"Berhenti menatapku dengan tatapan itu kau terlihat bodoh.” Ejek Ethan.
"Kau.. bukanya kau yang waktu itu? Apa aku mengenalmu?” Tanya Alona penasaran, ini kali keduanya ia melihat Ethan memasuki wilayah mereka tanpa izin dan lagi ia sendirian. Dia jelas bukan Vampire, manusia? Mustahil ada manusia di tengah hutan seperti ini. Werewolf? Batin Alona mencoba menerka-nerka.
"Ethan, kau bisa memanggilku Ethan dan yah kau benar aku seorang werewolf. Boleh aku tau namamu?" tanya Ethan balik.
“Alona… Alona Walcott” sejenak Alona menatap ragu haruskah ia jelaskan siapa dirinya? Namun setelah Alona memberitahukan namanya, tanpa berbasa-basi Ethan sontak menarik pinggang Alona membuat tubuh ringkih gadis itu seketika membentur dada bidang Ethan. Ia mendekap Alona dalam pelukannya. Alona mencoba melepaskan diri dari pelukan Ethan namun Ethan justru semakin mengeratkan pelukannya.
“Dia berdarah campuran.” Aro memastikannya.
“Aku tidak perduli.” Aro mendengus sinis, lihatlah pria yang beberapa waktu lalu masih meragu dan berupaya mencari alasan untuk menolak matenya itu sekarang ketika wanita itu ada dalam jangkauannya ia tidak perduli dan tidak ingin melepaskannya.
"Jangan menolak ku Mate atau aku akan langsung menandai mu disini." Bisik Ethan di telinga gadisnya kemudian mengecup puncuk kepala Alona penuh kasih, Ethan menghirup dalam dalam aroma bunga lily dan daun mint yang sudah menjadi candu baginya itu. Berbanding terbalik dengan apa yang di rasakan Alona, Alona dibuat terkejut dan tubuhnya menegang karena ucapan Ethan. ‘Tunggu apa katanya… Mate? Hah!? MATE yang itu!?’ Pekik Alona dalam hatinya, Ethan yang sadar dengan tubuh Alona yang menegang dalam pelukannya menandakan gadisnya merasa canggung dengan skinship ini, segera melepaskan pelukannya dan menatap wajah gadisnya. Apakah ia takut padanya? Apakah ia ingin menolak Ethan? Sejenak bayangan ia akan ditolak oleh matenya seperti kejadian terdahulu menyeruak memenuhi pikiran Ethan, erat ia memegang pundak Alona membuat gadis di depannya sedikit meringis menahan sakit.
"Mate." lirih Ethan dengan wajah terlukanya akibat sikap Alona yang seakan akan hendak menolak Ethan.
"Tunggu…Aku.. apamu?" Tanya gadis itu ia ingin memastikan kembali bahwa apa yang ia dengar barusan bukanlah halusinasinya. Ethan mengangkat satu alisnya sedikit merasa bingung namun kemudian menjawab.
"Mate. Kau adalah pasanganku Alona.” Jawab Ethan singkat. Mata Alona membulat, mencoba mencari kebohongan di mata Ethan, tapi nihil dia berkata jujur, kata-kata pria di depannya sungguh membuat lutut Alona lemas. Dia mate dari pria ini, batinnya.
“Aku adalah pasanganmu?" Tanya Alona sekali lagi dan Ethan mengangguk. Tanpa di sadari tangan Alona bergerak di luar kendalinya menyentuh wajah Ethan pelan. Jemarinya menelusuri tiap inci wajah Ethan. Matanya, alis Ethan, hidung, rahangnya kemudian jemari itu berhenti saat ia mencapai bibir Ethan. Luar biasa. Batinnya, Tubuh Ethan bereaksi dengan sentuhan Alona. Seakan ada aliran listrik kecil yang menyengat di setiap sentuhan jemari Alona pada wajahnya ia sangat menyukai itu.
“Mate, itu berarti kau.. kau pasanganku!" Pekik Alona sekali lagi merasa masih tidak percaya ya dia sangat bahagia ketika menyadari jawaban dari perasaan aneh yang selalu bercokol di relung hatinya kini terjawab sudah! Senyuman Bahagia terukir jelas di wajah manis itu membuat Ethan yakin bahwa ia benar benar sudah jatuh hati pada wanita dihadapannya itu kini dan ia ingin memiliki Alona seutuhnya.
"Ya kau mateku dan aku pasanganmu." Lalu dengan sigap tangan kiri Ethan kembali menarik pinggang Alona menghapus jarak di antara mereka, sedangkan tangan kanannya membelai pipi gadisnya lembut membuat Alona terlena, dan tanpa permisi lagi Ethan segera mendaratkan bibirnya ke atas bibir Alona. ******* bibir gadisnya dengan rakus. Bibir yang selama ini di idam-idamkannya. Dirasakannya Alona sedikit kikuk harus bagaimana menanggapi ciumannya tapi berusaha membalasnya dengan canggung, Ethan tersenyum puas di sela-sela ciumannya.
Dia awalnya berniat untuk mengikuti Alona saja karena sudah pasti ini ciuman pertama Alona dan Ethan tidak ingin begitu terburu-buru dengan gadisnya, tapi Aro licik mengambil alih tubuh Ethan membuat Ethan memaki di dalam sana, terang saja Ethan baru sebentar mencium Alona tapi Aro mencuri kemudinya.
