Kecelakaan

Kemesraan antara Agra dan Bungan sungguh membuat Melati merasakan sakit hati yang dalam. Sampai-sampai ia tidak bisa menahan kesedihannya itu. Dan akhirnya ia keluar dari restoran itu sambil berlari.

"Aku sadar mas Agra, bahwa kamu tidak akan pernah bisa menerimaku menjadi istrimu. Ya Allah, kenapa hatiku bisa sesakit ini?" Ujar Melati dalam batin.

Melati terus berlari menuju jalan raya. Karena hilang kendali, Melati akhirnya terserempet motor sampai tersungkur di jalan raya. Dan semua orang yang melihat kecelakaan itu langsung mengerumuni tubuh mungil Melati.

"Ada apa itu? Kenapa tiba-tiba semua orang pergi ke sana?" Tanya Agra.

"Sepertinya ada kecelakaan deh sayang! Coba aku lihat di sana ya!" Sahut Bunga.

Bunga yang merasa sebagai seorang dokter, ia pun melihat ke lokasi kejadian untuk memastikan keadaan orang yang mengalami kecelakaan itu. Sedangkan Agra, ia mengikuti Bunga ke lokasi kecelakaan.

Banyak orang mengerumuni Melati dan mencoba membantu Melati untuk bangun. Untung saja Melati tidak memiliki luka yang parah, sehingga tidak perlu di bawa ke rumah sakit. Namun, ada sedikit luka di bagian kaki nya yang membuat Melati merintih kesakitan.

"Kamu tidak apa-apa?" Tanya Bunga.

Melati mendongakkan kepalanya setelah mendengar suara seorang gadis menanyai tentang kondisinya. Dan gadis itu membuat Melati merasa terkejut saat melihatnya. Melati tidak menyangka bahwa kekasih suaminya itu perduli dengan kecelakaan kecil di jalan.

"Akh aku... Aku tidak apa-apa." Jawab Melati sembari tersenyum dibalik cadarnya.

"Tunggu, tapi sepertinya kaki kamu terluka. Ayo ikut aku, aku adalah dokter dan aku akan mengobati luka kamu." Ajak Bunga.

Melati pun mengiyakan ajakan Bunga. Dan disaat Melati berusaha untuk berdiri, ia merintih kesakitan dan akhirnya ia ambruk ke tanah lagi. Tepat disaat Melati terjatuh, Agra datang dan mencoba untuk membantu Melati berdiri kembali.

"Bukankah dia Melati?" Tanya Agra dalam batinnya.

"Oh iya sayang, untung kamu datang ke sini. Jadi, tolong kamu bantu aku untuk membantu mbak ini masuk ke dalam restoran ya! Soalnya kasihan, kaki nya terluka dan harus aku obati." Pinta Bunga kepada Agra.

Agra terdiam dengan sikap dinginnya. Namun, entah kenapa hatinya gelisah dan khawatir saat mendengar bahwa Melati terluka. Tapi, kekhawatiran dan kegelisahan Agra ia tutupi dengan sikap dingin dan acuhnya.

"Baiklah sayang, aku akan membatunya." Ujar Agra dingin.

"Akh tidak usah, lebih baik saya pulang saja. Saya akan mengobatinya sendiri nanti di rumah." Sahut Melati menolak.

Melati memilih untuk pergi dari mereka. Karena Melati takut dengan kehadirannya ditengah-tengah mereka, ia menjadi penghalang bagi Agra, suaminya. Dan Melati pun juga tidak sanggup jika melihat kemesraan suaminya bersama kekasihnya didepan kedua matanya.

"Kalau begitu, saya permisi terlebih dahulu! Assalamu'alaikum." Ujar Melati berpamitan.

Lagi dan lagi, kedua mata Agra dan Melati saling bertatapan. Dan di dalam kedua bola mata Melati seperti ada hujan yang siap turun kapan pun. Tatapan itu membuat Agra merasa khawatir kembali. Sehingga ia memutuskan untuk menyusul Melati dan melihat bagaimana kondisi Melati.

"Sayang, sepertinya aku harus pergi. Aku lupa kalau aku masih ada urusan yang harus aku selesaikan. Ma'af ya sayang, aku pergi dulu! I love you." Ujar Agra pamit.

Bunga merasa kecewa dengan tingkah Agra yang tiba-tiba pergi secara mendadak. Namun, Bunga tetap memberikan ucapan untuk membalas ungkapan cinta dari Agra.

"I love you more." Balas Bunga.

Setelah mendengar balasan cinta dari Bunga, Agra pun bergegas meninggalkan restoran dan segera mencari Melati. Banyak orang berlalu lalang di jalan waktu itu. Sehingga membuat Agra merasa kesulitan mencari keberadaan Melati.

"Melati, kamu dimana sekarang? Bagaimana kondisi kamu?" Tanya Agra dalam batinnya.

Agra terus berusaha mencari Melati, hingga akhirnya saat di pertigaan jalan menuju rumah kontrakan Agra pun menemukan keberadaan Melati. Dan di sana terlihat bahwa Melati mengalami kesusahan saat berjalan. Bahkan Melati hampir terjatuh saat melangkah kan kakinya. Disaat itu pula, Agra menahan tubuh Melati agar tidak sampai ambruk kembali.

"Makanya, kalau tahu sedang terluka itu mau di obati tadi." Ujar Agra dengan sikap dinginnya.

Tindakan Agra yang menangkap tubuh Melati secara tepat, membuat Melati merasa terkejut. Bahkan ucapan yang dilontarkan Agra pun membuat Melati terdiam.

"Ya sudah, aku akan memapah kamu sampai ke dalam kontrakan." Ujar Agra kembali.

"Tidak usah mas Agra, aku akan berusaha berjalan sendiri. Lagi pula, bukan kah kamu tidak memperdulikan aku. Jadi, buat apa aku harus diobatin sama kekasih kamu. Bukan kah akan membuat mas Agra terganggu jika aku hadir ditengah-tengah kalian!" Tolak Melati.

Setelah Melati mengucapkan apa yang saat itu berada di dalam pikirannya, ia pun pergi dari hadapan Agra dan mencoba untuk kembali berjalan meskipun itu sulit untuk dilakukan. Sedangkan Agra, ia terdiam dengan kebisuannya.

"Kamu itu ya, susah sekali dibilangin." Ujar Agra merasa jengkel.

Agra segera menangkap tubuh Melati yang lagi-lagi hampir terjatuh. Dan segera membopong tubuh Melati karena ia tidak bisa melihat Melati yang kesusahan saat berjalan.

"Turunkan aku mas Agra!" Ujar Melati menolak.

Melati berusaha menolak perlakuan Agra terhadapnya. Namun, pernolakan Melati tidak pe4nah dianggap oleh Agra. Dan Agra terus membopong Melati sampai di halaman kontrakan. Dan di sana, mereka dikejutkan dengan sebuah mobil mewah yang menurut mereka tak asing saat melihat mobil itu dengan jelas.

"Papa...!" Ucap Agra.

Karena merasa penasaran dengan orang yang berkunjung di kontrakan mereka, akhirnya Agra membawa Melati masuk ke dalam dan memastikan siapa yang telah datang. Di sana, ada seorang lelaki yang sangat gagah. Dan tak lain itu adalah Briantara, papa mereka.

"Papa!" Ujar Agra.

"Papa!" Sambung Melati.

Seketika mereka terkejut dengan kehadiran Briantara. Mereka pun tidak pernah berpikir dan menyangka bahwa papa mereka akan datang berkunjung di rumah kontrakan mereka.

"Akhirnya kalian pulang juga. Papa sudah lama sekali menunggu kalian pulang." Ucap Briantara sembari memberikan senyum.

Agra dan Melati saling menatap saat melihat senyum merekah yang terlukis diwajah papa nya itu. Mereka dibuat heran dengan perlakuan papa nya yang sangat aneh. Karena selama ini mereka tidak melihat senyum itu dari sosok lelaki paru baya yang saat ini berada dihadapan mereka.

"Kamu kenapa Melati? Apa yang terjadi kepada kamu?" Tanya Btiantara.

Agra dan Melati telah disadarkan dengan pertanyaan Briantara. Dan seketika itu Melati meminta Agra untuk menurunkan tubuhnya. Tapi, lagi-lagi Agra tidak melakukan permintaan Melati.

"Melati tadi kecelakaan kecil Pa waktu dijalan. Yang membuat kaki nya terluka. Jadi, Agra hanya membantunya." Jawab Agra menjelaskan.

"Tapi Melati tidak apa-apa kok Pa!" Sahut Melati.

Melati berusaha menahan rasa sakitnya dihadapan papa mertuanya itu. Dan Melati terus meminta Agra untuk menurunkan tubuhnya. Tapi, Agra masih bertahan untuk terus membopongnya. Hingga akhirnya Briantara melihat perdebatan kecil diantara mereka.

"Ya sudah, daripada melihat kalian berdebat seperti ini. Lebih baik kalian ikut pulang papa dan kita obati saja luka Melati nanti di rumah." Ujak Briantara.

Lagi-lagi Agra dan Melati saling menatap. Merasa heran yang bertubi-tubi atas perlakuan dan sikap papa nya itu yang begitu lembut terhadap mereka. Dan ada apa dengan Briantara, mengapa ia bisa selembut itu kepada Agra dan Melati.

Karena terus dipaksa untuk ikut kembali pulang bersama papa nya, akhirnya mereka menuruti ajakan papa nya itu. Agra dan Melati beserta Briantara kini masuk ke dalam mobil mewah milik Briantara. Dan mobil itu kemudian dilajukan oleh sopir dengan kecepatan sedang.

