Pencarian

"Bodoh sekali kamu melati. Kenapa kamu harus ikut campur urusan keluarga bos kamu. Dan sekarang, kamu menyesali perbuatan kamu. Begitu pun saat ini, kamu tidak memiliki tempat tinggal. Akh, harus bagaimana ini? Niatnya mau mencari kerja untuk menopang kehidupan. Malah terdampar akibat kesalahanku sendiri." Gerutu Melati dengan penyesalan.

Kini Melati memilih untuk keluar dari rumah Briantara. Karena baginya itu adalah ucapan yang harus ia tepati. Padahal ia tahu, dia tidak akan memiliki tempat tinggal dan pekerjaan setelah apa yang telah ia lakukan.

*****

Briantara sudah jauh lebih baik setelah mendengar kata-kata dari Melati. Dan kini Briantara mampu meredam amarahnya yang meluap sedari tadi. Briantara yang sedari terdiam mendengarkan ucapan Melati, kini ia memberiakn suara nya kembali. Namun, dengan nada yang tidak kasar, angjuh dan dingin.

"Casandra, Papa minta ma'af atas apa yang sudah Papa lakukan terhadap kamu. Mungkin apa yang sudah dikatakan gadis tadi ada benarnya. Bahwa keluarga Papa lah yang selalu ada buat Papa." Ujar Briantara menyesal.

Istri beserta kedua anak Briantara merasa tak percaya dengan apa yang telah mereka lihat. Seakan itu hanyalah sebuah mimpi. Mimpi yang indah dan enggan untuk dilewatkan begitu saja. Namun, mereka akhirnya percaya dengan perubahan sikap Briantara kepada keluarga nya itu. Sehingga mereka merasakan kehangatan dalam keutuhan keluarga.

"Casandra, sekarang kamu harus katakan dengan sejujur-jujur nya siapa yang sudah melakukan hal itu bersama kamu." Ujar Briantara.

Setelah saling menumpahkan keharuan, kini Briantara kembali bertanya kepada Casandra untuk mencari siapa pelaku lelaki nya. Dengan penuh kelembutan hati Briantara, akhirnya Casandra menceritakan semua kejadian yang pernah ia lakukan bersama kekasihnya.

"Sebenarnya Casandra tidak terlalu ingat tentang semuanya Pa-Ma. Karena pada malam itu di mana pesta ulang tahun Karina yang sederhana, Casandra merasa mengantuk setelah meminum minuman yang diberikan Bayu. Dan setelah itu, Casandra tidak tahu apa-apa lagi. Di pagi hari nya Casandra terbangun dari tidur Casandra. Waktu bangun pun, Casandra menyadari bahwa Casandra sudah tidak memakai sehelai kain pun yang menutupi tubuh Casandra. Baru lah Casandra menyadari bahwa Casandra saat itu berada di sebuah hotel. Tapi di sana, Casandra tidak mendapati seorang pun. Malahan, Casandra di minta untuk membayar penginapan hotel itu. Sehingga Casandra berantusias untuk menyelidiki apakah Bayu yang melakukan itu kepada Casandra, atau Casandra hanya dijebak. Dan sampai akhirnya, belum sempat Casandra mengetahui yang sebenarnya, Casandra mendapatkan kabar tentang kehamilan ini." Ungkap Casandra dengan panjang lebar.

Briantara dan Agra yang mendengarkan cerita Casandra pun akhirnya merasa geram. Mereka mengpalkan jari-jarinya yang seakan siap untuk menghantamkan nya ke wajah lelaki yang bernama Bayu.

Agra pergi begitu saja dengan mengucapkan kata-kata kasar. Entah, dia mau pergi kemana. Kedua orang tuanya pun tak tahu.

"Aku akan pergi. Akan aku cari sampai ketemu lelaki itu." Ujar Agra dengan amarah.

"Agra...!" Panggil mama dan papa nya.

"Kak Agra...!" Panggil Casandra.

Namun, panggilan mereka yang berulang kali tidak di gubris sama sekali oleh Agra. Agra pun tetap melangkahkan kaki nya dengan begitu cepat. Dan setelahnya, ia melajukan motor milik nya dengan kecepatan tinggi.

