Degh.. degh.. degh..
Suara jantung gadis itu seakan bergema terus menerus bagai irama dengan tempo yang cepat di dalam dada A lona, seharian ini wajah pria itu membayangi fikirannya tanpa henti sejak terakhir kali ia melihatnya. Bahkan saat jam makan siangnya ia hanya menatap kosong piring makanannya tanpa menyentuhnya sama sekali. Bukannya menghabiskan makan siangnya ia justru kembali ke kamarnya meninggalkan sejuta tanya daripada anggota Klannya.
Setelah berbaring seharian Alona tiba tiba berdiri dari posisi tidur nya dan cepat mengambil beberapa buku sketsanya membolak-balik balik kertas kertas berisikan ukiran ukiran tangannya hingga kemudian tangan nya berhenti membalik kertas kertas itu ketika terpampang sebuah lukisan sketsa wajah sosok serigala bermata emas. Ia menatapnya cukup lama dalam diam, jemarinya menelusuri setiap detil wajah serigala itu penuh arti.
"Siapa kau sebenarnya? Perasaan gelisah apa yang kurasakan ini.” Lirih Alona. Hatinya merasa sedih untuk sekarang. Ia merasakan sebuah kerinduan mendalam yang ia sendiri tak mengerti. Hingga kemudian suara ketukan pintu menyadarkannya dari lamunannya, Ian yang cemas dengan keadaan putrinya memutuskan untuk naik dan melihat keadaan Alona di dalam kamarnya. Melihat sosok ayahnya membuka pintu kamar nya Alona sigap menghapus air mata yang jatuh di pipinya dan menatap canggung sang ayah.
"Yes dad?" Tanyanya, Ian sejenak menatap wajah putri nya sendu, bagaimana bisa bayi itu tumbuh sebesar itu dengan cepat? Batin Ian nya. Ia menarik nafas berat kemudian menghampiri Alona dengan senyum hangatnya.
"Kau tidak ingin makan malam cheesecake? Turunlah, Paman Jared mu menunggu mu hanya kalian yang makan makanan sungguhan di sini dia akan kesepian jika makan malam seorang diri.” Bujuk Ian. Alona terkekeh pelan yah ia bisa menebak ibunya mungkin sudah memasak banyak di bawah sana karena cemas Alona tidak makan apapun sejak siang.
“Berhenti memanggilku seperti itu, aku bukan anak kecil lagi." Alona beranjak dari tempatnya kemudian merangkul sang ayah untuk turun ke bawah bersamanya. Seraya Ian berceloteh tentang apa yang mereka semua lakukan hari ini, dan hanya Alona yang menghabiskan waktu mendekam di dalam kamarnya karena masa hukuman. Mendengar itu Alona memasang wajah cemberutnya, jika ia tidak sedang dalam masa hukuman ia mungkin bisa pergi menghabiskan waktu di studio lukisnya di hutan dan melukis seharian tanpa perlu merasa bosan atau memikirkan tentang serigala atau pria itu dan perasaan aneh yang kini menggerogoti benak nya sejak beberapa hari yang lalu.
Di ruang makan Melanie sibuk menyiapkan makan malam Alona ia bahkan tak menatap wajah Alona dan hanya menyajikan makanan makanan itu tanpa acuh. ‘baiklah… ibu masih marah soal itu’ batinnya, ia tak pernah melanggar perintah anggota Klannya namun untuk sesaat saja Alona ingin bergerak bebas tanpa perlu kekangan anggota keluarganya hanya itu dan karena itulah ia memberanikan diri pergi keluar dari wilayah Klannya hari itu.
Melihat istrinya masih bersikap dingin pada putri mereka Ian menghampiri Melanie pasangannya, merengkuh pinggang nya dan mencium pundak Melanie yang sedikit terekspos karena pakaian yang di gunakannya berulang kali sampai Alona memutar matanya kesal. Jared yang menyadari kekesalan Alona akibat tontonan tak senonoh di depan sana pun membuka suara seakan mengalihkan perhatian gadis itu.
"Jadi Alona apa kau sudah mengambil pelajarannya selama masa hukumanmu?” Tanya Jared seraya mengunyah makanannya.
"Paman, jangan berbicara sambil mengunyah makanan seperti itu! Kau bisa mati tersedak.” Jared terkekeh mendengar ucapan Alona.
"Oh ayolah, jangan mengalihkan pembicaraan cheesecake! Kau sudah paham kan alasan kenapa kau tak pernah kami perbolehkan menjelajah jauh ke luar perbatasan? Kau bahkan nyaris masuk ke wilayah Pack lain. Kau tahu betapa cemasnya kami semua." Celoteh Jared Panjang lebar.
"Tapi tetap saja aku menikmatinya! Ada banyak tempat indah yang tidak kuketahui dan aku suka padang rumputnya! Dan umm sebenarnya aku mencoba mencari beberapa bunga langkah yang kubaca dalam buku di hutan. Kurasa hal itu akan menghibur bibi Lucy.” Jared mengangguk mendengar alasan tersebut tidak heran kerena suasana rumah ini terasa sedikit menyebalkan di saat saat tertentu ketika Anne sedang begitu sensitif karena masalah pasangan.
