Nina tampak mondar mandir di depan lemari, ia bingung harus menggunakan gaun apa, walaupun hanya pergi ke pesta pernikahan temannya, ia tetap ingin tampil cantik didepan Aldi. Nina tak sadar jika sang ayah memperhatikannya sejak tadi.
"Kamu kan cuma mau kondangan, kenapa seperti mau kencan?" tanya sang ayah. Nina seketika menoleh pada Dimas.
"Ayah sejak kapan disitu?"
"Sejak kamu mondar mandir tidak jelas seperti setrikaan" jawab Dimas sambil terkekeh.
"Ih, ayah ini kok ga bersuara kalau udah dari tadi di situ" Nina mengerucutkan bibirnya.
"Hehehe, sepertinya anak ayah sedang jatuh cinta nih?" goda Dimas
Nina tersipu malu
"Apa sih yah, ayah sok tahu deh".
"Anak ayah rupanya sudah besar".
"Ayah ih,.., em.., berhubung ayah sudah disini, aku minta ayah pilihin gaun yang cocok buat aku".
"Kamu pake apa saja tetap cantik kok sayang".
"Ayah ini, mana ada seorang ayah akan bilang anaknya jelek, pokoknya ayah harus pilihin gaun yang bagus" pinta Nina lagi.
Akhirnya Dimas membantu sang putri memilih gaun, pilihannya jatuh pada gaun berwarna navy selutut dengan lengan panjang,
Pukul 7 malam, Aldi sudah datang kerumah Nina, mereka akan pergi ke Pernikahan Ririn, salah satu suster yang bekerja di Rumah Sakit Medika.
"Kamu sudah datang Al?" sapa Dimas
"Iya om" jawab Aldi sembari mencium tangan Dimas
Tak lama Nina turun, Dia terlihat sangat cantik dengan rambut terurai di tambah dengan make up natural. Namun Dimas melihat Aldi hanya bersikap biasa melihat anaknya.
Apa mungkin Aldi sudah punya kekasih, kenapa dia biasa saja melihat Nina, bathin Dimas.
"Ya sudah ayo berangkat, om kami pamit dulu" ucap Aldi.
"Oh, iya hati hati dijalan".
Pukul 19.30 mereka sampai di hotel xx, tempat resepsi pernikahan Ririn. Suasana tampak ramai karena suami Ririn adalah seorang polisi. Terlihat banyak tamu yang hadir, lalu mereka berdua masuk ke dalam gedung.
"Nin, aku mau ambil minum dulu, kamu mau ikut apa tunggu disini?" ucap Aldi.
"Aku mau ke toilet dulu ya Al, nanti aku nyusul kamu kesana" jawab Nina".
"Ok"
Nina berjalan menuju toilet sementara Aldi menuju tempat minuman. Setelah selesai dari toilet Nina berniat menghampiri Aldi, setelah mencari cari, ia melihat Aldi dengan dua orang wanita. Dan sepertinya Aldi mengenal wanita itu.
"Ada apa Al?" tanya Nina yang baru datang
"Ga apa apa kok Nin" jawab Aldi.
"Loh, Dokter Nina disini juga? sapa Fela, pasien Nina
"Oh, Fela, iya. Kamu juga kesini?" tanya Nina
"Iya dok, kebetulan Ririn teman SMA kami" jawab Fela
"Ya udah ayo Al" ajak Nina, Nina menggandeng lengan Aldi hingga mereka duduk di salah satu meja khusus tamu.
"Nin, tangannya" ucap Aldi
Seakan langsung tersadar, Nina langsung melepaskan tangannya.
"Maaf Al"
"Ga apa apa kok".
Mereka menikmati acara itu, namun sedari tadi Aldi terlihat memandang ke arah lain, Nina akhirnya ikut memandang ke arah Aldi.
Bukankah mereka wanita yang tadi, siapa yang Aldi lihat, tidak mungkin Fela, dia kan sedang hamil, atau mungkin wanita satunya lagi, kalau tidak salah dia yang menemani Fela kontrol kemarin namanya siapa ya, ah iya iya namanya Aira, apa Aldi mengenalnya?" bathin Nina.
"Al, kamu kenal wanita tadi?" tanya Nina
" Wanita yang mana?"
"yang hamil itu"
"Enggak kok".
"Kalau ga kenal, kenapa dilihatin dari tadi".
Aldi seperti salah tingkah karena ketahuan melirik wanita itu.
"Enggak kok Nin, emh, kita pulang aja yuk udah malam juga, lagian udah nyalamin mempelai juga" ajak Aldi.
Akhirnya Nina dan Aldi pulang, 30 Menit kemudian mereka sudah sampai dirumah Nina.
"Makasih ya Al,".
"Sama sama".
"Kamu ga mau mampir dulu?."
"Ga usah, lagian juga udah malem, besok aku shif pagi soalnya". jawab Aldi
"Oh, ok kalau gitu"
Nina turun dari mobil Aldi, melihat mobil pria itu sudah menghilang dari pandangannya, ia pun masuk ke dalam rumah.
"Sudah pulang sayang?" sapa Dimas
"Iya yah".
"Aldi ga mampir?".
"Ga yah, besok dia shif pagi katanya" Jawab Nina, "Aku ke kamar dulu ya yah"
"Iya" jawab Dimas.
sepertinya hubungan mereka datar datar saja, aku akan mencoba berbicara dengan Hendra, besok dia kan akan ke Rumah Sakit, mungkin saja dia mau menjodohkan anaknya dengan Nina. Bathin Dimas
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments