“Apa maksudmu?” Ethan benar benar linglung di sini apa maksudnya Alona memiliki jiwa lain?
“Layaknya werewolf yang memiliki jiwa serigala yang bersemayam dalam tubuhnya ada jiwa lain berdarah dingin tertidur jauh di dalam dirinya, Alona tidak lahir tanpa keistimewaan… tubuh abadi nya adalah karena hal itu. Sisi lain jiwanya adalah manusia biasa dan sisi lain jiwa nya adalah sosok yang sama seperti kami. Aku menyegel sisi itu jauh dalam benaknya karena jiwa kedua nya memiliki kekuatan yang berbeda dari kebanyakan kaumku. Dan sosok itu tidak tunduk pada perintah siapapun termasuk perintah dari seorang Lord sekalipun.”
"Apakah Alona tahu mengenai hal ini?" Ethan mencoba bertanya pada Sammuel namun kali ini Ian yang menjawabnya.
"Tidak, kami menyegel kekuatan itu dalam dirinya sejak ia masih sangat kecil dengan bantuan penyihir suci. Alona bahkan tak kan sadar dia memiliki jiwa yang lain."
"Sialan..." Lucy tiba tiba membuka suaranya di tengah tengah pembicaraan dan mengumpat.
"Lucy?" Melanie memanggil Lucy mereka menyadari bahwa Lucy mendapat ramalan baru akan masa depan.
"Sial! aku berhasil melihatnya… Mereka mencoba membangkitkan seorang wanita dengan cara mengorbankan Alona!" Teriak Lucy yakin. Aro benar benar merasa panas mengetahui rencana itu apa lagi kali ini bukan hanya untuk ritual sihir mereka mencoba membangkitkan seseorang? Semua orang yang ada di ruangan ini sontak berdiri menatap tajam Lucy dan menunggu penjelasannya.
"Ada ruangan aku tak tahu di mana tepatnya ini.. lalu ada Seorang wanita terlihat tak bernyawa terbaring di tengah lingkaran atau tulisan asing nampaknya itu adalah mantra sihir dan di sebelahnya ada Alona. Ada 7 orang mengenakan jubah hitam mengelilingi mereka membacakan sesuatu aku tak tahu apa kurasa itu manteranya, tapi.. tapi.. seiring dengan terbangunnya wanita itu tubuh Alona perlahan rusak bagai sebuah kaca yang retak! Mengerikan.. Mereka berencana membangkitkan seorang wanita dengan nyawa Alona sebagai imbalannya. Mereka berkata benar, mereka bisa membangkitkan seseorang dari kematiannya!" Lucy berceloteh Panjang lebar dan cepat seraya menatap ngeri melihat bayangan itu.
"Baiklah kita mendapatkannya.. seperti apa wanita itu?" Tanya Sammuel mencoba fokus.
"Aku tidak yakin sesuatu jelas menghalangi penglihatan ku aku yakin itu sebuah perlindungan sihir karena itulah selama ini aku tak mendapatkan pergerakan mereka, tapi ada satu hal lagi aku melihat seorang pria, dad.. pria yang sama dengan waktu aku mendapat penglihatan tentang Alona di savana hutan! Si werewolf berkepala pelontos itu." Rahang Sammuel mengeras begitu juga Ian dan Melanie mata merah mereka berkilat tajam sesaat.
"Aku harus kembali, aku harus menemui Ludwick.” Ucap Sammuel.
"Untuk apa?” Ethan menatap Sammuel bingung.
"Masalah mengenai penyihir gelap adalah urusan kami Alpha, aku harus memperingatkan Ludwick tentang hal ini, dan juga aku harus mengumpulkan para penyihir suci dan bersiap untuk pertarungan.” Sammuel nampaknya menetapkan jadwal untuk pertempuran itu dan jika memang harus maka kawanan Ethan juga harus turut campur. Apalagi hal ini menyangkut nyawa mate nya.
"Kalau begitu aku akan mencari tahu lagi tentang kawanan pria berkepala pelontos itu mungkin saja ada beberapa pack lain bersekutu dengan mereka. Takkan kubiarkan mereka berhasil dalam rencananya." Tegas Ethan yakin.
"Kita harus menyatukan kembali kekuasaan Klan Walcott, jika para Penyihir gelap mengajukan proposal pertarungan dan para kawanan asing itu bersekutu dengan mereka, sudah pasti beberapa Klan vampire pemberontak juga ada dalam daftar sekutu mereka. Kita akan menghadapi pertarungan yang sama seperti kalian dulu dan kita butuh bantuan yang lain." Ian sudah Menyusun beberapa rencana di kepalanya, terutama mengenai Klan mereka yang sudah cukup lama tertidur dan tidak menampakkan diri pada dunia. Semua yang ada dalam ruangan itu menyepakati sebuah Kerjasama dalam pertempuran kali ini, secara tidak langsung mereka menyatakan sebuah persekutuan.
Tanpa berbasa-basi Ethan menghubungi Beta nya melalui komunikasi Mindlink.
"Lucas, cari tahu lagi mengenai kawanan asing yang bertarung dengan kita tempo hari, bila perlu cari bantuan informasi dari kawanan lain yang bersekutu dengan kita. Lalu awasi juga pergerakan mencurigakan dari beberapa kawanan yang mencurigakan.”
"Dan Rey cari tahu mengenai para Penyihir gelap jika bisa cari tahu pergerakan dan dimana tempat mereka bersembunyi sekarang... aku ingin seorang penyihir gelap dalam ruang tahanan ku secepatnya juga sampaikan semua ini pada para petarung, kita harus siap dengan kemungkinan pertempuran besar." Titah Ethan dalam mindlinknya dan pesan itu cepat di terima bawahannya.
"Ya Alpha? Pertempuran besar? Kenapa? Dengan Pack mana kita akan bertarung.” Tanya Rey antusias tak biasanya Alpha mereka serius seperti ini.
"Kita mungkin akan menghadapi pack asing yang bertarung dengan kita di savanna hutan beberapa waktu lalu, juga Penyihir gelap dan beberapa Klan Vampire. Tak bisa kujelaskan dari sini lakukan saja apa kataku."
"Sebentar apa maksudmu? Kenapa dan Untuk apa pertarungan ini? Apa mereka mengincar Pack kita ?" Lucas benar benar dibuat tak percaya dengan apa yang ia dengar sekarang pertarungan kali ini terdengar cukup serius.
"Pertarungan ini untuk seseorang yang akan segera menjadi Luna baru kalian. Turuti saja apa kataku untuk sekarang, aku akan kembali ke Pack sebentar lagi." Meski merasa bingung dengan apa yang terjadi saatini namun Lucas dan Rey menjawab perintah Alphanya tanpa keraguan.
""Baik Alpha.”""
Ethan memilih untuk meninggalkan ruang kerja Sammuel lebih dulu setelah dirasa tidak ada lagi yang bisa ia bicarakan di dalam sana, namun Sammuel dan yang lain sepertinya masih hendak membicarakan sesuatu yang lain. Mungkin itu mengenai hal hal Intern Klan mereka dan Ethan merasa ia tak pantas mendengarkan diskusi mereka lebih lanjut. Melanie dan Ian memberikan izin bagi Ethan menemui Alona jika ia menginginkannya dan di sanalah kaki Ethan melangkah mengikuti jejak aroma tubuh khas Alona yang hanya bisa ia rasakan. Kakinya berhenti melangkah di depan sebuah pintu dengan lukisan bunga bewarna warni yang Ethan tak tahu bunga apa saja yang terlukis di sana. Ethan tersenyum mengetahui ia berdiri di depan pintu yang tepat.
Tangan kekar Ethan cepat meraih handle pintu tersebut membukanya menampakkan seisi ruang pribadi dari gadisnya yang cukup luas berisikan beberapa perabotan namun terlihat rapih. Ethan mencoba melirik sekitar ruangan tersebut dan tersenyum saat mendapati sosok mate nya berdiri diam memandang rembulan di langit yang bersinar terang. Ethan menutup pintu itu perlahan dan melangkah cepat dalam kesunyian fikiran Alona tengah teralihkan dengan hal lain ia bahkan tidak menyadari keberadaan Ethan di sana hingga kemudian kedua lengan kekar pria itu merengkuh tubuhnya dari dalam memeluk Alona erat. Alona menyadari ia lengah untuk beberapa saat.
"Ethan?" panggilnya, pria itu mengeluarkan suara menggeram rendah seakan menjawab bahwa benar ia adalah Ethan.
"Bagaimana bisa kau tahu.." Alona hendak menanyakan tentang bagaimana Ethan bisa menemukan Ruangannya namun itu hanya pertanyaan bodoh sudah jelas dari aroma tubuhnya atau seseorang di rumah ini memberi tahunya. Alona hanya diam tak bergeming dalam pelukan Ethan dan Ethan pun hanya memeluk Alona erat untuk beberapa saat hingga kemudian ia menyingkirkan rambut yang menutupi bahu kanan Alona. Alona sejenak kaget dengan sentuhan jemari Ethan di bahunya dan yang lebih membuat kaget lagi adalah saat Ethan tiba tiba saja mencumbu ceruk lehernya pelan berkali kali seraya mengeluarkan suara geraman rendah terdengar dalam.
"E..Ethan? K..kau m.m.mau apa!?" Alona yang menyadari situasi ini cukup berbahaya untuknya memberanikan diri bertanya seraya terbata bata.
“Memakan mu…” Canda Ethan seraya mengigit pelan bahunya yang terekspos.
"T…t…tunggu jangan coba coba melakukan hal aneh…Ethan? Ethan? Ethan!" Racau Alona melihat reaksi lucu mate nya membuat Ethan tertawa, semua masalah rumit yang membelit kepala nya barusan seakan terlupakan ketika dirinya menggoda Alona seperti itu.
"Aku bercanda.” Ujar Ethan seraya melepaskan pelukannya dari Alona.
"ck! Dasar menyebalkan.” Jawab Alona merasa kesal karena dipermainkan oleh Ethan, ia pun kasar menepis lengan pria itu yang masih berada di pinggangnya lalu menatap Ethan marah seraya mengerucutkan bibirnya terlihat lucu.
"Berhenti cemberut padaku, atau aku akan menarik kata kataku dan menyerang mu di sini.. sekarang juga." Ethan perlahan melangkah mendekati Alona dengan tatapan seakan bergairah. Alona mulai panik saat itu juga ia melangkah mundur dan menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya. Ethan yang merasa kasihan saat melihat raut wajah panik dan gugup matenya pun merasa sedikit bersalah.
"Sudahlah.. aku hanya bercanda aku tidak akan menyerangmu selagi ada di sini… tidak dengan orang-orang menyebalkan yang ada di bawah sana. Aku harus kembali ke Pack sekarang." Kali ini refleks Alona yang mendekati Ethan. Ekspresi kecewa karena Ethan harus pergi jelas Nampak di sana.
"Kau belum jelaskan padaku soal kau adalah Alpha di kawanan mu Ethan.” Sergah Alona ia merasa ahrus mendengar penjelasan tentang hal ini dari Ethan mala mini namun Ethan menunjukkan ekspresi seakan begitu lelah. Ethan akan menjelaskannya tapi tidak sekarang batinnya ada hal lain yang harus segera ia lakukan.
...TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments