Lucy sesaat terpaku dalam diamnya ia berfikir tentang bagaimana cara menjelaskannya kepada pria yang dia panggil ayah ini sementara sang Elder menunggu dengan sabar. Lucy membuka mulutnya memulai pembicaraan setelah dia yakin bahwa tak ada yang akan menguping pembicaraan mereka.
"Aku melihatnya… tadi pagi." Lucy berbicara pelan nyaris seperti berbisik.
"Well, aku melihat Alona bersama seorang pria dan bayi dalam pelukannya.” Sammuel menangkap kemana arah pembicaraan ini. Pasangan. Ini tentang pasangan dari Alona dan Lucy melihat sebuah ramalan akan masa depannya. Sammuel tersenyum bahagia tak terkira olehnya Lucy mendapatkan penglihatan mengenai pasangan Alona secepat ini.
"Itu terdengar hal yang bagus. Apa yang kau khawatirkan? Lalu, katakana padaku apakah pasangannya manusia atau sama seperti kita?" tanya Sammuel antusias ia bahkan nyaris berteriak.
"Sttt!! Aku belum selesai… pelan kan suara mu yah.” sergah Lucy masih berbisik.
“Pria itu adalah seorang Alpha dari golden Pack." Degh! Baiklah hal ini cukup membuat Sammuel terenyak kaget yang kemudian berubah enjadi rasa cemas ketika mendengar kelanjutan dari Lucy.
"Dan akan ada pertumpahan darah dalam hubungan mereka, Klan kita juga akan terlibat didalam pertumpahan darah itu. Meski penglihatanku sedikit terganggu entahlah seakan kabut aneh sengaja menghalangi kemampuanku namun aku melihat kehancuran di dalamnya. Klan kita.” Lucy bergidik ngeri mengingat potongan gambar ramalan mengerikan di dalam kepalanya, dan menundukkan wajahnya. Kekhawatiran menyelimuti mereka berdua sekarang.
"Kau mendapatkan dua penglihatan? Apakah pertumpahan darah itu di bagian akhir atau awal? Apa penyebabnya?" Tanya Sammuel. Lucy termenung. Itu dia masalahnya penglihatannya kacau kali ini, dia tidak yakin apakah penglihatan mengenai keluarga bahagia itu bagian awalnya atau akhir. Dia tak mendapatkan apa apa lagi setelah itu… seperti yang diketahui masa depan dapat berubah… dan ramalan mengenai hal itu juga tidak pernah mutlak seutuhnya… tapi Lucy juga tak pernah meleset dalam ramalannya.
"Aku tak tahu tapi yang jelas, Alona dan Alpha itu terikat satu sama lain, mustahil memisahkan mereka. Dan juga masalah kemampuanku yang terganggu. Aku yakin kabut gelap yang berusaha menghalangi kemampuanku adalah perwujudan sihir. Apakah Penyihir gelap memiliki hubungannya di sini? Mereka pasti merencanakan sesuatu dan mereka memainkan sisi buta dari penglihatanku. Apa mereka mengincar Alona atau Klan kita? Rencana apa yang mereka lakukan kali ini, kenapa aku tak melihatnya ?" Lucy mengigit kuku kuku jarinya seraya bergumam Panjang lebar.
"Entah Mereka bermain dengan sisi buta penglihatanmu atau mungkin mereka memang belum melakukan pergerakan. jika mereka melakukan sesuatu yang buruk dan berhubungan dengan Klan kita kau pasti akan mendapatkan ramalan tentang hal itu kau tahu benar kemampuanmu tidak memiliki kekurangan, mungkin mereka memang tidak terlibat disini bisa saja kabut itu adalah pertanda ketiga dari ramalanmu." Lucy kembali memikirkan kemungkinannya apa mungkin Penyihir gelap memang tidak terlibat? Tapi aneh, jika difikirkan lagi sudah cukup lama Lucy tak mendapat penglihatan mengenai pergerakan mereka seolah mereka telah lenyap ditelan bumi. Jika pertumpahan darah terjadi diantara bangsa werewolf dan jika para Penyihir gelap serta Klan vampire turut campur sudah berarti ini adalah peperangan besar. Lucy merasa tak tenang mungkinkah kabut gelap itu mengartikan hal lain? Jelas itu adalah pertanda buruk… buruk untuk mereka atau musuh.
Sammuel teringat Klan Anggelo, Klan ini salah satu Klan yang memberontak dari kekuasaan Sammuel. Para kawanan werewolf yang tempo lalu bertarung Bersama mereka dan Golden Pack menyebut sesuatu tentang Anggelo, sebuah kebetulan yang mustahil kawanan itu mengintai Klan mereka dan mencari Alona seakan akan mereka mendapat kan suatu informasi yang pasti akan keberadaan darah campuran yang telah lama Klan Walcott sembunyikan, ini berarti apakah mereka mengetahui sesuatu tentang kekuatan Alona? Anggelo bersekutu dengan kawanan asing itu. Tapi dari mana kawanan werewolf itu datang? Mereka jelas bukan ingin mencari gara gara dengan Golden Pack, hanya sebuah keberuntungan Alona saat itu berada di padang rumput perbatasan wilayah kekuasaan Golden Pack.
Sammuel menyembunyikan tentang kelahiran Alona dari semua Klan bahkan semua kaum immortal lain, ia bahkan menyebarkan kabar palsu mengenai Klan nya telah mengangkat seorang anak manusia dan memberikannya keabadian karena Melanie yang menginginkan anak manusia sebagai penerusnya sesaat setelah keabadiannya. Kaum mereka tak bisa memiliki keturunan, Melanie bahkan kesulitan saat semua sekutu menuntut Sammuel untuk memaksa Ian merubah kekasih manusia nya agar menjadi kaum penghisap darah seperti mereka semua. Dan satu hal yang tidak diketahui dunia mengenai Alona, sebuah Ramalan dari para penyihir suci bahwa Alona memiliki sebuah kekuatan istimewa ia memiliki jantung yang istimewa. Dan itu bisa menyebabkan bencana untuk Klan nya jika tak di kendalikan. Dengan bantuan penyihir itu Sammuel menyegel kekuatan Alona.
Disaat seperti ini terlintas nama Klan Bernabas di fikiran Sammuel, mengenai ramalan Lucy haruskah dia mengunjunginya? Jika kekhawatiran mereka benar… Ramalan Lucy benar tentang pertempuran diantara Werewolf, Vampire, dan para penyihir ini berarti sebuah ancaman bagi tiga Klan besar. Sammuel juga merasa harus mencari Penyihir yang dulu pernah membantunya tapi tak banyak Penyihir suci yang tersisa sekarang. Para penyihir gelap memburu mereka selama beratus ratus tahun karena kekuatan suci mereka adalah ancaman bagi sihir gelap.
"Aku mengerti Lucy kita akan memikirkan sesuatu." Sammuel mengusap kepala gadis itu mencoba menenangkannya dan Lucy menghela nafas lelah.
"Jangan katakan hal ini kepada Ian dan Melanie sebelum kau mengambil keputusan atau membuat rencana yang bagus, kau tahu sifat gila Melanie jika hal itu menyangkut Alona." Sammuel hanya terkekeh karena memang benar pasangan lan satu itu orang yang cukup berlebihan dalam ketakutannya. Lucy mengabaikan tawa ayahnya ia menatap langit bertabur bintang yang seakan ikut mencuri dengar pembicaraan mereka.
Dikamarnya Alona asik terlelap menyelami dunia mimpinya yang dalam. Wajahnya tertidur nampak damai bagai putri tidur yang menunggu seorang pangeran datang dan membangunkannya. Namun tidur damainya tak berlangsung lama ketika peluh mulai membasahi dahinya, keningnya berkerut dan tubuhnya bergerak gelisah. Dia bermimpi. Mimpi buruk. Nafasnya tersenggal dan berat bibirnya bergumam tak jelas dan sangat pelan nyaris berbisik, tanggannya meremas selimutnya kuat menciptakan kerutan kerutan tak beraturan di sekitarnya.
Hingga kemudian matanya terbuka nafasnya tercekat dan tubuhnya bergetar dia hendak teriak lalu menutup mulutnya sendiri dengan kedua tangannya dan terisak pelan tak ingin memancing suara cukup bising untuk menarik kepanikan seseorang di rumah ini. Mengingat seisi rumah ingin memiliki telinga cukup tajam. Tubuhnya masih terguncang karena rasa takut yang nyata dari mimpinya. Perlahan dia mencoba menenangkan dirinya dan sedikit berhasil dia mencoba berdiri perlahan menuju kamar mandi memutar kran wastafel membasuh wajahnya mencoba menyadarkan diri nya sendiri. Dia menatap wajahnya di pantulan cermin lalu beranjak keluar dari kamar mandi kembali menuju pembaringannya.
"Mimpi. Itu hanya mimpi" lirihnya pelan. Kemudian mencoba kembali tertidur meski rasanya sulit. Butuh waktu sekitar satu jam baginya untuk kembali terlelap.
...TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments