Tidur Alona terusik oleh suara geraman dan lolongan keras dari sosok serigala seketika membuat Alona terbangun kaget, apakah itu serangan? Dia buru buru menghamburkan diri keluar kamar dan turun ke lantai bawah tak ada orang di rumah? Kemana mereka semua? Apakah mereka benar-benar tengah diserang?
Bruak! Dum!!
Terdengar suara hempasan dan hantaman sesuatu dari halaman belakang Alona bergegas menuju ke sumber suara dengan was-was dan matanya melotot tatkala melihat Frank dan Lucy berkelahi di luar sana.
Duakh..
Lucy terhempas ke sebuah pohon besar dengan sigap Frank melesat ke menuju Lucy hendak menerkamnya dengan gigi-gigi tajamnya. Tapi Frank kalah cepat, dengan cerdik Lucy melompat salto melewati Frank hingga Frank menabrak keras pohon tersebut membuat pohon yang cukup besar itu tumbang seketika. Lucy tertawa sedangkan Alona memekik melihat hal yang terjadi barusan.
"Ayolah Frank apa kau sudah tua? Kau bahkan tak bisa menyentuh seujung rambutku dari tadi." Ejek Lucy, Frank bangkit dan menggeram marah ke Lucy dia benar-benar serius kali ini.
"Kenapa kalian berkelahi seperti ini!" Teriakan Alona membuat fokus Lucy terpecah dia memalingkan wajah ke Alona membuka kesempatan bagi Frank, lalu tiba-tiba Frank menerjang Lucy dengan kaki depannya, kuku-kuku tajamnya berhasil merobek baju dan kulit perut Lucy dan sepertinya cakaran itu cukup dalam, akibat dari serangan Frank tadi membuat Lucy terpental keras ke arah samping, cukup jauh kemudian menghantam sebuah batu yang cukup besar hingga membuat batu tersebut hancur berantakan dan Lucy tergeletak lemah di sana. Alona terpekik kaget lagi segera menghamburkan diri menghampiri Lucy begitu pula Frank yang nampak cemas. Apa dia sudah keterlaluan kali ini? Oh tidak tidak, apa yang telah dia lakukan harusnya dia menahan diri tadi, di dalam sana Jared sudah sedari tadi memaki Frank.
"Apa yang kau lakukan Frank!? Kau mau membunuhnya?” Maki Jared di dalam sana melalui mindlink
"Aku… aku tak sengaja Jared! Sungguh! Aku tidak bermaksud." Racau Frank begitu cemas akan keadaaan Lucy.
"DIAM! Apakah dia baik baik saja?!"
Frank tiba lebih dulu ketimbang Alona yang masih setengah jalan berlari menghampiri Lucy. Frank menyongsongkan moncong kepalanya ke tubuh Lucy dan menggeram cemas seolah mengisyaratkan Lucy untuk bangun, Frank semakin khawatir ketika Lucy tidak juga membuka matanya celakanya dia lupa Lucy belum lama ini babak belur oleh kawanan vampire pengelana yang tidak dengan terikat dengan satu klan tertentu.
Kecemasan Frank berganti dengan keterkejutan ketika tiba-tiba saja Lucy membuka matanya dan balik menyerang Frank memukulnya telak berkali kali dan melempar tubuh besar frank dengan satu tangan, hingga Frank yang masih terkaget dan bingung dengan apa yang baru saja terjadi terpental rendah lalu mendarat tepat di depan Alona, Alona menutup mulutnya dengan kedua tangannya tak percaya menatap Lucy dan Frank bergantian. Luka Lucy telah menutup sempurna menyisakan bercak darah yang masih segar di pakaiannya.
"DASAR CURANG!" Maki Frank. Yang tentu saja tak bisa didengar baik Alona maupun Lucy, sedangkan di sana Lucy tertawa tebahak-bahak melihat wajah kalut Frank yang seperti anak anjing yang ketakutan selepas di pukul majikannya. Dia menghampiri Frank yang tehuyung-huyung mencoba berdiri dibantu Alona.
"Kau lucu sekali Frank, terlihat menggemaskan seperti anak anjing… kau yakin kau bukan seekor anjing yang kebetulan bertubuh besar dan bukanya werewolf?" Frank menggeram keras, tak suka diejek Lucy.
"Pfftt... baiklah aku sudah selesai kau menang kali ini, aku akui aku curang." Lucy melenggang pergi dengan perasaan senang yang menggebu-gebu karena berhasil mengerjai Jared dalam wujud serigalanya.
"Apa apaan itu tadi! Kau membuatku khawatir!" Pekik Alona seraya menghampiri Lucy.
"Tenanglah sayang, aku baik baik saja dan lihatlah kemampuan penyembuhan ku pun sudah kembali." Alona hanya mengangguk mendengar penjelasan Lucy.
"Di mana ibu dan ayah?" Tanya Alona.
"Mereka berburu akan Kembali saat malam. Kenapa? Kau ingin pergi ke suatu tempat? Ada kencan?" Goda Lucy. Dibalas dengan tatapan tak percaya oleh Alona.
"Oh ayolah aku hanya heran saat terbangun seisi rumah kosong dan kalian berkelahi di belakang sana." Jawab Alona.
"Berhubung kau bilang begitu. Apa aku boleh ke cabinku? Sudah lama aku tidak kesana… ya? Ya? Ayolah bi… boleh ya?" Rengek Alona dan Lucy berhenti seketika menatap Alona tajam hendak mengatakan tidak karena keadaan sekarang belum aman, Tapi tiba-tiba saja Lucy terdiam pandangannya kosong seakan tengah menerawang sesuatu. Ramalan akan masa depan lagi.
