari itu ia minta Tom bertahan hingga 3 hari kedepan untuk menyempurnakan planning-nya.
Niat awalnya, Clarissa hanya mau mendekatkan anaknya dengan Tiara tetapi ia tahu James tidak mengindahkan perkataannya untuk tidak bertemu Isabella lagi tapi malahan James yang berinisiatif mendatangi Isabella ke lokasi pemotretan.
Akhirnya setelah mendengar kabar itu, niatnya berubah jadi ingin menikahkan James. Mungkin Clarissa tidak mengenal Tiara *tapi ia me*lihat ada hal positif tak kasat mata dari diri Tiara. Dia menyadari itu,sangat. Tapi tidak dengan orang lain.
Flash back off*..
Lalu gimana dengan tanggapan orang tua Tiara saat dihubungi oleh Adi?
"Kalau gitu, kenapa kami harus kesana?" jawab Bapak Tiara usai Adi menelponnya dan menceritakan keadaan di London.
"Nyonya yang diselamatkan itu mau menikahkan Tiara dengan putranya, pak," Adi menjawab lembut.
"Tapi.. mereka .. ,"
"Sejak 5 tahun lalu mereka sudah sama kaya bapak, gak perlu khawatir. Nyonya Clarissa orang yang taat kok, Mr Ben pun begitu. Mudah-mudahan anaknya juga pasti sama dengan ibunya," harap Adi.
"Baiklah," tutup Bapak Tiara.
......................
Beberapa hari sebelumnya...
Selama 3 jam James merenung untuk menimbang yang mana akan jadi prioritasnya. Keduanya sama-sama penting, Mommy dan Isabella.
Sejujurnya James adalah anak yang pandai dalam menilai keyakinan, tapi masih ada satu dua hal yang dari masa lalunya yang masih sulit untuk dikontrol. Tapi untuk keadaan terdesak seperti sekarang, ia paham Mommynya adalah prioritasnya, no matter.
✉ Mommyku lagi dirumah sakit, besok aku gak janji bisa temenin kamu ke Disneyland.. Selesai aku ngurus Mommy aku hubungi kamu ya, gak ke Disneyland gak apa-apa kan?
📩 Kapan lagi aku punya waktu senggang kaya gini. Tega kamu..
✉ Aku benar-benar minta maaf, Mommyku membutuhkanku...
Isabella tidak lagi menjawab ....
BERSAMBUNG ......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Anonymous
tuh james muslim yah
2021-11-25
0
kuy manggo
Entahlah, tapi di mindset ku, ada ya perempuan baik2 tapi memberikan pilihan kepada laki2 yang notabenenya bukan siapa2nya apalagi pilihan itu menyangkut ibu kandung dari laki2 itu. Pakai bilang, tega ya kamu...? Bukankah perkataan itu bagusnya dibalik? Tega ya kamu kalau lebih pilih temanmu daripada ibumu?
2021-07-03
1