"Kau benar, aku juga turut bersedih dia belum menemukan pasangannya." Ujar Jared.
"Alona! apapun alasanmu Apa kau pernah memikirkan apa yang akan kami rasakan apabila terjadi sesuatu padamu nona muda!? Ada banyak musuh di luar sana, mulai sekarang kau tidak lagi diizinkan berpergian seorang diri Alona Walcott, tidak bahkan jika itu masih dalam wilayah kekuasaan kita." Gerutu Melanie dan Alona semakin kesal dengan perintah ibunya tersebut yang benar saja batinnya.
"Ayolah Melanie, kau keterlaluan tidak masalah jika itu wilayah Klan. Lagi pula niat Alona baik, ia hanya ingin memberikan sesuatu yang berarti untuk Lucy yang sedang dalam masa masa tertekan karena hal itu. Kau juga tahu bagaimana suasana rumah belakangan ini karenanya dia sedikit menyebalkan belakangan ini.” Bela Jared dan Alona kemudian mengedipkan matanya penuh muslihat pada pamannya
"Siapa yang menyebalkan?" Tiba-tiba saja Lucy memotong pembicaraan entah dari mana membuat Jared seketika tersedak, meski sudah lama ia tidak terbiasa dengan Lucy yang selalu muncul tiba-tiba seperti ini terlebih setiap kali ia sedang membicarakan Lucy dari belakang.
"Kau pikir aku merasa stress karena masalah pasangan? Ayolah kau kira aku ini apa? dasar anjing liar” ejek Lucy pada Jared. Jared menggeram kesal ia sangat benci dengan julukan anjing liar yang sering Lucy lontarkan untuk membalas hinaan Jared pada nya.
“aku merasa kesal belakangan ini karena tingkah kalian semua tahu! Menyebalkan, tak bisakah kalian tak selalu bermesraan setiap waktu di depanku? Aku mual melihatnya! Terutama kau Ian! Berhenti bertingkah seolah remaja baru jatuh cinta! Ada Alona disini! Menjijikan." Cetus Lucy seraya menghamburkan diri dan menutup kedua mata Alona seakan mata Alona bisa rusak jika terus melihat kelakuan kedua pasangan di depannya itu.
"Jangan hiraukan aku, aku cukup terbiasa tentang hal menjijikan itu sekarang.” Ucap Alona seraya menepuk-nepuk punggung tangan Lucy yang menutupi kedua matanya seolah berkata ia tak apa apa. Ian tertawa mendengar hal itu.
"Baiklah Lucy lepaskan dia, dia belum menyelesaikan makan malamnya. Dan kau! Sebaiknya bersihkan dirimu, ada noda darah di pakaianmu.” Sambung Ian, Lucy sempat melupakan hal itu. Ia kemudian berbalik mengangkat kedua bahunya seakan menjawab perkataan Ian dengan Bahasa tubuh 'baiklah.. baiklah.. aku pergi'.
Di lain tempat Ethan kini tengah merenung di pinggir danau menatap hampa air terjun indah di depan matanya. Dalam fikirannya terus terbayang wajah Alona, Sejujurnya hatinya kini sangat berat untuk menolak Alona sebagai mate ia justru ingin merengkuh tubuh gadis itu dalam pelukannya membawanya pulang ke pack dan membuat gadis itu berada di sisinya.
Tapi Ego dan gengsinya terlalu besar, dendam akan masa lalu berulang kali mencoba membunuh perasaannya kini. Jika ada takdir yang ingin dia sangkal dan hindari dalam hidupnya maka itu adalah takdir mengenai ‘Mate’. Lagipula kenapa moon goddess memberinya lelucon seperti ini. Setiap werewolf hanya memiliki satu belahan jiwa tapi lihat dirinya… tiga Mate? Yang benar saja hak istimewa macam apa yang dewa berikan padanya ini? Dan lagi kali ini adalah Vampire? Tunggu dulu, Alona bahkan tidak bisa disebut sebagai sosok penghisap darah dengan jantung yang berdetak itu.
"Sudahlah Ethan dengarkan saran vampire wanita itu. Semua sudah berlalu, itu bukan salahmu." bujuk Aro namun Ethan tetap diam tak bergeming.
"Aro.."
"hmm."
"Beri aku waktu. Aku harus memikirkanya. Dan berhentilah merengek seperti bayi hanya karena seorang wanita kau terdengar seperti serigala bodoh yang menyedihkan." Hina Ethan.
"Sialan kau Ethan, berhentilah merasa ragu dan berdamailah dengan egomu lalu segera klaim mate ku atau aku akan menarikmu ke bawah sini mengunci mu untuk selamanya… dan mengambil alih tubuh manusia mu itu!” Teriaknya Aro memberontak semakin aktif di dalam sana dan itu membuat kepala Ethan sakit. Yaa Aro benar dia harus menyelesaikan masalah hatinya terlebih dahulu. Ethan berdiri dari duduknya dan memutuskan untuk segera kembali ke pack.
...TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments