“Apa kau sudah selesai?” tanya Ethan, Alona mengangguk pelan menandakan semua telah dibereskan dan mereka siap untuk kembali ke rumah utama.
Sepanjang perjalanan kembali Ethan menggenggam erat tangan Alona seraya mendengarkan cerita Alona tentang hari harinya. Ia juga menceritakan sedikit tentang Klan nya dan sepertinya Alona tidak menyadari bahwa Sammuel Walcott bukan sekedar pemimpin Klan kecilnya. Kedudukan Sammuel lebih dari itu. Setelah berceloteh Panjang lebar dan jarak mereka semakin dekat dengan tujuan Alona mengeratkan genggamannya pada Ethan dan berjalan dalam diam. Ethan yang menyadari perubahan sikap pada Mate nya menanyakan hal tersebut.
"Kenapa?"
"Tidak, hanya saja bagaimana jika Klan ku menolak hubungan ini?” Tanya Alona sedih, kaum mereka adalah musuh secara alaminya bahkan sulit untuk Jared dulu diakui dalam Klan. Mereka bilang pamannya merupakan salah satu pemimpin dari sebuah kawanan ia memutuskan untuk meninggalkan kawanannya dan memilih Anne. Sebuah kawanan bagi kaum werewolf adalah keluarga, bagaimana jika Ethan nya juga akan seperti Jared? Membayangkan Ethan terpaksa membuang keluarganya untuk Alona ia tak ingin hal seperti itu terjadi.
"Tenanglah, mereka tidak akan menolak ku akan kubuat Sammuel menerimaku bagaimanapun caranya mate, aku bisa menghajar Sammuel jika perlu.” Canda Ethan namun tidak terdengar lucu bagi Alona. Gadis itu melotot tajam seraya memukul punggung tangan kekar pria itu sebagai sebuah peringatan.
Mereka berjalan dengan pelan, langit juga sudah berubah menjadi gelap 15 menit yang lalu, dari arah kejauhan terlihat beberapa anggota klan Alona berdiri menatap tajam kedatangan dua sejoli yang baru saja bersatu ini. Terutama Melanie ia menatap Ethan yang menggenggam tangan putrinya dengan nyalang. Sedangkan Sammuel nampak berusaha menenangkan Melanie.
Di sana juga ada seorang pria bertubuh tegap dengan paras yang terlalu muda untuk di sebut sebagai seorang ayah dari seorang putri yang sudah beranjak dewasa, jika dilihat secara usia manusia pada umumnya ia akan terlihat seusia dengan Ethan. Ian menghampiri Alona dan Ethan dengan tatapan waspada.
"Alona!" Teriak sosok pria itu, alona pun refleks melepaskan genggaman tangannya dari Ethan dan berlari menghampiri ayahnya.
"Ayah!" Alona berlari menghampiri ayahnya menjauhi Ethan begitu saja. Ethan tidak suka itu pria itu tak terlihat seperti seorang ayah. ‘Vampire memiliki tubuh yang abadi dan tidak bisa menua sejak saat ia berubah.’ Gagasan itu benar benar menyebalkan bagi Ethan.
"Kami berfikir kau nekat pergi keluar wilayah lagi Alona, jared dan Lucy mencegah kami untuk mencari mu dan berkata kau bersama dengan orang yang tepat dan baik baik saja kami tidak mengerti maksudnya. Bisa jelaskan padaku apa maksudnya itu Alpha?” pertanyaan itu tertuju pada Ethan dan Alona sontak merasa kaget mendengar ayahnya memanggil Ethan dengan sebutan Alpha. ‘tunggu… Ethan adalah seorang Alpha?’ batin Alona.
“Tunggu, kau… seorang Alpha?” Alona menatap Ethan takut kali ini, Aro merasa kesal ia sengaja tidak memberitahu siapa dirinya karena ingin mengatakannya sendiri pada Alona nanti saat ia memboyong Alona ke kawanannya tapi rencana itu berantakan sudah.
“Akan kujelaskan nanti mate, sepertinya aku harus berbicara dengan anggota Klan mu sekarang.” Jawab Ethan singkat. Tanpa memperdulikan kebingungan Alona di sini Sammuel mendekati pria yang diketahui sebagai seorang Alpha dari sebuah kawanan besar itu tanpa rasa canggung.
"Alpha…" Sapa Sammuel ramah ia seakan sudah menduga hal ini. Tentu saja ramalan Lucy.
"Sammuel." Ethan menatap Sammuel dengan tatapan dingin ia seakan tak perduli.
"Terimakasih telah mengantar Alona. Tapi Alpha, masuk ke rumah seseorang disaat pemilik rumah tidak ditempat itu salah. Kami bisa saja menganggap mu sebagai pencuri." Sindir Sammuel, ketegangan jelas terasa di antara keduanya terutama melihat Alona pulang dengan menggenggam tangan Ethan mereka jelas sudah menerka hubungan di balik semua itu.
"Kau jelas sudah tahu tentang ini untuk apa berpura pura Sammuel… karena sudah begini aku akan mengatakannya ia akan ikut denganku. Alona adalah milikku.” Tegas Ethan tanpa tahu malu ia seakan menganggap Alona sebagai barang. Hal itu jelas membuat telinga Ian dan Melanie sedikit meradang mendengarnya.
"Jika Alona sudah siap. Ia akan ikut denganmu jika ia menginginkannya." Sergah Sammuel mereka sepertinya tidak ingin menyerahkan Alona begitu saja pada Ethan meski ‘mate’ bagi mereka adalah mutlak dan tak bisa di bantah. Mendengar itu Aro menggeram marah, Geramannya pun lolos dari kerongkongan Ethan membuat semua orang mengambil langkah mundur waspada kecuali Sammuel.
"Ethan." suara lembut gadisnya berhasil membuat Aro menahan diri.
"Tak apa Alona, aku dan dia hanya akan bicara. Masuklah ke dalam lalu bersihkan dirimu. Dan Melanie, Ian, Lucy ikut aku ke ruanganku tentu kau juga Alpha." Ethan mengangguk setuju agaknya mereka harus membicarakan hal ini lebih dalam, sedangkan Alona menatap mereka semua gelisah terutama pada Ethan ia tak yakin apakah tak masalah membiarkan Ethan berbicara dengan keluarga nya seorang diri? Namun mendengar perintah Sammuel yang menyuruhnya untuk pergi ke kamarnya itu berarti mereka tidak menginginkan Alona untuk bergabung dalam pembicaraan. Ethan yang menyadari keraguan di mata Alona memberikan senyuman terbaiknya seakan berkata ‘masuklah dan jangan khawatirkan kami.’ Alona hanya bisa pasrah jika demikian dan menuruti apa yang Sammuel katakan.
---
Ruang kerja Sammuel tidak begitu mewah justru terkesan begitu klasik ada banyak benda antik terdapat di dalam ruangannya, Ethan tanpa sungkan masuk dan mendaratkan bokongnya pada sebuah sofa berwarna merah maroon. Semua yang ada di ruangan tersebut memandangi Ethan dengan sengit.
"Apa?" Ujar Ethan menyadari pandangan penuh permusuhan dari orang yang ada di ruangan tersebut terlihat seakan mereka sangat tidak menyukai keberadaan Ethan di sana sekarang ini.
"Ada yang membuatku bertanya-tanya sedari tadi, apa benar Alona adalah matemu? Alpha dari Golden Pack?” Tanya pria yang Alona panggil sebagai ayah.
"Jika ya.. lalu kenapa?" Balas Ethan masih berlagak.
"Sopanlah sedikit nak. Kami orang tua dari pasanganmu." Sambung Melanie geram ia tak bisa membayangkan pria urakan di hadapannya ini adalah pasangan dari putrinya yang berharga terutama lagi dia seorang werewolf.
"Terserah, langsung saja pada intinya apa yang ingin kau bicarakan pak tua Samm?” Mendengar panggilan tak sopan Ethan pada Elder mereka sontak saja membuat para Vampire di ruangan itu membelalakan matanya kaget.
"Ah, itu julukannya di luar sana. Jangan tersinggung." Dalih Ethan, jelas sekali pria ini tidak tertolong lagi.
"Baiklah… kita sudahi saja basa basinya, Ian, Melanie ada yang harus dibicarakan. Lucy mendapatkan penglihatan mengenai cecunguk satu ini dan Alona. Benar, Alona adalah matenya dan dia adalah pasangan Alona." Jelas Sam secara singkat, pasangan Vampire yang menyebut diri mereka sebagai orang tua Alona diam membisu, ketegangan di wajah mereka jelas tercetak di sana mereka seakan enggan mempercayai hal ini.
"Berapa lama kalian mengetahuinya?" Tanya Ian.
"Belum lama." jawab seorang Vampire berambut sebahu yang di kenal sebagai Lucy.
"Kenapa tak mengatakan apapun?" Kini Melanie yang bertanya.
"Hanya ingin memastikan, apakah si cecunguk ini akan mengakui Alona sebagai mate atau tidak melihat ego nya tinggi sekali." Singgungnya Lucy, gadis itu tersenyum mengejek Ethan seraya memamerkan gigi taringnya.
"Tentu saja aku mengakuinya apa yang kau pikirkan?" Ethan membantah perkataan Lucy, ia mulai merasa terganggu dengan vampire satu itu.
"Oh ayolah, kau harus berhati-hati. Masa lalumu yang belum berakhir bisa saja menyakitinya."
Degh!
...TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments