MLG S2 Bagian 04

Eliane memang menceritakan segala permasalahannya pada kedua sahabatnya, kecuali pernikahan singkatnya dengan Vero. Itu merupakan hal yang sangat pribadi dan Eliane tidak bisa membeberkan hal sebesar itu pada orang lain. Bukan tidak memercayainya, dia hanya tidak ingin mengingat kejadian itu lagi.

"Terlepas dari alasanmu itu, aku akan selalu mendukungmu, Elia. Jadi, apa tidak sebaiknya kita pergi ke tempat Keyla saja?" Callista menyahut dengan senyuman ramahnya.

"Tetapi, dia pasti masih bekerja bukan?"

"Kita tidak akan mengganggunya, kita datang sebagai pengunjung, ayo!"

Berbeda dengan Eliane yang sedang diterpa kekhawatiran karena merindukan saudara beserta keluarganya. Daniel yang baru saja tiba di ruangan MRI itu pun terkejut melihat gadis kecil di atas ranjang menangis terisak, dan hal tersebut membuatnya masuk untuk menghampiri gadis kecil itu.

"Hei, kenapa menangis? Apa dokter Brian berbuat jahat padamu?" Daniel mengusap air mata gadis kecil itu, dan gadis kecil tersebut segera mencengkram erat lengan Daniel. "Katakan padaku, apa yang kalian lakukan padanya?" imbuhnya yang menatap rekan-rekannya yang bersekatkan sebuah kaca.

Salah seorang dari mereka yang berada diluar itu pun mematikan microphonenya dan segera menghampiri Daniel yang tampak marah. Meminta Daniel untuk ikut bersamanya, sejenak membuat gadis kecil itu menatap lirih ke arah Daniel.

Memberikan sebuah senyuman hangat seraya mengusap puncak kepalanya membuat gadis itu mengangguk mengerti, dia pun melepaskan pegangannya dan membiarkan Daniel keluar bersama dengan rekannya.

"Via benar-benar di ambang kematian, Daniel." pungkas salah satu rekannya yang bernama Brian. Melihat raut wajah Daniel membuat Brian membawa Daniel untuk melihat hasil MRI yang berada di layar komputer. "Lihatlah! Terdapat sel kanker didekat paru-parunya, dan..."

"... bukankah Freya bilang hanya ada cairan di paru-parunya?" Daniel menyela ucapan rekannya.

"Yah, aku pikir awalnya sesak napas yang sering di alami oleh Via hanyalah karena cairan yang berada di paru-parunya, tetapi ketika aku menelitinya lagi ternyata ada kanker yang bersemayam ditubuhnya. Kau bisa lihat gambarnya bukan?" Brian menunjuk ke arah layar komputer dan menunjukkan letak kanker tersebut pada Daniel.

"Apa kau memberitahunya?" Brian menggeleng menjawab pertanyaan Daniel. "Lalu, kenapa dia menangis?" tukasnya seraya menatap ke arah dalam.

"Sejak tadi dia mencarimu, dia enggan melakukan MRI karena tidak ada dirimu. Disini, dia hanya memeceryaimu dan kakaknya, Daniel. Kita harus segera melakukan operasi, kau hubungi Krista agar segera mengurus prosedur operasi Via."

Setelah memberitahukan hasilnya, Brian lekas meninggalkan ruang MRI dan juga Daniel yang diam terpaku menatap gadis kecil yang tengah berbaring di ranjangnya. Beberapa detik kemudian, dia pun kembali masuk dan memeluk tubuh gadis mungil tersebut.

Via, dia adalah gadis kecil yang ditangani dalam pengawasan Daniel. Sudah tiga bulan lamanya Via berada dirumah sakit tersebut, dan selama itu keduanya menjadi sangat dekat. Daniel yang menyukai anak kecillah yang membuat mereka kian dekat.

Orang tua Via sudah tiada, dia hanya hidup bersama dengan kakak perempuannya, Krista. Dia jarang datang ke rumah sakit karena dia harus bekerja dibanyak tempat demi bisa membayar pengobatan Via, keluarga satu-satunya yang ia miliki.

Kehidupan mereka mengingatkan Daniel pada dirinya dahulu. Bagaimana dirinya harus bekerja keras demi memberi pengobatan yang layak untuk Zian. Mungkin itulah salah satu alasan Daniel membantu Krista untuk menjaga adiknya selama dia tak ada.

"Sebaiknya kau datang kemari, Krista. Via benar-benar membutuhkanmu," tukas Daniel melalui telepon rumah sakit.

"Tetapi... tabungan belum mencukupi biaya operasi itu. Tidak bisakah kau tunda dulu operasinya?" terdengar suara yang begitu parau dari seberang sana.

"Aku sarankan sebaiknya kau datang lebih dulu. Mengenai biaya, kita bisa pikirkan nanti," imbuh Daniel. Ketika wanita diseberang sana menyetujui untuk datang, panggilan pun berakhir.

Swiss. Seorang wanita tiba diruangan Erian dengan napas yang begitu tersengal, bukan hanya itu, wanita itu pun tampak habis menangis sehingga membuat Erian yang berada disana pun merasa khawatir dengan keadaan wanita di hadapannya.

Dengan menghampirinya, Erian membantunya berdiri tegak dan memintanya untuk mengatakan apa yang telah terjadi padanya. Bukannya menjawab, wanita itu justru semakin histeris, lalu Erian menuntunnya untuk duduk lebih dulu.

Terlihat sudah begitu tenang, Erian memintanya untuk mengatur napasnya lebih dulu. "Apa yang terjadi, Aurora?" pungkasnya yang tak langsung dijawab oleh Aurora. Aurora masih terlihat belum siap untuk mengatakannya, meski begitu dia harus memberitahunya.

"Cincin pernikahan kita... temanku... dia telah menipuku, Erian." Wanita itu kembali menangis setelah mengatakannya, namun Erian masih mengerlingkan dahinya tak mengerti. "Dia mengatakan padaku bahwa hari ini aku bisa mengambil pesananku, tetapi ketika aku tiba disana, gedungnya kosong. Dia membawa pergi uang cincin itu. Lalu,..."

"... kenapa kau begitu ceroboh, Aurora? Pernikahan kita bukan hanya tinggal satu atau dua bulan, pernikahan kita hanya tinggal menghitung hari dan bisa-bisanya kau terkena tipu oleh temanmu?" Erian tampak marah mendengar pernyataan wanita di seberang sofanya.

"Aku juga tidak menginginkan ini. Salahku karena tidak melihat semua lisensi design serta sertifikatnya. Dia teman lamaku dan aku pikir dia tidak akan melakukan hal sekejam ini," tuturnya yang masih terdengar suara isakan.

"Jika saja kau mau menurutiku untuk memesan design pada paman Charlie, hal seperti ini tidak akan terjadi dan semua akan berjalan dengan normal. Kau sudah merusak acara pernikahan kita, Aurora. Sudah ku putuskan bahwa tidak akan ada sesi pertukaran cincin di acara tersebut." Erian lekas berdiri, mengambil dokumen yang berada dimeja dan bergegas meninggalkan ruangan, namun dengan cepat Aurora menahan lengan pria itu.

"Kau.. mau.. kemana? Bukankah kau sudah berjanji padaku untuk menemaniku untuk fitting baju hari ini?"

"Rapat hari ini benar-benar tidak bisa ku tinggal. Aku akan menghubungi ibu untuk menemanimu," tanpa menatapnya, Erian melepaskan genggaman Aurora dan keluar dari ruangannya.

Butik. Sesuai yang dikatakan Erian, pria itu meminta ibunya untuk menemani calon istrinya fitting baju. Sejak tadi, Sharon memperhatikan wajah Aurora yang tampak lesu, sudah bisa dipastikan telah terjadi sesuatu antara putranya dengan Aurora.

Saat gaun pernikahan terpasang ditubuhnya pun hanya ada senyuman terpaksa dari bibirnya. "Ibu, bagaimana menurutmu?" Aurora memecahkan lamunan Sharon dan melangkah menghampirinya.

"Cantik. Tetapi, apa kau merasa nyaman? Maksudku apa kau merasa kebesaran atau ada hal lain yang ingin dirubah?" ucapnya dan Aurora hanya menggelengkan kepalanya.

Berhubung semua sudah pas, Aurora melepaskan gaun tersebut dan kembali menuju ruang tunggu. Memperhatikan calon ibu mertuanya mengurus segala kebutuhan pernikahannya dengan pemilik butik tersebut.

Mereka memutuskan untuk kembali setelah semua selesai. Persiapan pernikahan sudah hampir mencapai 100% dan itu masih tetap membuat Aurora murung.

Malam harinya, tiba-tiba saja Erian menghampiri ibunya yang berada diruang tengah. Dia bahkan berbaring dipangkuan Sharon dan Sharon tersenyum menanggapi sikap putranya kali ini.

"Ada apa? Apa terjadi sesuatu pada kalian?" tukas Sharon dengan mengusap puncak kepala putranya.

"Apa Aurora mengatakannya?" Sharon menggeleng, karena wanita itu memang tidak membahas apapun. "Aku memutuskan untuk tidak mengadakan acara tukar cincin, bu. Teman Aurora menipunya, biarlah ini menjadi pelajaran untuknya agar lebih teliti lagi dikemudian hari," imbuh Erian dengan mata menatap langit-langit.

"Nak, apa kau tahu kenapa beberapa orang banyak yang batal menikah disaat persiapan pernikahan mereka sudah hampir selesai?" menanggapi pernyataan tersebut hanya membuat Erian menggeleng. "Itu karena terjadi sebuah perselisihan kecil yang tidak dapat mereka selesaikan. Aurora seperti itu pasti karena dia terlalu bahagia, sampai dia tak memikirkan hal yang akan terjadi ke depannya."

"Tetapi jika dari awal dia menuruti perkataanku untuk mengambil design di paman Charlie, semua ini tidak akan terjadi."

"Turunkan egomu, Erian. Apa kau akan terus marah padanya dihari pernikahan kalian nanti? Jika menjelang pernikahan saja kau tidak bisa menahan egomu, kedepannya kau tidak akan berhasil untuk mengarungi bahtera rumah tangga," entah sejak kapan Charles datang dan kedatangannya tentu saja membuat Erian menghela napasnya. "Hubungi Charlie sekarang dan katakan padanya bahwa kau membutuhkan cincin untuk pernikahan kalian. Kau masih memiliki waktu untuk itu dan jangan lupa untuk meminta maaf pada Aurora."

"Baik ayah, aku akan melakukan apa yang kau pinta,"

"Selain itu, pergi dari pangkuan istriku. Kau tidak boleh seenaknya berbaring disana. Dia adalah milikku," dengan cepat Charles menarik lengan putranya agar bangun dari baringannya.

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Claracelia_

Claracelia_

astga sdh tua, mash aja cmburuan😁😁😁

2021-02-17

2

ibuke Syakintul

ibuke Syakintul

semangat kak

2021-02-16

1

Nur Aini Tarigan

Nur Aini Tarigan

lanjut

2021-02-16

1

lihat semua
Episodes
1 MLG S2 Bagian 01
2 MLG S2 Bagian 02
3 MLG S2 Bagian 03
4 MLG S2 Bagian 04
5 MLG S2 Bagian 05
6 MLG S2 Bagian 06
7 MLG S2 Bagian 07
8 MLG S2 Bagian 08
9 MLG S2 Bagian 09
10 MLG S2 Bagian 10
11 MLG S2 Bagian 11
12 MLG S2 Bagian 12
13 MLG S2 Bagian 13
14 MLG S2 Bagian 14
15 MLG S2 Bagian 15
16 MLG S2 Bagian 16
17 MLG S2 Bagian 17
18 MLG S2 Bagian 18
19 MLG S2 Bagian 19
20 MLG S2 Bagian 20
21 MLG S2 Bagian 21
22 MLG S2 Bagian 22
23 MLG S2 Bagian 23
24 MLG S2 Bagian 24
25 MLG S2 Bagian 25
26 MLG S2 Bagian 26
27 MLG S2 Bagian 27
28 MLG S2 Bagian 28
29 MLG S2 Bagian 29
30 MLG S2 Bagian 30
31 MLG S2 Bagian 31
32 MLG S2 Bagian 32
33 MLG S2 Bagian 33
34 MLG S2 Bagian 34
35 MLG S2 Bagian 35
36 MLG S2 Bagian 36
37 MLG S2 Bagian 37
38 MLG S2 Bagian 38
39 MLG S2 Bagian 39
40 MLG S2 Bagian 40
41 MLG S2 Bagian 41
42 MLG S2 Bagian 42
43 MLG S2 Bagian 43
44 MLG S2 Bagian 44
45 MLG S2 Bagian 45
46 MLG S2 Bagian 46
47 MLG S2 Bagian 47
48 MLG S2 Bagian 48
49 MLG S2 Bagian 49
50 MLG S2 Bagian 50
51 MLG S2 Bagian 51
52 MLG S2 Bagian 52
53 MLG S2 Bagian 53
54 MLG S2 Bagian 54
55 MLG S2 Bagian 55
56 MLG S2 Bagian 56
57 MLG S2 Bagian 57
58 MLG S2 Bagian 58
59 MLG S2 Bagian 59
60 MLG S2 Bagian 60
61 MLG S2 Bagian 61
62 MLG S2 Bagian 62
63 MLG S2 Bagian 63
64 MLG S2 Bagian 64
65 MLG S2 Bagian 65
66 MLG S2 Bagian 66
67 MLG S2 Bagian 67
68 MLG S2 Bagian 68
69 MLG S2 Bagian 69
70 MLG S2 Bagian 70
71 MLG S2 Bagian 71
72 MLG S2 Bagian 72
73 MLG S2 Bagian 73
74 MLG S2 Bagian 74
75 MLG S2 Bagian 75
76 MLG S2 Bagian 76
77 MLG S2 Bagian 77
78 MLG S2 Bagian 78
79 MLG S2 Bagian 79
80 MLG S2 Bagian 80
81 MLG S2 Bagian 81
82 MLG S2 Bagian 82
83 MLG S2 Bagian 83
84 MLG S2 Bagian 84
85 MLG S2 Bagian 85
86 MLG S2 Bagian 86
87 MLG S2 Bagian 87
88 MLG S2 Bagian 88
89 MLG S2 Bagian 89
90 MLG S2 Bagian 90
91 MLG Season 2 Bagian 91
92 MLG S2 Bagian 92
93 MLG S2 Bagian 93
94 MLG S2 Bagian 94
95 MLG S2 Bagian 95
96 MLG S2 Bagian 96
97 MLG S2 Bagian 97
98 MLG S2 Bagian 98
99 MLG S2 Bagian 99
100 MLG S2 Bagian 100
101 MLG S2 Bagian 101
102 MLG S2 Bagian 102
103 MLG S2 Bagian 103
104 MLG S2 Bagian 104
105 MLG S2 Bagian 105
106 MLG S2 Bagian 106
107 MLG S2 Bagian 107
108 MLG S2 Bagian 108
109 MLG S2 Bagian 109
110 MLG S2 Bagian 110
111 MLG S2 Last Episode
112 Special Episode #1
113 Special Episode #2
114 Special Episode 3
Episodes

Updated 114 Episodes

1
MLG S2 Bagian 01
2
MLG S2 Bagian 02
3
MLG S2 Bagian 03
4
MLG S2 Bagian 04
5
MLG S2 Bagian 05
6
MLG S2 Bagian 06
7
MLG S2 Bagian 07
8
MLG S2 Bagian 08
9
MLG S2 Bagian 09
10
MLG S2 Bagian 10
11
MLG S2 Bagian 11
12
MLG S2 Bagian 12
13
MLG S2 Bagian 13
14
MLG S2 Bagian 14
15
MLG S2 Bagian 15
16
MLG S2 Bagian 16
17
MLG S2 Bagian 17
18
MLG S2 Bagian 18
19
MLG S2 Bagian 19
20
MLG S2 Bagian 20
21
MLG S2 Bagian 21
22
MLG S2 Bagian 22
23
MLG S2 Bagian 23
24
MLG S2 Bagian 24
25
MLG S2 Bagian 25
26
MLG S2 Bagian 26
27
MLG S2 Bagian 27
28
MLG S2 Bagian 28
29
MLG S2 Bagian 29
30
MLG S2 Bagian 30
31
MLG S2 Bagian 31
32
MLG S2 Bagian 32
33
MLG S2 Bagian 33
34
MLG S2 Bagian 34
35
MLG S2 Bagian 35
36
MLG S2 Bagian 36
37
MLG S2 Bagian 37
38
MLG S2 Bagian 38
39
MLG S2 Bagian 39
40
MLG S2 Bagian 40
41
MLG S2 Bagian 41
42
MLG S2 Bagian 42
43
MLG S2 Bagian 43
44
MLG S2 Bagian 44
45
MLG S2 Bagian 45
46
MLG S2 Bagian 46
47
MLG S2 Bagian 47
48
MLG S2 Bagian 48
49
MLG S2 Bagian 49
50
MLG S2 Bagian 50
51
MLG S2 Bagian 51
52
MLG S2 Bagian 52
53
MLG S2 Bagian 53
54
MLG S2 Bagian 54
55
MLG S2 Bagian 55
56
MLG S2 Bagian 56
57
MLG S2 Bagian 57
58
MLG S2 Bagian 58
59
MLG S2 Bagian 59
60
MLG S2 Bagian 60
61
MLG S2 Bagian 61
62
MLG S2 Bagian 62
63
MLG S2 Bagian 63
64
MLG S2 Bagian 64
65
MLG S2 Bagian 65
66
MLG S2 Bagian 66
67
MLG S2 Bagian 67
68
MLG S2 Bagian 68
69
MLG S2 Bagian 69
70
MLG S2 Bagian 70
71
MLG S2 Bagian 71
72
MLG S2 Bagian 72
73
MLG S2 Bagian 73
74
MLG S2 Bagian 74
75
MLG S2 Bagian 75
76
MLG S2 Bagian 76
77
MLG S2 Bagian 77
78
MLG S2 Bagian 78
79
MLG S2 Bagian 79
80
MLG S2 Bagian 80
81
MLG S2 Bagian 81
82
MLG S2 Bagian 82
83
MLG S2 Bagian 83
84
MLG S2 Bagian 84
85
MLG S2 Bagian 85
86
MLG S2 Bagian 86
87
MLG S2 Bagian 87
88
MLG S2 Bagian 88
89
MLG S2 Bagian 89
90
MLG S2 Bagian 90
91
MLG Season 2 Bagian 91
92
MLG S2 Bagian 92
93
MLG S2 Bagian 93
94
MLG S2 Bagian 94
95
MLG S2 Bagian 95
96
MLG S2 Bagian 96
97
MLG S2 Bagian 97
98
MLG S2 Bagian 98
99
MLG S2 Bagian 99
100
MLG S2 Bagian 100
101
MLG S2 Bagian 101
102
MLG S2 Bagian 102
103
MLG S2 Bagian 103
104
MLG S2 Bagian 104
105
MLG S2 Bagian 105
106
MLG S2 Bagian 106
107
MLG S2 Bagian 107
108
MLG S2 Bagian 108
109
MLG S2 Bagian 109
110
MLG S2 Bagian 110
111
MLG S2 Last Episode
112
Special Episode #1
113
Special Episode #2
114
Special Episode 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!