CH-2 No Women in My life (part 2)

Malam itu Mac memilih menemui teman-temannya daripada harus menemui gadis yang dijanjikan oleh Carrie.

Carrie yang sudah berada di sebuah restaurant dengan Julian, teman Julian dan istrinya juga seorang gadis yang akan dikenalkan kepada Mac.

Beberapa kali Carrie menelpon Mac tapi panggilannya tidak diangkat. Dia menelpon ke rumah katanya Mac sudah berangkat, entah berangkat kemana.

“Aku tidak mengerti apa maksud kalian tentang menggagalkan pertunangannya Alex,” kata Mac.

“Aku tidak mau bertunangan,” ucap  Alex.

“Kenapa? Bukannya dia adalah pacarmu?” tanya Mac tidak mengerti.

“Dia memang pacarku, tapi aku masih ingin bebas, aku belum mau terikat,” jawab Alex.

“Jadi kau ingin membatalkan pertunangannya? Ya tinggal bilang saja,” kata Mac.

“Tidak bisa begitu, orangtuaku pasti marah,” ujar Alex dengan wajah yang kusut.

“Jadi rencananya bagaimana?” tanya Simon.

“Kita siapkan obat tidur,”  jawab Jack.

“Obat tidur buat apa?” tanya Mac tidak mengerti.

“Kita jebak satu orang gadis supaya minum obat tidur itu,” jawab Jefry.

“Kalian jangan seperti itu. Aku memang benci wanita tapi aku tidak jahat pada wanita,” kata Mac.

“Gadis itu tidak akan diapa-apakan, hanya pura-pura saja tidur dengannya,” kata Alex.

“Kalian ini, cari wanita bayaran saja,” kata Simon..

Selanjutnya Mac tidak mengdengarkan apa rencana temannya itu. Dia beranjak dari duduknya pergi ke toilet. Tapi saat akan ke toilet, dia  bertemu dengan kakaknya, Carrie yang baru keluar dari toilet.

“Mac! Kami sudah menunggumu dari tadi!” kata Carrie.

“Apa sih?”tanya Mac.

“Ayo!” ajak Carrie, dia langsung menarik tangan Mac menuju meja tempatnya berkumpul dengan Julian dan lainnya.

“Maaf adikku terlambat,” kata Carrie, tersenyum pada temannya Julian.

“Mac! Duduklah!” seru Julian, menunjuk kursi yang ada didekatnya. Dengan berat hari Mac duduk dikursi itu, itu juga dengan tangan Carrie yang menarik nariknya supaya duduk.

Wajah Mac langsung cemberut. Tapi tidak dengan ketiga tamu yang di depannya. Sepasang pria wanita dan seorang gadis cantik ada disana.

Gadis itu tampak langsung tersenyum saat melihat kedatangan Mac tadi. Siapa yang tidak ingin berkenalan dengan pria setampan Mac, meskipun pria itu terlihat sangat jutek, tapi itulah daya tariknya.

“Mac, ini temannya Julian, Paul dan istrinya Dona dan ini adiknya Clara,” kata Carrie memperkenalkan mereka. Mac hanya diam saja, dia melihat gadis itu yang senyum senyum saja membuatnya langsung ilfeel, kenapa dimatanya semua gadis itu genit-genit?

“Mac ayo bicara!’ Carrie, menepuk kakinya Mac.

“Hai!” sapa Mac dengan malas.

“Halo! Senang bertemu denganmu,” kata Paul.

“Halo!” jawab Mac.

Tiba-tiba Mac berdiri. Carrie menarik tanganya supaya duduk. Mac duduk lagi.

“Maaf, adikku memang suka grogi kalau ada gadis cantik,” kata Carrie, merasa tidak nyaman dengan sikapnya Mac.

“Oh tidak apa-apa wajar, aku juga saat pertama bertemu dengan Paul sangat gugup,” ucap Dona, sambil tersenyum manis.

Meskipun dia bisa melihat sikap tidak sopannya Mac tapi memikirkan Mac itu siapa, dia memaafkanya semua itu.

“Maaf aku mau ke toilet,” kata Mac sambil berdiri.

“Dan satu lagi maaf, aku sudah punya pacar,” ucap Mac lagi membuat semua orang terkejut, apalagi Carrie dia sampai membelalakkan matanya mendengar adiknya bicara begitu.

Macpun langsung meninggalkan meja itu. Gadis tadi yang sudah senyum-senyum saja langsung cemberut dan kecewa. Carrie bangun dari duduknya dan belari mengejar Mac.

“Mac tunggu!” teriaknya. Mac menghentikan langkahnya saat meraka berada dilorong menuju toilet.

“Kenapa kau bersikap tidak sopan?” tanya Carrie.

“Aku tidak suka dijodohkan begini,” jawab Mac.

“Ya tidak ada salahnya, duduk sebentar, mengobrol sebentar saja,” kata Carrie.

“Itu buang-buang waktu saja,” kata Mac kembali meninggalkannya.

“Sepertinya kau memang harus dipaksa menikah, kalau tidak kau tidak akan menikah-menikah kalau begini terus,” gerutu Carrie.

“Jangan sesekali memaksaku menikah!” teriak Mac diapun segara masuk toilet pria.

Kakaknya hanya menatap kepergian Mac dan kembali kemejanya. Dia tidak habis fikir kenapa Mac sejudes itu pada gadis-gadis? Melihat gadis-gadis itu seperti musuhnya saja.

Sepulang berkumpul dengan teman-temannya, Mac pulang kerumah ibunya.

Elsa terkejut saat tiba-tiba pria itu masuk keruang keluarga.

“Sayang, kau datang!” serunya, dan langsung menghampiri. Ditatapnya wajah pria tampan itu, memegang kedua pipinya.

“Kau terlihat lebih dewasa sekarang,” ucapnya kemudian memeluknya. Mac membalas pelukan ibunya.

“Aku rindu Masakan Mommy,” ucap Mac.

“Seharusnya kau menelpon dulu kalau mau kesini, nanti Mommy masak yang banyak untukmu,” kata Elsa, mengusap-usap pipi putranya yang lebih tinggi darinya.

“Kau sudah datang nak!” terdengar suara Edward yang tadi duduk bersama istrinya, dia menghampiri Mac dan menatapnya.

“Apa kabarmu Daddy?” tanya Mac.

“Tentu saja baik, kau sendiri bagaimana? Kau akan pindah ke London?” tanya Edward.

“Sepertinya begitu,” jawab Mac merekapun berpelukan.

“Ayo duduklah,” ajak Edward, merangkul AMc menuju sofa diruang keluarga itu.

“Mana Agatha, Amanda?” tanya Mac.

“Mereka sudah tidur,” jawab Elsa.

“Katakan bagaimana pekerjaanmu di Washington?” tanya Edward, menepuk bahu Mac yang duduk disebelahnya.

“Sayang, dia baru datang, bisakah tidak membicarakan pekerjaan?” kata Elsa.

“Memangnya selain pekerjaan aku harus bertanya apa?” tanya Edward, bingung.

Elsa menoleh kearah Mac.

“Apa kau sudah punya pacar sekarang?” tanya ibunya. Mac langsung saja memberengut mendengar perkataan ibunya itu.

“Apa tidak ada pertanyaan lain Mommy? Aku tidak suka ditanya begitu,” kata Mac.

“Tuh, kan dia lebih suka bicara pekerjaan, jadi bagaimana pekerjaanmu?” ujar Edward.

Elsa jadi cemberut, kenapa pria membicarakan pekerjaan terus?

“Mac kan sudah waktunya menikah,” kata Elsa.

“Aku belum mau menikah Mommy,” jawab Mac. Membuat Elsa dan Edward menatapnya.

Mac duduk menyandarkan punggungnya.

“Kau belum punya pasangan?“ tanya Elsa.

“Sepertinya aku tidak akan menikah,” jawab Mac.

“Kenapa kau berfikir Begitu? Kau tidak mungkin sendiri seumur hidupmu, kau harus menikah,” kata Elsa.

“Orang-orang juga banyak yang tidak menikah,” jawab Mac.

“Tapi itu tidak bagus sayang,” kata Elsa. Hatinya jadi merasa khawatir dengan sikap Mac itu.

“Bagaimana kalau kau Daddy kenalkan dengan putri-putrinya teman Daddy?” usul Edward.

“Tidak Daddy, di ruang kerja Daddy James juga sudah banyak foto-foto yang diberikan Carrie untukku,” kata Mac.

“Jadi ada wanita yang kau suka?” tanya Elsa sambil tersenyum.

“Tidak ada!” jawab Mac. Membuat Elsa bengong.

“Ya biarkan saja Honey, dia bebas memilih apa yang terbaik buat dia,” kata Edward.

“Tapi kalau tidak menikah, itu tidak bagus nak,” ucap Elsa, menatap Mac.

Mac tidak  bicara lagi, matanya beralih ke televise.

“Putri-putrinya teman Mommy juga cantik-cantik, mau ya dikenalkan,” bujuk Elsa.

“Tidak Mommy, aku malas berkenalan dengan gadis-gadis,” jawab Mac, tanpa menoleh pada ibunya. Elsapun kembali terdiam. Kenapa putranya itu  tidak ingin menikah? Apakah dia trauma dengan pernikahan orangtuanya? Hatinya jadi merasa bersalah.

Tidak berapa lama ada suara mobil masuk kehalaman.

“Siapa lagi itu?” gumam Elsa. Tapi dia tidak beranjak. Tidak berapa lama dia tahu siapa yang datang, Carrie dan Julian.

“Ternyata kau ada disini,” kata Carrie menatap adiknya.

“Ada apa?” tanya Elsa.

“Dia membuatku malu, aku janjian dengan temannya Julian mau memperkenalkannya dengan adiknya, dia tidak datang-datang, sudah datang, malah pergi, bahkan tidak mau duduk,” keluh Carrie sambil duduk disofa disamping ibunya. Sedangkan Julian duduk disofa yang lainnya.

“Aku sudah bilang aku tidak mau dijodoh-jodohkan,” kata Mac.

“Ya kalau tidak mau dijodoh-jodohkan, kau bawa calonmu kesini, aku juga akan berhenti mencarikan jodoh buatmu,” ujar Carrie.

“Aku kan sudah bilang aku tidak punya pacar,” jawab Mac.

“Kau ini, masa kau tidak akan menikah? Itu tidak bagus Mac,” kata Carrie.

Mac tidak menjawab, dia mencondongkan tubuhnya ketubuh  Edward.

“Acaranya tidak seru Daddy, pindahkan yang lain,” ucapnya.

Semua mata menatapnya, tidak ada yang bicara. Mereka bingung dengan sikap Mac yang antipati pada wanita. Tidak seorang wanitapun yang dia bawa ke rumah sampai detik ini,  bahkan dengan Sharon pun hanya

berteman. Sikapnya membuat keluarganya resah. Apa yang harus mereka lakukan supaya Mac mau menikah?

“Sepertinya kau harus dipaksa menikah!” Tiba-tiba Carrie bicara lagi.

“Mommy! Daddy! nikahkan Mac dengan siapa saja, asal menikah,” usul Carrie. Mac langung menoleh kearah kakak nya

“Kau ini bicara apa? Jangan bikin masalah! Aku tidak mau menikah paksa!” seru Mac dengan kesal.

“Biarkan saja, kalau tidak dipaksa, dia tidak akan menikah menikah,” kata Carrie.

“Kenapa kau ikut campur urusanku?” teriak Mac dengan kesal.

“Tentu saja karena aku sayang padamu,” kata Carrie. Akhirnya Mac diam.

“Sudahlah kalian jangan bertengkar!” potong Elsa.

Carrie menoleh pada ibunya lalu pada ayahnya.

“Daddy, aku sudah memberinya banyak foto gadis-gadis, tidak ada satupun yang menarik buatnya, aku harus mencari gadis yang gimana lagi?” keluh Carrie.

