Aini

Namaku Qurrotul aini, ini nama asliku. Aku lahir di Mojokerto pada tahun 1983. Dan kini usiaku sudah 39 tahun. Perjalanan hidupku yang cukup panjang hingga melewati banyak fase belum juga membuatku menjadi manusia yang bijaksana. Baik sebagai seorang ibu, sebagai istri, sebagai anak maupun sebagai menantu dan sebagai saudara. Aku masih amat jauh dari kata baik. Sifatku masih saja kekanak-kanakan.

Aku menulis ini dengan nama asli, kecuali beberapa yang kupalsukan namanya.

Jika suatu saat anak-anakku membacanya, semoga mereka tau kisah hidup ayah dan ibunya. Semoga bisa mengambil pelajaran, mengambil yang baik-baik dan meninggalkan yang buruk.

Sewaktu kecil teman-temanku memanggilku, "tul kurotul" seperti itu. Sebenarnya aku kurang nyaman dengan panggilan itu. Aku lebih suka dipanggil "An aini" tapi ya mau gimana lagi orang sekampung memanggilku begitu. Bahkan mungkin orang-orang di sekitarku tidak tau nama panjangku.

Aku pernah bertanya pada ibuku kenapa sih namaku seperti itu. Aneh.. (menurutku waktu itu) kemudian ibu mengatakan bahwa nama itu adalah pemberian dari aba Yahya.

Kata aba Yahya "itu nama pacar saya dulu, orangnya cantik, putih, dan kakinya terlihat haluus seperti dibubut, Whahhhah......ha..haahah" Aba Ya tertawa terbahak-bahak saat mengatakan hal itu, masih menurut cerita ibuku.

Lah ...keponakannya ini kan kulitnya item sudah dari sononya aba Ya. Nggak sinkron dong sama kenyataan yang sebenarnya! hadeh.... apa-apaan pamanku itu.

Kulitku dulu item banget (sampai sekarang juga item sih...tapi nggak parah kayak pas kecilku dulu) . Sampai-sampai aku punya kenangan tersendiri tentang hitamnya kulitku.

Suatu waktu saat masih SD dulu ketika pelajaran IPS ( anak milenial nggak tahu mungkin) bu guru menjelaskan bahwa orang Indonesia itu kulitnya sawo matang dan teman yang duduk di sebelah ku langsung menoleh ke arahku dan berkata, "nek awakmu iku sawo bosok". (kalau kamu itu sawo busuk) Ya Alloh... iya aku juga tau, batinku. Nyesek deh, padahal itu kenyataan lho.

Mungkin begitu juga perasaan orang yang gendut waktu dikatain gendut, ya dia tahu juga kalau dia gendut tapi pasti sakit hati juga kalau ada yang bilang begitu di depannya.

Saat di SD pas kelas 4, 5 dan 6 aku selalu dapat ranking 1 atau 2. Aku termasuk anak yang pintar waktu itu. Nggak tau kenapa aku suka banget membaca dan menjawab soal-soal pelajaran. Ada suatu kesenangan tersendiri saat melakukannya. Kalau mau tidur siang aku akan membaca dulu dan mengerjakan lembar-lembar soal sampai aku mengantuk dan tertidur.

Tapi aku juga susah bergaul dengan teman-temanku, introvert lah istilahnya kalau sekarang. Aku tidak bisa berinteraksi dengan baik dengan orang lain. Aku juga tergolong anak yang egois dan cepat emosi. Karena itu aku sering salah paham dengan teman-temanku dan begitupun sebaliknya.

Kala itu aku sangat suka sekali menulis puisi. Saat teman-temanku bermain aku malah mengambil kertas dan bolpenku kemudian menulis berbaris-baris puisi.

Sayangnya setelah menulis dan kubaca aku membuangnya begitu saja. Padahal kalau dikumpulkan mungkin bisa menjadi satu buku. Tapi sekarang kemampuan itu entah kemana. Mungkin karena tak terasah jadi hilang begitu saja.

Aku pernah bercita-cita ketika dewasa aku ingin menjadi penulis terkenal, yang bekerja di sebuah majalah atau koran untuk menulis berbagai hal yang sedang terjadi ataupun menulis cerpen dsb (saat ini sepertinya sudah tidak ada orang berjualan majalah atau koran ya).

Aku juga ingin menjadi pembawa acara di stasiun radio karena aku sebenarnya suka ngomong tentang pemikiran-pemikiranku tapi aku tidak pede untuk berbicara didepan banyak orang. Karena itu aku ingin menjadi pembawa acara di radio. jadi aku bisa ngomong apa saja tapi orang-orang tidak mengenaliku dan tidak melihatku.

Dan satu lagi cita-citaku yakni jadi komentator. Wkwkw...k tau kan komentator sepak bola? mereka itu bisa teriak-teriak seenak udel mereka dan komen sebebas-bebasnya tanpa ada yang menyalahkan. Pokoknya komentator itu selalu benar.

"yak yak yak ...ya..h sayang sekali, Neymar!!!"

"Ronaldo kini mengoper bolanya dan... dia berhasil melewati Mesi dan goooooolllllll!:!"

Enaknya jadi komentator....mung bondo idu tok. Pikire seng nang lapangan ki gampang opo piye, tor.... komentator.

Terpopuler

Comments

bung@ter@t@i

bung@ter@t@i

pusing lgak ngerti bahasa Jawa ny hihihi butuh translate

2023-02-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!