Kini Agra yang begitu memiliki sifat amarah yang tidak dapat dibendung lagi olehnya. Sehingga ia berantusias untuk mencari dan mendaoatkan segera lelaki yang bernama bayu itu. Dan meminta pertanggung jawaban kepada lelaki itu.

"Kerahkan semua anak buah kamu untuk mencari lelaki yang bernama Bayu dan seorang gadis yang bernama Melati. Nanti saya akan kirimkan foto mereka berdua ke nomor kamu." Perintah Briantara.

Briantara adalah seseorang yang ternama. Sehingga ia mampu dengan mudah dalam mencari siapa pun melalui bantuan anak buahnya. Sehingga ia tidak perlu repot-repot untuk mencari nya sendiri. Hanya duduk diam di rumah, maka informasi selanjutnya akan sampai ditelinga nya. Namun, kali ini ia tidak bisa duduk diam di rumah megah milik nya. Ia ingin mengendarai mobil nya tanpa seorang sopir yang mengantarkannya untuk mencari putra nya. Karena rasa peduli dan khawatir terhadap putra nya, ia pun bergegas untuk menemukan Agra.

"Kalian tenang saja, Papa pasti bisa menemukan Bayu. Dan Papa juga akan mencari Melati, karena berkatnya lah Papa menyadari kesalahan-kesalahan Papa selama ini terhadapa kalian. Dan sekarang Papa hatus pergi untuk mencari Agra. Papa khawatir jika terjadi sesuatu kepada Agra. Karena Agra pergi dengan di penuhi amarah nya. Kalian jaga diri baik-baik di rumah. Ya sudah, Papa pergi dulu." Ujar Briantara.

Briantara pun pergi dan melajukan mobil sedan mewah milik nya dengan kecepatan tinggi. Sedangkan Alya dan putri nya Casandra, mereka tetap tinggal di rumah dengan harap-harap cemas memikirkan Agra. Karena mereka begitu sangat menyayangi Agra. Dan mereka juga tidak menginginkan hal buruk terjadi kepada Agra.

*****

Jalanan kota pada siang itu sangatlah ramai. Banyak kendaraan berlalu lalang saling bersalip-salipan. Siang itu cuaca begitu panas, karena matahari telah memancarkan cahaya nya dengan begitu teriknya. Sehingga membuat Melati merasa pengap dan panas saat berada di dalam angkot. Ya, Melati memutuskan untuk mencari tempat kos-kos an yang di khusus kan untuk perempuan saja.

"Kenapa di Jakarta begitu panas sekali? Sungguh aku merasakan haus yang seakan tidak aku bisa tahan. Ya Allah, kuat kan aku dan sabarkan lah aku dalam menahan rasa haus ini." Ujar Melati.

Jam sudah menunjukkan pukul tepat 12.00 siang. Di mana waktu sholat dzuhur sudah tiba. Begitu pun dengan suara adzan yang saling berkumandang. Begitu merdu dan menenangkan di dalam hati setiap insan yang menjalankannya.

"Alhamdulillah, suara adzan sudah berkumandang." Ujar Melati.

Setelah mendengar suara adzan yang berseru Melati mutuskan untuk mencari sebuah masjid dan menjalankan sholat lima waktunya dengan tepat waktu.

*****

"Sial, kenapa aku belum juga menemukan lelaki itu. Beraninya dia sudah melakukan itu kepada adikku." Ujar Agra dengan nada kesal.

Agra begitu sangat berantusias untuk tetap menemukan keberadaan Bayu. Sehingga ia tidak menghiraukan suara adzan yang sedang berkumandang. Agra tetap melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

****

"Itu dia Agra. Aku harus segera menghentikannya." Ujar Briantara.

Akhirnya Briantara dapat mwnwmukan keberadaan putra nya. Dan ia segera menghampiri motor Agra dengan cara menyetir mobilnya sehingga sejajar dan mentlakson Agra agar ia tahu bahwa Briantara, papa nya sedang mencari nya.

"Itu kan mobil Papa." Ujar Agra.

Setelah melihat keberadaan mobil papa nya, Agra segera menghentikan motor yang telah ia kendarai. Dan akhirnya mereka pun berbincang di pinggir jalan raya.

"Papa kenapa mengikuti Agra?" Tanya Agra penasaran.

"Papa tidak mengikuti kamu. Malah Papa sedang mencari kamu. Karena Papa tidak mau terjadi sesuatu kepada kamu Agra. Sedangkan kamu saja pergi dengan amarah yang seakan tidak bisa kamu tahan. Lebih baik kamu sekarang pulang. Karena Papa sudah mengwrahkan anak buah Papa untuk mencari keberadaan lelaki itu." Ujar Briantara menjelaskan.

Agra mencoba mengerti dengan rasa khawatir yang tengah dirasakan oleh papa nya itu. Sehingga amarah yang ada pada dirinya dapat ia tahan. Dan hati nya pun luluh, sehingga ia mau mengikuti apa yang dipinta oleh papa nya.

"Itu bukan kah pak Briantara. Tapi, ada apa pak Briantara berada disekitar sini?" Melati bertanya-tanya dalam batinnya.

Kebetulan sekali Melati melihat keberadaan Briantara bersama dengan Agra yang masih berbincang di pinggir jalan. Dan Melati pun ingin pergi menghampiri mereka untuk sekedar menyapa.

"Assalamu'alaikum!" Ucap salam Melati.

Seketika Briantara dan Agra menoleh ke arah suara yang tengah menyapa mereka. Dan mereka pun terkejut dengan siapa mereka tengah bertemu. Ya, itu Melati. Saat Agra menoleh ke arah Melati, seketika Melati langsung menundukkan pandangannya.

"Melati, akhirnya saya bisa menemukan keberadaan kamu. Ya sudah, lebih baik kamu sekarang juga ikut pulang ke rumah saya. Karena saya akan memberikan hadiah untuk kamu." Ujar Briantara.

Briantara mengajak Melati untuk kembali ikut pulang ke rumahnya yang mewah itu satu mobil bersama nya. Begitu pun Melati, ia mau mengikuti ajakan Briantara. Tapi bukan berarti untuk semata-mata mendapatkan sebuah hadiah yang dijanjikan oleh Briantara, melainkan hanya menghargai ajakan dari Briantara. Sedangkan Agra, Agra sudah lebih dulu mengendarai motornya untuk menuju ke rumahnya.

Episodes
1 Perkenalan
2 Hukuman
3 Masalah Baru
4 Awal Pertemuan
5 Dia Melati
6 Penyelesaian masalah
7 Pencarian
8 Kembalinya Melati
9 Pernikahan Terpaksa
10 Malam Pertama
11 Aroma Pagi Itu
12 Pertengkaran Hebat
13 Tempat Tinggal Baru
14 Begadang
15 Siapa Lelaki Itu?
16 Terciduk
17 Kecelakaan
18 Perjanjian
19 Sandiwara
20 Kegelisahan Melati
21 Kekhawatiran Agra
22 Perdebatan kecil
23 Kemarahan Tanpa Alasan
24 Selembar Kertas
25 Terpesona
26 Hari Penuh Sandiwara
27 Pesan Singkat Yang Menegangkan
28 Ketulusan Melati
29 Ketenangan Jiwa
30 Malam Penuh Kehangatan
31 Rumah Sakit
32 Terbongkarnya Rahasia
33 Perasaan Bimbang
34 Balas Dendam Bunga
35 Hujan Deras Dipagi Itu
36 Keputusan Briantara
37 Sikap Aneh Agra
38 Kehadiran Malik
39 Perasaan Itu?
40 Pengakuan Bunga
41 Di atas Ranjang
42 Tragedi Di pagi Hari
43 Keputusan Melati
44 Setajam Pisau
45 Pilihan Yang Sulit
46 Terbongkarnya Sebuah Kejahatan
47 Tak Mau Kehilangan
48 Ancaman Untuk Briantara
49 Perasaan Yang Sama
50 Ikatan Cinta
51 Kekuatan Cinta
52 Bak Bidadari
53 Keputusan Agra
54 Damai Bersama mu
55 Kejahilan Dipagi Itu
56 Pertemuan Yang Menyakitkan
57 Menyelesaikan Masalah
58 Kejutan Untuk Melati
59 Kepercayaan Briantara
60 Bertatap Muka
61 Kesedihan Malik
62 Orang Tak Dikenal
63 Terombang-ambing
64 Malam Ke Dua
65 Pertemuan Empat Mata
66 Tatapan Sepasang Mata Tajam
67 Kekhawatiran Melati
68 Penuh Teka-Teki
69 Kenyataan Yang Menyakitkan
70 Sepasang Mata Yang Bertemu
71 Salah Paham
72 Tuduhan Yang Keji
73 Senyuman Yang Hangat
74 Air Mata Kesedihan
75 Melepas Cinta Yang tak Seharusnya
76 Bertemu Kembali
77 Tentang Aku, Kamu Dan Dia
78 Sikap Aneh Melati
79 Cinta Agra yang Dalam
80 Selembar Kertas
81 Kebahagiaan di Pagi Itu.
82 Cinta yang Diuji
83 Sebuah Kompromi
84 Pernikahan Bersyarat
85 Meminta Sebuah Restu
86 Terungkapnya Sebuah Rahasia
87 Menerima dengan Segenap Jiwa
88 Gedung Tua
89 Sebuah Pengorbanan
90 Kehilangan
91 Tambatan Hati
92 Terimakasih
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Perkenalan
2
Hukuman
3
Masalah Baru
4
Awal Pertemuan
5
Dia Melati
6
Penyelesaian masalah
7
Pencarian
8
Kembalinya Melati
9
Pernikahan Terpaksa
10
Malam Pertama
11
Aroma Pagi Itu
12
Pertengkaran Hebat
13
Tempat Tinggal Baru
14
Begadang
15
Siapa Lelaki Itu?
16
Terciduk
17
Kecelakaan
18
Perjanjian
19
Sandiwara
20
Kegelisahan Melati
21
Kekhawatiran Agra
22
Perdebatan kecil
23
Kemarahan Tanpa Alasan
24
Selembar Kertas
25
Terpesona
26
Hari Penuh Sandiwara
27
Pesan Singkat Yang Menegangkan
28
Ketulusan Melati
29
Ketenangan Jiwa
30
Malam Penuh Kehangatan
31
Rumah Sakit
32
Terbongkarnya Rahasia
33
Perasaan Bimbang
34
Balas Dendam Bunga
35
Hujan Deras Dipagi Itu
36
Keputusan Briantara
37
Sikap Aneh Agra
38
Kehadiran Malik
39
Perasaan Itu?
40
Pengakuan Bunga
41
Di atas Ranjang
42
Tragedi Di pagi Hari
43
Keputusan Melati
44
Setajam Pisau
45
Pilihan Yang Sulit
46
Terbongkarnya Sebuah Kejahatan
47
Tak Mau Kehilangan
48
Ancaman Untuk Briantara
49
Perasaan Yang Sama
50
Ikatan Cinta
51
Kekuatan Cinta
52
Bak Bidadari
53
Keputusan Agra
54
Damai Bersama mu
55
Kejahilan Dipagi Itu
56
Pertemuan Yang Menyakitkan
57
Menyelesaikan Masalah
58
Kejutan Untuk Melati
59
Kepercayaan Briantara
60
Bertatap Muka
61
Kesedihan Malik
62
Orang Tak Dikenal
63
Terombang-ambing
64
Malam Ke Dua
65
Pertemuan Empat Mata
66
Tatapan Sepasang Mata Tajam
67
Kekhawatiran Melati
68
Penuh Teka-Teki
69
Kenyataan Yang Menyakitkan
70
Sepasang Mata Yang Bertemu
71
Salah Paham
72
Tuduhan Yang Keji
73
Senyuman Yang Hangat
74
Air Mata Kesedihan
75
Melepas Cinta Yang tak Seharusnya
76
Bertemu Kembali
77
Tentang Aku, Kamu Dan Dia
78
Sikap Aneh Melati
79
Cinta Agra yang Dalam
80
Selembar Kertas
81
Kebahagiaan di Pagi Itu.
82
Cinta yang Diuji
83
Sebuah Kompromi
84
Pernikahan Bersyarat
85
Meminta Sebuah Restu
86
Terungkapnya Sebuah Rahasia
87
Menerima dengan Segenap Jiwa
88
Gedung Tua
89
Sebuah Pengorbanan
90
Kehilangan
91
Tambatan Hati
92
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!