"Akh." lirih Alona karena Aro Menggigit bibir bawah gadisnya, membuat Alona seketika membuka mulutnya memberikan akses leluasa bagi Aro memasukan lidahnya untuk mengabsen setiap inci mulut Alona. Lengan Aro semakin erat memeluk tubuh ramping Alona mencoba merapatkan tubuh Alona serapat mungkin ke tubuhnya, hingga nafas mereka sama-sama memburu.
Baiklah sejujurnya Aro lebih agresif ketimbang Ethan dalam hal seperti ini. Ciuman Aro mulai beralih ke leher jenjang Alona ia mendengar suara erangan di sela-sela ciuman mereka, tanda pasokan oksigen Alona telah menipis. Membuat Ethan berteriak memisu dan memaki yang pastinya tak digubris sama sekali oleh Aro.
"E..Ethan.. hmmm.." lirih Alona membuat Aro semakin terpancing. Apalagi dengan aroma mate yang begitu memabukkan membuat Aro tak lagi bisa mengendalikan diri.
"DASAR! CUKUP ARO!" Ethan berhasil mendobrak batasan dan menarik kesadaran Aro jauh kebelakang, mengambil alih kembali kontrol dirinya. Nafas Ethan tersenggal-senggal begitu pula Alona yang mana wajahnya kini sudah merah padam akibat special servis dari Aro, Ethan menjauhkan wajahnya dari leher jenjang Alona dan menatap Alona penuh penyesalan sekaligus tak menyesal sama sekali.
"Ah maaf, kau tahu Aro dia jiwa wolf ku dan dia adalah serigala yang cukup agresif. Aro begitu menginginkanmu." Jelas Ethan. Aro mendengus kesal didalam sana, kenapa harus merasa bersalah? Alona adalah gadis mereka dan mereka berhak atasnya. Batin Aro.
“Itu… ya bisa kulihat.” Jawabnya sambil terengah, Ethan tertawa dan entah kenapa Alona ikut tertawa, dia merasa sangat bahagia melihat wajah tawa itu, ketimbang beberapa waktu yang lalu ketika Alona melihatnya dari beranda kamarnya wajah Ethan yang terlihat penuh amarah dan dendam. Wajah tawanya yang kini jauh lebih baik. Batinnya.
----
Ethan mengamati lukisan-lukisan yang menempel di dinding studio milik Alona, ada beberapa sketsa kasar berserakan di lantai, Alona terlihat begitu asik membereskan peralatannya tanpa menghiraukan Ethan yang berkeliling mengamati satu persatu lukisan Alona.
“aku harus segera kembali sekarang keluargaku tidak mengizinkanku untuk pergi terlalu lama dari rumah karena beberapa masalah.” Ucap Alona, Ethan berbalik menatap gadisnya yang masih sibuk membereskan meja kerjanya dan memilah beberapa sampah.
“Aku akan mengantarmu.” Jawab Ethan, tangan Alona berhenti bergerak kemudian cepat menoleh kearah pria tersebut. Bagaimana jika ia bertemu dengan orang tuanya dan anggota Klan nya? Alona ingin memberi tahu mereka pelan pelan namun sepertinya Ethan tak tahu tentang hal ini. Tidakkah ini terlalu cepat dan lagi Ethan adalah werewolf entah bagaimana reaksi orang tuanya mengetahui hal ini.
“Jangan khawatir, cepat atau lambat keluargamu harus tahu, lagi pula ada yang harus ku bicarakan dengan pemimpin klan mu jangan khawatir soal itu karena aku mengenal Sammuel.” Tegas Ethan. Alona sejenak merasa bingung apakah Klan mereka pernah memiliki hubungan kerja sama dengan pria ini, namun Alona tak ingin ambil pusing ia hanya bisa menurut saja jika memang Ethan ingin mengantarnya dan bertemu anggota keluarganya.
Ethan kembali asik menatap lukisan lukisan karya Alona, sedangkan gadis itu kembali melanjutkan apa yang sedang ia lakukan, hingga kemudian ujung mata Ethan menangkap sebuah lukisan yang menarik perhatiannya. Sebuah lukisan wajah serigala berbulu emas kecoklatan dan wajah pria yang mana tak lain itu adalah dirinya. Ethan seakan terpaku apakah Alona sudah menebak siapa dirinya? Dia hanya bertemu dengan Aro saat pertarungan di padang rumput itu.
"Ethan?" Panggil Alona pelan saat ia menyadari Ethan tepaku pada lukisan barunya cukup lama.
“Bagaimana kau tahu wujud serigala Aro?” tanya Ethan, Alona menatap bingung pria dihadapannya. Hingga kemudian ia memahami semuanya.
“Sungguh? Jadi dia adalah Aro? Aku hanya mencoba menerkanya kalian memiliki tatapan mata yang sama. Dan entah kenapa kalian berdua berhasil menyita perhatian dan fikiranku sejak saat itu… Terutama kau.” jawab Alona. Ethan menatap gadisnya, apa karena ia berdarah campuran maka instingnya tentang hal ini kuat? jika ia tahu akan
begini akan lebih baik jika Ethan menemui Alona lebih cepat. Ethan merasa cukup bodoh karena terkekang akan kenangan masa lalu hingga membuat dirinya linglung untuk beberapa saat.
...TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments