Kantor Polisi, malam sebelumnya
Tiara kini sudah berada di sel tahanan. Ia diberikan ruang khusus karena merupakan warga negara asing sehingga dikhawatirkan akan diperlakukan diskriminasi dengan tahanan lain kalau-kalau dijadikan satu sel bersamaan.
Tiara pun meminta Jack untuk menghubungi staff KBRI di negara Ratu Elizabeth itu untuk membantunya berbagai macam hal seperti mengambilkan barangnya di hotel, refund tiket kepulangannya, perpanjangan visa, dan lainnya yang berkaitan dengan administrasi.
"Tenanglah selama berada didalam sel. Staff KBRI sudah dijalan menuju kesini. Sekarang aku harus meninggalkanmu untuk melanjutkan pekerjaanku," Tiara teringat kata-kata Jack sesaat sebelum ia diantar ke sel.
"Apa maksudnya dengan tenang? Kondisiku seperti ini harus bertanggung jawab atas hal yang tidak ku lakukan dan sekarang aku diminta untuk tenang? Sungguh tak masuk akal!," keluhnya.
1 jam kemudian staff KBRI yang dihubungi Jack sudah bertemu dengan Tiara. Ia menceritakan panjang lebar tentang hal yang dialaminya agar bisa mendapat jalan keluar dari masalah yang ia hadapi sekarang.
Gak tanggung-tanggung, ini sudah berkaitan dengan masa depan anak gadis yang berada diujung tanduk. Tidak mungkin kan ia menghabiskan hidupnya untuk menjalani hukuman yang tidak sepantasnya ia terima.
Kedua staff KBRI mendengarkan secara seksama tanpa menyela sedikitpun perkataan Tiara. Hingga salah satu dari mereka yang sudah sering berhadapan dengan kasus yang Tiara alami angkat suara.
"Kau sama sekali tidak memiliki keluarga atau kerabat disini?" tanyanya.
"Tidak. Aku jalan-jalan aja. Aku murni orang Indonesia dan relasi orangtuaku tidak ada yang sampai di luar negeri. Jangankan London, kerabat di negara lain selain Malaysia saja aku gak punya," pasrahnya bercerita.
Tiap kali mendapatkan cuti tahunan Tiara akan menggunakannya untuk berlibur seorang diri, kalau budgetnya mumpuni maka ia akan menjadi wisatawan seperti biasa tapi kalau budgetnya terasa kurang maka ia akan menjelajahi negara yang ingin ia kunjungi dengan backpacker-an.
Menurutnya liburan seorang diri sangat nikmat dan bisa lebih leluasa berjalan kemanapun tujuannya tanpa mendengar keluh kesah dan cekcok dari teman-temannya. Atau bahkan untuk menunggu temannya getting ready saja ia malas. Jadi kedatangannya ke London seorang diri kali ini bukan hal yang pertama bagi dia.
Setelah saling pandang penuh arti, salah satu staff KBRI yang bernama Randy menjelaskan sesuatu yang nyaris bikin Tiara pingsan.
"Jujur saja aku sudah sangat hapal dengan aturan hukum disini, karena orang-orang kita kalau tertangkap akibat tindakan kriminal pasti aku yang akan berurusan dengan pihak penegak hukum. Untuk kasusmu, sungguh sulit untuk mencari celah yang membuktikan kau tidak bekerja sama dengan pelaku asli karena rekaman CCTV banyak menangkap kalian jalan berdekatan. Kau bisa dihukum maksimal 10 tahun karena melakukan pembunuhan berencana meski tidak mematikan si korban," tegas Randy.
Hidung Tiara semakin sulit untuk memasukkan oksigen ke dalam paru-parunya. Lehernya seakan tercekik, lidahnya mati rasa sampai ingin berkata 'WHAT' saja tidak bisa...
"Tapi ada dua hal yang bisa membebaskanmu. Itu juga kalau takdir baik tuhan mau berpihak pada kita. Pertama, jika' belum masuk masa persidangan, Clarissa mau memaafkanmu dan merelakan untuk melepaskanmu, jangan senyum dulu mungkin Clarissa dan keluarganya bisa menolongmu, akan tetapi maaf darinya hanya berlaku untuk kau menjadi tahanan kota selama 3 bulan, artinya kau harus tetap berada disini selama 3 bulan dan setiap hari melakukan wajib lapor atau yang kedua, pihak kepolisian akan benar-benar melepaskanmu asalkan kau memiliki penjamin. Tentu tidak mudah, ini bukan soal uang, syarat utamanya kau harus memiliki kerabat disini baik dari keturunan genetikmu seperti nenek, tante, om atau ada orang yang siap untuk kau nikahi sekarang disini," beber Randy.
Indra pendengaran Tiara seakan tuli, indra penglihatannya seakan buram, bukan inilah mimpi yang diidamkannya tapi kenyataannya ??
"Istirahatlah, besok kami akan menemui Clarissa. Perhatikan makanmu. Kau harus tetap sehat," pesan Randy sambil berdiri meninggalkan Tiara.
Ia tau percuma menunggu respon darinya karena orang yang shock seperti itu hanya butuh waktu untuk menenangkan hatinya.
...****************...
Keesokannya
Randy dan Adi dalam perjalanan menuju rumah sakit Bravo untuk menemui Clarissa, mencoba membujuk minimal untuk memaafkan Tiara. Hingga mereka sampai di depan ruang Clarissa, suara bantingan barang berbahan kaca terdengar jelas namun apa yang sedang dibahas orang didalam tidak sempat terdengar oleh keduanya...
Setelah mengetok pintu dan masuk ....
"Hai saya Randy dan ini Adi teman saya. Kami dari KBRI, boleh minta waktunya sebentar? Kami mau membahas tentang Nona Tiara," sopan Randy meminta izin dengan orang-orang di dalam kamar.
"James, mood kamu sedang tidak baik, keluarlah," perintah Clarissa.
"Kalau sampai Mommy memaafkannya, aku akan ........."
"Jangan berani-berani kamu sama Mommy-mu James," bentak Ben yang tidak tahan istrinya diperlakukan seperti itu oleh anaknya.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Permen Lilipop
deg degan ky di apakan aj😬
2021-03-04
1