Bab 5.Hari Yang Menyebalkan

"Saya gak butuh uang anda!Huh"ketusnya.

Amanda langsung membangkitkan sepedanya dan pergi begitu saja.

"Emang dia pikir dia itu siapa.Dasar kanebo kering"dumelnya sendiri di jalanan.

Gibran tak merespon perkataan amanda.ia masuk kedalam mobil lagi dan menginjak pedal gas.Membelah jalanan kota di pagi menjelang siang hari ini.

Sudah hampir satu jam amanda berada di dalam supermarket.

Kini ia sudah keluar dengan menenteng dua plastik sedang berisi barang belanjaannya.

Amanda meletakkan plastik² itu di dalam keranjang sepedanya dan mulai mengayuh pedal menuju apartemen miliknya.

********

Di Rumah

"Banyak amat belanjaan lo.Roman-romanya ada yang lagi bahagia nih"dengan tersenyum menyelidik.

"Bahagia dari hongkong.Muka kusut kek koran bekas gini dibilang bahagia"sungut amanda.

"Wah,santai bro!santai!Emang kenapa kok mukanya bisa kusut kek koran bekas gitu?pasti abis dapet doi ya,eh maksudnya masalah"sella terkekeh.

"Huh dasar temen gada akhlak.Sahabatnya menderita gini dia malah ketawa.Gw sumpahin lo jomblo seumur idup.Biar jadi perawan tua"diiringi tersenyum devils.

"Eh ya jangan geh.Masa lo tega sahabat lo yang paling cuantik sealam semesta ini jadi perawan tua"seraya menyelipkan rambutnya kebelakang telinga.

"Bodoamat emang gw pikirin"

"Cerita dong,kamu abis dapet masalah apa emangnya?ampe mukannya ditekuk gitu?"

"Tadi tuh gw kan naek sepeda.Nah mau nyebrangkan,eh malah ditabrak sama sikanebo kering.Bukannya minta maaf jelas jelas dia yang salah,malah nuduh gw yang cari-cari masalah karena mau duitnya!awas aja kalo ketemu lagi,gw bejek-bejek ampe jadi rujak baru tau rasa dia"cerocos amanda,dan sella hanya memperhatikannya bicara dengan menahan tawanya.

"Tenang aja.Ntar kalo ketemu,gw bantuain bejek-bejeknya"ujarnya sok pahlawan kesiangan.

"Mentang-mentang mobilnya sport,trus ganteng,bisa seenaknya aja dia"

"Apa!mobilnya sport!ganteng!wah pasti anak juragan empang tuh"

"Ih kok lo malah belain dia sih bukannya belain gw.Pokoknya hari ini kamu yang masak!"melipat tangannya didepan dada dan memalingkan wajahnya dari sela disertai dengkusan.

"Ihh jangan ngambek geh.Kamu kan tau kalo gw kaga bisa masak!ngidupin kompor aja bisa diitung pake jari"

"Dasar anak mami.Ntar suami lo mau di kasih makan apaan kalo istrinya kaga bisa masak"

"Yang mau jadi suami gw itu harus bisa masak,sama beres-beres rumah"

"Lo cari suami apa cari babu?Kasian gw sama nasib orang yang bakal jadi suami lo itu.Bobrok punya temen kek kamu"lantas bangkit dari sofa.

"Makasih amanda yang cuantiknya kek nyi roro kidul"

"Lo muji apa ngeledek,dasar temen gakda akhlak"sembari menyambar bantal sofa dan langsung melemparkannya kewajah sella.

"Aduh.Amandaaaaaa!muka gw gak kenapa-napa kan"memandangi cermin dengan tangan mengelus pipinya.

"Halah muka kek telenan aja pake ngaca-ngaca segala"

"Gini-gini juga muka keberuntungan tauu!"

"Udah ah gw mau masak dulu"amanda menekankan kata masak didepan wajah sella dan pergi meninggalkan sella yang masih ngaca-ngaca gak jelas.

" Manda,besok pagi bangunin gw yah.Kali aja gw bangunnya kesiangan"

"Ogah!ngapain juga bangun pagi-pagi!"

"Masa lo lupa.Kita kan minggu lalu abis ngirim CV ke perusahaan JK ENTERTAINMENT.Belum juga nenek-nenek,udah pikun aja" julid sella.

Amanda mematung.Menghentikan aktifitasnya mencincang bawang.Memutar kembali memorinya lebih dalam.

"Hah,kapan gw ngirim cv ke kantor itu?kek nya gak pernah deh?" batinnya bimbang.

"Astaga,gw lupa.Gw kan disini jadi amanda.Ohh author,kenapa kau ciptakan gw jadi orang pikunan" dumelnya dalam hati kepada sang author.

********

Mobil gibran memasuki halaman rumahnya.Berhenti tepat didepan teras.

keluarlah sosok tampan itu dari dalamnya.Sang satpam yang bertugas menjaga gerbang langsung menghampirinya.

Gibran menyerahkan kunci mobilnya kepada satpam.Sang satpam menerimannya dengan mengangguk hormat.

Gibran kembali berjalan memasuki istana pribadinya.

Tanpa gibran mengeluarkan titah.Sang satpam sepertinya sudah paham dengan instruksi bisu darinya.Memarkirkan mobil didalam garasi.

Saat gibran ingin menaiki anak tangga,bi siti tiba-tiba muncul dan menghentikan langkahnya.

"Ada apa bi?" tanya gibran datar.

"Ini den,tadi ada titipan dari nyonya besar.Katanya buat aden" seraya menjulurkan amplop coklat.

"Loh,tadi mama kesini bi?"

"Iya den.Nyonya nyariin aden.Trus bibi bilang aden lagi gak dirumah.Nyonya cuma nitipin ini buat aden.Katanya gak bisa nunggu aden pulang soalnya mau arisan sama temen-temenya.Jadi nyonya nitipin ini ke bibi dan langsung pergi" Jelas bi siti runtut kek kereta api.

Gibran mengambil amplop itu dari tangan bi siti.Sebelum ia membuka isinya,terlebih dahulu ia membaca tulisan yang tertera di bagian depan amplop.

"Pilih sesuka kamu.Semuanya cantik dan sosialita.Ini susah-susah mama minta dari temen-temen mama.Daaa gibran sayang"

Begitulah isi tulisannya.

Gibran menghembuskan nafas kasar bersamaan dengan memutar bolamatanya.Belum ia buka isi dari amplop misterius itu,ia sudah menyerahkannya kembali kepada bi siti.

"Loh,kenapa den kok gak dibuka.Malah dikasih ke bibi lagi" heran bi siti.

"Buat bibi aja.Saya gak tertarik.Terserah,mau bibi pajang di dapur buat nakut-nakutin tikus kek,apa mau bibi bakar atau apalah terserah bibi.Saya gak perduli.Udah,saya mau istirahat dulu"

Gibran mulai menaiki anak tangga menuju kamarnya dilantai atas.

"Tapi den........."

Bi siti masih bengong untuk mencerna kata-kata gibran.Kemudian dia sudah tersadar

"Tapi den......."

Belum selesai ia berucap,Punggung gibran sudah menghilang dibalik anak tangga.

"Yaudah,kalo den gibran gak mau mah.Lumayan buat nakut-nakutin tikus"

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***