The Other Side

The Other Side

Perkenalan

"Halo, perkenalkan aku Netra Ayu Permata kalian bisa memanggilku Netra. Aku merupakan murid pindahan dari SMP Mutiara Bangsa. Salam kenal semua." Netra memperkenalkan dirinya di depan teman teman barunya.

"Netra, kamu boleh duduk di belakang Sandy ya. Ada kursi kosong di sana," ucap Bu Marina yang merupakan wali kelas Netra di kelas VIII

Netra merupakan seorang murid pindahan. Ia tinggal bersama neneknya karena kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan yang melibatkan dirinya. Namun, ia sebenarnya tidak mengingat seluruh kejadian hari itu. Neneknya lah yang menceritakannya. Netra kehilangan orang tuanya pada usia 7 tahun.

"Halo Sandy. Aku Netra, salam kenal ya. Mohon bantuannya karna aku masih baru di sini." Netra berusaha ramah

"Sandy."

"Dingin sekali anak ini. Sebal," ujar Netra dalam hati

Ting Ting Ting. Bel tanda istirahat berbunyi. Mereka semua segera pergi ke kantin karena perut yang sudab meminta dimasukkan makanan.

"Umm, maaf Sandy, apa aku boleh ikut denganmu ke kantin? Aku masih belum mengenal teman yang lain." Netra agak gugup karna Sandy yang begitu dingin.

"Ya." Sandy masih tetap dingin.

Walaupun Sandy dijuluki Pangeran Es karena sikapnya yang sangat dingin kepada semua orang, tapi ia memiliki sifat yang baik. Ia juga merupakan siswa berprestasi di sekolahnya.

Mereka berdua berjalan ke kantin dan banyak pasang mata yang menatap tidak percaya. Sandy dikenal sangat dingin dan hampir tidak pernah berjalan berdampingan dengan siapapun, kecuali Raditya sahabatnya sejak kecil.

"Hey yo Sandy, tumben jalan sama cewe? Pacar baru?" Radit berteriak dari kejauhan sambil menghampiri Sandy.

"Halo, aku Netra, murid baru di sini. Salam kenal ya. Aku bersama Sandy karna hanya dia murid yang aku kenal." Netra berusaha menjelaskan agar Sandy tidak marah. Namun, Netra salah. Ternyata Sandy memang tidak marah. Mana mungkin Sandy marah kepada sahabatnya.

"Hey kau begitu kaku ya, kalian berdua sangat cocok" Radit kembali mengejek Sandy yang masih diam saja.

"Ah sudah, ayo kita ke kantin. Aku kelaparan," jawab Sandy sambil menatap tajam ke arah Radit.

Akhirnya mereka bertiga pergi ke kantin. Di sana semakin banyak pasang mata yang menatap ke arah mereka bertiga. Tidak dapat dipungkiri bahwa Radit dan Sandy merupakan pangeran di sekolah mereka. Ditambah dengan kecantikan Netra membuat mereka bertiga bak putri dan pangeran dari kerajaan antah berantah.

"Maaf, sebaiknya aku pergi duluan ke kelas." Netra yang merasa tidak enak ditatap dengan banyak orang akhirnya pergi duluan ke kelas.

Di kelas...

"Hei kamu tau ga, murid pindahan itu ternyata tinggal sama neneknya doang tau. Dan katanya orang tuanya itu ga kecelakaan, tapi dibunuh. Sampe sekarang neneknya masih ngerahasiain siapa pembunuh orang tuanya," kata seorang siswa yang tidak sadar bahwa Netra sudah ada di depan pintu.

Netra berlari ke toilet. Sesampainya di sana, ia hanya bisa menangis. Rumor itu selalu datang ke kehidupannya. Mengapa tidak bisa semua orang percaya bahwa kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan? Mengapa harus ada rumor yang seperti itu? Netra bertanya-tanya dalam hatinya. Namun, ia tidak pernah menanyakan hal itu kepada neneknya karena ia sangat percaya pada cerita neneknya.

Netra berusaha menenangkan dirinya dan menghilangkan bekas air matanya. Ia hanya berharap saat ini matanya tidak bengkak karena tangisan itu. Saat keluar dari toilet tiba-tiba ia menubruk seseorang di depannya.

Terpopuler

Comments

Noejan

Noejan

mampir 👍👍

2021-04-19

1

Silta ( IG : @silfyanisilta )

Silta ( IG : @silfyanisilta )

good 🥰

2021-04-05

1

Yeni Sw

Yeni Sw

hai kak aku mampir, salam dari "A Robber's Time Travel" 🙏😊

2021-04-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!