Mencintai Pria Dewasa

Mencintai Pria Dewasa

Bab 1 Tarif

Cerita awal ini berasal dari novel Ketika Cinta Bersyarat, bagi yang belum baca dan takut ga nyambung di sini. Bisa baca novel ketika cinta bersyarat dulu meski sekilas, ada di Side Story'Malik.

_

_

_

_

_

Pertama kali melihatnya, aku sudah jatuh hati meski tahu jika dia masih terlalu dini untuk aku jadikan seorang kekasih-Malik.

Pertama kali melihatnya, aku merasa dia pemuda yang baik dan selalu ramah, aku menaruh rasa padanya-Susan.

_

_

_

_

Karena mendapat tugas untuk bertemu seorang Hackers, Malik Mahardika pergi ke sebuah Restoran untuk menemui teman yang ia kenal lewat game online.

Malik terlihat duduk di sebuah restoran dengan pakaian yang non formal tapi rapi, ia memakai kemeja berwarna biru. Sesekali ia melihat ke arah jam tangan di mana waktu sudah menunjukan pukul dua siang. Hari ini Malik diberi tugas Ravin untuk menemui SL, peretas yang mampu memecahkan video yang sedang bosnya selidiki. Pemuda itu janji bertemu pukul satu lebih tiga puluh menit. Akan tetapi sampai pukul dua siang, teman online-nya itu tidak muncul juga.

"Apa dia lupa?" Malik bergumam seraya melirik jam yang terpasang manis di pergelangan tangannya.

Seorang gadis memakai celana denim setinggi atas lutut dengan kaos berwarna merah marun serta tas punggung kecil dengan tali panjang. sangat khas dengan gaya ABG, berjalan ke arah meja Malik. Tanpa basa-basi ia langsung duduk di hadapan Malik dan membuat pemuda berumur dua puluh enam tahun itu terkesiap.

"Eh, adik kecil. Kenapa kamu duduk di sini? Meja ini sudah dipesan," ucap Malik dengan nada suara lemah lembut mengingat ia sedang bicara dengan anak baru gede yang berumur sekitar lima belas tahunan.

"Aku tahu," sahut gadis itu santai dengan bersidekap menatap Malik seakan sedang menilai pemuda itu, ia bahkan terlihat mengunyah permen karet dan sesekali meniupnya menjadi sebuah gelembung.

"Kalau tahu kenapa masih duduk di sini? Aku sedang menunggu klien, jadi jangan ganggu dan harap kamu mau pindah." Malik masih berusaha bicara dengan sabar kepada gadis itu.

Gadis yang entah siapa dan datang dari mana itu langsung menggebrak meja ketika mendengar Malik mengusirnya meski dengan cara halus, ia lantas menatap Malik tajam membuat pemuda yang lebih tua darinya itu jadi salah tingkah.

"Hei, Mama! Coba saja usir aku kalau kamu tidak menginginkan video itu!" Gadis itu memicingkan mata.

Malik membulatkan bola mata lebar mendengar kata 'mama', ia lantas memperhatikan gadis itu seksama dengan rasa tidak percaya. "Aku kalah sama bocah kecil! Selama ini dia ternyata bocah ingusan, Astaga!" batinnya.

"Es-El?" Malik merasa masih belum percaya.

"Iya, aku Es-El. Apa perlu aku perjelas nama panjangmu? Malik Mahardika, umur dua puluh enam tahun, artis idolanya Lisa Blackpink, juga, ehem ...." Susan sedikit mendeham karena ada hal yang tidak mungkin dia sebutkan.

"Oke oke, aku percaya!" Malik bisa menebak apa yang akan diucapkan gadis itu, ia bisa menduga jika gadis yang ada di hadapannya itu pasti sudah mencari tahu informasi tentangnya.

"Omong-omong kenapa ekspresimu seperti itu? Kecewa?" Gadis itu menatap tidak suka pada ekspresi wajah Malik yang tercengang.

"Aku pikir kamu seorang yang sudah dewasa, berkacamata tebal dan culun," ucap Malik. "Tapi ternyata kamu imut dan unyu-unyu. Ya Tuhan, hatiku tak terkondisikan," batin Malik seraya menggigit serbet dalam imajinasinya.

"Cih ... memangnya semua peretas itu culun. Kalau aku No! Big No! Otakku lebih cerdas dari orang dewasa, jadi jangan menilai orang dari penampilannya!" gerutu gadis itu yang tidak terima.

"Maaf, tapi tadinya aku pikir kamu juga cowok. Namamu saja aku hanya tahu inisialnya," kata Malik yang mencoba memancing agar gadis itu mau menyebutkan namanya. "Kamu sudah tahu namaku pasti tahu kalau aku pria."

"Hmmm ...." Gadis itu hanya berdeham, ia lantas mengambil tisue dan mengeluarkan permen karet yang ada di mulutnya. Ia kemudian mengulurkan tangan kanannya. "Susan, Susan Linc."

Malik langsung membalas jabat tangan dari Susan, hatinya trasa ada bunga-bunga yang bermekaran dengan kupu-kupu yang menggelitik rongga dadanya, tidak percaya jika ia bisa terkesima dengan gadis kecil itu.

Akhirnya mereka berbincang membahas soal video itu seraya menikmati hidangan yang sudah disajikan. Memang ada keganjalan dalam video itu.

"Oh iya, masalah pembayarannya bagaimana?" tanya Malik setelah mereka selesai dengan perjamuan itu.

Susan mengelap mulutnya, ia lantas tersenyum manis yang membuat hati Malik semakin meleleh. "Ya Tuhan, dia masih kecil. Kenapa aku bisa kagum padanya?" Malik terkagum-kagum dalam hati.

"Biasanya aku pasang tarif lima sampai sepuluh juta untuk memecahkaan rekaman Cctv. Tapi karena kamu baik dan ramah, aku kasih free," ucapnya seraya menyematkan tali tasnya di pundak.

"Free? Tapi tuanku mau bayar kamu," kata Malik malah kebingungan.

"Hahahahaha. Tidak usah, serius," tolaknya. "Sudah, ya! Aku ada janji lain, babay Mama." Susan lantas berdiri, kemudian pergi meninggalkan Malik yang masih tertegun tidak percaya.

Setelah punggung Susan menghilang dari balik pintu, Malik baru tersadar dari lamunannya. Jantungnya berdegup dengan kencang melihat senyuman dan cara bicara Susan. Bahkan ia sampai hampir menahan napas karena begitu gugup menghadapi gadis yang selalu ia kagumi di dunia maya, kini rasa penasarannya berkurang dan rasa kagumnya bertambah. "Apa aku suka padanya? Tidak! Ini gila! Mana bisa aku suka sama anak di bawah umur?" Malik geleng-geleng kepala mencoba berpikir realistis dan positif.

_

_

_

_

Begitu keluar dari restoran tempat bertemu Malik, Susan langsung mencari taksi karena dia ada janji lain. Janji pada komputernya untuk membelikan peralatan penunjang pekerjaan yang ia tekuni.

Gadis itu sudah sampai di sebuah toko peralatan elektronik langganannya. Ia mencari-cari barang yang ia butuhkan, selama ini Susan tidak pernah meminta uang lebih pada Juan atau Livia, ia membeli peralatan yang dibutuhkan dengan uang yang ia hasilkan sendiri.

"Susan!" tegur seorang pemuda pada gadis itu.

"Hai, Raf!" balas Susan dengan seutas senyum.

Rafael Dirgantara adalah teman sekelas Susan. Mereka sudah satu kelas sejak SMP.

"Nyari apa?" tanya remaja itu yang umurnya sama dengan Susan.

"Hanya lihat-lihat," jawabnya bohong.

Keahliannya memang sengaja ia tutupi dari orang terdekat, Susan tidak mau dianggap akan menghack akun atau privasi teman-temannya.

"Oh ...." Raffael hanya mengangguk.

"Kamu cari apa?" tanya Susan pada temannya itu.

"Keyboard, punyaku rusak!" Rafael menunjukan pada etalase berisi aneka jenis keyboard tapi matanya masih tertuju pada Susan.

"Ya sudah, aku pergi dulu!" pamit Susan.

"Mau ke mana?" tanya Rafa penasaran.

"Entah, pulang mungkin," jawab Susan ambigu.

Tidak jadi membeli keyboard, Rafa malah memilih menawarkan diri mengantar gadis itu pulang. Susan sebenarnya ingin menolak karena tidak mau merepotkan, tapi Rafa tetap memaksa membuatnya mau tidak mau menerima tawaran remaja itu.

Rafa membawa motor matic, remaja seumuran dia seharusnya memang belum boleh membawa motor. Tapi karena jarak rumah dan toko yang ia datangi tidak jauh, makanya dia nekat bawa motor dan tetap memakai helm untuk keselamatan.

"San, ada toko eskrim di depan. Mau mampir nggak?" tanya Rafa masih fokus melajukan motornya.

Susan melihat jam yang melingkar manis di pergelangan tangan, waktu masih menunjukkan pukul dua lebih lima puluh menit, masih terlalu siang untuk pulang.

"Boleh, sepertinya enak siang-siang makan es krim," jawab Susan mengiyakan ajakan Rafa.

Rafa tersenyum senang, ia lantas melajukan motor ke arah kedai es krim yang ia maksud.

Keduanya terlihat menikmati es krim dengan cone di atas motor. Seperti biasa, Susan suka eskrim rasa coklat strawberry.

"Kedai ini paling enak di sekitar sini," kata Rafa yang tidak ingin kehabisan topik bicara dengan Susan.

"Hmm ...." Susan terlihat sedang menjilat es krim yang hampir meleleh.

"Aku biasanya beli di kedai yang dekat sekolah kita. Di sana juga enak," imbuhnya.

Rafa hanya tersenyum, melihat Susan senang saja sudah cukup baginya. Setelah puas makan es krim, Rafa kembali melanjutkan niatnya mengantar Susan pulang.

_

_

_

_

Di sisi lain, Malik sudah kembali ke perusahaan. Namun, sungguh kecewanya dirinya karena tidak menemukan tuannya di sana, sepertinya Ravin sudah pulang duluan karena terlanjur rindu kepada kelinci kecilnya.

"Dasar Tuan! Pulang pun tidak memberi kabar!" gerutunya.

Akhirnya Malik putar badan, ia menuju lift untuk turun dan pulang karena orang yang ingin ia jemput ternyata sudah menghilang tanpa kabar. Meski begitu rasa kesalnya sedikit menguar ketik mengingat senyum Susan, sungguh cinta itu tidak memandang usia dan tempat. Lihat saja berapa jarak umur mereka, tapi tetap saja Susan bisa menggetarkan hatinya, padahal gadis itu belum terlihat menarik selain parasnya yang cantik menuruni paras sang mamah.

Karena tidak mendapati Ravin di kantor, Malik akhirnya kembali ke rumah. Pemuda itu langsung masuk ke rumah dengan memutar-mutar kunci mobil di jari telunjuknya. Pemuda itu tidak bisa menutupi rasa bahagia karena jatuh cinta.

"Mal! Kamu kenapa senyum-senyum sendiri?" tanya Bu Metha melihat air muka Malik yang tidak seperti biasanya.

"Ada bunga yang tumbuh di sini!" Malik menunjuk pada bagian dada.

Pemuda itu langsung menuju kamarnya, meninggalkan Bu Metha yang kebingungan dengan ucapan pemuda itu.

"Terlalu lama menjomblo tidak membuatnya gila, 'kan!" Bu Metha mencoba menerka.

Benar saja, Malik seperti orang tidak waras. Pemuda itu mandi dengan sesekali menyenandungkan lagu jatuh cinta, bahkan saat berkaca pun juga ia bernyanyi.

"Aku masih tampan dan muda, bukankah masih pantas suka sama dia."

Malik tersenyum-senyum sendiri. Ini kalau ada yang lihat pasti akan bilang gini 'Malik kesambet setan pohon kamboja'. Fix!

_

_

_

_

_

...Visual Malik...

Nama: Malik Mahardika

umur: 26 Tahun

pekerjaan: Asisten pribadi

sifat: Lembut, penyabar sedikit humoris.

...Visual Susan...

Nama: Susan Linch

Umur: 15 Tahun

Pekerjaan: Pelajar, Hacker.

Sifat: Supel, periang, gampang bergaul.

...Visual Rafa...

Nama: Rafael Dirgantara

Umur: 15 Tahun

Pekerja: Pelajar

Sifat: Keras kepala tapi baik.

Terpopuler

Comments

Mamah Kekey

Mamah Kekey

keren bagus setuju kk

2023-12-13

1

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Visualnya cocok semua thor,pinter deh kamu milih 👏🏻👍🏻👍🏻

2023-08-06

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Cantik visualnya Susan Thor, Sesuai dgn umurnya 👏🏻👏🏻👏🏻👍🏻👍🏻🥰

2023-08-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Tarif
2 Bab 2 Aku suka kamu
3 Bab 3 Club' Malam
4 Bab 4 Tujuh belas tahun
5 Bab 5 Abu-Abu
6 Bab 6 Mau nikah?
7 Bab 7 Dua ratus persen
8 Bab 8 Peka
9 Bab 9 Ban kempes
10 Bab 10 Aku pacarnya
11 Bab 11 Resmi
12 Bab 12 Harta dan Kasta
13 Bab 13 Pelakor
14 Bab 14 Apartemen Baru
15 Bab 15 Delapan tahun silam
16 Bab 16 Rumah masa depan
17 Bab 17 Cinta dua pria
18 Bab 18 Pertemuan
19 Bab 19 Waktu tidak pas
20 Bab 20 Hancur
21 Bab 21 Belum bisa menerima
22 Bab 22 Daun muda
23 Bab 23 Apa aku salah?
24 Bab 24 Jalan Hidup
25 Bab 25 Masa lalu dan masa depan
26 Bab 26 Virus
27 Bab 27 Ngakalin
28 Bab 28 Pacaran
29 Bab 29: Memperebutkan
30 Bab 30: Maaf
31 Bab 31 Boston
32 Bab 32 Aishiteru
33 Bab 33 Tamu
34 Bab 34 jalan jalan
35 Bab 35 Kepalang tanggung
36 Bab 36 Gadis
37 Bab 37 Lingerie
38 Bab 38 Suasana canggung
39 Bab 39 Janji ya janji
40 Bab 40 Makan siang
41 Bab 41 Malam romantis
42 Bab 42 Melamar secara resmi
43 Bab 43 Bawa banyak barang
44 Bab 44 Minta restu
45 Bab 45 Prosesi pernikahan
46 Bab 46 Izin masuk
47 Bab 47 Rencana bulan madu
48 Bab 48 Honeymoon
49 Bab 49 Banyuwangi
50 Bab 50 Syahdunya
51 Bab 51 Pantai
52 Bab 52 Pulang
53 Bab 53 Bayi
54 Bab 54 Percaya
55 Bab 55 Traveling
56 Bab 56 Dibawa Mamah
57 Bab 57 Rica Ayam
58 Bab 58 Makin Sayang
59 Bab 59 Ibu Bagas
60 Bab 60 Alasan Della
61 Bab 61 Akhirnya
62 Mencelakai
63 Melakukan yang terbaik
64 Tidak akan percaya
65 Wanita simpanan
66 Pria suruhan
67 Big Baby
68 Psikopat
69 Berbohong
70 Pembodohan cinta
71 Burung berkicau
72 Apartemen tua
73 Menghina!
74 Menghukum mu
75 Side story: Uji coba
76 Dua garis
77 Ending
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 Tarif
2
Bab 2 Aku suka kamu
3
Bab 3 Club' Malam
4
Bab 4 Tujuh belas tahun
5
Bab 5 Abu-Abu
6
Bab 6 Mau nikah?
7
Bab 7 Dua ratus persen
8
Bab 8 Peka
9
Bab 9 Ban kempes
10
Bab 10 Aku pacarnya
11
Bab 11 Resmi
12
Bab 12 Harta dan Kasta
13
Bab 13 Pelakor
14
Bab 14 Apartemen Baru
15
Bab 15 Delapan tahun silam
16
Bab 16 Rumah masa depan
17
Bab 17 Cinta dua pria
18
Bab 18 Pertemuan
19
Bab 19 Waktu tidak pas
20
Bab 20 Hancur
21
Bab 21 Belum bisa menerima
22
Bab 22 Daun muda
23
Bab 23 Apa aku salah?
24
Bab 24 Jalan Hidup
25
Bab 25 Masa lalu dan masa depan
26
Bab 26 Virus
27
Bab 27 Ngakalin
28
Bab 28 Pacaran
29
Bab 29: Memperebutkan
30
Bab 30: Maaf
31
Bab 31 Boston
32
Bab 32 Aishiteru
33
Bab 33 Tamu
34
Bab 34 jalan jalan
35
Bab 35 Kepalang tanggung
36
Bab 36 Gadis
37
Bab 37 Lingerie
38
Bab 38 Suasana canggung
39
Bab 39 Janji ya janji
40
Bab 40 Makan siang
41
Bab 41 Malam romantis
42
Bab 42 Melamar secara resmi
43
Bab 43 Bawa banyak barang
44
Bab 44 Minta restu
45
Bab 45 Prosesi pernikahan
46
Bab 46 Izin masuk
47
Bab 47 Rencana bulan madu
48
Bab 48 Honeymoon
49
Bab 49 Banyuwangi
50
Bab 50 Syahdunya
51
Bab 51 Pantai
52
Bab 52 Pulang
53
Bab 53 Bayi
54
Bab 54 Percaya
55
Bab 55 Traveling
56
Bab 56 Dibawa Mamah
57
Bab 57 Rica Ayam
58
Bab 58 Makin Sayang
59
Bab 59 Ibu Bagas
60
Bab 60 Alasan Della
61
Bab 61 Akhirnya
62
Mencelakai
63
Melakukan yang terbaik
64
Tidak akan percaya
65
Wanita simpanan
66
Pria suruhan
67
Big Baby
68
Psikopat
69
Berbohong
70
Pembodohan cinta
71
Burung berkicau
72
Apartemen tua
73
Menghina!
74
Menghukum mu
75
Side story: Uji coba
76
Dua garis
77
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!