Terpopuler

Comments

Rina Kayuarang

Rina Kayuarang

Kren bgt cerita nya

2021-03-18

1

Shio Kelinci 🐰

Shio Kelinci 🐰

terserempet... jangan di singkat atau kalau typo segera di oerbwiki

2021-03-01

1

Shio Kelinci 🐰

Shio Kelinci 🐰

semangat promo

2021-03-01

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Hukuman
3 Masalah Baru
4 Awal Pertemuan
5 Dia Melati
6 Penyelesaian masalah
7 Pencarian
8 Kembalinya Melati
9 Pernikahan Terpaksa
10 Malam Pertama
11 Aroma Pagi Itu
12 Pertengkaran Hebat
13 Tempat Tinggal Baru
14 Begadang
15 Siapa Lelaki Itu?
16 Terciduk
17 Kecelakaan
18 Perjanjian
19 Sandiwara
20 Kegelisahan Melati
21 Kekhawatiran Agra
22 Perdebatan kecil
23 Kemarahan Tanpa Alasan
24 Selembar Kertas
25 Terpesona
26 Hari Penuh Sandiwara
27 Pesan Singkat Yang Menegangkan
28 Ketulusan Melati
29 Ketenangan Jiwa
30 Malam Penuh Kehangatan
31 Rumah Sakit
32 Terbongkarnya Rahasia
33 Perasaan Bimbang
34 Balas Dendam Bunga
35 Hujan Deras Dipagi Itu
36 Keputusan Briantara
37 Sikap Aneh Agra
38 Kehadiran Malik
39 Perasaan Itu?
40 Pengakuan Bunga
41 Di atas Ranjang
42 Tragedi Di pagi Hari
43 Keputusan Melati
44 Setajam Pisau
45 Pilihan Yang Sulit
46 Terbongkarnya Sebuah Kejahatan
47 Tak Mau Kehilangan
48 Ancaman Untuk Briantara
49 Perasaan Yang Sama
50 Ikatan Cinta
51 Kekuatan Cinta
52 Bak Bidadari
53 Keputusan Agra
54 Damai Bersama mu
55 Kejahilan Dipagi Itu
56 Pertemuan Yang Menyakitkan
57 Menyelesaikan Masalah
58 Kejutan Untuk Melati
59 Kepercayaan Briantara
60 Bertatap Muka
61 Kesedihan Malik
62 Orang Tak Dikenal
63 Terombang-ambing
64 Malam Ke Dua
65 Pertemuan Empat Mata
66 Tatapan Sepasang Mata Tajam
67 Kekhawatiran Melati
68 Penuh Teka-Teki
69 Kenyataan Yang Menyakitkan
70 Sepasang Mata Yang Bertemu
71 Salah Paham
72 Tuduhan Yang Keji
73 Senyuman Yang Hangat
74 Air Mata Kesedihan
75 Melepas Cinta Yang tak Seharusnya
76 Bertemu Kembali
77 Tentang Aku, Kamu Dan Dia
78 Sikap Aneh Melati
79 Cinta Agra yang Dalam
80 Selembar Kertas
81 Kebahagiaan di Pagi Itu.
82 Cinta yang Diuji
83 Sebuah Kompromi
84 Pernikahan Bersyarat
85 Meminta Sebuah Restu
86 Terungkapnya Sebuah Rahasia
87 Menerima dengan Segenap Jiwa
88 Gedung Tua
89 Sebuah Pengorbanan
90 Kehilangan
91 Tambatan Hati
92 Terimakasih
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Perkenalan
2
Hukuman
3
Masalah Baru
4
Awal Pertemuan
5
Dia Melati
6
Penyelesaian masalah
7
Pencarian
8
Kembalinya Melati
9
Pernikahan Terpaksa
10
Malam Pertama
11
Aroma Pagi Itu
12
Pertengkaran Hebat
13
Tempat Tinggal Baru
14
Begadang
15
Siapa Lelaki Itu?
16
Terciduk
17
Kecelakaan
18
Perjanjian
19
Sandiwara
20
Kegelisahan Melati
21
Kekhawatiran Agra
22
Perdebatan kecil
23
Kemarahan Tanpa Alasan
24
Selembar Kertas
25
Terpesona
26
Hari Penuh Sandiwara
27
Pesan Singkat Yang Menegangkan
28
Ketulusan Melati
29
Ketenangan Jiwa
30
Malam Penuh Kehangatan
31
Rumah Sakit
32
Terbongkarnya Rahasia
33
Perasaan Bimbang
34
Balas Dendam Bunga
35
Hujan Deras Dipagi Itu
36
Keputusan Briantara
37
Sikap Aneh Agra
38
Kehadiran Malik
39
Perasaan Itu?
40
Pengakuan Bunga
41
Di atas Ranjang
42
Tragedi Di pagi Hari
43
Keputusan Melati
44
Setajam Pisau
45
Pilihan Yang Sulit
46
Terbongkarnya Sebuah Kejahatan
47
Tak Mau Kehilangan
48
Ancaman Untuk Briantara
49
Perasaan Yang Sama
50
Ikatan Cinta
51
Kekuatan Cinta
52
Bak Bidadari
53
Keputusan Agra
54
Damai Bersama mu
55
Kejahilan Dipagi Itu
56
Pertemuan Yang Menyakitkan
57
Menyelesaikan Masalah
58
Kejutan Untuk Melati
59
Kepercayaan Briantara
60
Bertatap Muka
61
Kesedihan Malik
62
Orang Tak Dikenal
63
Terombang-ambing
64
Malam Ke Dua
65
Pertemuan Empat Mata
66
Tatapan Sepasang Mata Tajam
67
Kekhawatiran Melati
68
Penuh Teka-Teki
69
Kenyataan Yang Menyakitkan
70
Sepasang Mata Yang Bertemu
71
Salah Paham
72
Tuduhan Yang Keji
73
Senyuman Yang Hangat
74
Air Mata Kesedihan
75
Melepas Cinta Yang tak Seharusnya
76
Bertemu Kembali
77
Tentang Aku, Kamu Dan Dia
78
Sikap Aneh Melati
79
Cinta Agra yang Dalam
80
Selembar Kertas
81
Kebahagiaan di Pagi Itu.
82
Cinta yang Diuji
83
Sebuah Kompromi
84
Pernikahan Bersyarat
85
Meminta Sebuah Restu
86
Terungkapnya Sebuah Rahasia
87
Menerima dengan Segenap Jiwa
88
Gedung Tua
89
Sebuah Pengorbanan
90
Kehilangan
91
Tambatan Hati
92
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!