“Kau tidak perlu cape-cape mencarikan aku gadis, aku tidak mau!” kata Mac.

“Kalau begitu Mommy dan Daddy yang akan menikahkanmu dengan gadis pilihan Mommy dan Daddy!” kata Carrie.

“Tidak mau! Aku tidak mau!” teriak Mac.

“Sudahlah jangan bertengkar!” kata Elsa.

Mac bangun dari duduknya.

“Kau buang-buang waktumu saja,” kata Mac pada Carrie, lalu bangun dari duduknya dan pergi keruangan lain, Elsa menoleh pada Carrie.

“Sudah tidak apa-apa, mungkin Mac masih butuh waktu,” kata Elsa pada Carrie.

“Waktu buat apa? Lama-lama dia tua Mommy, kalau tidak dijodoh jodohkan dia selamanya tidak akan menikah, lihat sikapnya itu, dia sepertinya tidak mempercayai pernikahan,” ucap Carrie.

“Sudahlah, nanti Mommy yang akan bicara dengan Mac,” kata Elsa.

Diapun bangun dari duduknya, dia mencari Mac ke kamarnya dan mendorong pintu itu dengan pelan. Ternyata putranya ada dikamarnya sedang berbaring.

“Sayang, kau akan beristirahat?” tanyanya. Mac tidak menjawab.

Elsa mengambil selimut dan menyelimuti tubuhnya Mac, meskipun putranya sudah dewasa, tetap saja baginya putranya adalah anak kecilnya.

Diapun duduk disamping tubuhnya Mac, menatap wajah yang mirip dengan ayahnya itu.

“Bagaimana kabarmu di Washington? Kau lama sekali tidak pulang-pulang kau sangat sibuk bekerja,” ucap Elsa, tangannya menyentuh kaki putranya yang berselimut.

“Semua baik-baik saja, Mommy, “ jawab Mac, dia bangun dari tidurnya, duduk menghadap ibunya.

“Kalau Mommy boleh tahu, kenapa kau tidak ingin menikah?” tanya Elsa menatap putranya.

“Tidak apa-apa Mommy,” jawab Mac.

“Bicaralah,” ucap Elsa. Mac masih tidak menjawab.

“Kau kecewa dengan pernikahan Mommy dan Daddymu?” tanya Elsa. Mac tidak menjawab.

“Sayang, jangan melihat sesuatu yang buruk dan kau trauma karenanya. Tidak semua pernikahan itu berantakan, banyak yang pernikahannya harmonis, “ kata ibunya.

“Masalahnya aku tidak percaya wanita Mommy, wanita sosok yang akan menghancurkan pria suatu saat nanti,” kata Mac. Membuat Elsa tertawa.

“Tidak semua wanita seperti itu. Carilah wanita yang baik yang akan mendampingimu,” ucap Elsa.

“Tapi aku malas Mommy,” jawab Mac.

“Kalau kau malas, artinya kau harus mau keluargamu mencarikan jodoh untukmu, kau bisa melihat gadis itu, menilainya suka atau tidak, dia baik atau tidak,nanti keputusan ada di tanganmu,” saran Elsa.

“Maaf Mommy aku tidak bisa,” jawab Mac lalu berbaring lagi.

Elsa tidak bicara apa-apa lagi, diapun menyelimuti lagi putranya.

“Ya sudah , tidurlah, Mommy sangat merindukanmu, besok Mommy akan masak yang banyak buatmu,” kata Elsa.

“Iya Mommy, I Love U Mommy,” jawab Mac, sambil merubah pisisi tidurnya dan memejamkan matanya.

Elsapun akhirnya keluar dari kamar itu.

****************

Terpopuler

Comments

nur imamah

nur imamah

kenapa harus dipaksa dijodohkan sih...

2022-01-03

1

Tara

Tara

Benar itu, dekati pria utk dijadikan suami itu lewat ibunya. Kalo ibunya Suda setuju lancar itu😉🤭🤫

2021-09-16

3

Melati Putri

Melati Putri

pengen lakban mulut kakaknya
berisik

2021-03-09

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!