"Ada apa? apa kau mendapat penglihatan bahwa ibu akan menghajar ku di cabin karena melanggar perintah?” Alona bergidik ngeri saat membayangkan Melanie, ibunya memergokinya meninggalkan rumah seenaknya di tengah masa hukumannya. Tak selang berapa lama Lucy Kembali pada kesadarannya dan Alona masih menatap nya dengan tatapan penuh tanda tanya.
“Tak ada bukan itu ibu mu tidak akan memukulmu kau tenang saja, kau bisa pergi tapi ingat Alona, hanya ke Cabin! Jangan coba coba lagi-”
"Aku tahu aku tahu! Aku hanya sudah lama tidak melukis di sana itu saja!" Alona segera angkat kaki berlari menuju kamarnya bergegas membersihkan diri, ini kesempatan baginya beberapa hari ini hanya berdiam diri di rumah membuatnya benar benar bosan setengah mati!
"Pulang sebelum gelap!" Teriak Lucy kemudian beralih pergi menuju ruangan nya sendiri, ia juga harus membersihkan dirinya sendiri sekarang.
Alona bersenandung kecil seraya melangkahkan kakinya menuju studio mini miliknya yang berada di dalam hutan wilayah Klan nya tepat di dekat sungai. Ian menghadiahkan cabin itu pada Alona sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke tujuh. Alona cukup menikmati waktu berjalan jalannya sampai kemudian ia merasa seseorang tengah membuntutinya dan orang itu bukan seseorang, dia memiliki empat kaki. Alona berhenti dan memegang erat buku sketsanya sedangkan sosok itu nampak nyata mengendap-endap menghampiri Alona.
"Paman, kau tidak bisa mengelabui ku keluarlah." Sergah Alona seraya berbalik dan berkacak pinggang, terlihat Frank sesaat terpaku di tempat nya kemudian mengeluarkan suara menggeram rendah berlari kecil menghampiri Alona, menundukkan wajahnya seakan meminta Alona untuk mengelusnya.
"Baiklah cukup, sekarang pergilah.” Alona berbalik hendak kembali melanjutkan perjalanannya namun Frank tetap saja mengekori Alona seakan menolak untuk meninggalkannya seorang diri. Alona merasa risih akan hal itu ia bukan seoarang anak kecil yang harus dikawal anjing penjaga kemana ia pergi.
Alona berhenti dan menatap serigala itu tajam dan Frank tak mau merasa rendah diri balik menatap Alona tajam mencoba mengintimidasi nya. Ia juga mengedarkan pandangannya ke sekitar hutan seakan menebak kemana arah tujuan Alona kini.
"Aku sungguh tak akan mengendap-endap keluar wilayah ini lagi! Sumpah!" Frank menggeram tak percaya pada ucapan Alona.
"Sebaiknya kau berganti wujud Frank, lalu tolong katakan pada pamanku Jared untuk membuat beberapa sandwich. Aku belum sarapan dan sekalian tolong antarkan ke cabinku! Oke? terimakasih Frank!" ucap Alona seraya berbalik dan berlari menjauh dari Frank. Serigala itu hanya mendengus pasrah Jared juga memintanya untuk kembali berganti wujud namun Frank masih terpaku di tempatnya matanya menatap sosok asing di balik bayang pepohonan melesat pergi mengikuti kemana Alona pergi.
“Werewolf lain?” batin Frank namun Jared seakan meragukan apa yang serigalanya lihat. Mana mungkin ada werewolf seorang diri memasuki wilayah ini.
“Haruskah kita kejar Alona?” tanya Frank pada Jared.
“Hei.. kau jadi semakin paranoid setelah pertarungan di padang rumput itu.” Frank memutuskan kembali. Lagi pula ia akan berada dalam wilayah Klan sesuatu yang ia lihat sekilas itu mungkin hanya kesalahan batinnya. Frank berlari kencang menuju rumah utama sesampainya di sana dia berganti shift dengan Jared. Dia hanya shirtless sekarang, Jared tersenyum melihat ada baju kaos miliknya yang terlampir di kursi besi depan beranda, Sudah pasti Lucy yang meletakkannya, ia lekas mengambil dan memakainya. Dari ruang tamu Jared melirik Lucy yang berada di ruang keluarga berdiri menatap lukisan keluarga mereka yang di lukis oleh jemari Alona. Ia menatap lukisan tersebut bagai patung yang tak bergerak orang pasti akan mengira ia adalah patung jika terus berdiam diri tanpa berkedip seperti itu.
"Sepertinya Lucy tengah merencanakan sesuatu Jared"
"Maksudmu?"
"Tidakkah kau sadar dia lebih sering meninggalkan wilayah kita akhir akhir ini. Apakah dia mendapat penglihatan mengenai sesuatu? Apa ada bahaya tengah mengarah kemari?"
"Entahlah Frank, Lucy orang yang cukup hati-hati dan takkan mengatakan apapun jika dia tidak yakin. Mungkin sesuatu yang tidak penting atau mungkin dia hanya keluar mencoba mencari pasangannya." Frank mengangguk tanda menyetujui gagasan Jared.
"Tapi Sammuel juga sedikit aneh akhir-akhir ini, seperti ada sesuatu yang disembunyikannya. Dia lebih sering mendekam di ruang kerja nya belakangan ini." Gantian sekarang justru Jared mengangguk anggukan kepalanya tanda setuju dengan pemikiran Frank. Jared mencoba berfikir keras apakah memang ada sesuatu belakangan ini yang tidak mereka ketahui? Lalu kenapa Sammuel tidak membicarakannya pada mereka semua bebagai spekulasi berputar di kepala Jared namun tak bisa menemukan jawaban akan hal itu.
...TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments