Sebuah brankar di dorong sangat cepat menuju ruang operasi melewati Tiara yang masih termenung. Dia pun tersadar kalau yang sedang lewat adalah wanita yang dia tolong tadi, segera ia mengikuti langkah perawat yang mendorong brankar.
"Penanganan apa yang dibutuhkan ibu ini?" tanyanya dengan nada sangat khawatir pada salah satu perawat.
"Kita segera mengoperasi dia, luka tusukan di perutnya sangat dalam. Akan bahaya kalau ditunda lagi, persetujuan keluarga sudah kami dapat. Anaknya akan datang malam ini juga," jawab perawat sambil terus berjalan.
DEG
Seketika ia sadar, wanita yang dia tolong adalah Mommy dari artis terkenal dunia sejak 3 tahun lalu. Tiada hari tanpa melihat video atau fotonya di sosial media, mengecek kegiatannya, mendengarkan lagu-lagunya bahkan kalau ia memiliki waktu senggang ia akan menghayal bisa bertemu dengan artis idolanya itu.
Kakinya tiba-tiba kaku, hatinya kelu, pikirannya sudah kemana-mana. Bukan tidak mungkin 'kan kalo nanti James dan keluarganya berpikiran aneh tentang dia, misalnya sengaja mau melukai Mommy mereka demi mendapat keuntungan sepihak.
"Semoga mereka tidak berpikiran sama denganku. Kayanya yang datang juga kakaknya James deh, kan dia masih tur," batin Tiara mencoba berpikir positif. Ia sungguh tau James hanya punya satu kakak laki-laki yaitu Tom, karena selama 3 tahun ia selalu mencari tau tentang idolanya tersebut hingga ia juga kenal dengan wajah keluarga idolanya yang sering di update di media sosial.
Kurang lebih 2 jam berlalu, operasi selesai dan Clarissa segera dibawa ke ruang rawat. Tiara tetap setia menunggu, andai kata ia mau meninggalkan Clarissa, itu sah saja karena keluarga sudah sepakati tindakan RS dan dia tak memiliki hubungan apapun dengan siapapun. Toh dia ke London untuk liburan guna menghabiskan cuti kerjanya saja.
"Siapapun kalian, keluarga Bu Clarissa mohon datanglah.. aku sudah lelah dan mau kembali ke hotel. Besok sudah harus packing," batinnya.
Harapannya terjadi saat itu juga
Ceklek ~
Pintu ruangan rawat terbuka. Tiga orang lelaki yang postur tingginya nyaris sama masuk, hanya satu yang ia kenal, yaitu Tom sedangkan yang lain mungkin keluarga atau mungkin juga teman dari Tom. Tiara segera berdiri dan tersenyum meski wajah sungguh menampakkan ia kelelahan.
"Kejadiannya sungguh tiba-tiba Tom. Kami belum bisa mengidentifikasi siapa pelakunya karena ia berpakaian sangat tertutup. Kalau memungkinkan kalian bisa bahas dengan keluarga apakah ada orang yang dendam dengan keluarga kalian, atau dugaan lainnya seperti orang yang menjatuhkan karir adikmu," tegas salah satu dari kedua orang yang baru Tiara ketahui bahwa mereka adalah polisi setempat.
"Baiklah, Daddyku dan suami Mommy akan sampai besok pagi disini. Segera aku bahas masalah ini dengan mereka. Adikku, ah semoga aja dia bisa dapat tiket segera," jawab Tom.
"Baiklah kami permisi.. Nona bisa ikut kami ke kantor, anda harus memberikan kami keterangan karena anda yang paling banyak berjasa pada kejadian ini," minta polisi itu pada Tiara.
"Ya Allah apa pula ini, di Jakarta, di Malang waktu kuliah, di kampung halaman sekalipun aku tidak pernah mengalami hal yang berkaitan dengan tindak kriminal selain kena tilang karena razia kendaraan dan tidak membawa SIM," keluhnya dalam hati.
"Ba.. baiklah," ucapnya.
......................
LAX Airport, Los Angeles
Sekitar puluhan paparazzi berada di bandara itu baik di terminal kedatangan maupun keberangkatan. James sudah sampai di halaman parkir bandara. Dia akan segera ke London dengan asistennya, Sebastian (Bas) dan dua orang bodyguard.
Apapun alasannya untuk menghindar dari paparazzi tetap tidak akan bisa mereka lebih liar dibanding yang kita tau.
"Banyak paparazzi James, terus saja berjalan, jangan sahut satupun pertanyaan mereka itu bisa menjadikan gosip untuk dikembang biakkan," peringatan asistennya. Bukan tanpa sebab ia berkata begitu. James selalu menjawab pertanyaan paparazzi dengan konyol dan beberapa detik kemudian akan dijadikan gosip yang bisa mencoreng nama baiknya serta agensinya.
"Tenang saja, aku benar-benar dalam keadaan tidak mood bicara," sahutnya.
Benar saja, belum lagi mereka memasuki terminal, sudah dikepung oleh belasan wartawan yang mengajukan pertanyaan tak penting dan tak perlu di jawab. James tetap saja melangkahkan kakinya, pikirannya kalut saat ini ia hanya ingin bertemu dengan Mommynya.
"****, apa gak ada penerbangan lain. Cepat carikan aku tiket yang lain. Kalau memungkinkan lewat bandara dekat-dekat sini juga okey yang penting waktunya bisa tekejar," serunya pada asistennya. Pasalnya penerbangan yang akan ia naiki terjadi keterlambatan penerbangan sampai 5 jam karena ada kerusakan mesin.
Lima menit berlalu
"James, semua penerbangan yang lain menuju London full, bandara terdekat juga sudah melakukan take off terakhir 15 menit lalu. Tidak ada lagi penerbangan ke London sampai besok siang. Jalan satu-satunya kita tetap harus menunggu yang akan kita naiki," jelas Bas.
James hanya menarik nafas dan membuangnya dengan kasar. Disandarkannya kepala ke dinding sambil menutup mata. Ia sungguh kecewa pada sesuatu tak pasti...
...****************...
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Anonymous
salam kenal👋critanya menarik,jgn lupa mampir kecrita gw yah,bs cr dikolom pencarian👉Terperangkap cinta😇makasih🙏
2021-11-25
0
Nia Kurniawati
masih nyimak🥰
2021-11-03
0
kuy manggo
Yes akhirnya dapat novel yang bukan keluarga sultan yang selalu ada jetpri perusahaan dimana2 🤩
2021-07-03
0